Happy reading good people🖤
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Anggara Putra Gibson. Warga Negara Indonesia keturunan Jawa dan Kanada. Hidupnya dipenuhi dengan kekayaan namun terkadang dia juga pusing punya uang tapi buat apa? Ntahlah, yang pasti kekayaan dan tahta yang ia punya adalah warisan dari keluarganya yang jaya.
Dari buyutnya yang mengadakan usaha bisnis rempah-rempah di Indonesia dengan sang istri, melahirkan anak yang bernama Richard Gibson ayah dari Anggara sendiri dan menikah dengan Nida Widyaningsih asli turunan jawa. Anggara mempunyai adik lelaki bernama Adhitama Putra Gibson, ia masih duduk di bangku kuliah. Soal tampang, ia tidak jauh dari kakaknya yang tampan dan rupawan. Pokoknya bila ada wanita yang mendapati tatapan kakak beradik ini, dengan otomatis ia langsung tertarik dan jatuh hati.
Anggara yang saat ini mempunyai hobby yaitu touring bersama komunitas moge nya, ia sering pergi keluar kota untuk berpartisipasi. Jiwanya yang masih muda padahal sudah menginjak 28 tahun ini, tak kenal lelah akan dunia yang sering berubah ini. Namun dirinya masih anggota baru, masih belum tahu ada hal spesial apa didalamnya.
Suatu ketika, Anggara berkumpul dengan anak-anak mogenya. Dia mempunyai motor harley, yang menjadi cinta kedua sesudah istri didalam hidupnya.
"Bro.. udah denger belom kabar dari senior?" Ucap Bima salah satu anggota club tersebut.
"Apaan? Palingan juga skandal sama cabe-cabean kan?" Ucap Riko yang sambil menghirup lintingan tembakau.
"Bukan.. ada kompetisi lagi nih di awal bulan. Katanya siapapun yang berhasil punya istri kedua dari awal Desember kemarin sampe akhir Januari tahun depan, dia bakal dikasih lambo! Gila gak tuh! " ucap Bima. Teman-teman yang ada disana Dino, Riko, Zamzam dan Anggara tersedak akan ucapan Bima.
"Kompetisi macam apa itu? Gua nikah aja belum! " ucap Zamzam.
"Yaa dikhususkan dengan yang udah nikah lah! " ucap Bima.
"Kalo gue sih.. ini gak masuk akal! Ini mah nguji kesetiaan namanya *** " ucap Dino
"Ya.. menurut gue sah sah aja sih.. cuma harus ada alasan biar lo punya istri dua. Seperti yang di amanatkan oleh agama kita. Bukan nafsu belaka, tapi bisa dari rasa iba pada calon istri kedua kan?" Ucap Bima panjang lebar.
"Hadeuh udalah bro, kita fokus event tahun baru aja.. biarin para senior om om aja yang ikutan " ucap Zamzam.
"Apa emang tiap tahun ada kompetisi konyol kek begini?" Tanya Anggara.
"Oh jelas.." ucap Dino antusias, "malah tahun kemarin, siapa yang bisa goda dan tidur bareng istri om pras, dia langsung dikasih satu apartemen loh" ucap Dino.
"Udalah Ngga, lo jangan mikirin para otak senior kita. Mereka tahun depan juga lengser kok! Kita mah fokus adain event touring aja. " ucap zamzam. Anggara pun mengiyakan dan mereka kembali berdiskusi.
Sesampainya dirumah, Anggara mendapati istrinya yang sedang memasukkan baju-baju kedalam koper.
"Kamu mau kemana sayang? " ucap Anggara.
"Eh bby udah pulang? Ini aku mau nemenin beberapa anak buat wakilin kampus ikut olimpiade. " ucap istri Angga yang bernama Silvi
"Berapa lama? Dan kemana?" Ucap Anggara penasaran.
"Philipina terus ke China udah gitu kalau menang terus bisa jadi juara dunia. Doain aja ya " ucap Silvi lagi
"Trus kamu disana berapa lama?" Ucap Anggara ulang
"Paling telat, dua minggu sampe satu bulan sayang.."
"Apa? Jadi kamu mau ninggalin aku di sini selama itu?" Ucap Anggara terkaget. Istrinya hanya mengangguk.
"Maaf tapi ini demi anak-anak. Aku harus melakukan tugasku sebagai divisi luar negeri. " ucap Silvi terkekeh. Anggara hanya berlalu dan langsung kekamar mandi untuk mandi menyegarkan tubuhnya.
Disini Anggara memang emosi. Ia baru pulang kerja, tak ada sambutan khusus, tak ada teh atau kopi dan Silvi sendiri tidak mengabari suaminya terlebih dahulu untuk pergi keluar negeri.
