Canggung..

Ombak laut yang sedari tadi berkejaran perlahan mulai tenang. Terik matahari yang tadinya silau membuat pantulan cahayanya ke penjuru laut juga mulai redup tertutup awan.. Entah, apa karena alam juga turut merasakan kelabunya keadaan yang terjadi saat ini, ataukah alam hanya ingin menambah suasana menjadi sedikit lebih drama.

"Aku gak tahu, apalagi yang harus aku lakuin.. Aku udah kayak orang yang kehilangan akal" Katanya menunduk.

"Menjadikan Agama sebagai cara buat ngelupain kamu" Sambungnya.

"Apa aku ngebuat waktu yang buruk buat kakak?" Tanyaku.

"Gak, bukan kamu yang ngebuat waktuku jadi buruk Salwa, tapi aku sendiri yang gak bisa nerima kenyataan, yang gak bisa nyadarin diri" jelasnya.

"Aku,.. Maaf kak" kataku yang mulai kehabisan kata-kata.

"Udah Salwa, apa yang harus kamu minta maafin.. Perasaanmu itu benar, seandainya aku yang di posisi Fauzi saat ini, mungkin aku gak punya cukup kemampuan untuk ngebuat kamu ketawa terus tiap hari kayak sekarang. Harusnya ngeliat kamu senang itu juga bisa ngebuat aku senang, bukannya kayak orang bego begini" jelasnya..

Aku hanya terdiam, aku tidak memiliki kata-kata untuk menenangkannya. Mungkin bukan aku tidak memiliki kata-kata, hanya saja aku tidak tahu kata-kata apa yang bisa aku ucapkan yang bisa tetap menjaga perasaannya tanpa ada makna yang membuatnya semakin sulit melupakanku.

Farhan terdiam cukup lama setelah kalimat terakhirnya. Ia memandang lautan sejenak lalu kembali menunduk.

"Aku memperlihatkan sisi burukku sama kamu Salwa" Katanya memecah sejenak keheningan. "Aku hanya gak cukup kuat untuk terus bersembunyi dalam balik topengku" Ia menjeda ucapannya "Haha aku menyedihkan ya" sambungnya dengan tertunduk sambil tertawa kecil penuh dramatis.

"Haha iya" Jawabku datar sambil tersenyum menatap laut.

Mendengar jawabanku Farhan menoleh kearahku.

"Kenapa? Bukannya memang seperti itu?"

Tanyaku balas menatapnya dengan tersenyum tipis.

"Aku sengaja kok, toh meskipun aku memperlihatkan ribuan kebaikanku, itu gak akan bisa mengubah kenyataan kalo gak ada waktu buatmu melihat ke arahku" ia mengalihkan pandangannya dariku.

"Terus aja berbuat baik kak, kakak tahu kan kalo banyak pasang mata yang merhatiin kakak"

"Haha, lucu sekali rasanya ngedenger kamu ngomong kayak gitu, lucu-lucu ada perihnya gitu" katanya tertawa kecut

"Maksudnya?" tanyaku bingung

"Sekarang rasanya lebih sakit.. Kata-katamu seolah memperjelas penolakanmu, penolakan yang sangat lembut tapi sakitnya luar biasa"

"Ah, kak.. Aku gak bermaksud.." kataku dengan rasa bersalah.

"Gak Salwa, yang kamu lakuin itu benar.. Aku emang harus ditolak dua kali kayak gini biar bisa sadar, aku terlalu jauh berharap sampe lupa kalo aku ini udah ditolak. Udah dua kali dengan cara yang berbeda tapi dengan sakit yang meningkat" Jelasnya..

Kulihat airmata mulai menggenang dipelupuk matanya.

"Apa sesakit ini hasil dari ucapanku tadi?" Tanyaku dalam hati.

"Gak seharusnya aku ngebahas ini sama kamu kan?" sambungnya.

