A Big Love From A Cool Policeman
Dinara Dewi Pramesti , gadis berusia 21 tahun yang sehari hari berjualan gorengan. Gorengan itu ia dapat dari seorang wanita bertubuh subur bernama bu Mei. Sudah hampir setahun ia berjualan gorengan. Hal itu ia lakukan karena ia tinggal dengan seorang wanita tua yang sudah ia anggap nenek sendiri, padahal ia bukan siapa siapa nenek itu. Namanya nenek Siti.Beliau sebenarnya memiliki seorang anak laki laki yg merantau ke Pulau Kalimantan.Namun hingga kini ia tak memberi kabar.
Sekitar 6 tahun lalu tetangga nenek Siti meninggal dan meninggalkan seorang anak perempuan berusia 15 tahun yang masih duduk di bangku SMP.Dialah Rara nama kecil Dinara. Dan sejak saat itu nenek Siti mengajak Rara tinggal dengannya karena rumsh mereka terjual untuk menutup hutang yang ditinggalkan Ayah nya yang entah berada di mana kini.
Setiap pagi sebelum jam 7 ia harus sudah ada di rumah bu Mei. Di sana sudah ada berbagai macam gorengan yang masih panas. Rara dan dua orang lainnya bertugas menjajakannya.
Seperti biasanya ia menjajakannya di sebuah perumahan yang tak jauh dari rumahnya.Di perumahan itulah ia selalu mendapat rejeki yang lumayan. Karena di jam jam begini penghuninya masih ada di rumah.
"gorengan...nasi kuning...jus jsmbu...sari dele...ayo siapa lagi yang mau..." begitulah Rara menjajakan dagangannya sambil mengayuh sepedanya pelan.
Tak lama munculah beberapa ibu ibu yang mengerumuninya. Rata rata mereka adalah mbak mbak yang membantu di rumah rumah mewah tersebut.
Setelah melewati perumahan mewah itu, Seperti biasanya Rara menuju ke pasar di mana di sana sudah ada bapak bapak yang menunggunya. Namun sebelum ia sampai di jalan raya matanya dikejutkan dengan seorang yang sebenarnya ia kenal. Bang Jono namanya,seorang tukang palak yg suka meminta jatah uang pada Setiap pedagang yang lewat di sana.
"kayknya dagangan kamu laris nih! bagi duit dong,! ayo buruan....,!"kata bang Jono seraya mengulurkan tangannya meminta jatah.
" Rara nggak ada Bang... kemarin sudah Rara kasih kan bang...! " jawab Rara ketakutan
"eh...tau nggak dari tadi pagi nggak ada satu pun mangsa...mana Abang belum ngopi lagi...ayo buruan..." Bang Jono mencoba menarik paksa tas slempang yang dipakai Rara. Tapi Rara tentu tidak tinggal diam. Ia mencoba mempertahankan tasnya.
Tanpa mereka sadari ternyata adegan tarik menarik antara Rara dan bang Jono itu tertangkap oleh mata seseorang.
Seseorang yang berada di dalam sebuah mobil berwarna putih.Tiba tiba laki laki itu keluar dari dalam mobil. Tampak oleh Rara sesosok laki laki tinggi dan berkulit terang berseragam kepolisian yang begitu mempesona.Otak Rara kini telah terhipnotis oleh hadirnya sosok yg istimewa itu.
Laki laki itu mengenakan kacamata hitam, membuat penampilannya semakin ganteng dan cool.Alih alih mempertahankan tasnya ia justru terpanah pada sosok polisi ganteng tersebut.Begitu pun Bang Jono yang tampak terperanjat dengan kehadirannya.Kemudian bang Jono melepas tarikannya pada tas slempang milik Rara perlahan.
"ma..maaf pak...maafkan saya!" kata bang Jono kemudian.
Rara masih dalam ketidaksadarannya melihat pak polisi ganteng itu mendekat.Rara sempat
mencium aroma maskulin lelaki tersebut. Bahkan ia bisa dengan begitu jelas melihat wajahnya yang rupawan. Kemudian laki laki itu melepas kacamata hitamnya. Tampak oleh Rara matanya yang sedikit sipit.Tidak tampak sedikit pun senyum di wajahnya.Wajahnya datar tak ada ekspresi apapun.Tapi tatapannya itu mampu mengendalikan detak jantungnya.Rara dibuat seperti orang bodoh.Ia bahkan tidak bisa melepas pandangannya.Bibirnya diam seribu bahasa. Hingga suara merdu polisi ganteng itu mengagetkannya.
"kalau dia macam macam lagi kamu cukup cari saya di kantor polisi..."
"iya pak.. saya tidak apa apa kok ..." jawab Rara ,"sebenarnya bang Jono itu orang baik kok pak...saya sudah terbiasa dengan bang Jono. Palingan dia cuma minta uang jatah saja pak..."kata Rara membela bang Jono karena sebenarnya bang Jono itu orang yg baik bahkan tak pernah sekalipun ia dilecehkan olehnya.
" benar pak...sumpah...!" jawab Bang Jono lagi
"kalau begitu ayo minta maaf buruan! kemarin kan kamu sudah saya peringatkan...kenapa masih sysah dibilangin" jawab polisi muda itu
" iya pak..." bang Jono mengalihkan pandangannya pada Rara, " Ra...maafkan Abang ya... Abang janji nggak akan ganggu kamu lagi... Abang juga nggak akan jadi tukang palak lagi.... "
"ya sudah sana pergi!" kata polisi ganteng itu lagi.Kali ini Rara dapat membaca nama yang tertulis di dadanya
M Iqbal Bagaskara
Bang Jono segera pergi begitu pak polisi bernama Iqbal itu menajamkan tatapannya. Pak polisi itu akhirnya kembali memakai kacamata hitamnya lagi. Ia berlalu tanpa berkata apapun pada gadis yang ada di depannya itu.
ganteng ganteng kok sok kecakepan gitu sih...emang dia pikir dia siapa...huh
Rara menggerutu dalam hati.Tapi sebenarnya ia masih belum dapat mengkondisikan hatinya.Meski polisi ganteng bernama Iqbal itu pergi begitu saja meninggalkan seorang gadis,hati Rara madih belum bisa melupakan setiap pesona ysng diberikan Iqbal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
abdan syakura
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Salken,kak Indah...😊
Aq mampir nih ...
Semangat troosss,kak!!
2023-01-22
1
Muhammad Ari
bagus thor...ijin promo, jgn lupa baca novel dg judul "MY CLICK GIRL" ya....🙏🙏😇
2020-08-02
2
Ratna ayu
koyo e seru iki😂
2020-05-09
2