Nano System
*15 Agustus 2026 *
Ditengah Hutan belantara dibawah sebuah pohon besar, terdapat seorang laki-laki memakai jas laboratorium putih dengan luka di sekujur tubuh, sinar matahari sore yang condong ke wajahnya membuat dia sadar dan perlahan membuka matanya.
"aku tidak menyangka akan selamat, dasar orang-orang kejam" gumam orang tersebut.
Tangannya bergerak meraba Saku jas Laboratoriumnya "syukurlah benda ini tidak apa-apa,tapi sepertinya lukaku serius "
Tubuhnya mengeluarkan banyak darah akibat luka tembak. Dengan tenaga yang tersisa pria itu mencoba bangun dan bersandar pada pohon besar itu. Darah terus keluar dari tubuhnya dan disaat dia sudah hampir tiba ajalnya, terdengar suara semak yang tergeser pertanda seorang sedang mendekat dengan cepat.
*14 agustus 2026 sore hari*
"Bruk..." suara dari belakang sebuah pabrik yang lama ditinggalkan. Suara itu berasal dari patahan papan triplex bekas akibat tertimpa tubuh seseorang.
"karena hari ini aku sedang kesal maka kau harus jadi samsak tinjuku Riyan" ucap Benny salah seorang dari 5 anak yang ada disitu.
Riyan pun berdiri kembali setelah terlempar ke papan triplex bekas akibat pukulan Benny. Anak itu adalah Rizky Riyan, dengan perawakan tinggi 160cm dan berat 48Kg memang mudah untuk jadi target buli.
Walau nama pemberian orang tuanya kepadanya terdengar seperti nama pahlawan di komik atau di film - film, tapi kenyataannya dia selalu di buli oleh para siswa-siswa ini, jadi pesuruh atau babu mereka setiap hari bahkan terkadang dipukuli hanya karena mereka kesal atas sesuatu yang dia tidak tau, hal ini sudah berlangsung selama 4 bulan.
Setibanya dirumah dia langsung menuju kamarnya, ruangan dengan ukuran 4x4 meter persegi dengan ranjang kecil untuk mengistirahatkan badannya yang sakit setelah dipukuli oleh Benny dan gengnya.
"Kakak makan malam sudah siap,ayo turun" teriak Mila dari luar kamar.
"Kamu makan saja dengan Nenek,Kakak mau istirahat saja" jawab Riyan.
Mila adalah adik Riyan yang sekarang kelas 1 SMP, dia tinggal bersama adik dan neneknya. Kedua orang tuanya sudah meninggal akibat kecelakaan dari peluru nyasar dari adu tembak polisi dengan para penjahat yang merampok Bank.
Kadang dia menghayal mempunyai kekuatan super untuk bisa menolong orang atau paling tidak membalas Benny dan menghentikan pembulian.
*Suara ayam jantan berkokok*
"Kakak cepat bangun nanti terlambat sekolah"
Seperti biasa suara berisik adiknya membangunkannya, padahal dia sangat malas untuk sekolah berurusan dengan semua bulian, dan itu harus dijalaninya selama 2 tahun 8 bulan lagi karna sekarang dia masih kelas 1.
Setelah sarapan Riyan pergi kesekolah dengan menaiki sepeda BMX beriringan dengan adiknya yang kemudian berpisah di persimpangan jalan karena sekolah mereka beda arah.
*Gerbang SMA Fajar Harapan*
Langkah kaki para siswa terdengar riuh karna bel sekolah tanda masuk akan segera berbunyi.
"penderitaanku hari ini akan dimulai lagi" pikir riyan dalam hati.
Dan benar saja baru masuk gerbang sekolah Anton salah satu gengnya Benny menyapanya "oi Yan, kata Benny kau di tunggu di belakang gudang sekolah pas istirahat, jangan sampai tidak dateng ya!"
"heh inikan masih pagi dan dia bertemu benny saja belum tapi sudah menyuruhku begitu,dasar..lagi pula aku dan Benny dikelas yang sama kenapa dia tidak menyuruhku langsung,mereka pasti mau mengerjaiku lagi" pikirnya
Dia pun melanjutkan langkahnya menuju kelas, suasana ramai di kelas namun tidak ada yang menghampirinya, dia hanya langsung menuju kursinya yg berada di samping jendela nomer 3 dari depan. Dalam ruang kelas hanya terdapat 30 siswa termasuk Benny.
