"Sebuah Mimpi"
Hampir setiap hari Toni tetap bekerja dan melakukan pencarian di mana keberadaan adik semata wayang.. Tiara. Sudah begitu lama pencariannya dua tahun ini belum juga membuahkan hasil ,Tiara hilang bagaikan di telan bumi informasi tentangnya bahkan tidak ada.
Terkadang pekerjaannya sendiri tidak teratur bagaimana bisa Toni bisa fokus di saat Tiara hilang ,sebagai seorang kakak Toni belum bisa membahagiakan adiknya itu, saat ini Toni baru sadar bahwa Uang bukan segalanya, yang ia inginkan hanyalah memeluk Adiknya dan mengucapkan beribu kata maaf.
Jiwa toni bagaikan sudah mati saat ini, jujur saja Toni merasa sangat menyesal dengan perlakuannya kepada Tiara, adaikan waktu bisa di putar kembali Toni akan melakukan apa saja demi adiknya.
Tok..
Sebuah ketukan pintu membuyarkan lamunan Toni.
"Masuk"
Kata Toni singkat.
Pintu itupun terbuka, Saat mengangkat wajah ia melihat seorang pria yang tidak lain adalah sekretarisnya masuk membawa sebuah dokumen, Candra sekretarisnya meletakkan dokumen itu di atas meja kerjanya.
"Tuan.. Ini dokumen yang tadi anda minta. Saya sudah memperbaiki beberapa kesalahan susunan kata silakan anda periksa kembali"
Ucap Candra memberikan kepada Toni dengan sopan.
"hemm.."
Hanya deheman yang keluar dari mulut Toni, ia memang tidak banyak bicara.
"Kalau begitu saya keluar dulu Tuan, jika ada yang anda inginkan saya ada di dapan Tuan"
Ucap Candra lagi, ia hendak keluar dari tempat itu.
"Iya.. Keluarlah, aku akan memeriksanya nanti"
Ucap Toni membuka suara.
Candra keluar tanpa menjawab lagi, ia hanya berjalan pelan, Ia tau bahwa bosnya itu sangat tidak suka di ganggu oleh siapapun.
Tringg...
Sebuah telepon menghentikan pekerjaan Toni, ia mengangkat telepon masuk itu tanpa melihat siapa orang yang menghubunginya.
"Halo.. Siapa ini..?"
Tanya Toni bersuara datar.
"Maaf tuan. Ini saya.. Heri detektif yang anda percaya kan untuk mencari informasi tentang adik anda Tiara.."
Jawab orang itu dari sebelah telepon.
Toni menghela napas lalu berkata.
"Ada apa..? Jika kau belum mendapatkan kabar Tiara jangan coba-coba untuk menghubungi ku lagi seperti ini.. Ganggu pekerjaan saja"
Ujar Toni ketus.
Detektif yang bernama Heri itu menelan ludahnya kasar.
"Tidak tuan.. Saya baru saja mendapatkan sebuah informasi tentang nona Tiara,."
"Apa..?!! Cepat katakan jangan membuatku menunggu "
Sontak toni kaget dengan penuturan Heri. Ia berdiri tegak.. Akhirnya setelah penantian panjangnya tidak sia-sia.
"Sebaiknya anda menahan emosi dulu,, Tuan ini mungkin sangat membuat anda syok"
"Katakan saja"
Teriak Toni tidak sabar.
Detektif Heri menghela napas panjang lalu langsung menyampaikan informasi yang ia dapat.
"Tuan.. Nona Tiara selama ini berada di jakarta, selama dua tahun Adik anda di rawat dan kondisinya sangat memperlihatkan, Nona Tiara koma akibat dari operasi yang dilakukannya.. Hingga sekarang nona Tiara belum siuman."
Mendengar informasi itu, Toni hanya terdiam ia tidak menyangka hal ini, hatinya terasa sangat pilu mendengar kenyataan pahit tentang Adik perempuan satu-satunya itu Koma selama dua tahun, Jadi selama Tiara tidak pergi kemana-mana dan ada di rumah sakit!
"Tuan..!"
Panggil Heri Karena tidur mendapat respons .
"..um iya, Katakan dimana!, Rumah sakit mana"
Tanya Toni saat kesadarannya sudah kembali.
"Rumah sakit Romeo, Tapi Tuan Nona Tiara tidak menggunakan nama aslinya, dan sepertinya seseorang sengaja menyembunyikan keberadaannya selama ini.."
Terang Heri lagi.
"Sudah.. Tidak perlu kau lanjutkan lagi, cukup.. Aku akan mengirimkan sejumlah uang ke rekening mu, terima kasih informasinya"
Ujac Toni sudah tidak sanggup mendengar kelanjutan dari Heri, ia memutus sambungan telepon sepihak.
Dengan cepat Toni langsung menghubungi kedua orangtuanya untuk segera ke rumah sakit Romeo sepertinya Toni sudah tau siapa yang dengan berani menyembunyikan Tiara selama ini..
"Bimo.."
Guman Toni melangkah keluar dari ruangannya.
Sedangkan Heri detektif itu hanya mematung di tempatnya berdiri saat ini, ia tidak menyangka bahwa Toni orang kejam itu akan mengucapkan kata tabu "terima kasih" kata itu sebelumnya tidak pernah di ucapkan oleh mulut orang yang bernama toni.
***
Beda lagi di rumah orang tua Farel..
