Setelah berjalan beberapa menit, mereka sampai di depan kelas Gabriel. Gabriel berterima kasih atas jasa Seniornya itu
"Makasih Kak, udah mau antar aku" Ucap Gabriel sambil tersenyum
"Not Problem. Sudah seharusnya sebagai senior yang baik" Ucap Vani bangga
"Mau mampir nggak kak?" Tawar Gabriel
"Njerr, di kira ini rumahmu apa" Ucap Putri
"Hm... Boleh juga tawaranmu" Ucap Vani
"Njirr di terima" Ucap Awani
"Ayo masuk kak" Ajak Gabriel
"Tunggu bentar" Ucap Vani sambil melihat jam tangan yang ia pakai
"sejak kapan kamu punya jam tangan?" Tanya Putri terkejut
"Pas di negara A, aku ambil Jam papaku yang di taruh di meja kamarnya hehe" Jawab Vani
"maling kau!" Ucap Putri
"Lah, maling apanya? Kan salah papaku sendiri, taruh barang sembarangan" Ucap Vani
"katamu jam itu di atas meja kamarnya, mana mungkin taruh sembarangan. Lagian, ngapain kamu masuk ke kamar orang tuamu?!" Ucap Awani
("sudah waktunya") batin Vani saat melihat jam tangannya
"Kuy masuk" Ajak Vani
"Krringggg"
Saat mereka hendak masuk ke kelas Gabriel, bel masuk berbunyi
"Yah sayang sekali, udah bel. Lain kali ya Gabriel" Ucap Vani sambil tersenyum
"yok balik" Ajak Vani. Putri dan Awani mengikutinya pergi dari kelas Gabriel
"heh? kok bisa sih?" Tanya Awani terheran
"Inilah gunanya Jam hehe, kalau nolak kan nggak enak" Ucap Vani
"Hebat kali" Ucap Putri
"Harus dong, hehe. oh ya, mau ke atap?" Tanya Vani saat berjalan melewati tangga di samping kelas Gabriel
"Kuylah, udah lama kita nggak ke atap" Ucap Putri menyetujui
"Mau ngapain?" Tanya Awani
"Ke atap, mau apa lagi? Benerin genteng lah" Jawab Vani
"Njirr jadi tukang" Ucap Putri
Mereka bertiga pergi ke rooftop untuk bolos jam pelajaran. Saat menaiki anak tangga, mereka berpapasan dengan Agnes yang sedang berjalan turun dari rooftop
"kenapa ada kamu?!" tanya Vani terkejut
"Tempat umum" Jawab Agnes cuek. ia melanjutkan jalannya menuruni tangga
"Njirr, dia kok bisa sampai ke atap? Kapan naiknya? Bukannya dia di kantin!" Ucap Vani terheran
"Entahlah, lewat mana ya. perasaan aku nggak liat dia lewat di belakang kita" Sambung Awani yang ikut terheran
"Kalau nggak salah inget, pas aku ke rumah dia. dia pernah bilang kalau dia bisa teleportasi, tapi itu masih di ragukan kebenarannya sih" Jelas Vani
"Nes! kamu lewat mana?"
"Jalan" Jawab Agnes tanpa menoleh ke arah Vani. ia kembali berjalan
"Aku mencium bau bau ngambek haha" Ucap Putri
"Biarin lah, nanti sembuh sendiri. Kuy naik" Ucap Vani. Mereka kembali menaiki anak tangga. Saat sampai di rooftop mereka melihat keberadaan sekumpulan siswa yang sedang berada di sana, mereka menghampirinya
"Woy, bel masuk. Turun sana" Ucap Vani
"Siapa kamu? Ngatur ngatur" Jawab salah satu siswa
"heh? Nggak kenal aku?" Tanya Vani terkejut
"Pd amat kau Van, berharap satu sekolah kenal kamu. Liat tuh tanda di bajunya, dia junior" Jelas Awani
"Hm.. Jadi gitu ya. Kalau gitu awas! Ini tempat kita, kalian move" Ucap Vani
"eh Van, dialog mu sama kayak kakak kelas dulu pas ngusir kita di kantin. Masa kamu mau jadi kayak mereka sih" Ucap Putri
"Njerr, jelas ogah aing mah. Okeoke, kita bagi tempat" Ucap Vani
"Nggak! Kalian aja yang pergi" Usir adik kelas
"Berani ya ngusir kita" Ucap Vani
"Kenapa harus takut?" Tanya adik kelas
"Bagus juga nyalimu. Tapi kamu berhadapan dengan orang yang salah!" Ucap Vani sombong
"Emang Siapa kalian?!" tanya adik kelas
"Aku itu Va..."
