My Presdir

My Presdir

Aksa Arion Sanjaya

Muda, tampan, gagah, dan berkharisma. Siapa yang tidak mengenalnya? Lelaki yang masih berusia muda dan sebentar lagi akan menjabat sebagai Presiden Direktur di Sanjaya Group. Siapa lagi jika bukan Aksa Arion Sanjaya, anak dari Keno Arka Sanjaya dan Aira Madali.

Hari ini lelaki itu akan melakukan serah terima jabatan, pasti dia sangatlah senang, bukan? Tidak! Aksa tidak suka dengan jabatan yang akan diterima nanti, bagaimana bisa? Karena dia itu sebenarnya tidak menyukai dunia bisnis, dia hanya ingin menjadi dokter. Tapi, apa boleh buat, dia anak tunggal dan mau tidak mau dia harus mengurus perusahaan turun temurun di Keluarga Sanjaya.

"Sayang, kamu sudah siap belum? Bukalah pintunya," seru wanita yang sudah berumur namun tetap terlihat cantik dan masih segar.

"Iya Ibu Presiden, tunggu sebentar," sahut Aksa dari dalam kamarnya. Dia memang suka memanggil Mamanya itu dengan sebutan 'Ibu Presiden'. Mamanya itu sangatlah cerewet, suka melarang- larang dia, tapi sangatlah sayang dengannya.

"Selamat pagi, bidadari cantikku, sayangku, cintaku, kasihku," ucap Aksa seraya memeluk dan menciumi wajah Aira. Kebiasaannya setiap pagi selain sarapan adalah menghujani Mamanya dengan ciuman.

"Hey hey hey! Jangan terlalu dekat dengan istriku. Dia hanya milikku," sahut pria yang sudah berumur namun tetap terlihat gagah dan tetap tampan tentunya. Siapa lagi kalau bukan Keno Arka Sanjaya.

"Dia juga milikku, bukan cuma milikmu saja. Iya kan, Mah?" Aksa dan Keno memang selalu seperti ini, manja dan selalu memperebutkan Aira. Membuat wanita itu pusing jika melihat dua lelaki yang sangat ia saying berdebat memperebutkan dirinya.

"Sudah- sudah, Mama itu milik kalian. Dan kalian adalah harta Mama yang paaaaaling berharga, Mama menyayangi kalian." Aira menggandeng tangan dua lelaki itu dan mengajaknya untuk sarapan.

"Mama memang yang terbaik, kami juga menyayangimu Mama," seru Keno dan Aksa sembari mengecup pipi kanan dan kiri Aira.

"Tapi Mama lebih menyayangiku daripada Papa, kan?" tanya Aksa.

"Mama hanya sedikit menyayangimu, dia tentu saja lebih menyayangi Papa," sahut Keno tak terima.

"Mah..." Aksa merengek layaknya anak kecil.

Aira tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Sayang Mama ke kalian itu sama rata..."

"Tuh dengerin, Pah."

"Kamu juga dengerin dong!"

*****

Usai makan, mereka segera menuju mobil untuk berangkat ke Sanjaya Group dan akan menyaksikan serah terima jabatan Keno kepada Aksa. Semua keluarga akan datang menghadiri acara tersebut, termasuk Opa dan Oma Aksa. Keno dan Aira di dalam mobil yang sama, dengan Bi Ijah dan Mang Dadang. Sedangkan Aksa, ia memilih untuk pergi dengan Devano Satya Nugraha. Anak dari pasangan Frido dan Niken yang akan menjadi asisten pribadi Aksa nantinya. Dia sudah menunggu Aksa di halaman rumah. Berdiri di depan mobilnya sembari bergaya layaknya model ternama.

"Hey, My Bro, congratulation atas jabatan barunya," seru Devano seraya menepuk bahu Aksa.

"Belum serah terima, astagaaaaa kamu ini!"

