Rara melanjutkan perjalanannya menjajakan sisa dagangannya. Di keranjangnya hanya tinggal beberapa biji gorengan. Ia tidak putus asa, ia kayuh sepedanya menuju ke sebuah pasar yang tinggal beberapa meter lagi dari tempatnya bertemu polisi ganteng bernama Iqbal.
Seperti biasanya disana sudah ada para pelanggannya yg kebanyakan bapak bapak. Diantara para bapak bapak itu ada satu orang yang paling suka bercanda dengannya, Bang Trisno namanya.
" pagi senorita..." begitulah Bang Trisno suka menyapanya.Panggilan yang begitu akrab di telinganya.
"Hm...mulai deh gombalnya...!"
"Abang nggak ngegombal Ra...kamu emang cantik kok seperti nona nona di Spanyol. Kan nggak salah kalau Abang panggil gitu..."
" he he..makasih sekali lagi bang... tiap hari dipuji seperti itu...saya jadi merasa kayak Senorita beneran...." jawab gadis itu seraya tersenyum manis.
Memang tidak salah jika bang Trisno mengatakan Rara mirip orang Spanyol.Ia gadis yang manis, rambutnya hitam dan ikal,matanya bulat hitam legam,dan hidungnya mungil bak seorang dewi.
Selain wajahnya yang cantik, tubuhnya juga sempurna untuk ukuran gadis sederhana.Seluruh tubuhnya tampak putih meski ia tak pernah pergi ke salon.
Dan bang Trisno adalah satu satunya orang yang memanggilnya begitu. Ia dan bang Trisno termasuk dekat. Bang Trisno memiliki nasib yang sama yakni tidak terlahir dari keluarga kaya.Tapi meski begitu ia dan bang Trisno tak pernah mengeluh bahkan mereka kompsk kalau urusan semangat.
Bang Trisno sendiri adalah tukang parkir. Ia telah beristri dan memiliki seorang anak berusia lima tahun. Bahkan Rara pun kenal dengan anak dan istri bang Trisno.
Para bapak bapak termasuk bang Trisno mendekat ke arah Rara. Tanpa sungkan mereka mengambil sendiri gorengan yang masih tersisa di keranjang. Ada yang langsung menyodorkan uang ,ada yang menikmatinya dulu baru membayar.
"kamu kemarin kok nggak jualan?" tanya salah seorang bapak.
" iya pak ..kemarin belum sampai sini sudah habis..maaf ya kalau nungguin Rara "
"iya.. ga apa kok Ra..tapi kamu jadi tidak kebagian kemarin"
" ada apa pak..."
Bang Trisno mendekat, " jadi kemarin itu ada bapak polisi ganteng yang bagi bagi sembako sama sejumlah duit..."
" oh ya?..wah aku nggak beruntung ,dong bang.. "
" iya Ra maaf.. Abang ga sempet sms kamu, hsbis di sini rame Ra..."
" iya bang nggk apa kok...! "
"tapi pak polisi itu benar benar baik hati Ra.. jarang jarang ada polisi baik macam dia...Orangnya padahal masih muda loh...Kira kira ya umurnya masih dua tujuh gitu deh. Ada yang bilang katanya dia orang kaya. Dia punya hotel dan restoran katanya tapi memilih menjadi polisi karena cita citanya...hebat kan.Tapi terlepas dari itu semoga kebaikannya mendapat balasan dari Allah." cerita bang Trisno panjang lebar.
Dan entah kenapa yang ada di kepala Rara adalah polisi ganteng itu. Polisi yang beberapa waktu lalu ditemuinya dsn sudah menyelamatkannya walau ia menunjukkan kesan buruk di awal pertemuan mereka.
Rara berpamitan oada Bang Trisno dan para bapak bapak tukang becak itu.Ia masih melanjutkan berjualan di sebuah Tk tak jauh dari ditu.Ia kembali mengayuh sepeda masih dengan teriakan teriakan khasnya.
Di Tk yang menjadi tujuan berikutnya itu ,Rara juga mendengar kisah yang sama mengenai polisi yang baik hati itu.Bak air hujan di musim kemarau kebaikan polisi ganteng itu menjadi oase bagi masyarakat yang membutuhkan sosok pemimpin yang berhati mulia.
Dan bahkan di rumah pun neneknya tak henti menceritakan kebaikan polisi itu. Bagaimana tidak ,para warga miskin dan anak yatim piatu di kampungnya itu juga merasakan kebaikannya. Sehingga pada akhirnya pak polisi yang dibilang berwajah ganteng dan berhati mulia itu menjadi trending topik di salah satu sudut kota Semarang.
mohon maaf ya kalau ada salah ketik saya masih baru di sini jadi mohon dukungannya ya...!!
salam manis...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Rismayeisrai
waw semarang
2021-02-07
0
Chesaa
waow Semarang, aku juga kuliah disemarang thor
2020-06-02
3