Pernikahan Politik(Hiatus Seminggu, Banyak Tugas) (TAHAP REVISI ALUR)
"Ratu, Anda harus menikah dengan Raja dari Skylarheaven!" seru salah seorang menteri.
"Ta-tapi saya ...," jawab Frisillia terdiam.
"Anda harus memikirkan bagaimana kondisi perekonomian saat ini!" sela salah seorang mentri lain.
"Bagaimana bisa kedudukan tertinggi pemimpin Galaxillia jatuh pada Anda yang begitu egois!" ujar salah seorang penasihat kerajaan.
"Pernikahan ini bersifat mutlak, Yang mulia harus menerimanya!" ucap salah seorang tetua negeri.
"Yang mulia ..., tolong kasihanilah kami ...." teriak rakyat kecil yang mengalami kemiskinan. Semakin Frisillia terdiam, semakin keras suara mereka, "Yang mulia ...."
"Ka-kalian kenapa?" tanya Frisillia cemas sekaligus kebingungan.
"Hahaha liat, Ratu kita adalah seorang boneka." sindir salah seorang pelayan.
"Dengar-dengar Raja dari Skylarheaven yaitu Vincentcius sangat kejam dan tidak berperasaan sedikit pun." cibir kepala pelayan pertama.
"Rumornya nyonya selir agung ditemukan sudah dalam keadaan tergantung." sahut pelayan lainnya.
"Bagaimana kalau kita korbankan saja Yang mulia?" ucap mereka semua bersamaan, "Yang mulia berkorbanlah untuk kami ...."
"Hentikan!" teriak Frisillia terjatuh.
"Frisillia. Terimalah takdirmu! HAHAHAHA!" kekeh Mawar dengan wajah smirk kemudian tertawa terbahak-bahak. Bersamaan dengan itu, mulai terdengar suara orang-orang tadi yang ikut menertawakannya.
"TIDAKKKKK!"
Tiba-tiba, gadis itu terbangun dari mimpinya. Air keringat bercucuran tampak pada dahinya. Wajah-wajah dan suara itu seperti menghantuinya. Detak jantungnya berpacu begitu cepat.
"Honey? Are you okey?" tanya Victor lembut menatap Frisillia.
Gadis itu terdiam dan menengok. "Ha? Di mana ini?"
"Mengapa wajahmu begitu pucat begitu?" sambung Victor mengambil segelas air yang terdapat pada meja di sebelah kamar tidurnya. Kemudian pria itu menyodorkannya pada Frisillia.
"Victor, benar Victor, kan?" tanya Frisillia ragu-ragu.
"Ini, minumlah segelas air dahulu," tutur Victor masih berusaha sabar.
"Tidak mau! Jawab saya! Di mana kita sekarang! Mengapa kita dalam ruangan seperti ini?" kekeh Frisillia menatap Victor.
Namun dengan kejamnya, Victor langsung memaksanya minum air tersebut. Tiba-tiba jendela kamar itu pecah, diikuti suara tembakan dan seorang wanita yang berjalan mendekat.
Dengan cepat Victor berteriak memanggil para penjaga bersenjata untuk masuk ke ruangan dan mengamakannya. Wanita tadi langsung mengambil kesempatan dan menarik Frisillia untuk ikut bersamanya.
Namun, saat tangan gadis itu ditarik spontan dia pun terjatuh di lantai. Dia tidak bisa merasakan kakinya lagi saat ini.
"Kalian mau kemana?" tanya Victor menatap tajam keduanya, "Cecilia ..., usahamu akan sia-sia." Pria itu berjalan ke arah Frisillia kemudian memeluknya dari belakang.
"Lepaskan saya, Victor!!" teriak Frisillia dengan mencoba memberontak.
"Saya tidak akan membiarkanmu pergi dari sisiku lagi! Tidak akan aku biarkan dia merebutmu dariku!" sentak Victor dengan penuh amarah, menodongkan senjata apinya pada pelipis gadis itu.