Ayahnya yang baru saja pulang dari Amerika marah besar kepada anaknya, Fendo tidak tau bahwa saat ia pulang akan mendapatkan kejutan dari anaknya Farel, yang ingin melamar Bella wanita yang berhubungan dengan Farel selama dua tahun belakangan..
Bahkan dalam kemarahannya Fendo hampir membeberkan janjinya kepada Tiara menantunya.
Flassback..
Dua tahun lalu satu jam sebelum Tiara melakukan operasi pendonoran Ginjal untuk Farel.
" Tiara apa kau yakin ingin memberikan ginjal mu untuk Suamimu sayang."
Tanya Fendo dengan tatapan keraguannya.
Tiara mengangguk dan tidak bisa di bantah.
"Iya...pah, aku yakin, ini sebagai kompensasi atas cinta ku untuknya, selama ini Farel sudah bersabar dengan perlakuanku yang terus memaksanya untuk menikah dengan ku,.. Jadi tolong jangan cegah diriku, sungguh aku tidak ingin membiarkan Farel dalam kondisi seperti sekarang ini Pah...Kumohon"
Ujar Tiara tegas, namun kesedihan di matanya tidak pernah hilang ia mengatakannya dengan air mata terus mengalir.
" jadi jika terjadi sesuatu kepada ku tolong kau jaga suamiku hingga aku kembali kepadanya"
Lanjut Tiara entah kenapa perasaannya tidak enak.
"Tiara jangan berkata seperti itu kau pasti akan baik-baik saja, Kau akan selamat dan akan hidup bersama dengan suami mu selamanya"
Lirih Fendo menggeleng, Ia tidak menyangka Tiara akan berkata seperti itu.
"Yang.. Penting kau menjaga Farel saja hingga aku kembali Pah. Tolong Papa juga rahasiakan ini dari semua orang.. please"
Tiara memohon sebelum kembali ke ruangannyaa.
FlassOf.
Fendo menatap anak dan Istrinya dengan datar duduk di hadapannya jika saja mereka tau tentang kondisi Tiara.. Pasti.
" Pah.. Tolong restui aku dengan Bella pah. Sudah begitu lama kami menjalin hubungan"
Ucap Farel memohon.
"Heh.. Kau ingin papa merestui hubungan kalian, Jangan harap Farel.. Jika kau tidak mau mendengar peringatan papa.. Terserah saja, Papa tidak pernah peduli lakukan yang kalian suka, anggap papa hanya angin yang berlalu saja"
Kata Fendo sinis, ia tidak sanggup lagi banyak bicara dengan kedua orang ada di hadapannya.
"Pah.. Jangan berkata seperti itu.. Farel adalah anak kita satu-satunya. Tolong kau restui keinginan Farel.. Mama kenal dengan Bella dia gadis yang baik dan sangat cocok untukmu mendampingi Farel"
Ujar Susi memberikan pengertian kepada Suaminya.
Lantas Fendo semakin kesal.
"Sudah kubilang.. Terserah kalian saja.. Jika kau tidak ingin menyesal di kemudian hari ingat lah ucapan ku yang tadi"
fendo berdiri setelah mengatakan hal itu, kekesalannya semakin membuncah rasanya ia ingin menangis. Rasa bersalah kepada Menantunya menyiksa batin.
"Maafkan Papa, Tiara.. Papa tidak bisa menahan obsesi Suamimu"
Guman Fendo meninggalkan anak dan Istrinya di ruang keluarga.
***
Malam harinya Farel tertidur dengan wajah penuh kegelisahan, di dalam mimpinya ia melihat seorang wanita cantik menggunakan gaun putih panjang tersenyum lebar kepadanya, Ketika Farel menghampirinya,, wanita itu begitu bersinar terang.
"Farel.. Aku mencintaimu sampai kapan pun, maafkan aku belum bisa kembali"
"Kau.. Siapa..?"
Tanya Farel kepada wanita di dalam mimpinya.
"Maaf Farel.. Selamat tinggal, asalkan kau bisa hidup bahagia aku juga ikut bahagia"
Ujar wanita cantik itu sebelum menghilang dari pandangannya.
Farel sontak panik.. Ia belum tau siapa nama wanita itu dan kini menghilang begitu saja..
Hosh.. Hosh.. Hosh..
Farel membuka matanya. Lalu mengatur detak jantung berdebar kencang. Ia mengusap wajahnya kasar entah kenapa perasaannya campur aduk setelah memimpikan wanita misterius itu.
"siapa kau..?"
Tanya Farel dalam hatinya, otaknya terus saja bertanya-tanya siapa wanita tersebut di dalam mimpinya itu.?
.
.
.
.
.
Tbc... !!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Zienna Hara
bnyk sekali novel yg di bca di sni hnya setengah cerita putus di tengah jln terus tidk tau ceritnya lgi , jdi penasarn
2020-04-09
0
Lily
lagian aneh juga ya..
Mank nya gak ada foto pernikahan gitu biar bsa membantu memulihkan ingatan nya.
Apalagi itu, sebagai seorang ibu malah membiarkan anak nya hilang ingatan smpai bertahun2....
😖😖😖😖😖
2020-03-19
1
Sarmiyati Fikhairelyn
demi cinta & pengabdian ma suami rela mendonorkan satu ginjalnya,,,,,luar biasa Tiara
mkin seru nih ceritanya
2020-02-21
1