CINTA DAlAM DOA {Suami Rahasia S4}
Bagian 14
setelah menyelesaikan tugas nya ,arsya langsung masuk keruangan nya, namun dia terkejut saat melihat seseorang yang sedang berdiri di depan jendela
JEon Arsya
Assalamualaikum..
Irfan mahendra
Wa,alaikumussalam..
/membalikan badan nya lalu menghampiri arsya /
Irfan mahendra
habat,. Luar biasa.. Kau memang sangat luar biasa..
Irfan mahendra
Aku bangga padamu !dokter arsya
/ucapnya dengan menepuk sebelah pundak arsya/
Irfan mahendra
Kau memang tidak pernah mengecewakan, . Bahkan kau sudah berhasil lagi sekarang
Irfan mahendra
Operasi nya berjalan lancar, meskipun terjadi masalah ,tapi kau berhasil melewatinya
Irfan mahendra
Aku akui, kehebatan mu dalam menjalankan tugasmu sebagai dokter, tapi kenapa kau bertindak semau mu dokter arsya..
JEon Arsya
Apa maksud anda tuan,. Saya tidak mengerti
Irfan mahendra
Kau tentu tahu maksudku,.
Irfan mahendra
Dokter arsya ,aku memintamu datang dan bertugas disini itu bukan tanpa alasan..
Irfan mahendra
Bahkan aku ,membayar mahal dirimu,. Tapi kenapa kau melakukan ini
Irfan mahendra
Kenapa kau ,menggratiskan biaya ibu, dari gadis itu..
Irfan mahendra
Kau tahukan , itu bukan jumlah sedikit..
JEon Arsya
Saya tahu pak.. Dan saya yang sudah menjamin dan membiayai semuanya. Termasuk perawatan nya
JEon Arsya
Jadi biarkan, ibu itu dirawat ,sampai dia benar-benar pulih...
Irfan mahendra
Woah-woah.. Hanya karna dia ibu dari gadis itu, kau rela mengeluarkan uang sebanyak itu?
JEon Arsya
Apa maksud anda?
Irfan mahendra
Kau fikir aku tidak tahu.. Kau pasti melakukan itu ,karna dia adalah ibu dari kedua gadis itu
Irfan mahendra
Sebenarnya ada hubungan apa ,anda dengan salah satu gadis itu..
JEon Arsya
Aku tidak mengerti apa yang kau pertanyakan ini..
JEon Arsya
Aku melakukan itu ,karena memang tugas ku sebagai dokter.. Dan tanpa sebuah alasan apapun
JEon Arsya
Tujuan ku hanya satu, yaitu menolong dan menyelamat kan orang lain, karna itu alasan ku, kenapa aku menjadi seorang dokter
JEon Arsya
Tapi Maafkan aku, jika memang, apa yang aku lakukan ini salah. . Kau bisa menghukumku
JEon Arsya
Bila perlu, kau bisa memecatku ,. Dan tidak lagi Bertugas dirumah sakit ini
JEon Arsya
Tapi ,jangan pernah menghentikan ku, untuk menyelamat kan mereka
JEon Arsya
Karna nyawa seseorang, tidak bisa dibeli oleh uang
Irfan mahendra
/menunjuk arsya/
Kau -
/menghentikan ucapan nya lalu menarik kembali tangan nya/
Irfan mahendra
/beranjak lalu pergi begitu saja/
JEon Arsya
/duduk dengan menggusar rambutnya kebelakang/
JEon Arsya
Astagfirullah..
JEon Arsya
/duduk menyandarkan tubuhnya dengan memejamkan matanya/
tanpa arsya sadari, ternyata seseorang mendengar perdebatan antara arsya dan juga
Namun saat irfan keluar, kirana langsung bersembunyi ,setelah memastikan pergi, kira kembali menghampiri ruangan arsya
kirana nasya razita
/melihat arsya dari celah pintu yang sedikit terbuka/
kirana nasya razita
(kenapa aku merasa kasihan pada tuan dokter itu)
kirana nasya razita
(karna menolong ku, dia jadi terkena masalah)
?
apa yang sedang kau lakukan !?
kirana nasya razita
/terkejut dan langsung membalikan tubuhnya/
kirana nasya razita
Raya!?
