Chapter 4 part 4 pertemuan kembali diriku dengan si monster

Tepat setelah aku pergi meninggalkan rumah panti aku pun langsung bergegas mencari hikaru, mau dari ujung kota sampe pinggiran kota yang dekat dengan Kerajaan Elfheims sudah aku telusuri tapi aku masih tidak menemukan keberadaan nya.

Sebenarnya kamu pergi kemana sih jangan buat aku khawatir kayak begini, udah mana mau hujan lagi nih apa aku balik aja ya rumah panti paling nanti hikaru juga pulang dengan sendirinya.

Tapi kalau aku nga mencarinya dan mengikuti kata hatiku bisa-bisa aku engga ketemu lagi sama kamu, ehmm aku harus mencarinya sampai ketemu pokoknya.

 “Hikaru kamu dimana?”

 “Hikaru.”

Disekitar sini juga nga ada hah, aku harus mencari nya secepat mungkin sebelum hujan mulai turun.

 “Hikaru.”

haduh-haduh kayaknya aku nabrak seseorang.

 “Oi, kalau jalan liat-liat dong!”

 “Ma-maaf paman.”

 “Kamu ini lagian sedang apa sih nona udah malem begini masih diluar, kamu lagi nyari siapa?”

 “Sebetulnya aku saat ini sedang mencari seseorang, oh ya mumpung paman disini apakah paman pernah melihat seorang anak muda yang dibelakang badannya ada seperti sayap yang berwarna hitam dan putih?”

 “Seorang anak muda yang dibelakang badannya ada sayap ya, hmmm oh iya tadi siang aku sempat melihat nya terbang ke arah sana.”

Setelah itu paman tersebut menunjukkan jalan yang dilewati oleh hikaru pada saat dia terbang dan ternyata dia masih lurus lagi.

 “Apakah paman tau dia berhenti nya dimana?”

 “Wah kalau itu aku kurang tau nona.”

 “Ah baiklah kalau begitu makasih ya paman dah ngasih tau.”

 “Iya sama-sama.”

“Eh jangan berlari-larian seperti itu nona nanti kamu jatuh!”

“Tidak apa paman aku sudah terbiasa.”

“Oh baiklah kalau begitu hati-hati dijalan nona.”

“Ya paman juga.”

Setelah aku tau persis arah mana hikaru terbang akupun tanpa pikir panjang langsung berlari lagi dan kali ini mengikuti arah yang ditunjukkan oleh paman tadi.

Hah-hah semoga dengan aku mengikuti arah jalur terbang hikaru yang dikasih tau paman tadi membuat aku mendapatkan clue lagi.

Tidak lama setelah aku berlari mengikuti arah yang ditunjukkan paman tadi, aku secara tidak sengaja melihat seorang ibu dan anaknya yang sedang membeli makanan di dekat kedai makanan dekat tempat ku berlari.

“Per-permisi.”

“Iya ada apa no, eh nona kenapa nafas mu terengah-engah seperti itu?”

“Maaf sebelumnya aku mengganggu dirimu bi, tapi apakah kamu pernah melihat seorang anak muda yang muka tampan dan dibelakang badannya itu ada dua sayap yang satu berwarna putih dan yang satunya berwarna hitam.”

“Eh seorang anak muda bermuka tampan dan memiliki sayap dibelakang badannya, hmmm tunggu sebentar ya aku coba ingat-ingat dulu.”

“Ibu apakah yang dimaksud nona itu adalah kakak yang tadi siang?”

“Kakak yang tadi siang? oh iya benar.”

“Eh kamu pernah melihat nya?.”

“Iya aku pernah melihat nya hmmm dan tadi juga kakak itu lewat sana dengan berjalan kaki tapi aku sempat melihat sayapnya sih.”

“Eh berjalan kaki? kalau aku boleh tahu kemana arah dia jalan nya?”

“Hmm kakak itu sih tadi kesa—”

“Oh makasih ya kalau begitu.”

“Eh nona jangan berlari seperti itu.”

“Tidak apa-apa bi aku juga sedang terburu-buru.”

Tepat setelah aku mengetahui arah jalan nya hikaru aku pun langsung melesat berlari lagi.

Hah, hah tunggu aku hikaru aku akan segera menjemput mu pulang.

Setelah aku berlari selama empat menit tidak lama setelahnya hujan pun mulai turun dan perlahan-lahan hujannya pun mulai sangat deras dan mengguyur diriku ini yang mana itu membuat diriku basah seperti ini.

“Sial udah mulai turun hujan lagi aku harus cepat.”

lalu setelah nya akupun langsung berlari sambil basah kuyup terguyur derasnya air hujan, dan aku juga sempat menabrak orang sampai tiga kali tapi aku tidak berhenti berlari demi bertemu dengan mu dan dikarenakan isi kepala ku saat ini hanya ada tujuan untuk mencari hikaru.

Sampai disuatu ketika karena kecerobohan ku tidak melihat jalan yang aku lewati untuk berlari akhirnya kaki ku pun tersandung batu yang berada dijalan tersebut.