Ia menatapku, dengan jelas kulihat airmatanya mulai menetes. Ia mengalihkan pandangannya dariku dan dengan cepat menyeka air matanya.

Entah mengapa, kuarahkan tanganku untuk membantunya menyeka airmatanya. Ia sedikit terkejut menyadari jemari mengusap ujung matanya, ia menoleh dan menatapku dengan lekat.

"Ah, maaf.. Aku hanya.."

Aku mencoba menarik kembali tanganku tapi ditahannya.

Kurasakan dingin telapak tangan Farhan yang menahan tanganku. Sedikit gemetar dengan pegangan yang cukup kuat.

"Maaf, tapi bolehkah seperti ini sejenak?" tanyanya sambil terus menatapku dengan tangannya yang masih menggenggam tanganku.

Aku hanya terdiam, menatapnya tanpa berkedip tanpa kata.

"Kau tahu apa hal yang paling buruk dariku?" Tanyanya.

Aku hanya terdiam menunggu kata yang akan dia ucapkan selanjutnya.

"Aku belajar Agama dan hasil yang kupelajari adalah menikungmu lewat doaku, aku tidak perduli dengan siapa kamu sekarang, aku hanya berharap nanti ada kesempatan juga buat aku" Lanjutnya.

Aku sedikit terkejut mendengar ucapannya, mungkin ekspresiku cukup memperlihatkan.

"Ba bagaimana bisa ka kakak berfikir kayak gitu?" Tanyaku terbata-bata.

Ia memperkuat genggaman tangannya.

"Karena aku ingin, saat seperti ini bisa aku rasain lagi. Aku mau Salwa jadi..."

"Farhaaannn" panggil seseorang memotong ucapan Farhan.

Fauzi?? Aku dengan cepat menarik tanganku genggaman Farhan setelah sadar itu adalah suara Fauzi yang memanggil.

Farhan dengan cepat membuang muka menyeka airmatanya.

Aku gugup dan bingung, keadaan dimana seperti aku sedang tertangkap basah oleh Fauzi.

Aku terdiam, mengatasi kegugupanku lalu berbalik menoleh melihat ke arah Fauzi.

"Loh Salwa?" tanya Fauzi dengan langkah semakin mendekat kearahku dan Farhan.

"Fa, Fauzi.." Aku sedikit sulit menghilangkan kegugupanku, kata-kataku jadi terbata-bata. Aku tidak ingin Fauzi berfikir yang tidak tidak tentangku dan Farhan, aku tidak ingin Fauzi menjadi curiga atau bahkan sampai marah setelah ini. Kurasa pandangan Fauzi meskipun sedikit jauh tapi cukup bisa melihat Farhan menggenggam tanganku tadi.

"Kalian ngapain disini?" Tanya Fauzi

"Haa?? Anu.." Aku sedikit kebingunan.

"Ya ngapain lagi lah bro klo bukan ngegosipin lu" kata Farhan memotong pembicaraanku.

"Wah, gua liat lu serius betul ngomongnya ke Salwa" tanya Fauzi curiga.

Aku hanya terdiam.. aku kehilangan kata-kata, aku masih sulit befikir, sulit menyadarkan diriku dan sangat sulit bertingkah biasa saja. Ya aku merasa sedikit takut kalau sampai Fauzi curiga dan salah paham, aku tidak ingin terjadi apa-apa pada hubunganku dengan Fauzi juga hubungan antara Fauzi dan Farhan.

Aku sadar, seandainyapun aku ada di posisi Fauzi, aku pasti marah.

"Ya habis lu darimana aja ninggalin cewek lu disini?" Tanya Farhan

"Ah, gue habis bantuin temen-temen buat ngeabadikan momen disini, kata mereka jepretan gue bagus" Jelas Fauzi.

" Thankyou bro, udah nemenin Salwa disini" Lanjutnya.

Aku terkejut mendengar ucapan Fauzi

" Apa dia gak curiga? " Tanyaku dalam Hati.

