"Pak Azka, gimana kita bisa turun" Tanya anak kelas sepuluh
"Langit mendung lagi, mau hujan pasti" Sambung anak kelas sepuluh lain
"Kalian tenang dulu" Ucap Azka
"Tenang gimana! Kalau hujan disini nggak ada tempat buat berteduh" Ucap anak kelas sepuluh
"Kamu ngebantah saya?!" Ucap Azka ngegas
"Enggak pak, maaf" Ucap anak kelas sepuluh
Azka berniat untuk meminta bantuan dengan menelpon seseorang di kantor guru. Saat ia merogoh sakunya untuk mengambil handphone, ia terkejut karena handphonenya tidak ada di sakunya
"Handphoneku!" Ucap Azka sambil memeriksa kembali seluruh sakunya
"Kenapa pak?" Tanya anak kelas sepuluh
"Handphonenya saya tinggal di kelas kalian gara gara cari kalian!" Jawab Azka
"Aduh, pak Azka ini gimana sih. masa handphone di tinggal sembarangan" Ucap anak kelas sepuluh
"Coba pakai handphone kalian" Ucap Azka
"Handphone kami juga di kelas pak" Ucap anak kelas sepuluh
"Handphone kalian berenam, semuanya dikelas?" Tanya Azka
"Iya pak, jadi aturan main kita. kita nggak boleh bawa handphone pas lagi kumpul. Nanti semua sibuk main handphone sendiri sendiri, nggak asik main begitu. Jadi kami kumpulin handphonenya di salah satu tas kita" jelas anak kelas sepuluh
"Bagus, kalian bisa mengendalikan waktu untuk main gadget. Bapak salut sama kalian" Ucap Azka sambil tersenyum
"Pak, ini bukan waktunya untuk puji kita. Sekarang gimana cara kita minta bantuannya?!" Ucap anak kelas sepuluh
"Entahlah" Ucap Azka dengan muka datar
"duarr"
"Zzzzrrsssssss......" Hujan deras tiba tiba turun
Mereka semua merapat berdempetan berteduh di bawah teras rooftop yang sempit
"Mepet tembok aja, jangan sampai kalian sakit gara gara kehujanan" Ucap Azka
"Tetap aja kena pak" Ucap anak kelas sepuluh
"Kita tunggu bantuan datang" Ucap Azka
"Wushh..."
"Zzzrrrsssssssss....."
hujan deras disertai angin dingin yang berhembus membuat mereka semua kedinginan
Sementara itu tanpa perasaan bersalah, Vani dan ketiga sahabatnya mengikuti pelajaran di kelas dengan santai hingga jam pelajaran terakhir
Saat berjalan di lorong kelas, mereka mengobrol kan sesuatu
"Hujan deras amat ya, gimana pulangnya nih" Ucap Putri sambil melihat ke arah luar jendela
"Btw, gimana nasib yang di atap ya" tanya Awani
"Kalau mereka masih di sana, Pasti kedinginan tuh" Jawab Putri
"Hm... Tapi pak Azka pasti udah minta bantuan buat bukain pintu atapnya, jadi mereka pasti udah keluar dari tadi" Jelas Agnes
"Betul juga" Ucap Putri
"Eh, bentar.. Aku ada urusan" Ucap Vani yang menghentikan langkah ketiga sahabatnya. ia langsung berlari meninggalkan mereka
"Urusan apa?" Tanya Putri
"Paling dia mau cek ke atap" Ucap Agnes. Mereka bertiga kembali berjalan keluar dari sekolah
Vani dengan cepatnya berlari ke tangga rooftop. Sesampainya di sana, ia mengendap endap menaiki anak tangga sampai di depan pintu. di sana, Vani membuka kunci rooftop dengan perlahan supaya tidak di sadari siapapun
("Nah beres, dengan begini aku nggak bakal kena masalah") batin Vani senang. ia kembali turun dari rooftop dan pulang kerumahnya
Sementara itu selang beberapa waktu, salah satu anak kelas sepuluh yang merasa bosan tidak sengaja menyandarkan punggungnya ke pintu rooftop, tiba tiba pintu terbuka
"klekk"
"Eh?"
"Bruagg!!!"
