"Menemukan"
Toni baru saja menghubungi Bimo serta kedua orangtuanya, kali ini ia sudah berpesan kepada Bomi agar tidak menyembunyikan Keberadaan Tiara lagi dari keluarganya.. Ia bahkan sempat marah besar saat menghubungi Bimo tadi karena Pria itu tetap kukuh mengatakan tidak tau keberadaan Tiara adiknya.
Saat ini Toni sampai di depan rumah sakit dengan kedua orangtuanya dengan langkah perlahan namun terasa berat..
"Toni.. Apa adikmu benar ada di rumah sakit ini?"
Tanya Andi sekali lagi memastikan.
"Iya, pah.. Tiara ada rumah sakit Romeo, Bimo sudah mengatakannya."
Ujar Toni menoleh lalu mengangguk pelan.
"Tapi.. Keadaan tidak bisa dikatakan baik-baik saja. tiara Koma selama dua tahun ini dan belum sekalipun ada perkembangan"
Lanjut Toni dengan wajah sedihnya.
Kinan yang tadinya berwajah cerah terdiam sesaat dan langsung menangis.
"Sudah sayang, yang penting saat ini Tiara anak kita sudah ditemukan, Semua pasti akan baik-baik saja jika kita berusaha dan terus berdoa"
Lirih Andy menghapus air matanya Kinan istrinya, istrinya saat ini sangat rapuh.
"Tapi.. Tiara, anakku.. Kondisinya. Saat ini".
Guman Kinan tidak jelas.. Hatinya begitu perih mendengar ucapan Toni.
Andy menatap melas, jujur saja ia juga sangat sedih saat ini.
"Us.. Sayang tenang kan dirimu, kita akan segera menemui Tiara anak kita, Papa dan Toni akan mencari pengobatan yang terbaik demi kesembuhan Tiara"
Ujar Andy menepuk bahu Istrinya.
Toni yang melihat kerapuhan dari kedua orangtuanya hanya bisa menahan dirinya untuk menangis.
"Papa.. Mamah... Ayo kita ke ruang Tiara, Bimo pasti sudah menunggu kedatangan Kita"
Ajak Toni merangkul lengan Kinan..
Mereka pun mempersiapkan mental sekaligus harus kuat demi Tiara.
___
Bimo menunggu kedatangan Toni dan Keluarga Tiara dengan perasaan gelisah, ia harus mempersiapkan mental untuk menghadapi kemarahan dari Toni, ia berjalan mondar mandir di depan ruangan tempat perawatan Tiara.
Beberapa saat kemudian ia melihat ketiga orang berjalan ke arahnya dengan wajah kesal. Bimo menelan air liurnya sendiri.
"Sam kau ajak mereka untuk menemui Tiara.."
Bisik Bomi kepada salah satu rekan sesama Dokter.
Sam melakukan perintah dari Bomi, ia menghampiri ketiganya dengan tersenyum ramah.
"Tuan & Nyonya silakan ikut dengan ku"
Ujar Sam mengajak ketiganya.
Andy dan Kinan mengangguk paham, mereka ke tempat untuk memakai baju steril sebelum masuk kedalaman ruangan Tiara terbaring.
selesai memakai baju steril dan masker wajah. Jantung Andy dan kinan berdebar kencang, sudah tidak sabar ingin melihat bagaimana kondisi Tiara anak mereka saat ini.
Krek..
Mereka di persilakan masuk oleh Dokter Sam.
Kinan memejamkan kedua mata sekilas. Lalu berguman.
Ya.. Tuhan, Aku menemukan anakku"
Guman Kiana bahagia namun hanya sekejap wajahnya langsung bersedih.
Bagaimana tidak sedih seorang ibu yang baru saja menemukan putrinya tapi tidak dalam kondisi baik-baik saja. Hatinya teriris pisau Jika saja dari dulu ia memberikan perhatian sedikit saja kepada Tiara, penyesalannya tidak akan separah ini.
Andy dan Kinan menuju bed tempat berbaring Tiara selama ini, Tangisan Kinan semakin histeris Anaknya kini hidup menggunakan berbagai alat penunjang hidup.
"Tiara.. Sayang, Mama ada disini sayang, maafkan kami, Tolong buka matamu sayang Lihat mama sudah ada di sini"
Lirih Kinan berkata saat melihat Anak perempuannya yang dulunya sehat-sehat saja tidak membuka matanya..
"Sayang,"
Andy memegang pundak istrinya, ia juga ikut menangis tidak tega melihat anaknya Tiara yang seperti ini.
Bayang-bayang wajah Tiara tersenyum dan Tertawa dulu kini bagikan ilusi saja.
Sedangkan kedua pria itu... berada di atas loteng bersama dengan Toni yang kini menatapnya tajam dengan aura membunuh.
"Bimo kau jelaskan semuanya yang kau ketahui bagaimana bisa Adikku koma selama 2 tahun tidak mungkin karena kecelakaankan pasti ada hal yang lain... "
Menatap tajam memberikan peringatan kepada Bimo agar tidak berbohong.
Bimo membalas tatapan itu lalu menghela napas panjang.
"Jadi 2 tahun yang lalu Tiara mendatangiku dan meminta untuk mendonorkan Ginjalnya kepada suaminya yang saat itu butuh Ginjal.. Itu keputusan Tiara sendiri ia tidak ingin suaminya menderita lagi lebih baik jika Dia yang mati katanya sebelum di operasi Aku sudah mencegahnya berkali-kali namun Dia tetap pada pendiriannya.. Pada akhirnya Ia tidak sadarkan diri semenjak operasinya selesai"
Bimo menceritakan semuanya tentang Tiara tanpa ada kebohongan lagi.
