NovelToon NovelToon

Nano System

Episode 1 Pertemuan Takdir

*15 Agustus 2026 *

Ditengah Hutan belantara dibawah sebuah pohon besar, terdapat seorang laki-laki memakai jas laboratorium putih dengan luka di sekujur tubuh, sinar matahari sore yang condong ke wajahnya membuat dia sadar dan perlahan membuka matanya.

"aku tidak menyangka akan selamat, dasar orang-orang kejam" gumam orang tersebut.

Tangannya bergerak meraba Saku jas Laboratoriumnya "syukurlah benda ini tidak apa-apa,tapi sepertinya lukaku serius "

Tubuhnya mengeluarkan banyak darah akibat luka tembak. Dengan tenaga yang tersisa pria itu mencoba bangun dan bersandar pada pohon besar itu. Darah terus keluar dari tubuhnya dan disaat dia sudah hampir tiba ajalnya, terdengar suara semak yang tergeser pertanda seorang sedang mendekat dengan cepat.

*14 agustus 2026 sore hari*

"Bruk..." suara dari belakang sebuah pabrik yang lama ditinggalkan. Suara itu berasal dari patahan papan triplex bekas akibat tertimpa tubuh seseorang.

"karena hari ini aku sedang kesal maka kau harus jadi samsak tinjuku Riyan" ucap Benny salah seorang dari 5 anak yang ada disitu.

Riyan pun berdiri kembali setelah terlempar ke papan triplex bekas akibat pukulan Benny. Anak itu adalah Rizky Riyan, dengan perawakan tinggi 160cm dan berat 48Kg memang mudah untuk jadi target buli.

Walau nama pemberian orang tuanya kepadanya terdengar seperti nama pahlawan di komik atau di film - film, tapi kenyataannya dia selalu di buli oleh para siswa-siswa ini, jadi pesuruh atau babu mereka setiap hari bahkan terkadang dipukuli hanya karena mereka kesal atas sesuatu yang dia tidak tau, hal ini sudah berlangsung selama 4 bulan.

Setibanya dirumah dia langsung menuju kamarnya, ruangan dengan ukuran 4x4 meter persegi dengan ranjang kecil untuk mengistirahatkan badannya yang sakit setelah dipukuli oleh Benny dan gengnya.

"Kakak makan malam sudah siap,ayo turun" teriak Mila dari luar kamar.

"Kamu makan saja dengan Nenek,Kakak mau istirahat saja" jawab Riyan.

Mila adalah adik Riyan yang sekarang kelas 1 SMP, dia tinggal bersama adik dan neneknya. Kedua orang tuanya sudah meninggal akibat kecelakaan dari peluru nyasar dari adu tembak polisi dengan para penjahat yang merampok Bank.

Kadang dia menghayal mempunyai kekuatan super untuk bisa menolong orang atau paling tidak membalas Benny dan menghentikan pembulian.

*Suara ayam jantan berkokok*

"Kakak cepat bangun nanti terlambat sekolah"

Seperti biasa suara berisik adiknya membangunkannya, padahal dia sangat malas untuk sekolah berurusan dengan semua bulian, dan itu harus dijalaninya selama 2 tahun 8 bulan lagi karna sekarang dia masih kelas 1.

Setelah sarapan Riyan pergi kesekolah dengan menaiki sepeda BMX beriringan dengan adiknya yang kemudian berpisah di persimpangan jalan karena sekolah mereka beda arah.

*Gerbang SMA Fajar Harapan*

Langkah kaki para siswa terdengar riuh karna bel sekolah tanda masuk akan segera berbunyi.

"penderitaanku hari ini akan dimulai lagi" pikir riyan dalam hati.

Dan benar saja baru masuk gerbang sekolah Anton salah satu gengnya Benny menyapanya "oi Yan, kata Benny kau di tunggu di belakang gudang sekolah pas istirahat, jangan sampai tidak dateng ya!"

"heh inikan masih pagi dan dia bertemu benny saja belum tapi sudah menyuruhku begitu,dasar..lagi pula aku dan Benny dikelas yang sama kenapa dia tidak menyuruhku langsung,mereka pasti mau mengerjaiku lagi" pikirnya

Dia pun melanjutkan langkahnya menuju kelas, suasana ramai di kelas namun tidak ada yang menghampirinya, dia hanya langsung menuju kursinya yg berada di samping jendela nomer 3 dari depan. Dalam ruang kelas hanya terdapat 30 siswa termasuk Benny.

