F-LIMA

Antonio, Delfano, Sebastian dan Natasya— mereka keluar dari mobil Delfano. Natasya lebih dulu memperbaiki penampilannya, mulai dari riasan wajahnya yang baru saja di poles tipis di mobil tadi sampai pakaiannya yang sudah diganti, dari seragam sekolah jadi pakaian casual. Tak terkecuali ketiga lelaki itu, mereka pun sudah mengganti seragam mereka dengan pakaian casual.

Antonio dengan jeans panjang dan kaos putih polos yang dilapisi kemeja kotak-kotaknya. Delfano dengan jeans pendek dan kaos polos nude yang dilapisi jaket boomber. Dan, terakhir Sebastian dengan jeans dan kaos hitamnya ditambah aksesoris topi di kepalanya. Fix, ketampanan mereka bertambah.

“Udah cantik,” ucap Delfano yang membuat Natasya mendongak, menatap sahabatnya yang tengah tersenyum lebar kearahnya dengan wajah merona.

Natasya tersenyum, dia berjalan ke arah mereka sambil mengeratkan tas selempang berwarna hitam polos itu. Tas andalannya yang sering sekali digunakannya karena warna hitam yang netral serta tanpa pernak pernik berlebih itu bisa masuk kemanapun pakaian yang digunakannya. “Iya... Iya... Gue tau kok, gue udah cantik, dari lahir.” balas Natasya dengan percaya dirinya sambil mengibaskan rambutnya yang dibiarkan tergerai begitu saja.

Mereka terkekeh, senang sekali melihat tingkat kepedean Natasya yang terkadang naik drastis, seperti saat ini.

“Yaudah, yuk!”

Mereka berjalan beriringan memasuki mall, hawa dingin langsung menyeruak begitu saja saat mereka masuk. Tak ada yang bisa menolak pesona mereka, tentu saja. Siapapun pasti tak akan bisa untuk tak menatap mereka barang sedetikpun. Seperti ada magnet yang mencoba menarik mata siapapun untuk menatap kearah mereka. Ditambah, satu-satunya perempuan diantara tiga laki-laki tampan semakin membuat aura mereka kuat. Tak ayal, bisik-bisik pun muncul di telinga mereka.

“Mau nonton apa? Horor atau romance?” tanya Antonio.

Natasya bergumam pelan. “Apa, ya? Kalian pengennya apa? Gue sih ngikut aja.” jawab Natasya sambil menikmati es krim goreng yang baru saja dibelinya saat telah sampai di lantai dimana tempat bioskop berada.

Delfano mendengus, mencomot sedikit es krim yang tengah dinikmati Natasya dengan kentang goreng di tangannya. Aneh, tapi perpaduan yang cukup lumayan.

“Aneh!” tukas Delfano yang membuat mereka menoleh kearah lelaki itu. “Orang kita kesini tuh nurutin lo, malah nanya balik. Kita mah gak ngerti mau nonton apa.” lanjut Delfano yang di angguki Antonio dan Sebastian, dia kembali menyuapkan kentang goreng ke mulutnya.

Natasya terkekeh, menyuapkan es krim di tangannya ke Sebastian saat lelaki itu meminta. “Iya... Maaf.” ucap Natasya, dia mengendikan bahunya. Dia bergumam pelan, seolah tengah memikirkan film apa yang harus mereka tonton. “Gimana kalau horor?” tanya Natasya, dia menjentikkan jarinya sambil menaikkan kedua alisnya.

Antonio tertawa, tergelak mendengar ucapan yang keluar dari mulut Natasya. “Serius?” tanya Antonio tak percaya, dia masih saja terkekeh. “Nanti ada yang nangis-nangis karena kepikiran sama hantunya lagi.” cibir Antonio yang membuat Natasya menatap sinis lelaki itu.

Natasya mencebik. “Dih, apaan sih. Sekarang mah pemberani kali.” balas Natasya dengan sinis, dia memutar bola matanya malas.

“Yaudah, ayo!”

Pembagian tugas pun di mulai! Delfano dengan tiketnya, Antonio dengan minumannya, dan Sebastian dengan snack nya. Natasya? Jangan ditanya! Perempuan itu malah sedang asyik berselancar di dunia maya sambil menunggu kedatangan sahabatnya.

“Nih!”

Delfano menunjukkan tiket nonton di tangannya. Sebastian menunjukkan popcorn berukuran medium dengan dua rasa di tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya membawa sedikit makanan yang bisa dikatakan berat namun tidak terlalu mengenyangkan, masih bisa lah menjadi cemilan untuk mereka. Dan Antonio yang baru datang membawa dua minuman soda dan dua kopi panas. Mereka telah siap.

