Lebih dekat, Lebih akrab..

Jalanan pesisir pantai adalah berkah yang Tuhan ciptakan dengan keindahan yang nyata. Aku mengulurkan tanganku keluar dari jendela mobil, mencoba merasakan desiran angin yang seolah melawan arah denganku. Perlahan kututup mata "Indah, nyaman" kataku penuh kagum.

Sudah berlalu sekitar 15 menit, tak ada percakapan diantara kami. Kecanggungan yang terus berlanjut membuatku terdiam, aku tidak tau harus memulai berkata apa atau memulai percakapan dari mana, bahkan aku tidak memiliki keberanian bahkan hanya untuk menoleh kearahnya.

"Pemandangannya bagus ya??" Tanya Farhan memecah keheningan.

"ya?" aku sedikit terkejut "Ah iya, cantik" sambungku sambil tersenyum.

"Kalo buat rumah sekitar sini kayaknya seru deh" Tanyanya.

"Seru ya? Bukannya malah kesepian?" tanyaku balik

"Ya buat rumah jangan sendirian lah, entar kalo udah punya keluarga"

"Ya tetep aja sepi, ini gak ada rumah lagi disini"

"Tapi kan bagus, gak ada emak-emak yang ngegosipin"

"kalo masalah gosipnya emak-emak itu gak ada putusnya. Iya tinggal disini gak denger mereka nyinyir secara langsung, tapi apa katanya dibelakang.. Itu anaknya si anu tinggal ditempat terpencil, jangan-jangan anti sosial atau jangan-jangan ada lagi yang disembunyiin.. Yah, yang namanya emak-emak gak bakal ada putusnya kalo mau nyinyir"

"Paham betul kayaknya, jangan-jangan kamu juga gitu" tanyanya sambil tertawa kecil

"enggaklah, aku kan cuman ngegambarin modelnya doang"

"oh gituu?" tanyanya dengan nada sedikit meledek. "Jadi kalo mau buat rumah disni, bair gak kesepian harus ngajak se RT pindah kesini ya" sambungnya.

"itu mah cari susah namanya" Jawabku ketus.

"Hahaha" lagi Farhan tertawa yang membuat matanya makin kecil.

Aku hanya ikut tertawa kecil.

"Terimakasih"

Aku sedikit terkejut mendengar Farhan mengucapkan terimakasih.

"Terimakasih? Untuk?" tanyaku bingung.

"karena sudah gak canggung lagi sama aku" Jawabnya sambil menoleh kearahku dengan tersenyum.

"oh, hahaha" aku tertawa dengan sedikit terbata-bata "Semua juga karena kakak kok yg ngilangin canggungnya" lanjutku.

"Maafin aku, udah ngebuat salwa jadi merasa gak enak tadi, emang gak seharusnya aku ngebahas gituan" jelasnya.

"Ah, gak papa kok kak" Jawabku.

"heemm..." ia menghela nafas panjang

" Tapi lega juga rasanya udah ngungkapin perasaan dihati" katanya tersenyum.

"Hehehe" tanggapku tertawa ringan.

Pantai yang kami datangi memang sedikit jauh dari keramaian, harus menempuh beberapa Km untuk bisa sampai dipemukiman masyarakat. Sehingga untuk membeli sesuatu harus melalui perjalanan yang cukup jauh.

Aku hanya menunggu dimobil, menunggu hingga Farhan selesai menyiapkan apa yang dibutuhkan disana. Aku menunggu cukup lama, tapi ya rasanya itu jauh lebih baik kebanding harus kembali lagi keluar untuk membeli sesuatu yang terlupakan.

"Ah, kenapa harus dipantai itu juga sih?" gerutuku..

"emhh, tapi ya pemandangannya emang gak tertandingi sih" pikirku berubah seketika.

Telfon genggam yang kuletakkan dalam tas kecil yang kuletakkan dikursi bagian belakang mobil berdering.

"Kamu baik-baik aja sayang?" Tanya Fauzi dari seberang telfon saat telfonnya kujawab.

"Ya baik-baik aja, emangnya aku mau kenapa?" tanyaku kembali

"ya gak papa, aku cuman khawatir, Perjalanan dari sini ke sana kan jauh sayang" jawabnya dengan khawatir.

