Victor menghampiri Vincentcius yang sejak tadi menunggunya. "Raja Skylarheaven ya, ada urusan apa Anda kemari?"
"Kedatangan saya untuk membicarakan soal perjanjian kemiliteran antarkedua Kerajaan, yakni Kerajaan Clinton dan Skylarheaven," jawab Cius memberi tatapan tajam.
"Maaf, bukankah ini terlalu terburu-buru? Raja dan ratu Kerajaan Clinton belum kembali, saya tidak dapat mengambil keputusan sendiri," sanggah Victor dengan halus.
"Anda adalah putra mahkota negeri ini, bukan?" cecar Cius.
"Baiklah, saya akan mewakili kedua orang tua saya, mari kita mulai diskusi ini," balas Victor. Jenny bersiap untuk membacakan ketentuan dalam perjanjian ini.
Bersamaan dengan itu, tim b mulai memasuki area kerajaan lewat belakang. Dengan diketuai Grisya, mereka dibagi ke dalam dua tim kecil. Tim kecil pertama isinya Letnan dan Grisya. ke arah Utara dan Barat. Sedangkan tim kedua yang beranggotakan Lesya dan Cecilia ke arah Timur dan Selatan.
Di sisi, dalam kamar Frisillia, Mawar sedang menatapi gadis itu, disertai tawa kecilnya. Namun gadis itu hanya terdiam dan menatapnya.
"Lihatlah kondisimu sekarang Frisillia. Cepat atau lambat, Raja Skylarheaven akan menjadi milik saya seutuhnya!" teriak bahagia Mawar. Saking bahagianya, dia hampir mencekik Frisillia.
"Janganlah engkau bermimpi berlebihan," sela Frisillia tersenyum.
"Oowhh, bermimpi? Siapa yang sedang bermimpi, bukankah sebentar lagi Raja Skylarheaven akan menjadi sekutu dengan Clinton? Belum tahu ya?" jawab Mawar menatap Frisillia balik.
Tiba-tiba dahi Frisillia bersinar, mengeluarkan cahaya biru yang begitu terang. Sontak Mawar terkejut melihat cahaya itu. "Cahaya apa itu! Cahaya yang terlalu terang!"
Bersamaan dengan keluarnya cahaya itu, Cius yang sedang berdiskusi tiba-tiba merasakan sakit luar biasa pada jantungnya dan kepalanya. Dia merasakan jantungnya seperti diremas dan kepalanya seperti di tusuk. Namun, pria itu berusaha tetap profesional di hadapan Victor. Menyadari hal tersebut, Jenny sedikit cemas padanya.
Begitu cahaya tersebut menghilang, semua kembali seperti semula. Mata Mawar tidak lagi disilaukan olehnya.
"Cahaya itu! Frisillia! Dasar kamu! Dasar monster!" seru Mawar berlari keluar kamar kemudian menguncinya dari luar.
Mawar yang baru keluar kamar langsung mendapat kabar buruk dari salah seorang pelayan. Awalnya, dia berniat memberitahu Victor lewat telpon namun panggilannya itu tidak kunjung diangkat. Sehingga, gadis itu memutuskan untuk langsung berbicara pada Victor.
Dia terus berlari agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Untunglah usaha tidak menghianati hasil, Mawar berhasil sampai di hadapan Victor tidak lama setelah mendapatkan kabar itu. Gadis itu memberi hormat pada Cius, kemudian menghampiri kakaknya,
"Kak .... Saya mendapatkan kabar buruk dari salah seorang pelayan yang melihat adanya penyusup melewati jalan belakang Kerajaan!" bisik Mawar.
"Jangan panik, segera kembali cek keadaan Frisillia, saya punya firasat buruk," jawab Victor dengan suara kecil. Dengan cepat, Mawar mengikuti perintah kakaknya dan kembali.
"Ada apa Putra mahkota, bukankah ini lancang?" sela Cius menatap Victor.
Pria di hadapannya memberi tatapan tajam pada Cius, "jawab saya Raja Skylarheaven, apa tujuan Anda kemari?"
"Terus terang saja sebagai seorang pria ...," ucap Cius memberi kode pada Jenny untuk mengikuti Mawar.
Dalam perjalanan, Mawar sudah merasakan bahwa ada seseorang yang mengikutinya, Tanpa segan, gadis itu langsung mengetes Jenny dengan menembakkan peluru ke arahnya. Benar saja dia langsung menghindarinya.
"Jenny bukan? Hampir aja Anda tertembak lho," tanya Mawar berbalik badan sekaligus berpura-pura terkejut.
"Itu adalah hal yang mustahil, Lady Mawar. Saya hendak menanyakan pada Lady, mengapa begitu tergesa-gesa meninggalkan ruang pertemuan? tanya Jenny menatap Mawar.
"Bukankah tidak sopan bila Anda menatap saya seperti itu? Ada keperluan apa memangnya Anda menanyai hal tersebut? Ini adalah masalah pribadi saya," jawab Mawar mengerutkan dahinya
"Jika dibutuhkan, saya dapat membantu Lady. Lagi pula sebentar lagi kita adalah aliansi bukan? Tidak mungkin saya akan menyerang Lady," tutur Jenny tersenyum.
"Sebenarnya hanya merapihkan satu ruangan saja, tetapi baiklah jika Anda memaksa, mungkin akan berguna," ucap Mawar tidak berdaya. Karena dia menyadari bahwa mereka sudah menaruh rasa curiga terhadapnya.
Mereka pun pergi bersama-sama menuju tempat yang dimaksud Mawar. Jenny sendiri sudah siap dengan senjata api di sakunya, bila mana dirinya terancam. Sementara itu, Cius dan Victor masih diperincangan tadi.
"Apa maksud perkataan Anda? Terus terang bagaimana?" tanya Victor mengerutkan dahinya.
"Sebagai seorang pria, bagaimana bisa Anda diam saja saat gadis yang Anda cintai di rebut pria lain bahkan akan menikahi pria lain itu?" jawab Cius menatap Victor.
"Maksud Anda apa? Sejak tadi saya tidak paham, sebenarnya kita akan mengadakan perjanjian atau membahas orang yang saya cintai?" ungkap Victor.
"Lupakan perjanjian ini sebentar, saya hanya ingin tahu bagaimana jawaban Anda," pinta Cius menyipitkan matanya.
"Saya memang sedang mencintai seseorang, jika saya diposisi itu, apa pun caranya asalkan saya bisa mendapatkannya kembali ke sisi saya, akan saya lakukan," terang Victor. "Baiklah bisa kita lanjutkan ke perjanjian, karena Anda sudah mengetahui jawaban saya. Waktu semakin larut,"
"Baik ...," jawab Cius tersenyum smirk.
Di sisi lain, Leisya dan Cecilia mulai mendengar suara ketukan pintu dari suatu ruangan. Ketukan pintu itu sangat persis seperti kode yang mereka buat bersama Frisillia. Suara ketukan itu, semakin meyakinkan keduanya, sehingga saat berada di dekat pintu tersebut, mereka langsung mendobraknya. Begitu pintu itu terbuka, salah satu dari mereka membuka jalan untuk memastikan, karena ruangan begitu gelap. Namun tiba-tiba ....
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Cleo
Seru:)
2020-05-24
1
Ljua
Seru banget dah actionnya
2020-05-13
1
Rita
Keadaannya tegang
2020-05-07
2