Episode 20 Tahanan

Saat ini perlombaan hanya diantara 3 peserta untuk menjawab 5 soal rebutan dari panitia.

Tersisa 1 pertanyaan terakhir, Riyan sudah menjawab 2 pertanyaan dengan benar. Dua lainnya masing - masing sudah mendapatkan satu.

Tetap saja Riyan lebih dulu menekan bel saat pertanyaan terakhir diberikan dan dengan jawaban yang benar, menjadikan dirinya pemenang mata pelajaran Fisika untuk tingkat Provinsi.

Nenek dan adiknya sangat senang melihatnya di TV, begitu juga teman-teman dan gurunya.

Tropi dan hadiah uang diberikan saat semua perlombaan berakhir, namun begitu keluar dari aula perlombaan, tiga orang polisi menangkap Riyan atas laporan penganiayaan oleh Aldo terhadap dirinya.

Cindy mencoba menahannya namun Riyan memberi isyarat untuk diam, sehingga dia mengurungkan niatnya.

Di kantor Polisi Riyan dimasukkan tahanan sementara dengan ukuran 2X3 meter untuk menunggu sidang.

Aldo menghampiri sel tahanan Riyan dengan kedua lengannya dibalut perban.

"sekarang kau tau berurusan dengan siapa?" Kata Aldo sombong dengan senyumannya

Riyan hanya tersenyum kepada Aldo dari balik jeruji besi.

"kenapa?apa sekarang kau jadi goblok sampai tidak bisa bicara?" kata Aldo

"kau memang selalu banyak omong ya" kata Riyan

"yasudah, selamat menikmati kamar barumu" lanjut Aldo meninggalkan Riyan sendirian di sel itu.

Beberapa saat kemudian Cindy berpapasan dengan Aldo. Melihat Aldo membuat Emosi Cindy menjadi naik dan ingin menghajarnya, namun karena di kantor polisi dan adanya para guru membuatnya menahan amarahnya.

Beberapa guru mendatangi Riyan ke selnya untuk melihatnya.

"Cindy sudah menceritakan semuanya kepada pak guru dan kepala sekolah, kau akan segera keluar dari sini" kata Pak Wira

"Saat ini Pak Kepala sekolah dan Cindy sedang berbicara dengan petugas polisi" tambah bu shinta

"semoga saja itu tidak percuma pak, bu. Lalu bagaimana dengan liganya?" tanya Riyan

"kemenangan mu dibatalkan karena kejadian ini, perwakilan Provinsi akan diserahkan pada juara kedua yaitu peserta dari SMAN Palangka 7" jelas pak Wira

"Begitu ya, maafkan Riyan Pak" kata Riyan

"Tidak apa, walau kau tidak maju ke tingkat Nasional, tapi semua tau kau yang paling cerdas" kata pak Wira

Kemudian Kepala Sekolah dan Cindy datang bergabung dengan mereka.

"bagaimana pak?" tanya bu Shinta

Pak kepala sekolah menggelengkan kepalanya dan berkata "mereka bilang kesaksian Cindy tidak kuat karena tanpa bukti, selain itu untuk menghadapi pengusaha kaya seperti Pak Tirta kita perlu bukti yang sangat kuat"

"Riyan, maaf" kata Cindy merasakan bersalah karena memulai semua ini.

"Tidak apa, Cindy apa kau bisa mengambil Handphone ku yang disita polisi? carilah di sana ada rekaman percakapanku dengan Aldo dan juga rekaman CCTV ruangan itu, gunakan sebagai bukti" kata Riyan

"Baik, akan ku cari dan menunjukkannya" Kata Cindy kemudian berlari kearah barang sitaan diikuti kepala sekolah

"Terima kasih kalian semua berusaha membantuku" kata Riyan

Cindy kembali membawa Handphone Riyan,, kali ini kegembiraan terpancar diwajahnya dan kepala sekolah.

