Dear, Jodohku!!
"Hay, Aku Salwa.. Alumni SMPN 2 Mamuju, salam kenal teman-teman"
"Hay Salwaaa...."
Ya, itulah awal mula aku memperkenalkan diri di sini, di sekolah baruku di hari pertama aku menjalani hari Orientasi Siswa dimana aku tidak menyadari saat itu bahwa ada sepasang mata yang memperhatikanku dengan tatapan yang berbeda dari pasangan mata yang lainnya. Ah, andai saja aku tahu bahwa takdir membawaku menjadi pasangan halalnya dikemudian hari, aku pasti memperkenalkan diri dengan lemah lembut nan anggun didepannya, hohoho... Tapi ya sudahlah, aku dengan kecerobohanku, dengan keceriaanku, dengan tingkahku yang super aktif, tidak akan mengubah kenyataan bahwa akulah yang menggenapi tulang rusuknya yang Ganjil 😊
Pagi menunjukkan pukul 06:45, air menggenang di beberapa sudut jalan menandakan derasnya guyuran hujan semalam. Katanya hal romantis dari hujan adalah dimana ketika ia terjatuh berkali-berkali kedasar bumi, terjatuh lagi dan lagi tapi tetap saja akan rela terjatuh lagi tanpa menyalahkan awan yang mulanya siap menampungnya tapi dengan mudahnya menyerah. Sesekali aku berpikir "Ah, itu bukan romantis namanya, yang ada juga itu bego mau aja tetap jatuh.. makanya jangan berharap banyak sama awan, nyesek kan kamunya ketika udah percaya sama si awan tapi malah dijatuhin" ya sekilas aku pernah berpikir begitu, tapi seiring berjalannya waktu aku mulai menyadari. Bukan keinginan hujan untuk selalu terjatuh, bukan kemauan awan untuk tidak lagi membendungnya, tapi inilah fitrahnya hujan yang harus jatuh dan fitrahnya awan yang tidak memiliki kemampuan lebih menanggungnya, toh hujan jatuh bukanlah sia-sia, ada ribuan Rahmat Tuhan dikirim bersama tiap tetesan hujan..
Kukayuh sepedaku sekencang mungkin melintasi jalan dan menghindari beberapa genangan air dibeberapa sudut jalan, mengingat aku berangkat sudah hampir jam 7 maka aku harus mengeluarkan segenap tenaga mengayuh sepeda agar laju lebih cepat dan bisa tiba disekolah tepat waktu, aku tidak ingin lagi seperti minggu kemarin harus terlambat kesekolah dan tidak sempat mengikuti upacara bendera yang berakhir dengan aku yang tidak mengikuti pelajaran pertama diakibatkan harus menyelesaikan hukuman membersihkan toilet sekolah karena terlambat.
Selamat Hari senin. Semoga nasib kita tidak seperti bendera yang ditarik ulur, dipuja, lalu ditinggalkan begitu saja.. hikss nyesek amat kan yaakk..
Yaps hari ini aku berhasil melewati jarak tempuh perjalanan dan waktu untuk tiba di sekolah tanpa kata terlambat, andai saja aku ini lelaki mungkin saja aku bisa menjadi saingan Rossi dimasa yang akan datang.. ~hoho tidak semudah itu Ferguso, Rossi bukan pembalap kelas kakap yang bisa kau sandingkan dengan dirimu Salwa~
Ada yang bilang, masa putih abu-abu adalah masa yang paling indah untuk remaja, aku tidak menyangkal hal itu kurasa tidak ada yang salah dari pernyataan itu. Aku sebagai Siswa SMA benar merasakan betapa indahnya masa Putih Abu-abu itu, apalagi aku yang tidak Jomblo.. hoho aku kurang tau lah ya dengan masa putih abu-abunya siswa siswi yang jomblo, apakah semenyenangkan aku 😅 upss eh maapkeun..