"Kamu juga perginya udah agak kelamaan" lanjutnya.

"Iya, kata Farhan sekalian aja beli kira-kira apa yang dibutuhin biar gak bolak-balik lagi entar" jawabku

"Ah, iya juga sih.. Lah tapi apa aja yang dibeli sama Farhan, kayak kita bakal nginap sebulan aja disini. 3 atau 4 jam lagi juga bakal balik"

"ya gak tau juga.."

"yaudah, yang penting kamu gak papa, hati-hati nanti dijalannya, bilang sama Farhan untuk gak ngebut-ngebut"

"iya sayang"

"Bye sayang, aku nungguin kamu disini"

" Oke, Bye.."

Telfon terputus..

Seperti itulah Fauzi, ia selalu memperhatikan hal kecil tentangku, selalu mengkhawatirkanku dan selalu mengabariku. Fauzi dengan sikapnya yang seperti itu selalu membuatku merasa nyaman. Rasanya kata-kata yang selalu ia sebutkan tentang aku yang menjadi prioritas utamanya bukanlah sekedar kata-kata atau sesuatu yang ia katakan hanya karena terbiasa. Tapi ya meskipun begitu, Fauzi terkadang lupa akan apa yang akan kita lakukan jika ada janji. Fauzi memang sedikit pelupa, maka tak jarang ia lupa jika kita sudah punya janji untuk keluar atau bahkan untuk sekedar mampir kerumah untuk membawakan apa yang aku minta. Terlepas dari itu, Fauzi tidak pernah lupa memperhatikanku dan memberiku kabar jika waktunya memungkinkan...

"Habis telfonan?" tanya Farhan sedikit mengejutkanku sambil masuk ke dalam mobil.

"eng?.. Ah, iya" Jawabku.

"Fauzi?" tanyanya sambil memulai menyetir.

"Iya"

"Kenapa? Takut aku ngebawa kamu lari?"

"Haha enggak, Fauzi emang selalu nelfon kalo tau aku lagi diperjalanan"

"Anak itu, model gak karu-karuan, cuek masa bodoh begitu ternyata perhatian juga"

"Hahaha iya"

"Salwa harusnya bersyukur bisa dipilih sama Fauzi"

"maksudnya?" tanyaku bingung

"Yang suka sama Fauzi itu gak sedikit, dari awal kita sebagai siswa baru udah ada beberapa kakak kelas yang suka sama Fauzi, gak sedikit yang udah nyatain perasaannya" jelas Farhan.

"Dan itu berlanjut sampai kita kelas dua" sambungnya.

"Teman seangkatanmu juga ada beberapa yang udah nyatain cinta ke Fauzi" lanjutnya.

"Lah serius kak?" tanyaku kaget

"Lah iya.. Wajar aja sih untuk anak seperti Fauzi itu. Dia tampan, putih dan tinggi, Leader basket dan mantan ketua Osis" Jelasnya

"Belum lagi, seperti yang kamu tau. Fauzi itu ceria, ramah dan humoris.. Dia cukup ahli bikin gigi kering kalo lagi duduk cerita bareng dia"

"Haha kakak berlebihan"

"Berlebihan? Masa kamu gak sadar Fauzi yang kayak gitu"

"Hehe iya sih.." Jawabku tersenyum tertunduk sejenak.

"Heemm... Emang sulit nolak orang kayak Fauzi" katanya menghela nafas panjang.

"Sainganku memang berat ternyata, hahaha" Lanjutnya sambil sedikit tertawa.

Aku hanya balas tertawa kecil.

"Menyadari ini, ngebuat aku sedikit lega.. Yah, setidaknya wanita yang aku sukai gak salah dengan pilihannya. Memilih laki-laki yang jelas lebih baik dari aku, itu ngebuat aku sedikit lebih ikhlas" katanya sambil tersenyum.

Aku hanya balas tersenyum. Entahlah, rasanya aku tidak memiliki kata-kata untuk menyambung percakapannya.

"Tapi salwa.."

"Ya?" Jawabku spontan sambil menoleh kearahnya.

"Aku jadi dekat sama kamu boleh kan?" tanyanya sambil balas menatapku.