*jam istirahat*

Bel istirahat berbunyi, para siswa bergerombol keluar kelas. Waktu istirahat hanya diberikan waktu selama 15 menit. Riyan pun menuju belakang gudang sekolah, meja-meja rusak tersusun di tembok belakang gudang, terlihat Benny dan teman-teman gengnya yaitu Anton, Dani, Teddy, dan Agung serta tiga orang siswi yang tidak kenalnya sedang menunggunya disana. Benny duduk di tengah-tengah mereka seperti bos mafia, dengan gugup Riyan mendekati mereka.

"Hei Budak, aku ada tugas penting untukmu" ucap Anton.

Sebelum Riyan sempat menjawab, Teddy langsung memukul perutnya dan berkata "Bukankah Budak harus membungkuk di hadapan Majikan"

Riyan pun langsung terjatuh dengan satu lutut ke lantai sambil memegang perutnya.Mereka semua tertawa melihatnya seperti itu.

"Baiklah posisi itu lebih cocok untukmu, sekarang kau harus membelikan ini semua untuk kami disini sebelum jam istirahat berakhir" sambil melempar secarik kertas.

"kalau tidak kau tau sendiri kan.." ucap Anton sambil tersenyum dan mengangkat keningnya.

"Cepat Pergi" Bentak Benny.

Riyan pun segera berlari menuju kantin sekolah dan membuka kertas yang diberikan mereka.

" astaga, ini sih gila " ucapnya dalam hati.

Bagaimana tidak, catatan yang mereka berisikan makanan yang tidak ada di kantin melainkan ada di mini market dengan jarak 10 menit kalau jalan kaki, waktu istirahat saja hanya 15 menit.

Akhirnya dia putuskan mengambil sepedanya dan bergegas menuju mini market membeli permintaan mereka. Dan benar saja, sampai di sekolah jam istirahat sudah berakhir. Saat Riyan masuk kelas Benny melihatnya dengan senyuman yang menjijikan.

"mereka pasti sudah merencanakan ini, melapor ke gurupun akan percuma karna hukuman yang diberikan tidak akan berat terkait orang tua Benny berpengaruh besar di sekolah, dan akhirnya hanya akan memperparah keadaanku" pikir Riyan.

*Pulang Sekolah*

Pukul 14.15 Bel pertanda pulang sekolah berbunyi. Riyan bergegas memasukkan semua bukunya ke tas dan menuju pintu keluar namun di cegat oleh Benny, dia merangkul lehernya dan menyuruhnya mengikutinya. Riyan mengikuti mereka dengan sepedanya sementara mereka menaiki mobil jeep, terpikir olehnya untuk lari namun tidak dilakukan karena dia yakin akan membuat keadaan jadi lebih buruk.

Riyan tidak bisa pindah sekolah karena SMA Fajar Harapan adalah satu-satunya di kota pinggiran ini dan SMA lain harus keluar kota dengan perjalanan 1 jam naik mobil, selain itu dia tidak memiliki biaya untuk hal tersebut, maka dengan terpaksa diturutinya saja keinginan mereka.

Tiba-tiba mobil mereka berhenti di jalan sepi dipinggiran Hutan yang rimbun, mereka turun dan menyuruhnya mendekat.

"Karena tadi kau sudah terlambat membelikan kami, maka kami akan menghukummu" kata Anton

"apa yang kalian mau? bukannya kalian sudah mengambil makanannya" ucap Riyan berharap agar tidak dapat hukuman dari mereka.

Namun Dani mendekatinya dan mendorong kepalanya dengan ringan dan berkata

"eh *****, makanan itu buat tadi siang, dan karena kau terlambat maka kami tidak makan siang jadi kau harus dihukum"

"Sekarang Masuklah ke Hutan ini" perintah Benny pada Riyan sambil melemparkan plastik hitam besar yang biasa digunakan untuk membuang sampah.

"Tapi Ben,,,ini Hutan belantara yang sangat luas, apa yang harus kulakukan?" tanya Riyan

"Carikan saja kami buah didalam sana atau bunga untuk pacarku ini" jawab Benny sambil merangkul wanita yang ada disampingnya.

"Tapi...." belum sempat Riyan meneruskan kata - katanya namun tubuhnya sudah di dorong Dani hingga jatuh ke semak hutan.