Seperti yang aku perkenalkan sebelumnya, aku adalah anak dengan tinggi 160cm dan berat badan 45kg adalah anak yang ceria dan superaktif, ya benar itu adalah saat perkenalanku ketika Orientasi siswa dulu, dan itu sudah berlalu setahun yang lalu karena sekarang aku adalah siswi kelas 2 SMA jurusan IPA di SMAN 1 Mamuju. Aku anak yang aktif disekolah, walau kadang-kadang temanku lebih memilih kata pecicilan dari pada aktif untuk menggambarkan watakku. Aku menduduki Wakil ketua Osis dan Ketua Rohis (Rohani Islam) di sekolah, hanya karena aku ketua Rohis bukan berarti penampilanku terlihat agamis. Benar, saat berada disekolah aku menggunakan jilbab, selain karena aturan sekolah juga karena teman-teman muslim yang lainnya menggunakan jilbab ke sekolah, dan aku sedikit risih jika berbeda sendiri tidak menggunakan ketika teman yang lainnya menggunakannya. Tapi Jilbabku ini hanya berlaku ketika aku disekolah, saat diluar sekolah rambutku akan terurai berkibar-kibar seperti sang merah putih ditiangnya. Terkadang juga ketika aku menyadari, kenapa aku terpilih menjadi ketua Rohis dengan karakter dan sifatku yang seperti ini, apa karena ketua Rohis sebelumnya adalah Ozi pacarku saat ini? atau karena aku ini memang cantik dan menarik, haha aku tertawa geli dengan pikiranku sendiri..
Selain aktif dalam organisasi, aku juga aktif dalam eskul sekolah, terutama dibidang seni dan musik. Dalam bidang musik, sepertinya itu adalah bakat yang diturunkan untukku dari ibu. Ibu sangat pandai dalam bermain musik dan menciptakan lagu, aku jadi ingat kata ayah alasan dia mencintai ibu karena Ibu seketika menjadi sangat cantik ketika memainkan alat musik gitar sambil bernyanyi. Berbeda dengan musik, eskul seni yang aku ikuti yang untuk bagian tari sebenarnya bukan sesuatu yang aku bisa. Tarianku sangat monoton, terkadang pelatihku mengatakan bahwa jauh lebih baik untuk tubuhku jika tidak menari, aku kaku seperti robot. Tapi karena kemauanku dan usahaku membuat pelatihku tetap bersabar mengajarkanku, toh aku sangat rajin dalam latihan, jika bukan karena sakit aku selalu datang saat latihan dengan semangat pantang menyerah seperti para pahlawan yang telah gugur untuk memerdekakan negara +62 kita yang tercinta ini.. ~Alfatihah untuk para Pahlawan yang telah gugur~
Jam istarahat pertama, seperti biasa karena hari in adalah jadwalku di eskul tari aku akan segera menuju ruang latihan. Tapi sebelumnya aku akan mampir ke kelas 3 IPA 1 untuk menjenguk Zahran Fauzi yang sering kupanggil Ozi kekasihku, dengan langkah sedikit berlari kecil penuh semangat. Tapi seketika langkahku terhenti, belum tiba aku didepan kelasnya kulihat Ozi keluar dari kelas bersama dengan teman sekelasnya berjalan entah menuju kemana.
"Ozi.." Panggilku..
Ia menghentikan langkahnya dan menoleh kearahku seiring dengan teman disampingnya.
"Oh kak Farhan" gumamku kecil.
"Oh, Salwa" Jawabnya dengan tersenyum
Aku sedikit canggung menuju Ozi melihat sekarang ada Farhan disampingnya.
Farhan, kakak Kelasku mantan Ketua Osis. Pemain basket yang handal satu team dengan Ozi. Dia adalah kakak kelas pertama yang mengungkapkan perasaannya padaku dengan cepat bahkan saat baru satu semester berlalu. Bukan karena apa sehingga aku merasa canggung terhadapnya tapi karena ia masih berlaku baik padaku, masih ramah dan seolah tidak memiliki rasa kesal padaku bahkan setelah aku menolaknya dan berbalik jadian dengan Ozi, sahabatnya sendiri. Tentang perasaan Farhan kepadaku, jelas saja aku tidak memberi tahu itu pada Fauzi, aku tidak ingin Fauzi menjadi canggung atau menjadi merasa tak enak hati pada sahabatnya terkait atas apa yg terjadi antara aku dan Farhan. Aku memilih diam, toh tidak ada juga untungnya Fauzi mengetahui itu karena itu hanya bagian dari masa yang telah lewat.