"ya boleh dong kak.." Jawabku tersenyum. Ia balas tersenyum.

"Tolong jangan canggung atau sungkan lagi. Aku sadar kok, Salwa selalu menjaga jarak dan memberi dinding sama aku. Aku tahu, Salwa tidak ingin aku merasa jadi tidak nyaman. Tapi Salwa, sekarang jangan seperti itu lagi, aku baik-baik saja sekarang. Aku ingin kita berbicara tanpa canggung dan saling melempar canda tanpa rasa sungkan" Jelas Farhan

"Iya kak" Jawabku tersenyum.

"Salwa kalau punya sesuatu yang mau diceritain juga boleh cerita ke aku, butuh sesuatu juga boleh minta tolong ke aku. Mau tau lebih tentang Fauzi juga boleh tanya ke aku kok. Apalagi kalau mau ngegosipin Fauzi, wah itu boleh banget, hahaha" kata Farhan dengan tertawa.

"Haha oke kak" Jawabku sambil tertawa ringan juga.

Kutatap kak Farhan, ekspresinya sudah menjadi lebih tenang dari sebelumnya.

Yah, akhirnya seperti ini. Kekhawatiran tentang kecanggungan yang akan terjadi antara aku dan Farhan selama diperjalanan tidak seburuk apa yang aku khawatirkan. Semuanya malah menjadi membuatku lebih lega. Farhan ternyata cukup bisa membuat kecanggungan diantara kita menjadi hilang.

Yah, aku lega.. Aku tidak harus merasa canggung jika bertemu Fauzi disaat ada Farhan. Aku tidak lagi harus menjaga jarak atau menjaga tindakanku ketika berada disekitar Fauzi dan Farhan. Dan yang lebih melegakannya lagi, aku jadi bisa bercerita dan mengobrol leluasa dengan Farhan tanpa harus takut salah bicara yang membuat Farhan merasa tak nyaman.

Yah, aku senang..

Perjalanan pulangpun menjadi lebih rileks dibandingkan perjalanan saat berangkat, matahari yang mulai tenggelam mengubah warnanya menjadi lebih orange dan memantulkan cahayanya dilautan menambah cantiknya pemandangan.

"Ah Kuasa Tuhan yang membuat kita bisa melihat indahnya alam seperti ini" Kataku dalam hati dengan Kagum.

~

~

Terimakasih untuk para readers 😊

Terpopuler

Comments

senja

senja

masalahnya, Ozi bisa curiga, kok sekarang gak jaim

2019-09-07

1

Salsabila Anra

Salsabila Anra

smoga salwa jodoh nya farhan ...aq suka

2019-06-19

4

sukaeni sukaeni

sukaeni sukaeni

Lagi...