"Tapi kenapa kau menyembunyikan dari kami!!, selama ini Bimo.. kau tau bagaimana kondisi papa dan mamaku setelah mengetahui bahwa Tiara hilang tanpa jejak..."
"Mereka sempat Drop aku bahkan tidak tau bagaimana lagi melanjutkan Hidupku lagi."
Ujar Toni Frustrasi ia memukul tembok di sampingnya tanpa mempedulikan rasa sakit di rasakan olehnya.. Yang lebih sakit adalah Hatinya.
"Arrrhhh"
Toni sudah emosi bahkan sampai menutup wajahya yang merah karena marah kepada dirinya sendiri yang tidak bisa melihat penderitaan Adiknya selama ini.
.
Bimo tidak mau mencegah apa yang di lakukan oleh Toni.. Lebih baik ia melihat saja dan mengatakan keinginan Tiara sebelum melakukan operasi dulu.
"Sebelum itu Tiara.. ingin tidak ada yang tau keberadaannya justru itulah aku sampai menyembunyikan keberadaannya. "
ucap Bimo serak tidak di sangka air matanya menetes.
Ia menangis bukan karena merasa bersalah kepada Toni..Tapi ia sungguh kecewa dengan usahanya selama ini yang tidak membuahkan hasil.
***
Rumah pribadi Farel..
Pria itu termenung duduk di tepi Kasur otaknya terus saja memikirkan tentang Wanita yang muncul dalam mimpinya semalam, bahkan saat ponselnya berdering Farel begitu malas memeriksa siapa yang menghubunginya.
"Siapa sebenarnya wanita yang berada di dalam mimpiku?"
"Kenapa aku merasa sangat ganjal, Wanita itu siapa sebenarnya?"
Tanya Farel kepada dirinya sendiri.
Krek..
Seseorang wanita masuk ke dalam kamarnya tanpa izin, membuat Farel langsung menoleh ke arahnya lalu spontan mengubah mimik wajahnya.
"Bella kau datang.."
Tanya Farel dengan senyuman manisnya.
"Farel kenapa kau tidak mengangkat panggilanku"
Tanya Bella mendekat.
"Maaf seperti aku tadi mandi jadi tidak mendengar suara ponselku"
Ucapnya beralasan.
",Ayo kita ke ruang tamu dulu biar aku siapkan makan dan minum untukmu "
sembari menarik tangan pacarnya menuju ruang tamu.
Setelah duduk dan memberikan segelas minuman untuk Bella.
"Silakan Minum Bella"
Farel mempersilakan kekasihnya. Bella meneguk jus jeruk itu, Sedangkan Farel kini mengambil sebuah kotak kecil berisikan cincin di dalam saku celananya.
Farel tiba-tiba berkata kepadanya..
"Bella maukah kau menikah denganku jadilah Istriku " berlutut dengan sebuah cincin yang disodorkan kepada Bella.
Bella sempat tertegun tidak percaya, beberapa saat kemudian ia mengangguk.
"Umm.. Iya, Aku mau"
Bella terharu melihat lamaran dari Farel untuknya ia mengangguk menyetujui lamaran tersebut.
"Terima kasih.. Sayang"
Farel langsung memeluknya dengan mengangkat tubuh Bella dan berputar karena merasa bahagia. Akhirnya ia bisa melamar pacar sudah lama mereka ingin menikah. Farel hanya tinggal membujuk Ayahnya untuk merestui hubungan mereka.
***
"Mama... Bella setuju dengan lamaranku tinggal kita melamarnya secara resmi dirumah orang tuanya di bali"
Farel berteriak masuk kedalaman rumah Orang tuanya.. Ia begitu bahagia mengingat lamarannya yang diterima oleh bella, Ia datang karena ingin menyampaikan dan berbagi kebahagiaan.
"Selamat Sayang. Semoga kalian berdua bahagia... "
Susi ikut merasa bahagia.
Tapi apa ia harus mengatakan bahwa Farel sebenarnya sudah mempunyai seorang Istri. Susi menggeleng Wanita itu hilang tanpa jejak.. Lalu.
"Maafkan kata-kata papamu sebelumnya jangan dipikirkan Dia hanya pusing dengan pekerjaannya" memberikan pengertian kepada Farel agar tidak memikirkan perkataan suaminya.
"tidak apa-apa aku tau itu, aku tidak pernah mengambil hati... jika papa sedang marah "
Ujar Farel tersenyum mengelus kedua tangan susi.
Tapi.. Sebenarnya ada perasaan ganjal di hati Farel sendiri ketika papannya mengatakan hal yang kamarin.. Apa yang tidak ia ketahui selama ini..!
.
.
.
.
.
Tbc..!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Yofa Erlangga
yg jahat disini bkn farel tp papa dn mamx farel...krn mrk menyebunyikn status anakx.
2020-07-02
0
dewi
mboknya farel koplak anak punya bini mentang2 lupa ingatan mau nikah di iyain aja ..berat gesss berat
2020-03-27
1
Sarmiyati Fikhairelyn
kok mamanya Farel menyetujuinya sih, kenapa gak jelasin klu Farel dah punya istri
2020-02-21
2