"Bagaimana?" tanya pak Wira

"Bisa, menurut polisi ini bukti yang kuat dan bisa kita gunakan untuk membebaskan Riyan bahkan menuntut balik pengusaha itu" kata Kepala Sekolah

"benar, sekarang pihak polisi sedang membuat surat penangkapan, setelah itu selesai beberapa polisi akan menangkap Aldo" kata Cindy

"Jadi Riyan bisa dibebaskan sekarang kan" Kata Bu shinta

"Tidak bisa, luka ditubuh Aldo juga merupakan bukti penganiayaan dari Riyan, itu sebabnya harus melewati persidangan" kata Kepala Sekolah

"Bolehkah aku tau kapan persidangan ku akan dimulai?" tanya Riyan

"Itu katanya besok siang, dan mereka akan mencarikan jaksa pembela untukmu" jawab kepala sekolah

"Terima kasih" kata Riyan

Merekapun pamit meninggalkan Riyan karena sudah hampir malam. Saat Cindy mau pergi, Riyan menahan tangannya dan memintanya jangan melakukan apapun kepada Aldo namun Cindy diam saja.

"Hei..aku tau kau marah dengan Aldo tapi menghadapi penjahat kaya lebih susah dari pada menghadapi preman, kau harus tenang" kata Riyan

"aku hanya tidak mau kau berada disini" kata Cindy

"Jangan khawatir, bukankah bukti sudah jelas, sekarang tinggal menunggu persidangan besok, kau istirahatlah" kata Riyan

"iya" balas Cindy kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

*Rumah Pak Tirta*

Jam 7 malam Aldo dan teman-temannya pesta minuman keras merayakan kemenangan mereka berhasil menahan Riyan berkat laporan penganiayaan. Pak Tirta sedang tidak ada di rumah, sedang Ibunya Aldo sudah lama berpisah dengan Pak Tirta.

"Ayahmu kemana?" tanya temannya

"Tadi siang tiba-tiba berangkat ke jakarta, padahal dia bilang akan mengurus Riyan itu untukku, makanya kulaporkan saja si Riyan itu kepolisi" kata Aldo

"Bagaimana jika dia balas dendam kepada kita setelah bebas?" tanya teman Aldo.

"Jangan khawatir, aku sudah mengirim orang untuk mengurusnya dalam sel itu. Jangankan bebas, melihat matahari besok saja mungkin dia tidak bisa" kata Aldo

15 menit kemudian polisi datang kerumahnya membawa surat penangkapan, karena didapati disana banyak preman dan pesta Miras maka akhirnya semua dari mereka digiring ke kantor polisi.

*Kantor Polisi*

Setengah delapan malam Riyan melihat penjaga menerima telpon dan meninggalkan ruang tahanan. Dia merasa ada yang tidak beres.

Selang beberapa detik 3 orang pria berbadan besar dan kekar seperti pemain gulat profesional dengan otot besarnya datang bersama penjaga, dia membuka gembok dan memasukkan ketiga pria itu ke sel Riyan kemudian meninggalkannya.

"Aldo kirim salam buat kamu" kata salah seorang berbadan raksasa tersebut.

Riyan yang sebelumnya duduk kemudian berdiri ,

"Baiklah, mari mulai" kata Riyan

dan seluruh baju yang dipakainya berubah hitam seperti saat perkelahian dengan David.

15 menit kemudian penjaga datang lagi bermaksud untuk mengecek sel tahanan Riyan sekaligus patroli.

Di ruang tahanan Riyan terlihat semua penghuninya tergeletak seperti tidur di lantai tahanan itu.

"Cepat sekali mereka tertidur, padahal baru jam segini" kata Penjaga kemudian pergi melanjutkan patrolinya.

Belum sempat meninggalkan sel Riyan, terdengar keributan dari beberapa orang kearahnya. Ternyata beberapa orang dibawa menuju sel tahanan sementara.

"kami ini korban pak, kenapa ikut ditahan?" tanya Aldo berontak

"Kamu masuk dulu, tunggu saja besok hasil pengadilan" kata petugas polisi membawa Aldo ke sel tahanan diseberang Riyan

"bukannya dia yang melapor?kenapa ikut di tangkap?" tanya petugas patroli.

"Mereka juga salah, besok akan dipastikan hasilnya" jawab polisi yang lain

Setelah kedua polisi itu pergi, Aldo masih berteriak tidak terima kalau dia ditangkap.

"wah ada pendatang baru, akun kira siapa" Kata Riyan

"kau.... masih hidup" kata Aldo dengan kaget

"Memangnya kenapa?kau berharap orang kiriman mu ini membunuhku?" kata Riyan menginjak salah satu tubuh besar yang berada di lantai.