Natasya menerima tiket yang diulurkan Delfano, menatap tiket tersebut. “Masih ada satu jam, jadi mending kalian nemenin gue beli novel deh.” ucap Natasya, menatap satu persatu dari mereka.

"Terus ini makanan sama minumannya?"

Natasya mengendikan bahunya. “Ya, dibawa aja.”

“Tahu gitu, gue gak pesan sekarang.”

“Dih, siapa yang nyuruh. Ayo ah!"

Mereka berjalan menuju toko buku yang berada satu lantai dibawah bioskop. Mengekori Natasya yang masih setia memilih-milih novel apa yang menarik dan tentunya cocok untuk usianya. Ya, meskipun terkadang dia suka kebablasan sih.

“Mau beli novel apa lagi sih, Sya?” tanya Sebastian. Dia bingung, padahal Natasya itu sudah memiliki banyak novel di rumahnya dan belum tentu sudah selesai dibaca semua novel-novel tersebut, tapi selalu saja perempuan itu membeli novel baru jika ada novel keluaran terbaru dari penulis favoritnya.

Natasya menoleh, menatap Sebastian. "Itu, gue liat di Ig-nya penulis favorit gue, Katatokoh16. Dia baru aja terbitkan novel baru gitu, jadi pengen beli deh gue. Pasti seru." jawab Natasya, membayangkan kisah yang tertulis dalam novel penulis favoritnya.

“Palingan juga, cinta-cintaan kan?” tebak Antonio sambil menatap remeh Natasya.

“Ya, gak papa, yang penting gue suka sama ceritanya, sampai ke hati gue. Gak masalah walaupun itu tentang cinta-cintaan.”

“Lo pengen banget gitu ngerasain cinta-cintaan? Sini gue ajarin, gimana rasanya cinta.” ucap Delfano yang membuat Natasya terdiam, namun kemudian mendengus, menatap seolah jijik Delfano.

“Iyuh!”

***

Hiks...

“Gak mau... Manti kalau ada di kamar gue, gimana? Enggak... Enggak..." ucap Natasya menggeleng kuat, tangannya terus saja menyeka air mata yang tak kunjung berhenti mengalir dari matanya. Pikirannya kembali mengingat tentang film horor yang baru selesai mereka tonton. Wujudnya memang tak dia ingat, namun suaranya itu loh. Bahkan, sampai kini masih terngiang-ngiang di telinganya.

Antonio mendengus. “Tuh, kan. Gue juga bilang apa? Lagian sok pemberani banget sih.” dengus Antonio yang malah semakin membuat Natasya menangis.

Natasya mendengus, menatap sebal Antonio. “Lo tuh ya, bukannya menenangkan gue, malah ngomong gitu.” ucap Natasya masih dengan tangisnya, dia sebal sekali dengan Antonio.

“Lah, Anton benar kali, Ta. Sok pemberani sih lo, mangkanya takut, takut aja, gak usah so deh.” balas Delfano sambil terkekeh, dia menatap Antonio sambil memainkan kedua alisnya, mereka senang sekali membuat Natasya kesal.

Natasya menggeram, dia kini menatap Sebastian, mencoba meminta pembelaan. Biasanya, Sebastian yang paling pengertian jika dia sedang dalam keadaan seperti sekarang ini.

“Udah... Udah. Sya, udah lo jangan nangis.” ucap Sebastian sambil menghapus air mata yang tersisa di pipi Natasya.

“Modus, lo!”

“Diam. Dan kalian, berhenti jahilin Natasya. Stop, okay?” ucap Sebastian yang langsung mendapat gandengan tangan dari Natasya— membuat perempuan menatap puas Antonio dan Delfano yang mendengus, dia menjulurkan lidah, seolah dia menang.

“Oke, oke. Mending sekarang kita makan yuk! Gue lapar banget!” ucap Delfano, dia memang sangat kelaparan. Popcorn dan minuman tak cukup membuatnya kenyang begitu saja.

“Ayo! Gue juga laper, nih!” timpal Antonio, dia memegang perutnya dengan sebelah tangan yang berdecak pinggang.

Sebastian menatap Natasya. “Gimana? Mau makan dulu atau ke time zone?" tanya Sebastian, dia mencoba memastikan. Sikapnya yang lembut terkadang membuat Natasya merasa paling berharga.

