Perjalanan dimulai dari depan lobby hotel dengan dikawal oleh keamanan setempat agar para pesepeda yang merupakan Member VIP hotel merasa aman dan nyaman melakukan perjalanan acara gowes yang diselenggarakan. Beberapa pesepeda dibarisan depan sudah mulai melaju dengan kecepatan rendah, karena ini bukan lomba melainkan hanya acara bersepeda santai menyusuri jalan sekitaran hotel dan lalu kembali ke hotel.
Aira yang berada dibarisan depan menunggu saat untuk mulai mengayuh sepedanya. Menyenangkan sekali bersepeda pagi hari bersama-sama. Lalu Aira memperhatikan Aris yang sedang memberikan arahan kepada para pesepeda dibarisan belakang yang mulai bersiap mengayuh sepedanya masing - masing.
Ketika Aris kemudian menoleh, mata mereka bertemu sekejap dan Aira langsung mengalihkan pandangannya. Aris kemudian berjalan menuju lobby untuk mengambil sepeda yang akan digunakan.
"Pak, Apa bapak tidak akan naik mobil bersama kami?" Tanya pak Wisnu yang melihat Aris menyiapkan sepeda lipat yang akan dia gunakan.
"Tidak, saya senang bersepeda, kalian jangan lupa kawal dari bagian paling belakang." Aris mengingatkan para staff yang berada dalam mobil bersama pak wisnu.
Sementara itu Aira mulai mengayuh sepedanya perlahan mengikutin kecepatan para pesepeda lain yang ada didepannya. Aira menyalakan musik pop yang biasa dia dengarkan sambil bersepeda setelah sebelumnya memasang airpod ditelinganya pada saat persiapan gowes dimulai.
Namun ada satu hal yang Aira lupakan, yaitu pemanasan. Aira tak melakukan pemanasan karena bangun terlambat dan langsung bersiap. Hingga setengah perjalanan, Rombongan itu masuk ke tempat istirahat disebuah taman yang disana sudah disiapkan air mineral dan buah buahan.
Aris tiba ditaman itu terakhir karena dia dibarisan paling belakang memastikan tidak ada yang tertinggal. Saat itu masih pukul 08.45, sinar matahari masih sangat nyaman untuk bersepeda. Sinar matahari itu begitu indah menyinari Aira yang saat Aris melihat Aira sedang meminum Air mineral, Garis lehernya terlihat sangat indah seperti lukisan alam.
Glekk Glekk Glekk
Percikan airnya mengalir ke leher Aira, membuatnya terlihat sangat mempesona, bagaimana bisa minum air mineral saja terlihat begitu cantik.
"Perhatian kepada semua pesepeda, kita akan segera berangkat kembali, jadi mohon perhatikan barang masing-masing, supaya jangan ada kehilangan, dan apabila merasa tidak nyaman atau kurang sehat, harap berhenti dan menunggu mobil hotel yang ada dibelakang. terimakasih"
Setelah pengumuman, para pesepeda mulai mengayuh sepedanya kembali, menyusuri jalan pedesaan yang sangat asri dan sejuk.
Lagu yang mengalun ditelinga Aira membuatnya merasa sangat menikmati perjalanan pertamanya, sesaat kemudian dia merasakan kaku dikakinya, Aira sudah terbiasa dengan kram kaki jadi dia tak menghiraukannya dan hanya sedikit mengurangi kesepatan sepedanya.
Setelah perjalanan panjang, tampak didepan para pesepeda Danau yang tidak terlalu besar, indah ditambah suasana yang asri. Danau ini hanya berjarak sekitar 3 km dari hotel, namun karena perjalanan menggunakan jalur berputar, jadi Danau itu ditempatkan dijalur pulang menuju hotel. Beberapa pesepeda berhenti dan mengabadikan pemandangan indah danau itu diponsel mereka.
Aira yang akhirnya berada dibarisan belakang karena kakinya yang terasa tak nyaman, semakin dekat dengan barisan Aris.
Aira berhenti merasakan kakinya semakin tak nyaman, namun itu bukan kram yang biasa dia rasakan. melihat Aira berhenti dan tak ada lagi pesepeda dibelakangnya, Aris menghampiri Aira.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Aris kepada Aira yang sedang menggerakkan pergelangan kakinya.
"Ah kaki saya terasa tak nyaman." Jawab Aira
Aris turun dari sepedanya kemudian berlutut dan melepas sepatu Aira dan meletakkan kaki Aira di pahanya, Aira yang terkejut segera mengangkat kakinya.
"Tak apa, saya bantu lemaskan ya." Aris tersenyum dan mulai memutar pergelangan Aira, namun rasanya kaki Aira makin sakit. Aris meminta Aira untuk turun dari sepeda nya dan duduk dibangku samping danau.
"Nama kamu Aira kan?"
"Iya, Nama anda siapa?" Tanya Aira
"Aris, Aris Rahman. Saya Manager hotel," Ucap Aris sambil tersenyum, membuat jantung Aira berdegup kencang. Aris masih memeriksa pergelangan kaki Aira, namun justru semakin terasa sakit.
"Tak apa pak, kita lanjut saja, saya akan istirahat dikamar hotel nanti." Aira melepaskan kakinya dari tangan Aris, lalu berjalan dengan pincang menuju sepedanya.
"Jangan dipaksakan, saya telepon dulu sebentar." gegas Aris mengambil teleponnya dan menelpon.
"Halo, kalian dimana?"
"Begitu ya,"
"Suruh supir lain jemput disini."
Aris menghampiri Aira yang sudah akan mengayuh sepedanya lagi, Aris menjelaskan bahwa mobil pengawalan bannya bocor dan harus ditambal, karena rute ini masih sekitaran hotel, jadi hotel hanya menyertakan satu mobil untuk acara ini.
"Tak apa pak, saya kuat kok mengayuh sampai hotel, lagipula dekat kan, hotelnya sudah keliatan.heehehe" ucap Aira sambil tertawa kecil dan mulai mengayuh sepedanya. Dia merasa yakin akan baik-baik saja.
Aris segera menyusul Aira dengan mengayuh sepedanya. Aris mengawasi dari belakang dan melihat kaki Aira tidak baik baik saja.
Sesampainya semua peserta gowes dihotel, mereka disuguhi makanan serta minuman yang sudah disiapkan hotel di taman hotel dekat kolam berenang.
Namun Aira merasa harus segera kembali ke kamarnya untuk mengoleskan obat memar ke kakinya. melihat Aira berjalan kesusahan karena pincang, Aris menawarkan bantuan.
"Saya antar ke kamar ya," Tawar Aris
"Boleh," Jawab Aira.
"Kesempatan gak dateng dua kali" Gumam Aira
Aris memapah Aira ke kamar hotelnya di lantai 7, mereka berjalan perlahan karena sepertinga kaki Aira bengkak dan harus segera diobati.
Sesampainya dipintu hotel, Aris menawarkan diri untuk membantu Aira mengobati kakinya. Aira mempersilahkan Aris masuk. dan itu adalah awal mula semua kekacauan ini terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments