Sebenarnya selain menjajakan gorengan di pagi hari,Rara memiliki pekerjaan lain di sore hari. Ia bekerja sebagai penjaga minimarket.Bukan sebuah minimarket waralaba yang terkenal karena karyawannya yang cantik dan ganteng itu, melainkan sebuah minimarket sederhana milik pribadi.
Jam sebentar lagi menunjukkan pukul 3 sore ,Rara bergegas mengambil sepedanya.
Ia mencari neneknya yang ternyata berada di dapur.
" nek Rara berangkat ya..." pamitnya seraya mencium punggung tangan neneknya.
"iya hati hati... payungnya sudah dibawa? kalau lupa bisa kehujanan lagi seperti kemarin" jawab nenek.
" oh.. sudah kok nek..."
" ya sudah kalau waktunya pulang langsung pulang...! "
Rara hanya tersenyum.Ia tak kan mungkin mengabaikan nasehat neneknya.
Ia mulai mengayuh sepedanya hingga keluar dari gang dan menuju jalan raya. Tak butuh waktu lama untuk tiba di minimarket itu. Karena letaknya yang strategis, banyak orang yang jadi pelanggan di sana. Seperti sore ini, sudah ada beberapa pelanggan yang antri di meja kasir yang masih dijaga oleh mbak Novi.
Mbak Novi adalah salah satu karyawan yang menjaga minimarket dari pagi hingga sore. Sedang waktu sore hingga jam 10 malam adalah giliran Rara.Mbak Novi adalah seorang perempuan yang sudah memiliki seorang anak. Ia baik kepada Rara bahkan pekerjaan ini ialah yang menawarkan padanya dulu.
Sedang minimarket itu sendiri adalah milik pak Iksan.Rumahnya tidak jauh dari situ.
"sore mbak...rame ya...? sini aku bantu..."
"iya nih...tadi banyak barang datang aku belum selesai membongkarnya nanti tolong lanjutkan ya...!" jawab mbak Novi.
"iya mbak.."
Rara masih sibuk membantu mbak Novi menghitung belanjaan pelanggan. Tidak lama kemudian, semua pelanggan sudah tidak ada lagi. Mbak Novi segera pamit. Rara menggantikannya di depan layar komputer.
Beberapa saat Kemudian muncul dua orang wanita parubaya.Mereka masuk ke dalam minimarket.
"selamat sore..." sapa Rara ramah
Kedua wanita itu tersenyum lalu segera mengambil beberapa barang yang mereka butuhkan .Tak lama kemudian mereka telah selesai dan membawa keranjang berisi barang belanjaan mereka ke meja kasir.
Rara menghitung total belanjaan dua wanita itu.
" semua enam puluh tiga ribu mbak..."
"iya..ini uangnya" jawab salah seorang wanita seraya menyodorkan selembar uang ratusan ribu.
Rara menerima uang itu lalu memberikan kembalian dan struk pada mereka.Tak lupa ia ucapkan terimakasih sambil menyunggingkan senyum manisnya.
Beberapa saat setelah itu datang para pengunjung lain.Ada beberapa oray yang datang.Namun kebanyakan dari mereka terburu buru karena langit tiba tiba mendung.
Satu per satu mereka bergegas pergi setelah membayar ke meja Rara.
Suasana kembali sepi dan hujan pun mulai turun. Rara memilih masu ke gudang untuk membongkar barang. Namun baru beberapa langkah ia dikejutkanoleh mobil putih yang masuk ke parkiran minimarket. Rara mengernyitkan dahinya mencoba mengingat sesuatu. Sepertinya ia pernah melihat mobil itu.
Dari kaca minimarket ia dapat melihat siapa yang keluar dari mobil itu. Matanya membulat dan bibirnya membuka begitu ia tau siapa laki laki yang baru keluar dari dalam mobil itu.Sosok yang tadi pagi ia temui.Seseorang yang masih dengan kostum kebesaran berwarna coklat tua.
pak polisi itu lagi...wah...dia masih keren aja
Rara kembali ke meja kasir,ia tidak jadi pergi ke gudang.Ia lagi lagi terkesima pada pak polisi ganteng itu. Matanya tak henti mengekori laki laki itu.Bahkan hingga dia masuk pun Rara masih beta menikmati pemandangan indah itu.
Iqbal, polisi ganteng itu masih dengan kacamata hitamnya.Aroma parfum maskulin menyeruak kemana mana.Dan Rara masih ingin terbang mencium aroma itu.Tapi polisi itu tak menoleh sedikitpun.Entah karena memang ia tak pernah peka atau ia memang tidak tau jika ada seorang gadis yang tengah menikmati kehadirannya.
Iqbal berjalan mencari barang yang ia butuhkan . Tak lama Kemudian ia ke meja kasir. Rara diam.Iqbal menyerahkan sebuah minuman teh botol, sebuah air mineral dan sebungkus makanan ringan sejenis keripik.
Rara menghitung semua belanjaan Iqbal. Ia memasukkan semua ke dalam kantong plastik.
"semua tujuh belas ribu pak...!
Iqbal menyerahkan selembar uang lima puluhan ribu.Rara menerimanya ,mengambil kembalian beserta struknya.Belum juga ia menyodorkan uang itu ,ia dikejutkan oleh suara polisi itu.
" kamu penjual gorengan itu kan..." tanyanya seraya melepas kacamata hitamnya. Rara mendongak dan dia bisa dengan leluasa menatap matanya.
" iya pak...!"
"pejerjaan kamu banyak ya?"
"he he ..iya pak biar cepat kaya...!" jawab Rara sambil nyengir.Iqbal hanya tersenyum sedikit tapi senyuman itu mampu mengendalikan detak jantung Rara.Bagaimana tidak.Tidak tersenyum saja ia mampu mengalihkan perhatian apalagi kalau tersenyum.
Bahkan ia telah melangka pergi tanpa Rara sadari.Ia baru terbangun dari lamunannya tatkala Iqbal hampir masuk ke dalam mobilnya.Rara buru buru keluar dan berteriak memanggilnya.
"pak...kembaliannya pak..."
Iqbal berhenti.
" buat kamu saja!katanya mau cepat kaya! jadikan satu sama tabungan kamu ...pasti cepat banyak..."ia kembali memberi senyuman yang seketika membuat Rara semakin meleleh.
Coba diitung berapa ya kembaliannya....lumayan kan buat isi celengan...hehehe....$$%
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Eka Kusumaningsih
23rb thor😁
2020-05-09
2