Dengan berat hati, Anggara harus mengizinkan istrinya pergi. Tapi dirinya akan diam di rumah orang tuanya. Maka dari itu disinilah ia berada. Dirumah orang tuanya yang selalu ramai oleh pekerja yang kadang mereka tak mengerti mengapa mereka bisa bekerja disana walaupun hanya sekedar tukang lap kaca, tukang listrik, tukang angkut barang ataupun tukang rangkai bunga seperti Luna.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Hari senin pagi, Luna memang sudah tidak terlalu sering ke kampus karena dirinya hanya mengikuti tak banyak mata kuliah karena selain bimbingan atau kelas seni rupa yang semester kemarin mendapat nilai D gara-gara dirinya tak hadir ujian.
Luna memutuskan untuk bertemu dengan Nadine dan Zahwa dikedainya. Nadine sudah duluan lulus, hanya saja dirinya jurusan psikologi namun Luna sering dibantu oleh Nadine untuk penyelesaian skripsi.
Tetapi saat Luna akan melangkahkan kaki ke gerbang yang menjulang tinggi itu suara pot dari tanah liat pecah dan sengaja ada yang meretakkannya. Luna langsung menghampiri taman baru yang berada di halaman depan.
Luna mendapati Anggara yang sedang emosi. Mukanya merah, tangannya mengepal, dadanya naik turun dengan cepat dan giginya ya rapat membuat Luna menyimpulkan bahwa majikannya yang ia damba karena ketampanannya ini sedang marah.
"Maaf tuan.. bila sedang emosi sebaiknya tuan menenangkan diri.. jangan seperti in-" ucap Luna baik-baik namun dipotong oleh Anggara dengan sentakkan, Luna kaget dengan perkataan dan nada bicara Anggara.
"Istri saya selingkuh gimana saya bisa tenang?!!!" Ucapnya sembari menatap ke Luna.
Luna hanya bisa menunduk, ia langsung permisi untuk pergi namun Anggara menahannya.
"Buatin saya lemonade.. ke ruang tengah" ucap Anggara sambil berlalu. Luna yang merasa dirinya dititah saat bukan jam tugasnya merasa sedikit kesal. Namun walau bagaimanapun, ia harus menuturi majikannya yang sedikit keras kepala itu.
Disodorkannya minuman sesuai keinginan majikannya itu dan disambar langsung oleh Anggara. "Saya.. sudah boleh pergi? Tuan?" Ucap Luna dengan segan.
"Hm" ucap anggara mengiyakan. Luna buru-buru pergi berlari dan langsung memegat angkot dengan tas yang ia kantungi laptop juga beberapa kebutuhan lain, ia dengan lincah masuk ke dalam angkutan umim tersebut.
🌻🌻🌻🌻🌻
"Serius?" Ucap Luna yang kala itu memandang Nadine yang telah membicarakan perjodohannya pada teman dekatnya itu. Zahwa yang juga mendengarkan sahabatnya itu, ikut tercengang.
"Iya serius.. gue kadang gak ngerti sama papa gue. Dia dorong gue kuliah dan lain-lain, eh malah nyuruh gue nikah. Buat apa gelar sarjana gue ini!" Ucap nadine mengerucutkan bibirnya sambil mengaduk capuccino minuman yang ia pesan.
"Tapi gak ada salahnya sih Nad. Lambat laun ya cewek emang harusnya di dapur, ngurus suami dan punya anak. Itu udah masa depan terindah, apalagi dicintai sama keluarga" ucap Zahwa yang mencoba mencairkan suasana hati Nadine. Nadine yang berfikir dan hanya memilih diam meneguk minumannya.
"Eh sebenarnya gue juga mau cerita sama kalian "ucap Luna yang juga mempunyai bahan pembicaraan. Nadine mengangkat alisnya mengisyaratkan 'apa, katakan'
"Majikan gue, istrinya selingkuh " ucap Luna dengan antusias. Nadine hanya mengerutkan dahinya. Zahwa juga sama bingungnya.
"Lah terus hubungannya sama kita apa Lun?" Ucap Zahwa.
"Yaa gue cerita aja si soalnya tadi pagi dia malah ngelontarin emosinya ke gue, untungnya gue tahu resep lemonade yang enak dari lo" ucap Luna sembari melirik Zahwa.
Perbincangan mereka sangat ramai, disela dengan membuat story seperti ritual wajib bagi Nadine dan Zahwa untuk itu. Keduanya memiliki followers yang beribu-ribu. Namun Luna yang tak terlalu tertarik dengan itu hanya biasa saja, me re-post story mereka. Padahal dirinya ikut kecipratan followers banyak juga.