"cepat sana,atau mau dapat hukuman lagi" gertaknya.

Riyan terpaksa masuk ke hutan itu tanpa tau apa yang dicari, bunga atau buah apapun yang ditemuinya diambil dan dimasukkan kedalam plastik. 30 menit berlalu sudah, hari mulai sore dan Riyan mulai gelisah, dia bergegas mau keluar, namun Riyan tidak ingat jalan kembali.

Riyan berjalan tanpa arah didalam hutan belantara yang luas ini. Dia mencoba menggunakan Handphonenya namun tidak ada sinyal, akhirnya Riyan memutuskan terus berjalan berharap bisa menemukan jalan kembali. Setelah hampir 1 jam berjalan dia melihat sebuah pohon besar dari kejauhan di hutan ini dan memutuskan untuk beristirahat sejenak karena lelah.

Setelah hampir mendekati pohon besar tersebut Riyan melihat seorang pria terluka parah sedang bersandar di pohon tersebut. Riyan mempercepat langkah kakinya, tidak perduli menabrak dahan ranting dan semak didepannya berharap dapat mendekati pria itu dan memberikan pertolongan.

Sampai didekat pria tersebut dia melihat Id Card orang tersebut dan coba memanggil nama yang tertera pada id Card Jas Lab orang itu "Dr Albert..Dr Albert" namun tidak mendapatkan jawaban. Kemudian dia berteriak minta tolong namun di tengah hutan yang luas ini tidak ada seorangpun yang datang.

*30 menit sebelumnya di luar hutan*

"sekarang bagaimana?itu budak sudah lama di dalam hutan, apa kita cari aja?" kata Agung sedikit panik.

"Tenang saja kalau dia tidak kembali, kita bilang saja kita tidak tau, lagipula tidak ada yang melihat kita membawanya kemari kan" jawab Benny dengan santai

"owh jadi itu sebabnya kau suruh dia naik sepedanya sendiri?" tanya Dani

"ya benar,,sebaiknya kita pulang saja sudah hampir malam" kata Benny yang kemudian menyalakan mobilnya dan meninggalkan sepeda Riyan disitu.

*Dalam Hutan*

Dr Albert membuka matanya dengan sisa kekuatannya berkata "I thought you were a worthy person"

Riyan bingung dengan ucapan orang asing tersebut.

"aduh apa yang dia bicarakan ya" pikir Riyan

" eh..i don't understand sir,i know english little-little sir " kata Riyan mencoba berbicara bahasa inggris sebisanya dengan pelajaran yang diingatnya.

Dr Albert memberikan isyarat kepada Riyan untuk mendekatkan kepalanya, Riyan berpikir mungkin orang ini ingin membisikkan sesuatu namun ketika Riyan mendekatkan kepalanya, pria itu mengeluarkan dua jarum suntik dari sebuah tas kecil pada jasnya, Salah satunya adalah jarum suntik warna merah dan langsung menyuntikkan jarum suntik itu di bagian belakang telinga bocah itu.

"Ugh… itu sakit" jerit Riyan sambil bergerak menjauh dari pria itu. Tidak lama kepala Riyan menjadi Pusing.

"Apakah aku akan mati sekarang?" pikirnya.

Tiba-tiba, Riyan merasa seolah-olah sejumlah besar data sedang dikirim ke pikirannya, menyebabkan kepalanya berdenyut-denyut menyakitkan. Selama semenit dia menahan sakit kemudian sambil memegang kepalanya namun setelah itu berhenti, saat itulah dia mendengar suara bip aneh di telinganya kemudian terdengar

[ Mengaktifkan Nano System.

Memindai data fisik pengguna.

Sedang memindai....]

Beberapa detik kemudian Dr Albert menusukkan kembali jarum suntik lain berwarna hitam kedada Riyan. Kali ini rasa sakit tidak hanya di kepalanya tapi mulai menjalar ke seluruh tubuh seperti sengatan listrik membuat Riyan berteriak dan terjatuh. Setelah menderita selama 2 menit bunyi bip terdengar kembali di telinganya

[Pemindaian Selesai.

Nama : Rizky Riyan

Umur : 16 Tahun

Tinggi : 160 cm

Berat. : 48 Kg

Gol darah : A

Silahkan Masukkan Kode Nama Pemanggilan System …]

Walaupun aneh dan bingung namun Riyan memikirkan nama yang dianggapnya cocok untuk systemnya, beberapa saat kemudian suara itu muncul kembali di telinganya.