"mereka adalah para petarung MMA, mustahil Riyan bisa mengalahkan mereka bertiga, apa mereka dibius" pikir Aldo

"Aku mau tidur dulu, sebaiknya kau diam tidak usah ribut" kata Riyan

Aldo kesal rencananya menghabisi Riyan gagal, bahkan sekarang dia ditangkap dan ditambah lagi tidak bisa menghubungi ayahnya.

Keesokan harinya persidangan untuk Riyan dimulai, Riyan dibawa dan duduk ditengah ruangan sidang didepan para hakim.

Para Guru, kepala sekolah serta Cindy dan lainnya datang mengisi ruangan itu, termasuk pak Tirta dan anak buahnya. Setelah semua saksi dan bukti sampai dimeja Hakim, maka proses persidangan dimulai.

Hakim menanyakan alasan penganiayaan yang dilakukan Riyan dan menghadirkan semua korbannya, Riyan menjawab seadanya bahwa dia hanya membela diri dan ke sana untuk menyelamatkan temannya.

Namun Aldo dan yang lainnya yang juga di sana menyangkal telah menculik Cindy dan mengatakan Riyan menerobos kerumahnya dan menghajar mereka.

Sampai akhirnya jaksa pembela Riyan menunjukkan kepada Hakim Video rekaman CCTV dan percakapan di Ruang latihan itu.

Hasil keputusan sidang Riyan dibebaskan karena dianggap pembelaan diri dan pisau yang dijadikan senjata yang melukai mereka bukan berasal dari Riyan sehingga tidak ada rencana kesengajaan untuk melukai lawannya.

Sedang Aldo dan Teman-temannya ditahan selama 2 Tahun karena masih pelajar untuk tuduhan penculikan dan perencanaan pembunuhan, ditambah terlihat dalam rekaman, pisau ditodongkan ke leher Cindy, ditambah pesta minuman keras sewaktu ditangkap petugas.

Persidangan berakhir dan semua orang pergi meninggalkan ruangan itu.

"Akhirnya kau bebas, kita akan pulang ke Muriya besok pagi, jadi kau bisa istirahat dulu nanti" kata kepala sekolah.

"hei..nanti ceritakan padaku ya bagaimana kau mendapatkan rekaman itu" kata Cindy berbisik

"bagaimana caraku mengatakannya kalau itu perbuatan Alpha, rumah sebesar itu pasti ada CCTV untung aku sudah meminta Alpha memeriksa rumah itu sewaktu di halamannya dan meminta untuk menyalin video dari CCTV yang ada di tempat latihan itu" pikir Riyan

"nanti deh kalau ada waktu, hehehe" jawab Riyan

Mereka semua gembira meninggalkan pengadilan itu, dilain pihak pak Tirta berjalan ke mobilnya dengan sangat marah.

"anak itu bodoh sekali, sudah kubilang aku akan menanganinya tapi malah bertindak sendiri" Kata Pak Tirta dalam mobilnya

"saya sudah mengaturnya agar masa tahanannya dikurangi bos" kata seorang pengawal didalam mobil.

"Bagus, walau begitu dia adalah anakku, aku tidak bisa diam saja" kata Pak Tirta

"Apa perlu menugaskan Jhony?dia dan mike sekarang di Muriya kan" tanya pengawal itu

"Aku sudah menghubungi mereka dan menyuruh pergi ketempat David untuk bereskan soal Riyan ini dengan cara mereka" kata pak Tirta

"Apa itu tidak berlebihan bos? Bukankah Cara mereka terlalu sadis" kata pengawal tersebut

"Itu memang pantas. David bilang padaku kalau Riyan itu yang telah mengalahkannya, sekarang dia membuat anakku kehilangan kesempatan ikut olimpiade silat dan masuk penjara" kata pak Tirta

Keesokan harinya rombongan dari kota Muriya kembali pulang, karena keputusan pengguguran juara Riyan telah resmi maka Riyan tidak bisa melanjutkan liga olimpiade pelajar karena dinyatakan gugur.

Setelah 5 jam perjalanan, Bus rombongan berhenti di dinas pendidikan Kota. Mereka kembali ke rumah masing - masing dengan jemputan atau ojek online.

Cindy dijemput oleh ayahnya dan Riyan menaiki motornya yang sudah 7 hari berada di sana.