"Maaf ya sayang, aku udah ninggalin kamu. Aku gak enak nolak mereka buat minta bantu foto" kata Fauzi dengan nada penyesalan.

Aku hanya tersenyum

"Kamu lagi berbuat baik masa aku mau ngelarang" Jawabku.

"Untung mah ini si Farhan masih Jomblo, kan lumayan ada bisa nemenin kamu cerita.. Hahaha" kata Fauzi sambil tertawa.

"Bayarr..." timpal Farhan Ketuss.

"eh, Lu pikir cewek gue piaraan sampe Lu minta bayaran.. Harus bersyukur Lu bisa ngomong sejenak sama cewek gue, momen langkah nih. Gue gak yakin lu bisa dapat kesempatan kayak gini lagi apa gak" Jelas Fauzi menyombongkan diri

Kata-kata Fauzi cukup membuatku tertawa.

"Iya sih langka, yaudah sana Lu pergi tinggalin cewek Lu lagi, biar gue lagi yang temenin biar momen langkah ini gak sekali doang" kata Farhan

"Keenakan ya Lu" timpal Fauzi

"Lagian Lu juga.. Lu ninggalin cewek Lu disini bisa keambil orang entar.."

"Gada oranglain juga disini, elu doang kan?"

"Lah, emang Lu pikir gue gak bisa ngambil cewek lu apa?" tanya Farhan

Pertanyaan Farhan membuatku terkejut, kualihkan pandanganku ke Fauzi, kulihat ekspresinya tidak berubah. Ya kukira Fauzi akan kaget atau semacamnya, tapi..

"Ambil kalo bisa, Lu pikir semudah itu ferguso? Dalam keadaan apapun gue, gue gak akan nyerahin prioritas utama gue, lagian kalopun lu bisa ngambil dari gue, emang Lu pikir Salwa mau sama Lu?" tanya Fauzi dengan sambil tertawa..

"yah.., gue di skakmat.." jawab Farhan..

"Haha cari cewek sono, biar Lu gak ngenes-ngenes banget hidupnya" ejek Fauzi

"Bentaran, kalo entar cuacanya bagus gue cari deh.." Jawab Farhan

"Eh Lu manggil gue tadi ngapa?" Tanya Farhan.

"Ah iya, hampir lupa. Air minum katanya abis, tadinya gue yang mau pergi beli tapi mereka masih kepengen difoto"

"yaelah, mereka maunya banyak bener, mau minum tapi mau difoto juga.. Ngerepotinnya sekarang naik selevel yaa"

"ckck temen lu juga kali.. Kayak susah aja Lu beli airnya"

"Ya gue mana bisa pergi sendiri Zi. Lu yang nyetir tadi, gue ketiduran dibelakang, gue mana tau jalan keluar dari sini"

"Lu juga ngapain ngebo sih tadi, gue buang Lu disini gak bakal bisa balik lu"

"Ya maap.."

"Lu minta maaf tapi gak ada muka nyesel-nyeselnya yaa" kata Fauzi ketus.

"Oh Yang, kamu bisa nemenin Farhan gak? Tadi kamu nemenin aku nyetir jadi liat jalannya kan?" Tanya Fauzi

"Aku?" Tanyaku menunjuk diri sendiri

"Maaf sayang, aku gak ad niat nyusahin kamu.. Tapi ini beneran cuman kamu yang bisa aku minta tolongin.. Mau yah Yang"

Aku hanya terdiam

"Maaf banget Yang, aku gak ada niat buat nyusahin kamu" kata Fauzi dengan nada bersalah.

Aku masih berfikir, kecanggungan seperti apa yang akan terjadi antara aku dan Farhan jika berada dalam mobil berdua nanti.

"Ah enggak deh.. Bentar aku tanya mereka dulu buat nemenin Farhan" Kata Fauzi melangkah menuju teman-teman yang lain.