“Makan aja deh, gue juga lapar.” jawab Natasya yang langsung memancarkan senyuman lebar di bibir Delfano dan Antonio. Alhamdulillah, Natasya satu server dengan mereka ternyata.

Sebastian mengangguk-angguk. “Yaudah, yuk!”

Mereka kini berjalan beriringan menuju stand makanan, pergi ke tempat makan favorit mereka, tempat makan yang menyajikan makanan berat yang tak terlalu berat di dompet mereka.

'Meat Me'

Tempat makan yang menjadi favorit mereka. Sebenarnya, tempat favorit Natasya. Tapi karena perempuan itu meracuni mereka, akhirnya mereka pun sama memfavoritkan tempat makan itu. Bukan hanya harganya yang murah, makanan di sana juga enak dan tempatnya bisa di bilang Instagramable.

“Kayak biasa aja kan?” tanya Natasya yang kini tengah membuka buku menunya, hanya ada beberapa menu disini dan hampir semuanya menjadi item favorit di tempat ini. Mereka semua hanya mengangguk, menurut saja apa yang diucapkan perempuan itu karena mereka percaya apa yang dipesankan Natasya tak akan mengecewakan perut dan dompet mereka.

“Mbak, aku pesan Classic Burger, BBQ Ribs, Smocked Duck Aglio sama Iced Tea nya 4. Udah itu aja. Terimakasih.”ucap Natasya, menutup buku menu dan menyerahkan kepada pelayan yang sejak tadi menunggu pesanan mereka lalu dicatat dibuku kecil yang dibawanya. Pelayan tersebut membacakan kembali pesanan mereka dan saat dirasa sudah benar akhirnya pelayan tersebut pergi untuk membawa pesanan mereka.

Tak butuh waktu lama, pesanan mereka datang. Semuanya yang sedari tadi mengobrol sambil memainkan ponsel masing-masing pun langsung menyimpan ponsel mereka dan bersiap menyantap makanan mereka.

“Akhirnya, datang juga.” ucap Natasya, dia langsung memakan burger, menikmati rasa lezat yang langsung meleleh di lidahnya. Dia menyodorkan burger tersebut kearah Delfano yang langsung diterima dengan senang hati oleh lelaki itu.

Mereka menikmati bersama makanan di atas meja, tak peduli makanan itu sudah di gigit atau sudah di cicip oleh salah satu dari mereka. Jijik? Oh... Ayolah, kata itu sudah hilang dari kamus mereka semenjak mereka menjalin persahabatan.

Terpopuler

Comments

𝙳𝚑𝚢

𝙳𝚑𝚢

datang lagi..

Dapat salam nih dari Menikah denngan Dosenku❤️
ditunggu feedbacknya ya🤗

2020-05-23

0

Fauziah Sudjana

Fauziah Sudjana

jd inget zaman SMA dlu pnya 3 sahabat cwo yg dket banget.. hampir sama dah kaya di cerita ini.
tp ga ada cinta cintaan... 😁

2020-05-23

3

Miels Ku

Miels Ku

kata kokoh narsis, masukin nama sendiri ke cerita. bwt its okey suka2 author. lanjutkan.