"Sekarang satu jam lagi pulang sekolah, dari sini ke sekolah Mila satu jam, kalau begitu sekalian jemput Mila saja, sepedanya diikat saja nanti kalau dia bawa" pikir Riyan

Dengan kencang dia menjalankan motornya untuk menjemput adiknya dan pulang, tidak sabar bertemu nenek dan adiknya.

Setibanya di gerbang sekolah Mila, Riyan menunggu adiknya untuk keluar, namun 15 menit berlalu masih belum terlihat. Riyan mencoba menelponnya namun tidak aktif.

"Alpha, dimana lokasi HP Mila"

[Saya tidak bisa menemukannya Tuan]

"kenapa begitu?" tanya Riyan

[Kemungkinan HP milik Mila Mati]

"baiklah, kalau begitu kutunggu saja sebentar lagi" kata Riyan

Tidak lama kemudian teman Mila keluar dari sekolah, Riyan menanyakan tentang Mila namun temannya mengatakan bahwa dia tidak hadir ke sekolah hari ini.

"tidak biasanya dia bolos" pikir Riyan

Riyan kembali menyalakan motornya dan menuju kerumah, sampai di sana dia kaget melihat kondisi rumahnya tersisa puing akibat terbakar.

Dia menanyakan tetangga apa yang terjadi, mereka mengatakan bahwa kemaren malam rumahnya terbakar, neneknya meninggal dan mayatnya di rumah sakit namun adiknya tidak ditemukan.

Riyan berjalan ketengah puing rumahnya, matanya mengarah pada benda besi kecil yang dikenalnya yaitu sebuah pin ular yang membentuk huruf K. Riyan meremas pin itu disertai dengan amarahnya.

Riyan pergi kerumah sakit untuk mengambil jenazah neneknya agar dimakamkan. Menurut dokter neneknya terlalu banyak menghisap asap kebakaran sehingga meninggal sewaktu sampai keluar rumah.

Sore itu Semua Teman-teman Riyan ikut hadir dipemakaman neneknya untuk memberinya semangat.

"kau harus sabar yah, kau kan kuat" ucap Cindy

"iya Cin, aku tidak apa" kata Riyan

"kau bisa tidur di tempatku" kata Andre

"terima kasih, tapi aku akan mencari kost untuk sementara waktu" kata Riyan

"Tapi kalau kau perlu sesuatu, kau bisa hubungi kami" kata Tony dan yang lainnya.

"Tentu saja" jawab Riyan

Sore itu setelah semua orang pergi dari pemakaman, Riyan menyalakan motornya dan melaju kencang ke penjara kota.

Sesampainya di sana dia menemui David yang dipenjara disitu. Diruangan khusus untuk menjenguk Narapidana, di sana Riyan dan David duduk berhadapan yang dibatasi oleh meja.

"Siapa pelakunya?" tanya Riyan dengan memperlihatkan Pin Ular itu di atas meja.

"Aku tidak tau" jawab David dengan angkuh menyandarkan tubuhnya di kursi

"Jangan main-main denganku!" ancam Riyan menatap David

"kau yang seharusnya jangan main-main dengan kami, Bocah" balas david sambil mendekatkan wajahnya ke Riyan

"jadi kau tidak mau bicara?" tanya Riyan

"silahkan paksa aku disini" tantang David mengangkat tangannya

Riyan pun berdiri untuk pergi meninggalkan David. Namun sebelum berpaling dia berkata

"Kali ini kalian memilih musuh yang salah, kau tidak tau kemampuanku sebenarnya" kemudian dia pergi meninggalkan ruangan itu.

Karena Muriya adalah Kota kecil sehingga penjara tempat David, Alex dan 7 anak buahnya yang ditangkap berada di sel yang sama. Mereka bersenang-senang di sel itu bermain gaplek atau remi sampai larut malam.

Disaat semua tertidur, "wuush" bayangan hitam melintas didepan sipir menerobos masuk ke tempat tahanan.

Dengan jurus sundang anginnya Riyan sudah berada di depan sel tahanan David dan komplotannya, Riyan berdiri dengan kostum hitam. Melihat semuanya tertidur, Riyan menggunakan material Nano untuk membuka gembok penjara itu perlahan.