"Eh, gak usah.. Biar aku aja" Jawabku impulsif

"Loh, aku bilang apa sih? Kok malah nawarin diri" Tanyaku sendiri dalam hati setelah sadar dengan apa yang aku bilang.

"Beneran gak apa sayang?" Tanya Fauzi memperjelas

Aku hanya tersenyum..

Entah apa yang aku fikirkan, kenapa aku tiba-tiba mengiyakan untuk pergi berdua dengan Farhan setelah apa yang terjadi.

"Apa aku udah gila?? Aduhhh..." keluhku dalam hati.

"Yaudah, hati-hati dijalan sayang.." Kata Fauzi mengingatkanku..

"Hati-hati Lu bawa cewek gue, pelan-pelan aja bawa mobilnya" tegas Fauzi ke Farhan.

Farhan melangkah, aku hanya mengekor dibelakangnya. Aku tidak tau akan seperti apa nantinya, akan ada kecanggungan dan pembahasan seperti apa. Apa kita hanya akan terdiam, atau melanjutkan pembahasan yang sedikit membuat jantung tak tenang.

"Ah sudahlah, jalan aja.. Respon seadanya aja entar" kataku dalam hati sambil lanjut berjalan menuju mobil..

~

~

Hay,..

Sekali lagi terimakasih sudah membaca "Dear, Jodohku !!"