🌻🌻🌻🌻
Malam ini Luna benar-benar nganggur dan tak tahu akan melakukan apa. Ia memutuskan untuk mendengarkan lagu di taman belakang nyonya Nida.
Mendengar berita Nadine yang akan menikah, dirinya jadi berimajinasi liar disela kesendiriannya. Bertanya-tanya siapakah pangeran yang akan meminangnya? Menolongnya dari segala derita dan kekacauan hidupnya? Mencintai dirinya apa adanya? Dan pertanyaan lain bersangkutan dengan segala kemesraan yang akan ia dapat bila dirinya menikah.
Luna terkejut kembali saat seseorang menepuk bahunya agak keras. Ia menoleh dan membuka headset nya. Mendapati Anggara yang sudah memakai baju santai.
"Pantesan pake headset. Dipanggil gadenger" ucap Anggara.
"Ada apa tuan? Mau saya buatin teh?" Ucap Luna. Dengan curi-curi pandang, Luna mengagumi wajah tampan tuannya ini.
"Gausah.. saya cuma mau kesini eh ternyata ada kamu " ucap Anggara
"Yaudah kalau gitu saya permisi tuan.. " ucap Luna mengundurian diri.
"Tunggu.. temenin saya disini " ucap Anggara. Luna heran mengapa majikannya yang menyebalkan tiba-tiba sangat hangat padanya.
"Saya mau minta pendapat kamu. Jadi istri saya selingkuh tapi belum pasti kebenarannya. Menurut kamu saya harus apa?" Ucap Anggara.
"Kenapa tuan tanya saya?" Ucap Luna memicingkan sebelah matanya
"Karena.. kamu yang liat saya marah marah tadi pagi. Belum ada yang tahu soal ini " ucap Anggara. "Karena saya masih ragu kebenarannya" sambungnya lagi.
"Kalau gitu selidiki lagi saja tuan, mungkin ini hanya kesalah pahaman." Ucap Luna so soan tahu padahal dirinya pernah diselingkuhi saat SMA.
"Sudah.. tapi fakta membuktikan bahwa benar istri saya dan selingkuhannya itu dekat " ucap Anggara.
"Jadi? Itu keputusan ada di tuan. " ucap Luna.
"Kalau kamu diselingkuhi? Gimana?" Ucap Anggara.
"Saya tinggalin lah.." ucap Luna "karena gaada kesalahan yang lebih fatal dari pengkhianatan " ucap Luna mantap. Anggara mengangguk mengerti.
"Eh tapi.. saya gak maksud menghasut ya tuan" ucap Luna dengan kesadaran dan ketakutan dirinya salah bicara.
Anggara hanya diam saja dan mengingat obrolan dengan teman clubnya tentang kompetisi gila.
"Apa saya nikah lagi aja ya?" Ucap Anggara menatap pada Luna yang tercengang. Luna tak bisa berkata apa-apa dirinya hanya mengerutkan dahi.
"Dengan begitu, saya tetap sama dia tapi dia dapat hukuman yang setimpal " ucap Anggara. Luna tersadar akan ekspresinya.
"Itu bukan ide bagus ... " ucap Luna
"Kenapa?" Ucap Anggara dengan sedikit menarik sudut bibirnya.
"Siapa yang rela dimadu sih?" Ucap Luna
"Orang dia aja selingkuh! Udah pokonya saya mau nikah lagi fiks" ucap Anggara terkekeh dan meninggalkan Luna yang sedari tadi bingung akan sikap majikannya itu.
Luna hanya menatap punggung atletis Anggara, terheran dengan curahan hati dan pendapat Anggara yang gila. Namun apa daya, dia tidak bisa menyangkal karena tuannya sendiri itu memang sangat tampan.
Namun jika benar istrinya berani selingkuh, apa yang ada difikirannya? Sehingga lelaki seperti Anggara masih kurang?
Semua ada alasannya masing masing, dude.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Kangen istri malah diselingkuhin. Awas aja kamu beb, bakal aku balas!!!!
Kasian ya seganteng mas nya diselingkuhin🤭
Thx for reading🖤
Jangan lupa like dan komen pendapat kalian ya😘
Love you, guys❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sukliang
yg bener donk thor, masak masih mufa ganteng tajir lg, disel8ngkuhin
2021-03-01
0
Listiana Ngawi
yah...cari2 alasan aja tu 😂😂
2020-10-21
0
Rosemina Merrol
ganteng banget Thor Anggaranya..
2020-10-16
0