2019-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Hay, Aku Salwa..
2 Fauzi dan Farhan
3 Pengakuan !!
4 Canggung..
5 Lebih dekat, Lebih akrab..
6 Pemicu Pertengkaran..
7 Maafkan Aku
8 Belajar dari Pertengkaran..
9 Belajar, Menjadi yang Terbaik..
10 Bukan Fauzi, tapi Farhan..
11 Pengertian..
12 Surprise yang buruk..
13 Apa benar khawatir??
14 Jalan (1)
15 Jalan (2)
16 Aku kenapa?
17 Diantara mereka..
18 Nina..!!
19 Ocehan Nina..
20 Ya Aku... Dia Pacarku..
21 Kekhawatiran Semu
22 Hanya Aku..
23 Tidak Profesional
24 D-Day (1)
25 D-Day (2) Selesai
26 Review..
27 Review (2)
28 Kesalahpahaman yang Berlanjut
29 Mengabaikan Fakta..
30 Penjelasan atau Alasan?
31 Kembali..
32 Ibu..
33 Semoga baik-baik saja..
34 Apa Dia Tahu?
35 Tidak ada akhir..
36 Maaf...
37 Perempuan yang buruk
38 Cemburu..
39 Lagi..
40 Insomnia..
41 Tanggapan Fauzi...
42 Lulus
43 Prasangka..
44 Kebiasaan...
45 Menunggu
46 Marah?
47 Peralihan..
48 Jadian..
49 Ber
50 Sesuatu..
51 De Javu.
52 "K"?
53 Terang-terangan??
54 Baikan?
55 Kejadian..
56 Dia?
57 Mengistimewakan..
58 Ambigu..
59 Selingkuh
60 Bulatkan tekad..
61 Teguran Ibu..
62 Gejolak..
63 Hari yang sama sakitnya..
64 Berakhir..
65 Menyusul
66 Perhatian..
67 Haru
68 Sasa
69 Lagi
70 Yang terakhir..
71 Tiba-tiba..
72 U make me cry.
73 Mental..
74 Terungkap..
75 Terungkap (2)
76 Awal yang Baru
77 Orang yang sama.
78 Tugas..
79 Belajar
80 Mengingat..
81 Mutualisme (?)
82 Kejadian..
83 Sayang??
84 Remuk
85 Kejutan
86 Cerita Nina (1)
87 Cerita Nina (2)
88 Cerita Salwa
89 Friend..
90 Dunia kerja..
91 Dia dan statusnya..
92 Fauzi..
93 Undangan..
94 -
95 Hay, Aku Salwa (2)
96 Farhan dan Nina.
97 Story..
98 Dugaan Nina
99 Persiapan pernikahan Nina
100 Pernikahan Nina (1)
101 Pernikahan Nina (2)
102 Diantar pulang..
103 Status Fauzi
104 Status Fauzi (2)
105 Jawaban dari kesalahpahaman Salwa..
106 Jalan..
107 Ada apa?
108 Kekhawatiran..
109 Diary..
110 Diary (2)
111 Lamaran??
112 H-1 (?)
113 Kecewa..
114 Lamaran..
115 Wedding Day
116 END
117 Serba-Serbi
118 Review 1
119 Review 2
120 Review 3
121 Review 4
122 Review 5
123 Review 6
124 Review 7
125 Review 8
126 Review 9
127 Review 10
128 Review 11
129 Review 12
130 Review 13
131 Review 14
132 Review 15
133 Review 16
134 Review 17
135 Review 18
136 Review 19
137 Review 20
138 Review 21
139 Review 22
140 Review 23
141 Review 24
142 Review 25
143 Review 26
144 Review 27
145 Review 28
146 Review 29
147 Review 30
148 Review 31
149 Review 32
150 Review 33
151 Review 34
152 Review 35
153 Review 36
154 Review 37
155 Review 38
156 Review 39
157 Review 40
158 Review 41
159 Review 42
160 Review 43
161 Review 44
162 Review 45
163 Review 46
164 Review 47
165 LAST..
166 Comeback & Review
167 My Morning
168 Lupa
169 Buram
170 Bingung
171 Bingung (2)
172 Anxious
173 Who?
174 Karin
175 What Happened?
176 Lost
177 Lost (2)
178 Diagnosa
179 Tes
180 Alzheimer
181 Unbearable
182 Farhan and Nina's visit
183 Get Worse
184 3 am
185 Job
186 Forget
187 Not (her) anymore
188 Guilty Feeling
189 Keberadaan Karin
190 Karin's jealousy
191 What Else?
192 Momen spesial yang terlupakan
193 I Believe U
194 Mother in law
195 Old Friend (1)
196 Letter
197 Salwa's memory
198 Nina's anger
199 Planning Resign
200 Karin's Hope
201 Faiq
202 Faiq (2)
203 Rencana pertemuan
204 Pertemuan Faiq & Sasa
205 Faiq & Sasa (1)
206 Faiq & Sasa (2)
207 Faiq's Story : Flashback (1)
208 Faiq's Story : Flashback (2)
209 Faiq's Story : Flasback (3)
210 Faiq's Story : Flashback (4)
211 Faiq's Story : Flashback (5)
212 Faiq's Story : Flashback (6)
213 Faiq Story's : Flashback (7)
214 Masih?
215 Same
216 Tamu
217 Azka's Family
218 Flashback : Story of Faiq & Karin (1)
219 Flashback : Story of Faiq & Karin (2)
220 Flashback : Story of Faiq & Karin (3)
221 Flashback : Story of Faiq & Karin (4)
222 Flashback : Story of Faiq & Karin (5)
223 Flashback : Story of Faiq & Karin (6)
224 Flashback : Story of Faiq & Karin (7)
225 Flashback : Story of Faiq & Karin (8)
226 Flashback : Story of Faiq & Karin (9)
227 Flashback : Story of Faiq & Karin (10)
228 Flashback : Story of Faiq & Karin (11)
229 Flashback : Story of Faiq & Karin (12)
230 Flashback : Story of Faiq & Karin (13)
231 Kondisi Salwa (1)
232 Kondisi Salwa (2)
233 Balikan
234 Terungkap
235 Curhat
236 Baikan
237 I always love U
238 Status sosial.
239 Berakhir.
240 Always Azka
241 Not Only Love
242 Holiday
243 Ayo, Nikah!!
244 Tragedi
245 Siuman.
246 Kebingungan.
247 Keanehan Salwa
248 Apakah sembuh?
249 Hasil
250 Miracle
251 Mari, Bertemu!!
252 Broken heart
253 Bar again?
254 Bar again (2)
255 Sasa's Wedding
256 The truth told
257 Ditolak?
258 END
259 Spesial chapter
260 Spesial chapter (2)
261 Orang ketiga
262 "Novel Baru"
263 New
264 Comeback?
265 Prolog
266 Fariz dan Mikayla
267 The truth untold
268 Perasaan yang tak jelas
Episodes