"Hehe, aku pengen ngucapin aja. Siapa tahu nanti nggak ada yang ngucapin. Pasti aku orang pertama yang ngucapin, kan? Jadi, kamu harus memberikanku hadiah. Ehm, Cuma belikan aku mobil baru saja hehe."

"Ayooo belikan sekarang..."

Aksa berlalu mengitari mobilnya dan duduk di kursi kemudi. Ia tidak mau meladeni Devano yang sangatlah menyebalkan itu. Devano dan Aksa memang dekat dari kecil, usia mereka juga terpaut tak terlalu jauh. Terkadang akur dan terkadang tidak.

"Kamu mau di sana terus?" tanya Aksa kepada Devano yang sedari tadi masih diam di tempat tak masuk ke mobil. Lelaki itu malah asyik dengan ponselnya.

"Eh, iya tungguuuu ...." teriak Devano. Baru saja mau membuka pintu mobil, Aksa malah sudah melajukan mobilnya meninggalkan Devano.

"Ah, sialan tuh anak..." Devano terus berlari mengejar mobil Aksa, dan akhirnya anak itu berhenti di depan gerbang.

"Nak Aksa ini kebiasaan deh," ucap Pak Aryo, satpam rumah Keno.

"Biarin aja, Pak. Sekalian olahraga biar badan Devano nggak lebar." Aksa tergelak menatap Devano yang sedang berlari menghampiri dirinya. Sedangkan Pak Aryo hanya menggelengkan kepalanya melihat kejahilan anak majikannya itu.

"Pak, kita berangkat dulu ya. Papay Pak Aryo yang tampannya melebihi Lee Min Ho," seru Aksa dan langsung melajukan mobilnya ketika Devano sudah duduk di sampingnya.

"Hati- hati di jalan, Nak Aksa. Terima kasih pujiannya, walaupun saya sendiri juga sudah tahu," teriak Pak Aryo dan terkekeh.

*****

Di dalam mobil, Devano masih mengatur nafasnya karena lelah berlarian. "Ah, sialan kamu itu. Hobby banget sih ngerjain aku gini."

"Makanya jadi orang tuh jangan nyebelin, jangan lambat juga!"

"Lagi bales chat papa kamu tadi tuh."

"Kenapa emangnya?"

"Biasalah, disuruh ngawasin kamu biar nggak kabur pas acara serah terima nanti."

Aksa hanya diam dan tak menanggapinya. Sebenarnya Keno juga tahu kalau anaknya itu enggan untuk mengurus perusahaan, tapi dia tetaplah memaksa putra semata wayangnya itu.

Drrrttt...drrrtttt....

Ponsel Aksa terus saja berdering, membuat lelaki itu tak fokus mengemudikan mobilnya.

"Bro, angkatin dong siapa tahu penting." Aksa memerintah Devano, tapi lelaki itu tak menggubrisnya bahkan tidak mendengarnya karena ada earphone yang tersumbat di telinganya. Aksa berdecak kesal, ia pun mencoba mengangkat telfonnya. Dan ternyata adalah papanya sendiri yang menyuruh supaya dia cepat datang ke kantor.

"Kenapa mereka selalu tak sabaran seperti ini sih!" batin Aksa mengumpat kesal. Ia memang sengaja mengulur waktu supaya sampai di kantor lebih lama, tapi Papa dan Mamanya sangat tak sabaran.

"Ahh, shit !" umpat Aksa karena ponsel miliknya terjatuh. Devano yang tahu jika ponsel milik Aksa jatuh pun segera mengambilkannya.

Duggg!

Aksa dan Devano mengambil ponsel itu secara bersamaan, jadi kening mereka terbentur. Mereka pun memekik kesakitan. Kening keduanya memerah tapi tak sampai benjol.

"Kenapa nggak ngomong dulu sih kalau mau ngambilin, jadi sakit kan keningku," ucap Aksa dengan nada kesal sembari mengusap keningnya yang memerah.