[Silahkan Masukkan Kode Nama Pemanggilan System..]

"Alpha" kata yang terpikir oleh Riyan dan kemudian diucapkannya

[Data diterima....

Kode Nama pemanggilan System adalah Alpha

System Siap digunakan..]

Riyan sangat dibuat kebingungan oleh suara yang ada didengarnya.

Episode 2 Titik Balik

Riyan sangat dibuat kebingungan dengan apa yang terjadi pada dirinya, disela kebingungannya suara dari Dr Albert terdengar pelan, kemudian Riyan mendekatkan dirinya.

"Namaku Dr Albert Newman ,selamat kau menjadi pemilik nano system ini..Aku adalah orang yang menciptakan Nano System,,3 tahun yang lalu sekelompok ilmuwan dari berbagai negara dipaksa melakukan penelitian teknologi Nano oleh sebuah organisasi jahat bernama NOZ, mereka berencana menggunakan tekhnologi nano untuk menciptakan senjata dan armor perang agar tidak terdeteksi karena mudah disembunyikan, namun setelah kami berhasil akhirnya lab penelitian kami dihancurkan dengan Bom untuk menghilangkan jejak dan kami semua kemudian dimasukkan kedalam pesawat dengan puluhan pasukan menggunakan senjata api sebagai pengawal yang kami pikir akan mengantarkan pulang karena pekerjaan yang sudah selesai, tapi ternyata kami ditembak dan dijatuhkan dari pesawat. Saat ini hanya aku yang berhasil mengembangkan teknologi ini agar bisa menyatu dengan tubuh manusia menjadi system, dan untungnya aku membawanya dalam jas lab bersamaku dan penelitianku telah hancur di lab, artinya kau satu-satunya yang memiliki system ini"

"Baiklah tenangkan diri anda sekarang, kita harus keluar dari hutan ini" ucap Riyan sambil melihat kanan kiri sekitar tempat itu.

"waktuku tidak banyak lagi, sebenarnya aku ingin mengajarkanmu lebih banyak lagi dan melihat perkembangan system yang kubuat, tapi sepertinya itu mustahil" ucap Dr Albert dengan lirih

Tersadar dia mengerti dengan bahasa yang di ucapkan Dr Albert Riyan kaget.

"kenapa aku bisa mengerti apa yang anda katakan? " Tanya Riyan dengan heran.

"itu program sederhana yang kutanam di Nano System, program penterjemah akan langsung memproses bahasa asing ke telingamu " jawab Dr Albert

"wow..itu keren..apa anda juga punya hal seperti ini ?" tanya riyan makin penasaran.

"ya..tapi hanya teknologi peterjemah saja untuk berkomunikasi dengan ilmuwan lain, tidak ada Nano system dalam tubuhku, setiap ilmuwan yang bekerja dalam Nano Technologi disuntikkan serum anti Nano untuk menjamin agar para ilmuwan tidak menggunakannya sebagai senjata untuk melarikan diri " sambung Dr Albert,

"Kau punya segalanya di otakmu sekarang coba saja kau gunakan " tambah Dr Albert.

Setelah mendengar Dokter itu, Riyan memberikan mengucapkan pertanyaan "Alpha, apa kau tau cara keluar dari hutan ini?"

[ Pilihan cara keluar dari hutan

Gunakan sinyal SOS untuk meminta bantuan

Minta tolong menggunakan Handphone

Menunggu bantuan datang

Gunakan Peta ]

Riyan pun cemberut dan melirik kearah Dr Albert yang sekarat dan berkata "anda yakin ini system jenius, bukan produk cacat?" kemudian menyampaikan apa yang dia dengar dari system .

"hahaha bahkan di akhir hidupku masih bisa tertawa,,kau memberikan pertanyaan tentu saja systemnya memberikan pilihan, hehehe aku tidak percaya ada orang sebodoh kau " Dr Albert tertawa kemudian batuk mengeluarkan darah dari mulutnya.

"sudah berhentilah tertawa, cepat beritahu aku caranya " ucap Riyan sambil cemberut.

"sekarang kau minta saja systemnya munculkan map untuk keluar dari hutan ini " kemudian ucapan dari Dr.Albert ini dituruti oleh Riyan

"Alpha munculkan Peta Hutan Ini"

[Mengakses bentuk Visual peta Hutan.