Kritik dan Sarannya sangat saya harapkan dari teman-teman 😊

Khamsamida 🙏

Terpopuler

Comments

Imma Juhamzah

Imma Juhamzah

orang mamuju pake kata gue, elo ya

2020-10-03

1

Farida Setyawan

Farida Setyawan

mirip banget ma ceritaku dulu 😍😍😍

2019-10-28

1

Rosmi

Rosmi

ceritanya bkin gemezzzzz

2019-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 Hay, Aku Salwa..
2 Fauzi dan Farhan
3 Pengakuan !!
4 Canggung..
5 Lebih dekat, Lebih akrab..
6 Pemicu Pertengkaran..
7 Maafkan Aku
8 Belajar dari Pertengkaran..
9 Belajar, Menjadi yang Terbaik..
10 Bukan Fauzi, tapi Farhan..
11 Pengertian..
12 Surprise yang buruk..
13 Apa benar khawatir??
14 Jalan (1)
15 Jalan (2)
16 Aku kenapa?
17 Diantara mereka..
18 Nina..!!
19 Ocehan Nina..
20 Ya Aku... Dia Pacarku..
21 Kekhawatiran Semu
22 Hanya Aku..
23 Tidak Profesional
24 D-Day (1)
25 D-Day (2) Selesai
26 Review..
27 Review (2)
28 Kesalahpahaman yang Berlanjut
29 Mengabaikan Fakta..
30 Penjelasan atau Alasan?
31 Kembali..
32 Ibu..
33 Semoga baik-baik saja..
34 Apa Dia Tahu?
35 Tidak ada akhir..
36 Maaf...
37 Perempuan yang buruk
38 Cemburu..
39 Lagi..
40 Insomnia..
41 Tanggapan Fauzi...
42 Lulus
43 Prasangka..
44 Kebiasaan...
45 Menunggu
46 Marah?
47 Peralihan..
48 Jadian..
49 Ber
50 Sesuatu..
51 De Javu.
52 "K"?
53 Terang-terangan??
54 Baikan?
55 Kejadian..
56 Dia?
57 Mengistimewakan..
58 Ambigu..
59 Selingkuh
60 Bulatkan tekad..
61 Teguran Ibu..
62 Gejolak..
63 Hari yang sama sakitnya..
64 Berakhir..
65 Menyusul
66 Perhatian..
67 Haru
68 Sasa
69 Lagi
70 Yang terakhir..
71 Tiba-tiba..
72 U make me cry.
73 Mental..
74 Terungkap..
75 Terungkap (2)
76 Awal yang Baru
77 Orang yang sama.
78 Tugas..
79 Belajar
80 Mengingat..
81 Mutualisme (?)
82 Kejadian..
83 Sayang??
84 Remuk
85 Kejutan
86 Cerita Nina (1)
87 Cerita Nina (2)
88 Cerita Salwa
89 Friend..
90 Dunia kerja..
91 Dia dan statusnya..
92 Fauzi..
93 Undangan..
94 -
95 Hay, Aku Salwa (2)
96 Farhan dan Nina.
97 Story..
98 Dugaan Nina
99 Persiapan pernikahan Nina
100 Pernikahan Nina (1)
101 Pernikahan Nina (2)
102 Diantar pulang..
103 Status Fauzi
104 Status Fauzi (2)
105 Jawaban dari kesalahpahaman Salwa..
106 Jalan..
107 Ada apa?
108 Kekhawatiran..
109 Diary..
110 Diary (2)
111 Lamaran??
112 H-1 (?)
113 Kecewa..
114 Lamaran..
115 Wedding Day
116 END
117 Serba-Serbi
118 Review 1
119 Review 2
120 Review 3
121 Review 4
122 Review 5
123 Review 6
124 Review 7
125 Review 8
126 Review 9
127 Review 10
128 Review 11
129 Review 12
130 Review 13
131 Review 14
132 Review 15
133 Review 16
134 Review 17