"Brakk" Pintu rooftop terdobrak. Semua orang di rooftop langsung menoleh ke arah pintu
"jahat amat kalian! Temen lagi ngambek bukannya dibaikin malah di biarin!" Ucap Agnes kesal
"Woy! Timingmu datang nggak tepat g*blok!" Ucap Vani yang ikut kesal
"Njerr, kenapa disini rame? Ada apa? Party nggak ngajak ngajak" Ucap Agnes sambil berjalan menghampiri Vani
"Party apanya njerr" Ucap Awani
"Trus ngapain?" Tanya Agnes
"Menertibkan anak yang bolos pelajaran" Jawab Vani
"Bukannya kamu ke atap mau bolos?" Tanya Agnes
"Jaga image" Bisik Vani
"Oh" Ucap Agnes
"Nes, bukannya tadi kamu dari sini?" tanya Vani
"nggak sampe sini, cuma ditengah tangga. nunggu kalian nongol baru turun" jawab Agnes
"yee.. kamvret"
"udah lanjut sana" ucap Agnes
"okeoke"
"woy! Asal kalian tahu, Aku Vani. Kalian jangan berani macam macam di daerah kekuasaan ku" Ucap Vani sombong
"daerah kekuasan?" Ucap Agnes dengan muka datar
"Oh, jadi kalian berempat ya yang di bicarakan guru sejarah, siapa namanya tuh?" Ucap adik kelas sambil berdiri dari duduknya
"Pak Azka kayaknya" Ucap adik kelas lain
"Nah itu! Aku mau tau, seberapa kuat kalian ini!" Ucap Adik kelas
"Kalau adu otot, aku sama Awani mundur" Ucap Putri sambil melangkah mundur
"kalau adu pengetahuan, baru kita mundur sekali lagi"
"Kuy lah kalau mau coba" Tantang Vani
"Dua lawan enam ya, kuy" Ucap Agnes
Agnes berjalan mendekati salah satu adik kelas dan "buagg" ia memukul wajah adik kelas itu hingga keluar darah dari hidung adik kelasnya
"Woy, keterlaluan!" Teriak adik kelas lain
"Nes, jangan berlebihan" Ucap Awani
"Siapapun yang nantang, aku nggak akan kasih ampun" Ucap Agnes
"Woah, Cool" Ucap Vani
"Cewek Sialan!" Ucap adik kelas yang langsung menyerang Agnes tanpa aba aba
"Bugg.. Bag.. bugg"
Agnes berkelahi dengan salah satu adik kelas
"Buagg.."
ia berhasil mengalahkan adik kelas itu. Saat salah satu dari mereka kalah, keempat adik kelas yang tidak terima langsung mengroyok Agnes bersama
"buaggg.. bugg.. baggg.. buggg"
Saat itu Vani, Awani dan Putri hanya melihat Agnes yang sedang menghadapi keenam adik kelas di sana seorang diri
("Kapan kemampuannya meningkat, gila keren amat Agnes") batin Vani terpukau
"Woy Van, jangan diem aja. Bantu" Ucap Putri sambil mendorong Vani
"Njirr" Ucap Vani. ia langsung berlari menghampiri Agnes dan membantunya menuntaskan adik kelas di sana. di tengah perkelahian
"brakk"
Seseorang mendobrak pintu atap. semua pandangan teralihkan dan tertuju pada orang itu
"BERHENTII!!" teriak Seseorang yang terlihat sangat marah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Dora Oktavia Okta
gue tebak pasti pak Azka🤣
2021-11-26
1
Ari Dewi
ah dasar jiwa SMA brutal
2021-10-04
0
Etyan Cirebon
lanjut....
2021-09-12
1