Memunculkan Peta Hutan.]

Seketika muncul peta Hologram dari Hutan ini dihadapannya kemudian memberitahukan pada Dr Albert " Dok aku bisa melihat peta hutan ini"

"itu karena Mesin Nano mentransfer datanya ke matamu jadi hanya kamu yang bisa melihat peta hologram itu, sekarang minta tunjukkan posisi kita dan jalan keluarnya " perintah Dr Albert.

"Alpha, Munculkan Posisiku dan Jalan keluar hutan"

Muncul titik merah dan garis berliku - liku berupa jalur berwana biru pada peta hologram sampai menuju luar hutan.

"ternyata kita sangat jauh didalam hutan dok, tapi menurut jalur di peta kita hanya perlu 20 menit perjalanan mengikuti jalur ini" ucap Riyan.

"Riyan...jadikan ini benar dan buat hidup keturunanmu mudah, oke? Nano System adalah yang terbaru, jadi tidak akan terlalu sulit untuk digunakan “ ucap Dr Albert.

Setelah itu tubuhnya terjatuh ketanah,

"Dokter....dokter" teriak Riyan, namun Dr Albert telah meninggal dan Riyan menguburkannya di bawah pohon besar ini.

Perjalanan kembali keluar hutan mengikuti jalur yang ada di Peta dilakukan Riyan sembari menanyakan hal-hal tentang Nano System.

"Alpha, aku masih tidak terlalu mengerti tentang system ini dan yang terjadi padaku, bisa kau jelaskan!"

[siap tuan, Nanoteknologi adalah manipulasi materi pada skala atomik dan skala molekular untuk membuat Benda bersakla Makro. Nano System adalah kecerdasan buatan untuk mengendalikan perubahan material Nano dan mengubahnya menjadi bentuk apapun. Suntikkan pertama dari Dr Albert pada anda adalah Nano System, dan yang kedua adalah material nano yang menyebar keseluruh tubuh anda]

"jadi sekarang dikepalaku ada dirimu yang semacam super computer dan di tubuhku ada material yg bisa kau gunakan"

[Bisa dibilang begitu]

“Jadi sekarang aku bisa membuat senjata dengan Nano material yg tersimpan di Tubuhku ya"

langkahnya terhenti, didepannya semak belukar tinggi dengan pohon-pohon kecil yang padat dan beberapa ranting kayu menghalangi jalannya.

"apa memang harus lewat sini ya..tapi jalur di peta memang lewat sini.."

"Alpha, bagaimana cara menggunakan material yang ada di tubuhku?"

[untuk saat ini anda hanya perlu mengatakannya saja dan saya akan mewujudkannya]

"Baiklah, bisakah kau munculkan semacam senjata untuk membuat jalur disini "

[Baik Tuan]

Kemudian Riyan merasakan seperti ada yang berjalan dalam tubuhnya menuju ke tangannya, dia mengangkat dan memandang telapak tangannya dan muncullah serbuk hitam berbentuk seperti kabut kecil yang keluar dari pori-pori kulitnya. Berapa detik kemudian benda berukuran sangat kecil itu berubah menjadi sebuah pedang.

Dengan pedang itu dia menebas kayu dan semak yang menghalangi jalannya dan melanjutkan perjalanan dan akhirnya berhasil menuju jalan aspal dan hanya akan mengikuti jalan ini untuk pulang.

"hilangkan senjatanya "

Pedang pun melebur kembali menjadi nano material dan masuk ke tubuh Riyan lagi.

"ini sangat hebat..lalu bagaimana dengan senjata api?apa bisa kau buat Alpha?"

[tentu saja, tapi jika harus membuat pelurunya juga maka material Nano yang ditembakkan tidak akan kembali]

"kalau begitu lebih baik senjata Canon atau peluru laser karna tidak memakai material Nano kan"

Sepanjang menyisir jalan Riyan mencari tahu segala hal yang ingin diketahuinya kepada Alpha. Setelah berjalan selama 15 menit, Riyan melihat sepedanya tergeletak di pinggir jalan dan bergegas mengambilnya.