Tanpa bersuara dia mengeluarkan dua buah suntikan bius dari kantongnya. Pertama disuntikkan ke leher David sambil menutup mulutnya agar tidak berteriak, dan yang kedua ditujukan kepada Alex.

Dengan kemampuan dan kekuatannya mengangkat kedua orang itu bukan masalah bagi Riyan. Setelah mengeluarkan mereka, sel kembali dikunci oleh Riyan.

Riyan membawa mereka berdua ke bangunan tua tempat dulu mereka menculik nenek dan adiknya.

Setelah mengikat keduanya di kursi masing - masing bekas mereka gunakan dulu, Riyan memukul keduanya hingga sadar.

"Kenapa aku disini?" kata Alex panik

" Ri...riyan" ucap David gugup

"Sudah kubilang kau tidak tau kemampuanku" kata Riyan

"Jadi...kalian akan memberi informasi yang aku butuhkan atau kita mulai permainan ini" Kata Riyan menciptakan pembentukan pisau dari kedua tangannya yang membuat kedua orang itu semakin ketakutan.

Terpopuler

Comments

Sang M

Sang M

cook. the end aja. crita memble. gak ada pembantaian gak usah lanjut....

2023-08-30

0

lembayungsenja88

lembayungsenja88

yg romantis sedikit napa thor, jgn datar saja, biar semakin seru gitu, semangaaat thor..