Updated 268 Episodes

1
Hay, Aku Salwa..
2
Fauzi dan Farhan
3
Pengakuan !!
4
Canggung..
5
Lebih dekat, Lebih akrab..
6
Pemicu Pertengkaran..
7
Maafkan Aku
8
Belajar dari Pertengkaran..
9
Belajar, Menjadi yang Terbaik..
10
Bukan Fauzi, tapi Farhan..
11
Pengertian..
12
Surprise yang buruk..
13
Apa benar khawatir??
14
Jalan (1)
15
Jalan (2)
16
Aku kenapa?
17
Diantara mereka..
18
Nina..!!
19
Ocehan Nina..
20
Ya Aku... Dia Pacarku..
21
Kekhawatiran Semu
22
Hanya Aku..
23
Tidak Profesional
24
D-Day (1)
25
D-Day (2) Selesai
26
Review..
27
Review (2)
28
Kesalahpahaman yang Berlanjut
29
Mengabaikan Fakta..
30
Penjelasan atau Alasan?
31
Kembali..
32
Ibu..
33
Semoga baik-baik saja..
34
Apa Dia Tahu?
35
Tidak ada akhir..
36
Maaf...
37
Perempuan yang buruk
38
Cemburu..
39
Lagi..
40
Insomnia..
41
Tanggapan Fauzi...
42
Lulus
43
Prasangka..
44
Kebiasaan...
45
Menunggu
46
Marah?
47
Peralihan..
48
Jadian..
49
Ber
50
Sesuatu..
51
De Javu.
52
"K"?
53
Terang-terangan??
54
Baikan?
55
Kejadian..
56
Dia?
57
Mengistimewakan..
58
Ambigu..
59
Selingkuh
60
Bulatkan tekad..
61
Teguran Ibu..
62
Gejolak..
63
Hari yang sama sakitnya..
64
Berakhir..
65
Menyusul
66
Perhatian..
67
Haru
68
Sasa
69
Lagi
70
Yang terakhir..
71
Tiba-tiba..
72
U make me cry.
73
Mental..
74
Terungkap..
75
Terungkap (2)
76
Awal yang Baru
77
Orang yang sama.
78
Tugas..
79
Belajar
80
Mengingat..
81
Mutualisme (?)
82
Kejadian..
83
Sayang??
84
Remuk
85
Kejutan
86
Cerita Nina (1)
87
Cerita Nina (2)
88
Cerita Salwa
89
Friend..
90
Dunia kerja..
91
Dia dan statusnya..
92
Fauzi..
93
Undangan..
94
-
95
Hay, Aku Salwa (2)
96
Farhan dan Nina.
97
Story..
98
Dugaan Nina
99
Persiapan pernikahan Nina
100
Pernikahan Nina (1)
101
Pernikahan Nina (2)
102
Diantar pulang..
103
Status Fauzi
104
Status Fauzi (2)
105
Jawaban dari kesalahpahaman Salwa..
106
Jalan..
107
Ada apa?
108
Kekhawatiran..
109
Diary..
110
Diary (2)
111
Lamaran??
112
H-1 (?)
113
Kecewa..
114
Lamaran..
115
Wedding Day
116
END
117
Serba-Serbi
118
Review 1
119
Review 2
120
Review 3
121
Review 4
122
Review 5
123
Review 6
124
Review 7
125
Review 8
126
Review 9
127
Review 10
128
Review 11
129
Review 12
130
Review 13
131
Review 14
132
Review 15
133
Review 16
134
Review 17
135
Review 18
136
Review 19
137
Review 20
138
Review 21
139
Review 22
140
Review 23
141
Review 24
142
Review 25
143
Review 26
144
Review 27
145
Review 28
146
Review 29
147
Review 30
148
Review 31