"Hay Salwa" sapa Farhan kepadaku dengan senyumnya yg membuat matanya yang kecil semakin mengecil.
"Hay kak Farhan" Jawabku sambil balas tersenyum.
"Kenapa sayang?" Tanya Ozi.
"Ah enggak, mau kemana?" Tanyaku.
"Bro, gue duluan ya, gue tunggu lu disana" Kata Farhan berlalu dan tak lupa kembali menengok kepadaku tersenyum dengan ramah.
"Oh Oke, bentar gue nyusul" balas Ozi.
"Mau kemana sih?"
"Mau ke club Basket, kan aku udah kelas 3 jadi team dan Leader basket yang baru harus dibentuk"
"Oh gitu? yaudah "
"Yaudah??"
"Iya yaudah"
"Aduh Salwa, seriusan deh kalo ada dijual kamus bahasa perempuan, aku pasti beli dan ngapalin semua kata beserta maksudnya. Ini kata Yaudahnya kamu aku tahu maksudnya bukan itu, ya tapi aku juga gak ngerti maksudnya apa"
"Yaudah doang kok, gada maksud yang lain. Udah itu aja aku balik kelas dulu" kataku sambil berbalik menuju kelas.
"Salwa.." Ozi menahanku dengan mengambil pergelangan tanganku "Sayang, aku mana tahu sih kalo kamu gak bilang "
"Ya kamu memang gak pernah tau, kamu gak mau cari tahu, dan gak pengen cari tahu"
"Iya aku emang gatau Yaudah itu apaan, yang aku tahu pacarku sekarang lagi ngambek dan minta dibujuk "
"Itu tau.."
"Yaudah, kamu kenapa sayang? "
Aku diam saja
"Yaudah klo gak mau cerita aku nanya dulu ya ke temen sekelas, arti dari kata yaudahnya cewek itu apa, biar aku paham " kata Fauzi sambil mencoba melangkah masuk kembali ke kelasnya...
"Eh eh.. ish apaan sih.." cegatku..
Fauzi hanya menatapku dengan menaikkan kedua alisnya.
"Ish.. gini ya, kamu itu sepagian ini ngapain? habis upacara kemana? sibuk banget ya sampe gak sempet nemuin aku dulu gitu?"
"Oh, jadi karena itu?"
"Karena itu katamu? yaudah, aku mah apa atuh cuman anak buntet yang gada penting-pentingnya yekaann?"
"Aduhh, pacarku kalo ngambek kok lucu ya?" godanya "Ozi nih memang, nyebelin banget jadi cowok, Salwa pasti kesel kan punya cowok kayak Ozi kan? iya kan?"
"Apaan sih, gajelas banget deh" timpalku kesal
"Maaf sayang, hari ini aku beneran sibuk.. maafkan karena membuat prioritas utamaku ini jadi kesal.. aku janji, kalo udah gak sibuk aku gak bakal ngabaikan kamu lagi sayang "
"Beneran? "
"Ada istilah ratusan rius? itu sudah? "
"Iya deh, aku ke tempat latihan dulu "
"Loh katanya, mau kekelas "
"Ya terserah aku dong.. udah sana ke keruangan basket "
"Kamu duluan sana, aku ngeliat kamu duluan perginya "
"Bye.. "
"Hei.. bye doang? "
"Lalu? "
"Sayangnya mana? "
"Bye Ozi gak pke sayang, udah ya aku duluan "
kataku berlalu..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-11-01
0
Nunung Nung
hay salwa
2024-09-09
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-05-20
0