*jam istirahat*
Bel istirahat berbunyi, para siswa bergerombol keluar kelas. Waktu istirahat hanya diberikan waktu selama 15 menit. Riyan pun menuju belakang gudang sekolah, meja-meja rusak tersusun di tembok belakang gudang, terlihat Benny dan teman-teman gengnya yaitu Anton, Dani, Teddy, dan Agung serta tiga orang siswi yang tidak kenalnya sedang menunggunya disana. Benny duduk di tengah-tengah mereka seperti bos mafia, dengan gugup Riyan mendekati mereka.
"Hei Budak, aku ada tugas penting untukmu" ucap Anton.
Sebelum Riyan sempat menjawab, Teddy langsung memukul perutnya dan berkata "Bukankah Budak harus membungkuk di hadapan Majikan"
Riyan pun langsung terjatuh dengan satu lutut ke lantai sambil memegang perutnya.Mereka semua tertawa melihatnya seperti itu.
"Baiklah posisi itu lebih cocok untukmu, sekarang kau harus membelikan ini semua untuk kami disini sebelum jam istirahat berakhir" sambil melempar secarik kertas.
"kalau tidak kau tau sendiri kan.." ucap Anton sambil tersenyum dan mengangkat keningnya.
"Cepat Pergi" Bentak Benny.
Riyan pun segera berlari menuju kantin sekolah dan membuka kertas yang diberikan mereka.
" astaga, ini sih gila " ucapnya dalam hati.
Bagaimana tidak, catatan yang mereka berisikan makanan yang tidak ada di kantin melainkan ada di mini market dengan jarak 10 menit kalau jalan kaki, waktu istirahat saja hanya 15 menit.
Akhirnya dia putuskan mengambil sepedanya dan bergegas menuju mini market membeli permintaan mereka. Dan benar saja, sampai di sekolah jam istirahat sudah berakhir. Saat Riyan masuk kelas Benny melihatnya dengan senyuman yang menjijikan.
"mereka pasti sudah merencanakan ini, melapor ke gurupun akan percuma karna hukuman yang diberikan tidak akan berat terkait orang tua Benny berpengaruh besar di sekolah, dan akhirnya hanya akan memperparah keadaanku" pikir Riyan.
*Pulang Sekolah*
Pukul 14.15 Bel pertanda pulang sekolah berbunyi. Riyan bergegas memasukkan semua bukunya ke tas dan menuju pintu keluar namun di cegat oleh Benny, dia merangkul lehernya dan menyuruhnya mengikutinya. Riyan mengikuti mereka dengan sepedanya sementara mereka menaiki mobil jeep, terpikir olehnya untuk lari namun tidak dilakukan karena dia yakin akan membuat keadaan jadi lebih buruk.
Riyan tidak bisa pindah sekolah karena SMA Fajar Harapan adalah satu-satunya di kota pinggiran ini dan SMA lain harus keluar kota dengan perjalanan 1 jam naik mobil, selain itu dia tidak memiliki biaya untuk hal tersebut, maka dengan terpaksa diturutinya saja keinginan mereka.
Tiba-tiba mobil mereka berhenti di jalan sepi dipinggiran Hutan yang rimbun, mereka turun dan menyuruhnya mendekat.
"Karena tadi kau sudah terlambat membelikan kami, maka kami akan menghukummu" kata Anton
"apa yang kalian mau? bukannya kalian sudah mengambil makanannya" ucap Riyan berharap agar tidak dapat hukuman dari mereka.
Namun Dani mendekatinya dan mendorong kepalanya dengan ringan dan berkata
"eh *****, makanan itu buat tadi siang, dan karena kau terlambat maka kami tidak makan siang jadi kau harus dihukum"
"Sekarang Masuklah ke Hutan ini" perintah Benny pada Riyan sambil melemparkan plastik hitam besar yang biasa digunakan untuk membuang sampah.
"Tapi Ben,,,ini Hutan belantara yang sangat luas, apa yang harus kulakukan?" tanya Riyan
"Carikan saja kami buah didalam sana atau bunga untuk pacarku ini" jawab Benny sambil merangkul wanita yang ada disampingnya.
"Tapi...." belum sempat Riyan meneruskan kata - katanya namun tubuhnya sudah di dorong Dani hingga jatuh ke semak hutan.
"cepat sana,atau mau dapat hukuman lagi" gertaknya.
Riyan terpaksa masuk ke hutan itu tanpa tau apa yang dicari, bunga atau buah apapun yang ditemuinya diambil dan dimasukkan kedalam plastik. 30 menit berlalu sudah, hari mulai sore dan Riyan mulai gelisah, dia bergegas mau keluar, namun Riyan tidak ingat jalan kembali.