149
Review 32
150
Review 33
151
Review 34
152
Review 35
153
Review 36
154
Review 37
155
Review 38
156
Review 39
157
Review 40
158
Review 41
159
Review 42
160
Review 43
161
Review 44
162
Review 45
163
Review 46
164
Review 47
165
LAST..
166
Comeback & Review
167
My Morning
168
Lupa
169
Buram
170
Bingung
171
Bingung (2)
172
Anxious
173
Who?
174
Karin
175
What Happened?
176
Lost
177
Lost (2)
178
Diagnosa
179
Tes
180
Alzheimer
181
Unbearable
182
Farhan and Nina's visit
183
Get Worse
184
3 am
185
Job
186
Forget
187
Not (her) anymore
188
Guilty Feeling
189
Keberadaan Karin
190
Karin's jealousy
191
What Else?
192
Momen spesial yang terlupakan
193
I Believe U
194
Mother in law
195
Old Friend (1)
196
Letter
197
Salwa's memory
198
Nina's anger
199
Planning Resign
200
Karin's Hope
201
Faiq
202
Faiq (2)
203
Rencana pertemuan
204
Pertemuan Faiq & Sasa
205
Faiq & Sasa (1)
206
Faiq & Sasa (2)
207
Faiq's Story : Flashback (1)
208
Faiq's Story : Flashback (2)
209
Faiq's Story : Flasback (3)
210
Faiq's Story : Flashback (4)
211
Faiq's Story : Flashback (5)
212
Faiq's Story : Flashback (6)
213
Faiq Story's : Flashback (7)
214
Masih?
215
Same
216
Tamu
217
Azka's Family
218
Flashback : Story of Faiq & Karin (1)
219
Flashback : Story of Faiq & Karin (2)
220
Flashback : Story of Faiq & Karin (3)
221
Flashback : Story of Faiq & Karin (4)
222
Flashback : Story of Faiq & Karin (5)
223
Flashback : Story of Faiq & Karin (6)
224
Flashback : Story of Faiq & Karin (7)
225
Flashback : Story of Faiq & Karin (8)
226
Flashback : Story of Faiq & Karin (9)
227
Flashback : Story of Faiq & Karin (10)
228
Flashback : Story of Faiq & Karin (11)
229
Flashback : Story of Faiq & Karin (12)
230
Flashback : Story of Faiq & Karin (13)
231
Kondisi Salwa (1)
232
Kondisi Salwa (2)
233
Balikan
234
Terungkap
235
Curhat
236
Baikan
237
I always love U
238
Status sosial.
239
Berakhir.
240
Always Azka
241
Not Only Love
242
Holiday
243
Ayo, Nikah!!
244
Tragedi
245
Siuman.
246
Kebingungan.
247
Keanehan Salwa
248
Apakah sembuh?
249
Hasil
250
Miracle
251
Mari, Bertemu!!
252
Broken heart
253
Bar again?
254
Bar again (2)
255
Sasa's Wedding
256
The truth told
257
Ditolak?
258
END
259
Spesial chapter
260
Spesial chapter (2)
261
Orang ketiga
262
"Novel Baru"
263
New
264
Comeback?
265
Prolog
266
Fariz dan Mikayla
267
The truth untold
268
Perasaan yang tak jelas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!