135 Review 18
136 Review 19
137 Review 20
138 Review 21
139 Review 22
140 Review 23
141 Review 24
142 Review 25
143 Review 26
144 Review 27
145 Review 28
146 Review 29
147 Review 30
148 Review 31
149 Review 32
150 Review 33
151 Review 34
152 Review 35
153 Review 36
154 Review 37
155 Review 38
156 Review 39
157 Review 40
158 Review 41
159 Review 42
160 Review 43
161 Review 44
162 Review 45
163 Review 46
164 Review 47
165 LAST..
166 Comeback & Review
167 My Morning
168 Lupa
169 Buram
170 Bingung
171 Bingung (2)
172 Anxious
173 Who?
174 Karin
175 What Happened?
176 Lost
177 Lost (2)
178 Diagnosa
179 Tes
180 Alzheimer
181 Unbearable
182 Farhan and Nina's visit
183 Get Worse
184 3 am
185 Job
186 Forget
187 Not (her) anymore
188 Guilty Feeling
189 Keberadaan Karin
190 Karin's jealousy
191 What Else?
192 Momen spesial yang terlupakan
193 I Believe U
194 Mother in law
195 Old Friend (1)
196 Letter
197 Salwa's memory
198 Nina's anger
199 Planning Resign
200 Karin's Hope
201 Faiq
202 Faiq (2)
203 Rencana pertemuan
204 Pertemuan Faiq & Sasa
205 Faiq & Sasa (1)
206 Faiq & Sasa (2)
207 Faiq's Story : Flashback (1)
208 Faiq's Story : Flashback (2)
209 Faiq's Story : Flasback (3)
210 Faiq's Story : Flashback (4)
211 Faiq's Story : Flashback (5)
212 Faiq's Story : Flashback (6)
213 Faiq Story's : Flashback (7)
214 Masih?
215 Same
216 Tamu
217 Azka's Family
218 Flashback : Story of Faiq & Karin (1)
219 Flashback : Story of Faiq & Karin (2)
220 Flashback : Story of Faiq & Karin (3)
221 Flashback : Story of Faiq & Karin (4)
222 Flashback : Story of Faiq & Karin (5)
223 Flashback : Story of Faiq & Karin (6)
224 Flashback : Story of Faiq & Karin (7)
225 Flashback : Story of Faiq & Karin (8)
226 Flashback : Story of Faiq & Karin (9)
227 Flashback : Story of Faiq & Karin (10)
228 Flashback : Story of Faiq & Karin (11)
229 Flashback : Story of Faiq & Karin (12)
230 Flashback : Story of Faiq & Karin (13)
231 Kondisi Salwa (1)
232 Kondisi Salwa (2)
233 Balikan
234 Terungkap
235 Curhat
236 Baikan
237 I always love U
238 Status sosial.
239 Berakhir.
240 Always Azka
241 Not Only Love
242 Holiday
243 Ayo, Nikah!!
244 Tragedi
245 Siuman.
246 Kebingungan.
247 Keanehan Salwa
248 Apakah sembuh?
249 Hasil
250 Miracle
251 Mari, Bertemu!!
252 Broken heart
253 Bar again?
254 Bar again (2)
255 Sasa's Wedding
256 The truth told
257 Ditolak?
258 END
259 Spesial chapter
260 Spesial chapter (2)
261 Orang ketiga
262 "Novel Baru"
263 New
264 Comeback?
265 Prolog
266 Fariz dan Mikayla
267 The truth untold
268 Perasaan yang tak jelas
Episodes