"mereka itu..akan kubalas mereka mulai sekarang" ucapnya kesal

" tapi kalau ketahuan aku punya tekhnologi ini akan membuat ku repot juga "

[Aku bisa memberikan anda menu latihan fisik untuk memperkuat tubuh anda]

"latihan itu sia - sia, jika aku capek maka tipes ku akan kambuh kemudian masuk RS, itulah kenapa aku bersepeda dengan jarak sekolah dekat" Kata Riyan sambil menaiki sepedanya memulai perjalanan menuju rumahnya

[Material Nano didalam tubuh anda telah membersihkan penyakit dan virus, kemungkinan anda Tipes adalah 0% ]

"eh apakah itu benar Alpha?"

[ya

"Kalau begitu,siapkan saja menu latihan untukku , ini akan menjadi Titik Balik hidupku" Riyan sangat senang dan bersemangat, kayuhan sepedanya menjadi lebih cepat.

"Tunggu saja Benny and the gang..aku akan membalas kalian semua" ucap Riyan dihatinya disertai senyum puas diwajahnya.

Episode 3 Senior yang menakutkan

Riyan melihat jam tangannya menunjukkan pukul 18.53 hampir jam makan malam, maka dia mempercepat kembali sepedanya melewati Taman pinggiran kota, Riyan masih berpikir cara untuk membalas semua perlakuan Benny dan teman-temannya atas dirinya.

"bagaimana cara membalas mereka ya" pikirnya, tiba-tiba didepannya sesosok pria melompati kursi taman dipinggir jalan dan terjatuh hingga hampir tertabrak sepedanya. untungnya Riyan cepat mengerem dan menghentikan laju sepedanya.

"hei Kenapa kau melompat seperti itu" teriak Riyan kepada orang yang memakai seragam SMA. Seketika 10 orang preman berdatangan sambil berlari dari arah yang sama dengan orang itu.

"jadi kau membawa kami ke temanmu hah?Sekarang tamat riwayatmu nak" ucap seorang preman mengenakan Jaket Hitam dan celana levis sobek di bagian lutut berkepala botak dengan codet di pipi kirinya, terlihat seperti dia pemimpinnya.

"eh..ti..tidak aku hanya lewat mau pulang saja" ucap Riyan gugup

Anak berseragan SMA itu berdiri dan mengambil posisi bertarung.

"dia tidak ada kaitannya dengan ini lex"

anak itu mendekati Riyan dan berbisik " aku akan melawan mereka jadi kau pergi saja kalau ada kesempatan" bisiknya.

Dengan Ragu Rian bertanya "apa kau tidak apa-apa?mereka sangat banyak kan"

"teman-temanku akan segera datang, aku sudah menghubungi mereka sewaktu berlari dari para ******** ini" jawab Anak itu.

"Apa kalian sudah selesai memberikan pesan terakhir kalian" ucap Alex si pemimpin preman yang kemudian berteriak " HAJAR MEREKA".

Riyan langsung menaiki sepedanya berusaha kabur dari lokasi itu namun salah seorang preman menahan sepedanya dan menangkap serta melemparkan tubuh kecil Riyan hingga membuat Luka di tangan dan bahunya. Sesaat suara Alpha terdengar di telinganya

[Luka terdeteksi dibagian tangan dan bahu..kulit luar terluka. Memulai proses penyembuhan...]

Riyan kaget melihat luka di tangan dan bahu Riyan hilang seketika, pandangannya beralih ke tempat dimana anak SMA itu di keroyok para preman. Alex melancarkan tinjunya namun dapat dihindari oleh Anak SMA itu, balasan tendangan dari anak itupun dapat di tangkis oleh Alex, kekuatan mereka sepertinya seimbang.

namun "Buk" tendangan kekaki dari arah belakang membuat anak SMA itu terjatuh, menjadikannya target yang mudah dipukuli sekarang. Anak itu hanya bertahan melindungi bagian belakang kepalanya dengan tangannya selagi para preman itu menginjak dan memukuli badannya.

Melihat kejadian itu didepan matanya membuat Riyan teringat perlakuan Benny dan teman-temannya kepadanya, hal itu membuatnya marah, emosinya membuat dia mengepalkan tangan.

"Alpha, apa kau bisa membuatku kuat sekarang"

[Apa anda ingin membuat senjata?]

"tidak itu akan sangat berbahaya jika senjataku diambil mereka, lagipula akan terlihat aneh jika memunculkan pedang ditanganku, apa ada cara lain menggunakan Material?" ucap Riyan

[Nano Material bisa digunakan untuk melapisi tubuh anda, itu seperti baju baja]

"Baiklah, lakukan itu,,tapi hanya didalam seragamku" perintah Riyan, dia tidak ingin terlihat menggunakan armor baja yang mencolok perhatian. Bagaimanapun dia harus merahasiakan keberadaan Nano System.