Seketika detak jantung Frisillia seperti terhentikan dengan sikap dan perkataan pria itu padanya. Tubuhnya semakin lemas dari sebelumnya. Dirinya sangat tidak menyangka Victor akan begitu terobsesi sampai tega melakukan hal seperti ini. Padahal selama ini mereka sudah tumbuh bersama, dan banyak hal yang sudah mereka lewati,
"Kejam kamu Victor, saya tidak menyangka kamu akan seperti itu." kata Frisillia menggenggam tangannya dengan sisa tenaga yang dipunya. Matanya mulai mengeluarkan air mata.
Sebenarnya hati Victor yang terdalam juga merasakan sakit mendengar tangis gadis yang dicintainya. Ini adalah pilihan yang begitu sulit baginya, diantara membiarkan cintanya kandas atau memperjuangkan cintanya. Hatinya sudah tidak bisa menahannya lagi.
Bersamaan dengan itu, para prajurit bersenjata tim a pun datang. Mereka langsung menyerbu Cecilia ditempat.
"Tolong lepaskan saya Victor! Lepaskan saya!" teriak Frisillia memohon kepada Victor.
"Kesempatan tidak datang dua kali ...," ujar Victor, "namun ingat jangan mencari kakakmu lagi."
Mendengar perkataan Victor, Cecilia pun melarikan diri. Mungkin sudah saatnya meminta bantuan, batin Cecilia mengingat satu orang.
"Kamu lihat sendiri keluargamu seperti apa, maafkan saya harus melakukan hal ini," bisik Victor menaruh kembali senjata apinya kemudian memukul pelan titik kesadaran Frisillia, sehingga gadis itu pingsan. Dia pun membaringkan tubuh Frisillia di tempat tidur dan meninggalkannya.
Victor meminta beberapa orang prajurit untuk berjaga di luar ruangan. Tidak lupa, dia juga menutup segala akses untuk keluar dari ruangan itu.
Di sisi lain, Cius seperti mendengar suara Frisillia yang terdengar menjerih meminta bantuan. Berulang kali suara itu lagi dan lagi seperti menghipnotis sesadarannya. Padahal saat ini, pria itu sedang mengadakan rapat dengan keanggotaan militer. Karena merasa tidak bisa terfokus, dia pun memutuskan untuk mengakhiri rapat serta melakukan panggilan kepada Frisillia untuk memastikannya. Namun, ini sudah yang kesepuluh kalinya, panggilan itu tidak dijawab.
---
Dering ponsl Frisillia terus terdengar. Cecila memutuskan untuk mengangkat telponnya dan menenangkan Cius.
"Halo dengan Cecilia di sini," sapa Cecilia.
"Bagaimana keadaan Ratu Galaxillia?" tanya Cius..
"Tumben kamu bertanya? Iya kok beliau baik baik saja," jawab Cecilia yang masih ragu mengatakan kebenarannya.
"Owh."
"Ada yang mau ditanyakan lagi??" tanya Cecilia.
Cius langsung menutup telponnya, kemudian meminta pelayan menyiapkan mobil untuk melakukan sebuah perjalanan. Tidak lupa dia juga memanggil Jenni untuk ikut bersamanya.
Cecilia merasa kesal sekaligus lega dengan berakhirnya panggilan dari Cius.
Namun mendengar percakapan mereka, Ibunda Xiana menimbulkan rasa curiga, "Cillia, menurutmu apa langkah baik yang harus kita ambil? Apakah kita harus berdiam gitu saja? Nasib Galaxillia kedepannya akan seperti apa jika Frisilia benar-benar tidak akan pernah bisa kembali?"
Melihat Ibunda Xiana tidak tenang, Cecilia mengusulkan untuk membuat rencana cadangan. Rencana ini bertujuan bila mana kecemasan Ibunda Xiana benar.
Sementara Cius dalam perjalanan, yang tidak lama lagi akan sampai di Negeri Galaxillia. Seperti apa yang dicemaskan Ibunda Xiana.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Valley
Hallo kakak cantik, boleh minta follback nya?
Aku disuruh mengisi audio novel kakak...
kalau ada saran, kritik, dan masukkan mohon dikoment ya kak
2021-08-25
0
NessieQey💋
Halooo. Jika kalian punya cerita dan butuh cover untuk cerita kalian. kalian bisa hubungi aku. Pembuatan cover cerita secara sukarela. Berminat? Ramaikan komen
2020-07-12
1
Hersek
Ceritanya seru banget
2020-05-31
1