jangan lupa jempolin cerita miels ya kak kokoh. makasih

2019-12-18

1

lihat semua
Episodes
1 F-SATU
2 F-DUA
3 F-TIGA
4 F-EMPAT
5 F-LIMA
6 F-ENAM
7 F-TUJUH
8 F-DELAPAN
9 F-SEMBILAN
10 F-SEPULUH
11 F-SEBELAS
12 F-DUABELAS
13 F-TIGABELAS
14 F-EMPATBELAS
15 F-LIMABELAS
16 F-ENAMBELAS
17 F-TUJUHBELAS
18 F-DELAPANBELAS
19 F-SEMBILANBELAS
20 F-DUAPULUH
21 F-DUAPULUHSATU
22 F-DUAPULUHDUA
23 F-DUAPULUHTIGA
24 F-DUAPULUHEMPAT
25 F-DUAPULUHLIMA
26 F-DUAPULUHENAM
27 F-DUAPULUHTUJUH
28 F-DUAPULUHDELAPAN
29 F-DUAPULUHSEMBILAN
30 F-TIGAPULUH
31 F-TIGAPULUHSATU
32 F-TIGAPULUHDUA
33 F-TIGAPULUHTIGA
34 F-TIGAPULUHEMPAT
35 F-TIGAPULUHLIMA
36 F-TIGAPULUHENAM
37 F-TIGAPULUHTUJUH
38 F-TIGAPULUHDELAPAN
39 F-TIGAPULUHSEMBILAN
40 F-EMPATPULUH
41 F-EMPATPULUHSATU
42 F-EMPATPULUHDUA
43 F-EMPATPULUHTIGA
44 F-EMPATPULUHEMPAT
45 F-EMPATPULUHLIMA
46 F-EMPATPULUHENAM
47 F-EMPATPULUHTUJUH
48 F-EMPATPULUHDELAPAN
49 F-EMPATPULUHSEMBILAN
50 F-LIMAPULUH
51 F-LIMAPULUHSATU
52 F-LIMAPULUHDUA
53 F-LIMAPULUHTIGA
54 F-LIMAPULUHEMPAT
55 F-LIMAPULUHLIMA
56 F-LIMAPULUHENAM
57 F-LIMAPULUHTUJUH
58 F-LIMAPULUHDELAPAN
59 F-LIMAPULUHSEMBILAN
60 F-ENAMPULUH
61 F-ENAMPULUHSATU
62 F-ENAMPULUHDUA
63 F-ENAMPULUHTIGA
64 F-ENAMPULUHEMPAT
65 F-ENAMPULUHLIMA
66 F-ENAMPULUHENAM
67 F-ENAMPULUHTUJUH
68 F-ENAMPULUHDELAPAN
69 F-ENAMPULUHSEMBILAN
70 F-TUJUHPULUH
71 TUJUHPULUHSATU
72 TUJUHPULUHDUA
73 TAMAT
74 Extra Part
75 Pesan untuk Readers
76 Sequel
Episodes

Updated 76 Episodes

1
F-SATU
2
F-DUA
3
F-TIGA
4
F-EMPAT
5
F-LIMA
6
F-ENAM
7
F-TUJUH
8
F-DELAPAN
9
F-SEMBILAN
10
F-SEPULUH
11
F-SEBELAS
12
F-DUABELAS
13
F-TIGABELAS
14
F-EMPATBELAS
15
F-LIMABELAS
16
F-ENAMBELAS
17
F-TUJUHBELAS
18
F-DELAPANBELAS
19
F-SEMBILANBELAS
20
F-DUAPULUH
21
F-DUAPULUHSATU
22
F-DUAPULUHDUA
23
F-DUAPULUHTIGA
24
F-DUAPULUHEMPAT
25
F-DUAPULUHLIMA
26
F-DUAPULUHENAM
27
F-DUAPULUHTUJUH
28
F-DUAPULUHDELAPAN
29
F-DUAPULUHSEMBILAN
30
F-TIGAPULUH
31
F-TIGAPULUHSATU
32
F-TIGAPULUHDUA
33
F-TIGAPULUHTIGA
34
F-TIGAPULUHEMPAT
35
F-TIGAPULUHLIMA
36
F-TIGAPULUHENAM
37
F-TIGAPULUHTUJUH
38
F-TIGAPULUHDELAPAN
39
F-TIGAPULUHSEMBILAN
40
F-EMPATPULUH
41
F-EMPATPULUHSATU
42
F-EMPATPULUHDUA
43
F-EMPATPULUHTIGA
44
F-EMPATPULUHEMPAT
45
F-EMPATPULUHLIMA
46
F-EMPATPULUHENAM
47
F-EMPATPULUHTUJUH
48
F-EMPATPULUHDELAPAN
49
F-EMPATPULUHSEMBILAN
50
F-LIMAPULUH
51
F-LIMAPULUHSATU
52
F-LIMAPULUHDUA
53
F-LIMAPULUHTIGA
54
F-LIMAPULUHEMPAT
55
F-LIMAPULUHLIMA
56
F-LIMAPULUHENAM
57
F-LIMAPULUHTUJUH
58
F-LIMAPULUHDELAPAN
59
F-LIMAPULUHSEMBILAN
60
F-ENAMPULUH
61
F-ENAMPULUHSATU
62
F-ENAMPULUHDUA
63
F-ENAMPULUHTIGA
64
F-ENAMPULUHEMPAT
65
F-ENAMPULUHLIMA
66
F-ENAMPULUHENAM
67
F-ENAMPULUHTUJUH
68
F-ENAMPULUHDELAPAN
69
F-ENAMPULUHSEMBILAN
70
F-TUJUHPULUH
71
TUJUHPULUHSATU
72
TUJUHPULUHDUA
73
TAMAT
74
Extra Part
75
Pesan untuk Readers
76
Sequel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!