[Pelapisan Nano Material dilakukan]

Seluruh Tubuh Riyan mulai dilapisi Nano Material dan berubah menjadi Hitam kecuali kepala, leher dan tangannya. Dia pun berlari, melompat dan menendang salah satu preman yang mengeroyok Anak SMA itu.

"Hiyaaaaaaa" tendangannya mengenai pinggang salah satu preman tersebut hingga membuatnya terjatuh.

Sekarang posisi Riyan berada disamping preman lain menggantikan tempat preman yang jatuh itu, dengan cepat preman lain yang berada disampingnya melancarkan tendangan kuat ke perut Riyan

"kraak" suara tulang retak

"aaaargh" teriakan keras dari preman yang menedang Riyan, tentu saja itu dikarenakan bagian tubuh Riyan yang dilapisi Nano Material menjadikannya sekeras baja, bahkan peluru tidak akan bisa menembusnya.

"Ciaaat" Riyan kembali menendang kepala preman yang sedang memegang Kakinya yang patah hingga membuat preman itu tidak sadarkan diri. Riyan sadar tinju kecilnya tidak akan memberikan efek apapun, satu-satunya serangan yang cukup kuat dari dirinya adalah Kakinya yang terbungkus Nano material dibalik celana dan sepatu sekolahnya.

Satu preman tumbang,rangkulan kuat dari belakang menahan tubuh riyan.Sergapan tidak terduga oleh preman yang terkena tendangan di pinggang sebelumnya menahan tubuh Riyan, segera dua preman lain mendekat dan memukul perut Riyan dengan keras namun kejadian yang sama kembali terulang, kedua orang itu kesakitan dan tangan mereka terluka.

Anak SMA yang sebelumnya di tanah tidak menyianyiakan kesempatan ini dan menyerang kedua preman itu, pukulan cepat mengarah ke pipi dan rahang keduanya hingga jatuh kemudian melompat melakukan tendangan berputar kearah kepala preman yang menahan Riyan, seketika preman itu terpental dan kekangannya terlepas dari Riyan.Keduanya berdampingan sekarang dengan posisi kuda-kuda berkelahi.

"ku kira kau akan menendangku" ucap Riyan

"hosh..hosh.." nafas pemuda itu.

"Badanmu jauh lebih kecil darinya tentu saja tendanganku tidak akan mengenaimu" katanya sambil tersenyum kearah Riyan sejenak kemudian kembali mengubah pandangannya ke Alex dan sisa anakbuahnya.

"kalian melukai 4 orangku, kalian harus menderita" Alex mulai mendekati Riyan dan pemuda itu dengan perlahan diikuti 5 orang lainnya.Tetapi langkah mereka tiba-tiba terhenti dan Alex memerintahkan anak buahnya mengangkat teman-temannya yang pingsan.

sambil berjalan menjauhi kedua orang itu Alex berkata " Kalian Beruntung hari ini, tapi tidak lain kali" kemudian mereka semakin menjauh.

Kebingungan pun mendatangi Riyan dan Anak SMA itu, mereka saling melihat satu sama lain seakan ingin menanyakan apa yang terjadi.Lalu terdengar suara teriakan dari arah belakang mereka "Apa kau baik-baik saja Tony?"

Tony dan Riyan menoleh kebelakang, sekitar 20 orang ada dibelakang mereka kemudian Tony menghela nafasnya "haah..kalau kau telat sedikit lebih lama mungkin aku akan mati" celetuk Tony.

"kenapa mereka menyerangmu?"

"saat aku mau ke warnet, salah satu dari mereka memalakku jadi kuhajar saja,,ternyata

dia memanggil si botak Alex itu"

Tony menoleh kembali pada Riyan dan menjulurkan tangannya "Namaku Tony" Riyan pun menjabat tangannya " Riyan"

"kau memakai seragan Fajar Harapan pasti mengenalnya kan " ucap Tony sambil menunjuk kearah temannya dengan wajah.

"anda senior kelas tiga, Andre kan" Riyan menyodorkan tangannya yang disambut oleh Andre.