Raya
Sedang apa kau di depan ruangan dokter arsya?
kirana nasya razita
A,aku-
Raya
Oh aku tahu, kau pasti sedang mengintip kan?
kirana nasya razita
Apa ? Mengintip? Enak saja .. gue ga ngintip, gue kesini karna-
Raya
Karna apa? oh.. Aku tahu !
Kau pasti ingin mencuri , kan?
kirana nasya razita
heh ! Jaga yang ucapan lo ,. gue ga nyuri
Raya
Alahhh, kau fikir aku tidak tahu .. Kau itu ,preman pasar..
Raya
Dan kau ,kesini .. Pasti untuk mengincar barang-barang berharga yang ada dirumah sakit ini
kirana nasya razita
Heh ! Jaga ya mulut lo,. gue bukan pencuri
Raya
Ck, maling ,mana ada yang ngaku..
Raya
hah, aku benar-benar sial,. Kenapa aku harus punya paman, mantan perampok
Raya
Kirana,. Kau tahukan ,ayahmu itu mati karna apa? Karna merampok,. Dan sekarang. Kau ingin meneruskan keahlian nya itu?
kirana nasya razita
DIAM LO!
sementara di dalam ruangan ,arsya begitu terkejut saat mendengar teriakan wanita diluar ruangan nya
JEon Arsya
/terkejut dan langsung membuka matanya/
JEon Arsya
Siapa yang berteriak?
/beranjak dari duduknya lalu melangkahkan kakinya keluar/
Raya
Heh! ini rumah sakit, bukan pasar.. Kenapa kau teriak-teriak
kirana nasya razita
gue tahu !
kirana nasya razita
Kalau lo ,ga bawa-bawa orang tua gue, gue ga mungkin teriak
kirana nasya razita
ayah gue itu bukan perampok, dia meninggal karna dia di fitnah
kirana nasya razita
Dan dia tidak pernah mencuri..
Raya
Kau fikir aku percaya, kau lihatkan.. Gara-gara kelakuan ayahmu, keluarga ku sangat malu
Raya
Karna memiliki paman seorang pencuri
Raya
benar-benar tidak tahu malu
JEon Arsya
suster, ada apa ini?
/sahutnya yang keluar dari ruangan
Raya
ini dokter, ada seorang wanita yang ingin berbuat jahat disini
Raya
Iya, wanita ini sedang mengintip anda, dan sepertinya dia ingin mencuri
kirana nasya razita
Apa? Berani sekali lo nuduh gue
JEon Arsya
/menoleh pada kirana/
kau ? Kau putri ibu itu kan
kirana nasya razita
iya tuan dokter ,ini aku.. Tapi aku kesini bukan untuk mencuri, tolong jangan percaya padanya
JEon Arsya
Raya, dia ini ,putri pasien ku,
lain kali.. Jangan langsung menuduh seseorang tanpa bukti . . Kau mengerti
Raya
saya mengerti dok,. Maafkan saya
JEon Arsya
Baiklah,. Kau masuklah dan ambil semua data pasien di meja ku
Raya pun melirik kirana dengan tatapan kesal, lalu dia masuk kedalam ruangan arsya
JEon Arsya
ada apa nona? Apa kau perlu sesuatu ? Kenapa kau berdiri di depan ruangan ku?
kirana nasya razita
Mmb ,maaf tuan dokter.. Kalau aku mengganggumu
kirana nasya razita
Sebenarnya aku kesini.. Karna ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu
JEon Arsya
kalau begitu masuklah,.
kirana nasya razita
Mbbb, maaf dok.. Apa kita bisa bicara di tempat lain..
JEon Arsya
/melihat jam di tangan nya/
JEon Arsya
Baiklah,. Kita bicara di taman saja
kirana nasya razita
Iya ..