Updated 268 Episodes

1
Hay, Aku Salwa..
2
Fauzi dan Farhan
3
Pengakuan !!
4
Canggung..
5
Lebih dekat, Lebih akrab..
6
Pemicu Pertengkaran..
7
Maafkan Aku
8
Belajar dari Pertengkaran..
9
Belajar, Menjadi yang Terbaik..
10
Bukan Fauzi, tapi Farhan..
11
Pengertian..
12
Surprise yang buruk..
13
Apa benar khawatir??
14
Jalan (1)
15
Jalan (2)
16
Aku kenapa?
17
Diantara mereka..
18
Nina..!!
19
Ocehan Nina..
20
Ya Aku... Dia Pacarku..
21
Kekhawatiran Semu
22
Hanya Aku..
23
Tidak Profesional
24
D-Day (1)
25
D-Day (2) Selesai
26
Review..
27
Review (2)
28
Kesalahpahaman yang Berlanjut
29
Mengabaikan Fakta..
30
Penjelasan atau Alasan?
31
Kembali..
32
Ibu..
33
Semoga baik-baik saja..
34
Apa Dia Tahu?
35
Tidak ada akhir..
36
Maaf...
37
Perempuan yang buruk
38
Cemburu..
39
Lagi..
40
Insomnia..
41
Tanggapan Fauzi...
42
Lulus
43
Prasangka..
44
Kebiasaan...
45
Menunggu
46
Marah?
47
Peralihan..
48
Jadian..
49
Ber
50
Sesuatu..
51
De Javu.
52
"K"?
53
Terang-terangan??
54
Baikan?
55
Kejadian..
56
Dia?
57
Mengistimewakan..
58
Ambigu..
59
Selingkuh
60
Bulatkan tekad..
61
Teguran Ibu..
62
Gejolak..
63
Hari yang sama sakitnya..
64
Berakhir..
65
Menyusul
66
Perhatian..
67
Haru
68
Sasa
69
Lagi
70
Yang terakhir..
71
Tiba-tiba..
72
U make me cry.
73
Mental..
74
Terungkap..
75
Terungkap (2)
76
Awal yang Baru
77
Orang yang sama.
78
Tugas..
79
Belajar
80
Mengingat..
81
Mutualisme (?)
82
Kejadian..
83
Sayang??
84
Remuk
85
Kejutan
86
Cerita Nina (1)
87
Cerita Nina (2)
88
Cerita Salwa
89
Friend..
90
Dunia kerja..
91
Dia dan statusnya..
92
Fauzi..
93
Undangan..
94
-
95
Hay, Aku Salwa (2)
96
Farhan dan Nina.
97
Story..
98
Dugaan Nina
99
Persiapan pernikahan Nina
100
Pernikahan Nina (1)
101
Pernikahan Nina (2)
102
Diantar pulang..
103
Status Fauzi
104
Status Fauzi (2)
105
Jawaban dari kesalahpahaman Salwa..
106
Jalan..
107
Ada apa?
108
Kekhawatiran..
109
Diary..
110
Diary (2)
111
Lamaran??
112
H-1 (?)
113
Kecewa..
114
Lamaran..
115
Wedding Day
116
END
117
Serba-Serbi
118
Review 1
119
Review 2
120
Review 3
121
Review 4
122
Review 5
123
Review 6
124
Review 7
125
Review 8
126
Review 9
127
Review 10
128
Review 11
129
Review 12
130
Review 13
131
Review 14
132
Review 15
133
Review 16
134
Review 17
135
Review 18
136
Review 19
137
Review 20
138
Review 21
139
Review 22
140
Review 23
141
Review 24
142
Review 25
143
Review 26
144
Review 27
145
Review 28
146
Review 29
147
Review 30
148
Review 31
149
Review 32
150
Review 33
151
Review 34
152
Review 35
153
Review 36
154
Review 37
155
Review 38
156
Review 39
157
Review 40
158
Review 41
159
Review 42
160
Review 43
161
Review 44
162
Review 45
163
Review 46
164
Review 47
165
LAST..
166
Comeback & Review
167
My Morning
168
Lupa
169
Buram
170
Bingung
171
Bingung (2)
172
Anxious
173
Who?
174
Karin
175
What Happened?
176
Lost
177
Lost (2)
178
Diagnosa
179
Tes
180
Alzheimer
181
Unbearable
182
Farhan and Nina's visit
183
Get Worse
184
3 am
185
Job
186
Forget
187
Not (her) anymore
188
Guilty Feeling
189
Keberadaan Karin
190
Karin's jealousy
191
What Else?
192
Momen spesial yang terlupakan
193
I Believe U
194
Mother in law
195
Old Friend (1)
196
Letter
197
Salwa's memory
198
Nina's anger
199
Planning Resign
200
Karin's Hope
201
Faiq
202
Faiq (2)
203
Rencana pertemuan
204
Pertemuan Faiq & Sasa
205
Faiq & Sasa (1)
206
Faiq & Sasa (2)
207
Faiq's Story : Flashback (1)
208
Faiq's Story : Flashback (2)
209
Faiq's Story : Flasback (3)
210
Faiq's Story : Flashback (4)
211
Faiq's Story : Flashback (5)
212
Faiq's Story : Flashback (6)
213
Faiq Story's : Flashback (7)
214
Masih?
215
Same
216
Tamu
217
Azka's Family
218
Flashback : Story of Faiq & Karin (1)
219
Flashback : Story of Faiq & Karin (2)
220
Flashback : Story of Faiq & Karin (3)
221
Flashback : Story of Faiq & Karin (4)
222
Flashback : Story of Faiq & Karin (5)
223
Flashback : Story of Faiq & Karin (6)
224
Flashback : Story of Faiq & Karin (7)
225
Flashback : Story of Faiq & Karin (8)
226
Flashback : Story of Faiq & Karin (9)
227
Flashback : Story of Faiq & Karin (10)
228
Flashback : Story of Faiq & Karin (11)
229
Flashback : Story of Faiq & Karin (12)
230
Flashback : Story of Faiq & Karin (13)
231
Kondisi Salwa (1)
232
Kondisi Salwa (2)
233
Balikan
234
Terungkap
235
Curhat
236
Baikan
237
I always love U
238
Status sosial.
239
Berakhir.
240
Always Azka
241
Not Only Love
242
Holiday
243
Ayo, Nikah!!
244
Tragedi
245
Siuman.
246
Kebingungan.
247
Keanehan Salwa
248
Apakah sembuh?
249
Hasil
250
Miracle
251
Mari, Bertemu!!
252
Broken heart
253
Bar again?
254
Bar again (2)
255
Sasa's Wedding
256
The truth told
257
Ditolak?
258
END
259
Spesial chapter
260
Spesial chapter (2)
261
Orang ketiga
262
"Novel Baru"
263
New
264
Comeback?
265
Prolog
266
Fariz dan Mikayla
267
The truth untold
268
Perasaan yang tak jelas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!