Tentu saja di SMA Fajar Harapan tidak ada yang tidak tau siapa Andre Martinus, Siswa kelas tiga berbadan besar dengan tinggi 186 Cm dengan Rambut gaya mohawk panjang seperti Takiya genji dalam film Crows Zero, dia merupakan Siswa yang ditakuti di SMA Fajar Harapan.

"Sudah hampir malam sebaiknya kita pulang.." ucap Andre

Dalam perjalanan pulang Tony pun menceritakan bahwa berkat bantuan Riyan mereka bisa selamat dari serangan Alek dan anak buahnya. Riyan akhirnya tau kalau ternyata Tony adalah siswa SMA Fajar Harapan juga dan merupakan sepupu dari Andre, tapi karena kecanduan game online dia jadi lebih sering di warnet ketimbang terlihat di sekolah sehingga tidak banyak orang yang tau dengan Tony.

Tony mengajak Riyan bergabung dengan kelompok mereka, Andre tidak keberatan dengan hal itu mengingat Riyan juga sudah berjasa menyelamatkan Tony. Tawaran mereka membuat Riyan kembali terpikir rencana balas dendamnya dan mungkin ini adalah jalannya, diapun menyetujui untuk bergabung dengan mereka.

Sesaat sebelum berpisah, riyan meminta bantuan kepada Andre dan Tony untuk menghadapi Benny dan lainnya.

"kita akan membereskan mereka besok"

kata-kata yang keluar dari mulut Andre membuat Riyan Senang, untuk pertama kali dia mempunyai teman sekaligus kelompok yang mendukungnya.Sampai dipersimpangan jalan mereka berpisah dan saling mengucapkan salam perpisahan.

"Aku pulaang" teriak Riyan di depan rumahnya

"Cepat ganti bajumu dan mandi kemudian kita makan bersama" ucap neneknya.

"iya nek" jawab Riyan

*Dalam Kamar mandi*

Tetesan air dari shower menyentuh tubuhnya dan Senyum bahagia terukir di wajah Riyan, hari ini setengah hari penuh derita terganti dengan harapan dan kebahagiaan yang dimiliki sekarang. Setelah selesai makan dengan nenek dan adiknya, Riyan pamit menuju kamarnya dan langsung berbaring menatap langit-langit kamarnya.

"mendapatkan Nano System, bergabung dengan kelompok Andre, dan keluarga yang sayang kepadaku" oceh Riyan

"untuk pertama kalinya aku siap mengahadapi Hari Esok"

*Pagi Hari*

Mila menuju kamar Riyan "Kakak......" belum selesai dia memanggil untuk membangunkan kakaknya, Riyan sudah membuka pintu kamarnya

" eh..tumben bangun pagi" Mila heran.

"memangnya kau pikir aku harus telat bangun tiap hari" merekapun berjalan menuju ruang makan untuk sarapan.

"kakak hari ini sepertinya kau terlihat lebih cerah dan bahagia..apa kau sedang jatuh cinta?" Canda Mila menggoda kakaknya

"tidak ada,,kau masih kecil sudah bicara cinta" jawab Riyan..seperti biasa mereka berangkat sekolah bersama dan berpisah di persimpangan.

*dikelas*

Suasana kelas seperti biasa, keriuhan dipagi hari dan Riyan langsung menuju mejanya kemudian "Brak" meja Riyan dipukul oleh Benny "aku kira kau tidak bisa pulang dan mati dimakan hewan dihutan, ternyata kau beruntung juga ya"

"Lebih beruntung dari yang kau kira" balas Riyan.

Perkataan itu membuat Benny marah dan mencekik Riyan dengan meremas kerah Bajunya

" kita lihat apa keberuntungan itu akan berlanjut sampai hari ini" ucap Benny dengan kesal.

{Bunyi Bell } dan pelajaran akan dimulai,Benny kembali ke tempat duduknya dan melihan Riyan dengan kesal.

Jam istirahat pun datang, Benny menyuruh Riyan mengikutinya ke belakang gudang sekolah lagi, kali ini Riyan mengikutinya dengan santai membuat Benny semakin kesal. Sampai di sana Benny mendorong badan riyan dan hendak melampiaskan amarahnya namun ketika hendak meninjunya, segumpal kertas melesat dari arah belakang mengenai kepala Benny.

Dengan kesal membalikkan badannya dan berteriak "Siapa itu?" dia berpaling kemudian wajahnya ketakutan dan gemetar..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!