"Kamu kan perempuan, kamu harusnya mengerti perasaan sesama perempuan," Isak tangis wanita itu seusai menamparku.
Malam itu tak ada yang bersuara, hanya suara isak tangis dari Ressa, Istri Mas Aris. Aku terdiam merasakan denyutan panas dipipiku yang ditampar Ressa.
"Kamu egois, Bisakah kamu juga menilai dari sisiku? bagaimana perasaanku? atau bagaimana Mas Aris bisa berpaling padaku dan begitu mencintaiku? tidakkah kau bisa berfikir dan berintropeksi dirimu dulu?" Ucapku tegar.
Selama ini banyak orang hanya berspekulasi, bahwa perselingkuhan itu didasarkan pada wanita pengoda yang mengganggu rumah tangga orang lain. Pernahkah ada yang berfikir, bahwa wanita selingkuhan juga ingin dicintai seutuhnya?
Selamat membaca :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Efauzyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku (Bukan Lagi) Seorang Wanita Selingkuhan Komentar