"Aku kira kamu bakal ngebiarin ponselnya jatuh, kan kamu lagi nyetir, makanya aku ambil deh. Baik, kan, sahabatmu ini," seru Devano sembari memasang wajah sok imutnya yang selalu membuat Aksa naik darah.

"Ihhh, gemes, jadi pengen bunuh."

"Kalau gemes tuh pengen nyubit atau apa, ini malah pengen bunuh. Astagaaaa, Aksa jiwa psikopatnya kumat," ucap Devano tergelak.

"Kamu tuh diem aja deh." Aksa menoyor kepala Devano dengan tangan kirinya.

"Iya- iya! Nggak usah noyor kepala juga kali!" Devano yang tak terima pun membalas perbuatan Aksa.

Mereka terus saja berdebat dan berkelahi kecil hingga membuat Aksa tak fokus lagi mengemudikan mobil. Ia tak tahu jika lampu lalu lintas berwarna merah, dan motor di depannya telah berhenti tepat di garis batas. Aksa kewalahan mengerem mobilnya, hingga akhirnya...

Ckiiiiittttt

Brakkkkk!

Arghhhh!!!

.

.

.

.

.

Correct me if I have typo❤️😌

See you next episode wkwk

Terpopuler

Comments

mama' roy

mama' roy

lanjut kaka

2021-06-26

0

mama' roy

mama' roy

aku mampir

2021-06-26

0

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Cerita yg bagus, semangat thor 💪💪💪