Anak itu jatuh terjungkal ke belakang, semua orang di sana langsung menoleh kearahnya
"Kebuka!" Ucap Azka senang. Azka langsung mengecek ke dalam
"Adududuhh" Ucap anak kelas sepuluh yang terjatuh dan kesakitan
"Siapa orang yang bukain" Ucap Azka sambil mengamati sekitarnya
"Jangan jangan di bukain setan" Jawab salah satu anak kelas sepuluh
"Hiii... Serem, sore sore ujan lagi. jangan bahas yang serem serem dong" Ucap anak kelas sepuluh lainnya
"Saya yakin, pasti ada orang yang sengaja kunci kita" Ucap Azka yakin
"Mungkin tadi pintunya macet kali pak, jangan asal nuduh orang, nggak baik" Ucap anak kelas sepuluh
"Benar juga, mungkin saya berprasangka buruk pada Vani dan temannya" Ucap Azka
"Jadi Pak Azka nuduh Vani yang ngelakuin?" Tanya Anak kelas sepuluh
"Bukan begitu, itu karena cuma mereka yang baru keluar dari sini" Jelas Azka
"Kalau mereka si mungkin aja iya" Ucap Anak kelas sepuluh
"Ayo turun terus cek" Ajak Azka. Anak kelas sepuluh turun dari rooftop mengikuti Azka
"oi! Bantu berdiri napa! Main tinggal aja, nggak tau apa bokongku sakit" Teriak Anak kelas sepuluh yang tergeletak di dekat pintu. Saat itu Azka dan anak kelas sepuluh lainnya berhenti menuruni anak tangga
"Eh lupa"
"Kalian bantu dia berdiri" Ucap Azka. Anak kelas sepuluh lainnya membantu teman mereka yang terjatuh untuk berdiri
"Oh ya, kalian anggap aja kejadian di atap tadi sebagai hukuman kalian. Kalian bisa kembali ke kelas, Saya mau cek ke kelas juga" Ucap Azka sambil kembali menuruni anak tangga
"Jadi, kita nggak di hukum pak?" Tanya Anak kelas sepuluh
"Hm.." Jawab Azka sambil berjalan
"Yes, nggak sia sia aku jatuh barusan" Ucap anak kelas sepuluh
"ayo balik ke kelas" Ajak anak kelas sepuluh. Mereka berenam kembali ke kelas mereka
Setelah beberapa menit berjalan, Azka sampai di depan kelas sepuluh IPS D. ia membuka pintu kelas dengan perlahan
"Ceklek..."
"Maaf anak anak, barusan bapak ada sedikit masalah. Mari kita lanjutkan pelajarannya" Ucap Azka sambil tersenyum
"Hee? Kosong" Ucapnya bingung saat melihat di kelas itu tidak ada satupun murid. ia melihat ke arah jam kelas
"Apa? Udah jam empat! Berapa lama aku kejebak di atap?!" Ucap Azka terkejut. ia langsung mengambil barang barangnya dan keluar dari kelas itu. Di depan kelas, ia bertemu dengan keenam anak kelas sepuluh tadi
"Oh pak Azka, udah selesai ngajar" Ucap Salah satu anak kelas sepuluh
"Udah jam pulang, kalian juga pulang sana" Ucap Azka dengan muka datar
"Kenapa tadi kita nggak kedengar suara belnya?" Tanya anak kelas sepuluh
"Bapak barusan cek, listriknya mati" Ucap Azka
"Berapa lama kita kejebak di atap?!" Ucap anak kelas sepuluh terkejut
"Entah lah, biarkan itu menjadi misteri. Karena sejujurnya, saya juga nggak tahu jam berapa saya naik ke atap" Ucap Azka. ia melanjutkan perjalanan kembali ke kantor guru untuk bersiap siap pulang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Haryati
hahha lucu
2021-10-31
1
Wulandari
entahlah, biarlah itu menjadi sebuah misteri
🤣🤣🤣🤣
haha EMG itu sebuah keajaiban apa pak Azka
aya2 wae
2021-09-07
1
Widya Iskandar
ya elah mengingatkan masa sekolah😂😂🤭🤭🤭
2021-08-24
4