2022-01-21

0

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️

ayo2... hajarr dg sadis... eh..😁😁

2021-05-20

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pertemuan Takdir
2 Episode 2 Titik Balik
3 Episode 3 Senior yang menakutkan
4 Episode 4 Latihan
5 Episode 5 Pembalasan
6 Episode 6 Pembalasan II
7 Episode 7 Pilihan dan Keputusan
8 Episode 8 Pekerjaan
9 Episode 9 Lawan Baru
10 Episode 10 Rencana Pembalasan
11 Episode 11 Taman Kota
12 Ep 12 Liga Olimpiade dan Taruhan
13 Episode 13 Sebuah Serangan
14 Ep 14 Pelajar vs Penjahat
15 Episode 15 Akhir Perkelahian
16 Episode 16 Kesempatan Baru
17 Epiaode 17 Menuju Kota Besar
18 Episode 18 Kekalahan
19 Episode 19 Final
20 Episode 20 Tahanan
21 Episode 21 Dendam
22 Episode 22 Pulang
23 Episode 23 Seorang Pengganti Ibu
24 Episode 24 Rumah baru
25 Episode 25 Perjalanan ke Amerika
26 Episode 26 Senjata Baru Oriental
27 Episode 27 Las Vegas
28 Episode 28 sebelum kembali
29 Episode 29 kembali ke Indonesia
30 Episode 30 Dual Sword
31 Episode 31 Murid Baru
32 Episode 32 Pertemuan Secara Kebetulan
33 Episode 33 Misi Rahasia
34 Episode 34 Hutan dan Gunung
35 Episode 35 Barium
36 Episode 36 Harimau Vs Naga
37 Episode 37 Kandang Besi
38 Episode 38 Penyergapan
39 Episode 39 Kemampuan Baru
40 Episode 40 I LOVE U
41 Episode 41 Kereta Api Cepat
42 Episode 42 Kereta Api Cepat II
43 Episode 43 Hutan Kematian
44 Episode 44 Hutan Kematian II
45 Episode 45 Hutan Kematian III
46 Episode 46 kekuatan 10%
47 Episode 47 Konser
48 Episode 48 Antara Vegas dan Nye
49 Episode 49 Bertemu Kembali
50 Episode 50 Rencana
51 Episiode 51 Pesta I ( CIA )
52 Episode 52 Pesta II (Pasukan Tiba)
53 Episode 53 Pesta III (Sandera)
54 Episode 54 Pesta IV (Menghilang dalam gelap)
55 Episode 55 Pesta V (Pengejaran akhir pesta)
56 Episode 56 Pesta berakhir
57 Episode 57 10% kedua
58 Episode 58 Teman Pendukung
59 Episode 59 Tubuh Besi
60 Episode 60 Rahasia dan Cinta
61 Episode 61 Pengalih Perhatian
62 Episode 62 Menambah kekuatan Tim
63 Episode 63 Ketua Cabang
64 Episode 64 Buku Tua
65 Episode 65 Berlatih petir naga
66 Episode 66 Melarikan Diri
67 Episode 67 Makan Malam Riyan
68 Episode 68 Berlatih Jurus Tahap IV
69 Episode 69 Penyerangan dan Penculikan
70 Episode 70 Penyerangan Kurassha I
71 Episode 71 Penyerangan Kurassha II
72 Episode 72 Penyerangan Kurassha III
73 Episode 73 Koalisi
74 Episode 74 Pabrik Kertas
75 Episode 75 Lima Kamar
76 Episode 76 Serangan di Diskotik XForu
77 Episode 77 Pertarungan lantai satu
78 Episode 78 Jurus yang sama
79 Episode 79 Lokasi ditemukan
80 Episode 80 Serangan Langsung
81 Episode 81 Kapak Ganda
82 Episode 82 Kembali ke Hotel
83 Episode 83 Kakak
84 Episode 84 Pencarian
85 Episode 85 AII
86 Episode 86 Perang Kecil
87 Episode 87 Markas Utama
88 Episode 88 Para Pimpinan
89 Episode 89 Bala Bantuan
90 Episode 90 Sergapan
91 Episode 91 Mode dua
92 Episode 92 Pergi dari Markas Utama
93 Episode 93 Memulai Gerakan
94 Episode 94 Latih Tanding
95 Episode 95 Serangan Senior
96 Episode 96 Menuju Turnamen I
97 Episode 97 Berangkat ke Sumatra
98 Episode 98 Luxerion
99 Episode 99 Naga Vs Elang
100 Episode 100 Naga VS Elang II
101 Episode 101 Perang Kecil
102 Episode 102 Tinju Besi
103 Episode 103 Serangan Kombinasi
104 Episode 104 FOTO
105 Episode 105 Kembali
106 Episode 106 Pergerakan Selanjutnya
107 Episode 107 Prototipe
108 Episode 108 Pengintaian
109 Episode 109 Serangan Ke Muriya
110 Episode 110 Pertempuran Batas Kota
111 Episode 111 Pertempuran Batas Kota II
112 Episode 112 Hacking Program
113 Episode 113 Lawan yang merepotkan
114 Episode 114 akhir pertarungan
115 Episode 115 Kembali ke Markas
116 Episode 116 Persiapan Perang
117 Episode 117 Persiapan Perang II
118 Episode 118 Persiapan Perang III
119 Episode 119 Perang Bag I
120 Episode 120 Perang Bag II AII vs Ju Shin Kira
121 Episode 121 Perang Bag III (Menerobos Masuk)
122 Episode 122 Perang Bag IV(Kekuatan Tambahan)
123 Episode 123 Perang Bag V
124 Episode 124 Perang Bag VI
125 Episode 125 Perang Bag VII Kenangan Masa Lalu
126 Episode 126 Perang Bag VIII