2021-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Aksa Arion Sanjaya
2 Tolong Maafkan
3 Pergi untuk Selamanya
4 Keputusan yang Sulit
5 Biar Aku Mengantarmu
6 Rumah Kontrakan
7 Kolam Renang
8 Gadis Polos
9 Menikahlah Denganku
10 Pak Presdir
11 Office Boy
12 Rasa Khawatir
13 Merindukan Sosoknya
14 Keputusan yang Diambil
15 Bekas Lipstick
16 Belanja Berlebihan
17 Anak Kucing
18 Bubur Ayam
19 Memutuskan Hubungan
20 Rela Melepas
21 Sesi Pemotretan
22 Menghilangkan Ketakutan
23 Ikat Rambut
24 Sebuah Kebenaran
25 Acara Pernikahan
26 Main Hujan
27 Teh Hangat
28 Pancake Gosong
29 Pemakaman Umum
30 Satu Kecupan
31 Memainkan Perut
32 Jangan Mengatakan
33 Panggilan Untukmu
34 Angkringan Malam
35 Naik Sepeda
36 Hanya Pamer
37 Cat Dinding
38 Jangan Melihatku
39 Sedikit Kecewa
40 Yang Sempat Tertunda
41 Es Krim
42 Rumah Sakit
43 Tak Mau Pisah
44 Sangat Memalukan
45 Tik Tok
46 Tante Google
47 Mas Ojol
48 Kenyataan Sebenarnya
49 Gara- gara Kopi
50 Surprise Mengharukan
51 Saling Meledek
52 Perkelahian Wanita
53 Daging Hitam
54 Bukan Atasanmu
55 Dismenorea
56 Bulan Madu
57 Langit Senja
58 Perjuangan Ibu
59 Budak Cinta
60 Gagal Romantis
61 Bulan Madu Terakhir
62 Tiga Preman
63 Marahan
64 Food Truck
65 Tepi Kolam
66 Kopi Dangdut
67 Tak Terduga
68 Begitu Cepat
69 Duka Mendalam
70 Tak Akan Pergi
71 Biar Cepat Sembuh
72 Tak Menyusahkan
73 Semangat Treatment
74 Supermarket
75 Telur Gulung
76 Kesombongan Presdir
77 Bayi Kembar
78 Aiden & Ailee
79 Suasana Baru
80 Dedek Bayi
81 Hari Lahir
82 Ingatan Lalu
83 Tak Seperti Biasa
84 Jangan Marah
85 Semakin Marah
86 Empat Es Krim
87 Marah dan Kecewa
88 Spongebob Squarepants
89 Anak Haram
90 Sampai ke Mars
91 Berenang Bersama
92 Baby Twins Diculik
93 Ayo Kita Pacaran!
94 Rumah Sakit
95 Kehilangan Jejak
96 Rumah Aunty
97 Pergi Tanpanya
98 Jagung Bakar
99 Desain Gedung
100 Nona Licik
101 Berjiwa Psikopat
102 Satu Tembakan
103 Cerita Tengah Malam
104 Tiup Lilin
105 Sampai Jumpa
106 Cerita Ailee
107 Cerita Aiden
108 REBUTAN JODOH
109 Perebut Hati
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Aksa Arion Sanjaya
2
Tolong Maafkan
3
Pergi untuk Selamanya
4
Keputusan yang Sulit
5
Biar Aku Mengantarmu
6
Rumah Kontrakan
7
Kolam Renang
8
Gadis Polos
9
Menikahlah Denganku
10
Pak Presdir
11
Office Boy
12
Rasa Khawatir
13
Merindukan Sosoknya
14
Keputusan yang Diambil
15
Bekas Lipstick
16
Belanja Berlebihan
17
Anak Kucing
18
Bubur Ayam
19
Memutuskan Hubungan
20
Rela Melepas
21
Sesi Pemotretan
22
Menghilangkan Ketakutan
23
Ikat Rambut
24
Sebuah Kebenaran
25
Acara Pernikahan
26
Main Hujan
27
Teh Hangat
28
Pancake Gosong
29
Pemakaman Umum
30
Satu Kecupan
31
Memainkan Perut
32
Jangan Mengatakan
33
Panggilan Untukmu
34
Angkringan Malam
35
Naik Sepeda
36
Hanya Pamer
37
Cat Dinding
38
Jangan Melihatku
39
Sedikit Kecewa
40
Yang Sempat Tertunda
41
Es Krim
42
Rumah Sakit
43
Tak Mau Pisah
44
Sangat Memalukan
45
Tik Tok
46
Tante Google
47
Mas Ojol
48
Kenyataan Sebenarnya
49
Gara- gara Kopi
50
Surprise Mengharukan
51
Saling Meledek
52
Perkelahian Wanita
53
Daging Hitam
54
Bukan Atasanmu
55
Dismenorea
56
Bulan Madu
57
Langit Senja
58
Perjuangan Ibu
59
Budak Cinta
60
Gagal Romantis
61
Bulan Madu Terakhir
62
Tiga Preman
63
Marahan
64
Food Truck
65
Tepi Kolam
66
Kopi Dangdut
67
Tak Terduga
68
Begitu Cepat
69
Duka Mendalam
70
Tak Akan Pergi
71
Biar Cepat Sembuh
72
Tak Menyusahkan
73
Semangat Treatment
74
Supermarket
75
Telur Gulung
76
Kesombongan Presdir
77
Bayi Kembar
78
Aiden & Ailee
79
Suasana Baru
80
Dedek Bayi
81
Hari Lahir
82
Ingatan Lalu
83
Tak Seperti Biasa
84
Jangan Marah
85
Semakin Marah
86
Empat Es Krim
87
Marah dan Kecewa
88
Spongebob Squarepants
89
Anak Haram
90
Sampai ke Mars
91
Berenang Bersama
92
Baby Twins Diculik
93
Ayo Kita Pacaran!
94
Rumah Sakit
95
Kehilangan Jejak
96
Rumah Aunty
97
Pergi Tanpanya
98
Jagung Bakar
99
Desain Gedung
100
Nona Licik
101
Berjiwa Psikopat
102
Satu Tembakan
103
Cerita Tengah Malam
104
Tiup Lilin
105
Sampai Jumpa
106
Cerita Ailee
107
Cerita Aiden
108
REBUTAN JODOH
109
Perebut Hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!