Arsya pun berjalan terlebih dahulu di ikuti kirana dari belakang, namun pemandangan itu ,membuat raya sangat kesal, tanpa sadar di menendang kaki meja membuat kakinya kesakitan..
Raya
Aduh -aduh sakit,. Sakit..
Sementara ,arsya dan kirana ,Keduanya terus berjalan sampai disebuah taman, sesampai disana keduanya menghentikan langkahnya
JEon Arsya
Sekarang katakan apa yang ingin kau katakan..
kirana nasya razita
sebelum saya mengatakan nya ,apa saya boleh bertanya?
kirana nasya razita
Apa tuan dokter ,masih ingat padaku?
JEon Arsya
Tentu saja.. Kau yang mengembalikan dompetku kan?
kirana nasya razita
Iya benar..
kirana nasya razita
aku tahu,. Tuan dokter menolongku ,karna ingin balas budi padaku
kirana nasya razita
Tapi seharusnya ,dokter tidak perlu melakukan itu..
JEon Arsya
/tersenyum/
kenapa kau berfikir, seperti itu?
JEon Arsya
Dengar nona.. Aku melakukan itu, karna itu memang tugasku.. Bukan karna ingin membalas budi, atau semacamnya
JEon Arsya
Dan Aku akan melakukan itu, pada siapapun tanpa harus, seseorang itu menolongku terlebih dulu
kirana nasya razita
Kalau begitu, aku sangat berterima kasih padamu
kirana nasya razita
Karna kau sudah menyelamatkan ibu.. Aku benar-benar berhutang banyak padamu
kirana nasya razita
dan aku berjanji padamu, aku akan membayar uang ,yang sudah kau keluarkan untuk biaya ibu ku
JEon Arsya
kau yakin ,ingin membayarnya?
kirana nasya razita
Ya,yakin..
JEon Arsya
Dengan apa kau ,ingin membayarnya?
kirana nasya razita
Dengan menyicilnya, aku akan menyicilnya setiap hari..
JEon Arsya
Sampai kapan? Setahun ? Dua tahun ? Atau-
kirana nasya razita
Tuan dokter.. Aku tahu, aku tidak bisa melunasinya dengan cepat, tapi aku akan berkerja keras untuk membayarnya
JEon Arsya
maaf nona ,tapi itu tidak perlu .. Aku iklas ,menolongmu dan ibumu
kirana nasya razita
Tapi aku akan tetap membayarnya, karna aku tidak ingin berhutang budi padamu
JEon Arsya
Baiklah .,.terserah kau saja
JEon Arsya
Kalau saya boleh tahu.. Siapa namamu?
kirana nasya razita
Namaku?
kirana nasya razita
Untuk apa ya, tuan dokter tahu namaku
JEon Arsya
untuk jaminan, karna aku harus mengingat nama ,yang berhutang padaku
kirana nasya razita
Namaku kirana nasya razita
kirana nasya razita
Tuan dokter bisa ,memanggilku kirana
JEon Arsya
kirana, baiklah.. Aku akan mengingat namamu
JEon Arsya
Oh iya satu lagi,. Jangan memanggilku dengan sebutan tuan lagi
JEon Arsya
Karna aku bukan tuan mu. .
kirana nasya razita
Kalau begitu, dokter arsya saja.. Bagaimana?
JEon Arsya
Bagaimana kau tahu namaku?
kirana nasya razita
di kartu nama milik mu..
JEon Arsya
Oh iya, aku sampai lupa..
kirana nasya razita
Kalau begitu, aku pergi dulu.. Terima kasih dokter arsya
kirana nasya razita
Assalamualaikum..
JEon Arsya
Wa,alaikumussalam..
kirana nasya razita
/beranjak lalu berlari /
JEon Arsya
/menatap kepergian kirana /
JEon Arsya
Nama yang cantik..
Comments
jungpriya
np sih makin lm up ny😫
2024-11-27
0
jacquel
NEXT THORRRRR SEMANGATTTTTTTTTTT😍
2024-11-23
1