127 Episode 127 Perang Bag IX Serangan Kombinasi
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Episode 1 Pertemuan Takdir
2
Episode 2 Titik Balik
3
Episode 3 Senior yang menakutkan
4
Episode 4 Latihan
5
Episode 5 Pembalasan
6
Episode 6 Pembalasan II
7
Episode 7 Pilihan dan Keputusan
8
Episode 8 Pekerjaan
9
Episode 9 Lawan Baru
10
Episode 10 Rencana Pembalasan
11
Episode 11 Taman Kota
12
Ep 12 Liga Olimpiade dan Taruhan
13
Episode 13 Sebuah Serangan
14
Ep 14 Pelajar vs Penjahat
15
Episode 15 Akhir Perkelahian
16
Episode 16 Kesempatan Baru
17
Epiaode 17 Menuju Kota Besar
18
Episode 18 Kekalahan
19
Episode 19 Final
20
Episode 20 Tahanan
21
Episode 21 Dendam
22
Episode 22 Pulang
23
Episode 23 Seorang Pengganti Ibu
24
Episode 24 Rumah baru
25
Episode 25 Perjalanan ke Amerika
26
Episode 26 Senjata Baru Oriental
27
Episode 27 Las Vegas
28
Episode 28 sebelum kembali
29
Episode 29 kembali ke Indonesia
30
Episode 30 Dual Sword
31
Episode 31 Murid Baru
32
Episode 32 Pertemuan Secara Kebetulan
33
Episode 33 Misi Rahasia
34
Episode 34 Hutan dan Gunung
35
Episode 35 Barium
36
Episode 36 Harimau Vs Naga
37
Episode 37 Kandang Besi
38
Episode 38 Penyergapan
39
Episode 39 Kemampuan Baru
40
Episode 40 I LOVE U
41
Episode 41 Kereta Api Cepat
42
Episode 42 Kereta Api Cepat II
43
Episode 43 Hutan Kematian
44
Episode 44 Hutan Kematian II
45
Episode 45 Hutan Kematian III
46
Episode 46 kekuatan 10%
47
Episode 47 Konser
48
Episode 48 Antara Vegas dan Nye
49
Episode 49 Bertemu Kembali
50
Episode 50 Rencana
51
Episiode 51 Pesta I ( CIA )
52
Episode 52 Pesta II (Pasukan Tiba)
53
Episode 53 Pesta III (Sandera)
54
Episode 54 Pesta IV (Menghilang dalam gelap)
55
Episode 55 Pesta V (Pengejaran akhir pesta)
56
Episode 56 Pesta berakhir
57
Episode 57 10% kedua
58
Episode 58 Teman Pendukung
59
Episode 59 Tubuh Besi
60
Episode 60 Rahasia dan Cinta
61
Episode 61 Pengalih Perhatian
62
Episode 62 Menambah kekuatan Tim
63
Episode 63 Ketua Cabang
64
Episode 64 Buku Tua
65
Episode 65 Berlatih petir naga
66
Episode 66 Melarikan Diri
67
Episode 67 Makan Malam Riyan
68
Episode 68 Berlatih Jurus Tahap IV
69
Episode 69 Penyerangan dan Penculikan
70
Episode 70 Penyerangan Kurassha I
71
Episode 71 Penyerangan Kurassha II
72
Episode 72 Penyerangan Kurassha III
73
Episode 73 Koalisi
74
Episode 74 Pabrik Kertas
75
Episode 75 Lima Kamar
76
Episode 76 Serangan di Diskotik XForu
77
Episode 77 Pertarungan lantai satu
78
Episode 78 Jurus yang sama
79
Episode 79 Lokasi ditemukan
80
Episode 80 Serangan Langsung
81
Episode 81 Kapak Ganda
82
Episode 82 Kembali ke Hotel
83
Episode 83 Kakak
84
Episode 84 Pencarian
85
Episode 85 AII
86
Episode 86 Perang Kecil
87
Episode 87 Markas Utama
88
Episode 88 Para Pimpinan
89
Episode 89 Bala Bantuan
90
Episode 90 Sergapan
91
Episode 91 Mode dua
92
Episode 92 Pergi dari Markas Utama
93
Episode 93 Memulai Gerakan
94
Episode 94 Latih Tanding
95
Episode 95 Serangan Senior
96
Episode 96 Menuju Turnamen I
97
Episode 97 Berangkat ke Sumatra
98
Episode 98 Luxerion
99
Episode 99 Naga Vs Elang
100
Episode 100 Naga VS Elang II
101
Episode 101 Perang Kecil
102
Episode 102 Tinju Besi
103
Episode 103 Serangan Kombinasi
104
Episode 104 FOTO
105
Episode 105 Kembali
106
Episode 106 Pergerakan Selanjutnya
107
Episode 107 Prototipe
108
Episode 108 Pengintaian
109
Episode 109 Serangan Ke Muriya
110
Episode 110 Pertempuran Batas Kota
111
Episode 111 Pertempuran Batas Kota II
112
Episode 112 Hacking Program
113
Episode 113 Lawan yang merepotkan
114
Episode 114 akhir pertarungan
115
Episode 115 Kembali ke Markas
116
Episode 116 Persiapan Perang
117
Episode 117 Persiapan Perang II
118
Episode 118 Persiapan Perang III
119
Episode 119 Perang Bag I
120
Episode 120 Perang Bag II AII vs Ju Shin Kira
121
Episode 121 Perang Bag III (Menerobos Masuk)
122
Episode 122 Perang Bag IV(Kekuatan Tambahan)
123
Episode 123 Perang Bag V
124
Episode 124 Perang Bag VI
125
Episode 125 Perang Bag VII Kenangan Masa Lalu
126
Episode 126 Perang Bag VIII
127
Episode 127 Perang Bag IX Serangan Kombinasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!