Riyan berjalan tanpa arah didalam hutan belantara yang luas ini. Dia mencoba menggunakan Handphonenya namun tidak ada sinyal, akhirnya Riyan memutuskan terus berjalan berharap bisa menemukan jalan kembali. Setelah hampir 1 jam berjalan dia melihat sebuah pohon besar dari kejauhan di hutan ini dan memutuskan untuk beristirahat sejenak karena lelah.
Setelah hampir mendekati pohon besar tersebut Riyan melihat seorang pria terluka parah sedang bersandar di pohon tersebut. Riyan mempercepat langkah kakinya, tidak perduli menabrak dahan ranting dan semak didepannya berharap dapat mendekati pria itu dan memberikan pertolongan.
Sampai didekat pria tersebut dia melihat Id Card orang tersebut dan coba memanggil nama yang tertera pada id Card Jas Lab orang itu "Dr Albert..Dr Albert" namun tidak mendapatkan jawaban. Kemudian dia berteriak minta tolong namun di tengah hutan yang luas ini tidak ada seorangpun yang datang.
*30 menit sebelumnya di luar hutan*
"sekarang bagaimana?itu budak sudah lama di dalam hutan, apa kita cari aja?" kata Agung sedikit panik.
"Tenang saja kalau dia tidak kembali, kita bilang saja kita tidak tau, lagipula tidak ada yang melihat kita membawanya kemari kan" jawab Benny dengan santai
"owh jadi itu sebabnya kau suruh dia naik sepedanya sendiri?" tanya Dani
"ya benar,,sebaiknya kita pulang saja sudah hampir malam" kata Benny yang kemudian menyalakan mobilnya dan meninggalkan sepeda Riyan disitu.
*Dalam Hutan*
Dr Albert membuka matanya dengan sisa kekuatannya berkata "I thought you were a worthy person"
Riyan bingung dengan ucapan orang asing tersebut.
"aduh apa yang dia bicarakan ya" pikir Riyan
" eh..i don't understand sir,i know english little-little sir " kata Riyan mencoba berbicara bahasa inggris sebisanya dengan pelajaran yang diingatnya.
Dr Albert memberikan isyarat kepada Riyan untuk mendekatkan kepalanya, Riyan berpikir mungkin orang ini ingin membisikkan sesuatu namun ketika Riyan mendekatkan kepalanya, pria itu mengeluarkan dua jarum suntik dari sebuah tas kecil pada jasnya, Salah satunya adalah jarum suntik warna merah dan langsung menyuntikkan jarum suntik itu di bagian belakang telinga bocah itu.
"Ugh… itu sakit" jerit Riyan sambil bergerak menjauh dari pria itu. Tidak lama kepala Riyan menjadi Pusing.
"Apakah aku akan mati sekarang?" pikirnya.
Tiba-tiba, Riyan merasa seolah-olah sejumlah besar data sedang dikirim ke pikirannya, menyebabkan kepalanya berdenyut-denyut menyakitkan. Selama semenit dia menahan sakit kemudian sambil memegang kepalanya namun setelah itu berhenti, saat itulah dia mendengar suara bip aneh di telinganya kemudian terdengar
[ Mengaktifkan Nano System.
Memindai data fisik pengguna.
Sedang memindai....]
Beberapa detik kemudian Dr Albert menusukkan kembali jarum suntik lain berwarna hitam kedada Riyan. Kali ini rasa sakit tidak hanya di kepalanya tapi mulai menjalar ke seluruh tubuh seperti sengatan listrik membuat Riyan berteriak dan terjatuh. Setelah menderita selama 2 menit bunyi bip terdengar kembali di telinganya
[Pemindaian Selesai.
Nama : Rizky Riyan
Umur : 16 Tahun
Tinggi : 160 cm
Berat. : 48 Kg
Gol darah : A
Silahkan Masukkan Kode Nama Pemanggilan System …]
Walaupun aneh dan bingung namun Riyan memikirkan nama yang dianggapnya cocok untuk systemnya, beberapa saat kemudian suara itu muncul kembali di telinganya.
[Silahkan Masukkan Kode Nama Pemanggilan System..]
"Alpha" kata yang terpikir oleh Riyan dan kemudian diucapkannya
[Data diterima....
Kode Nama pemanggilan System adalah Alpha
System Siap digunakan..]
Riyan sangat dibuat kebingungan oleh suara yang ada didengarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Penggemar novel sistem hadir 😀👍
2023-03-12
1
Harman LokeST
semua kejadian ada hikmahnya
2023-02-06
0
Ryueen
mampir donk thor
2022-11-23
0