Haduh-haduh kaki ku.., pake berdarah segala lagi sepertinya aku perlu untuk beristirahat terlebih dahulu.

Mm fokus, hikaru saat ini masih belom aku temukan aku masih harus mencarinya, luka kecil begini juga bukan apa-apa.

Setelah itu aku pun memutuskan untuk berlari lagi mengikuti arah yang ditunjuk oleh anak kecil tadi.

Hah, hah aku masih harus mencari dia, jangan menjadi lemah seperti ini.

Setelah aku berlarian dari tadi selama empat jam lebih diriku ini pun mulai kelelahan dan aku juga mulai berjalan terseok-seok sambil menahan luka dikaki ku, nafas ku mulai tidak beraturan dan pandangan ku juga mulai kabur.

Sial, aku tidak boleh pingsan disini! hikaru dia saat ini masih menunggu ku, aku tidak boleh mengecewakan ny—.

Bruk.

Tepat setelah aku berbicara seperti itu tubuhku pun mulai roboh dan aku mulai tidak sadarkan diri.

...★★★...

Hadeh akhirnya bisa lepas juga dari para dwarf itu.

Ya tepat setelah aku digendong oleh salah satu paman dwarf tadi sang pemilik kedai juga ikut-ikutan dan ya reaksi nya juga sama seperti paman yang pertama tadi dia bilang aku ini jenius dalam menempa dikarenakan aku berhasil membuat kedua senjata ini dengan sempurna tanpa ada kecacatan.

Dan ya sebagai imbalannya aku diberikan oleh mereka sekantong uang yang berisikan lima puluh gold koin dan sebelas koin silver, dan diriku juga diterima bekerja disana mulai besok, tapi ya lumayanlah walaupun nga banyak uang yang dikasih untuk ku tapi setidaknya bisa buat aku nyari tempat untuk diriku ini beristirahat.

Ya walaupun aku juga harus ikut-ikutan menjadi aneh seperti mereka sih, ya untung nya yang berubah hanya warna rambut ku yang tadinya warna hitam menjadi warna biru ya itu menggunakan sebuah batu sihir yang mereka miliki yang aku tidak tahu namanya.

(Oh ya btw senjata ku saat ini sedang berubah menjadi cincin yang aku pakai saat ini dijari manis kanan dan kiri ku kalau kalian bertanya bagaimana bisa senjata ku berubah menjadi cincin aku sendiri juga tidak tahu aku cuman mengikuti suruhan kepribadian ku yang lain saja.)

Hadeh yang bikin aku nga nyaman sih sebetulnya adalah penampilan ku yang sekarang ini soalnya udah bener-bener persis seperti otaku yang sering bermunculan di anime.

Ya emang napa kalau penampilan mu seperti otaku? toh elu juga masih ganteng kan.

Enak lu ngomong njir gw nya yang malu, apalagi ini kan dikota yang dekat dengan Kerajaan Elfheims ntr kalau ketemu temen-temen ku gimana? emangnya kau mau tanggung malu nya?

Yaelah penampilan elu kan dah beda sekarang jadi sekalipun ketemu teman-teman kita juga pasti mereka gak akan kenal.

Sejak kapan mereka teman-teman mu?

Ya lu dan gw kan satu entitas anj.

Satu entitas apaan nya jelas-jelas elu ini monster bukan manusia jadi ya kita nga satu entitas lah.

Jeh lagian juga bukan gw doang kan yang monster.

Eits kalau jadi monster mah sendiri aja nga usah ngajak-ngajak gw mah cuman manusia biasa.

Iyalah terserah elu aja.

Tik.

Hmm, tetesan air hujan? jadi disini juga ada hujan ya.

Ya dimana-mana juga di setiap dunia pasti ujan lah bego.

Mana bukti nya? komik yang gw baca yang tentang dunia lain juga jarang kan ada hujan.

Tole-tole, jangan samain kehidupan di komik sama yang kita jalanin sekarang anj.

Ya emang apa bedanya coba elu inget-inget lagi kita kalau bukan kayak di komik mana mungkin kan saat ini bisa hidup lagi.

Hadeh susah dah ngomong sama pecandu komik, dah cepetan cari tempat buat istirahat sekarang.

Ye gw serius ini.

Ya-ya terserah kata elu.

Dan setelah itu diriku ini pun mulai berjalan selangkah demi selangkah seiring aku berjalan yang tadinya tetesan hujannya hanya perlahan sekarang menjadi deras dan ya diriku pun terguyur oleh air hujan yang deras itu.

Hujannya cukup deras juga ya, aku jadi keingat momen bersama ibu ketika hujan turun deras seperti ini.

Oi, diriku yang lain coba kau lihat didepan sana kayaknya ada seseorang yang pingsan ditengah jalan.

Eh, iya juga.

Yaudah samperin gih itu kayaknya seorang wanita yang pingsan.

Iya tanpa elu bilang juga gw udah mau nyamperin.

Setelah itu akupun langsung nyamperin ke tempat orang pingsan yang dibilang oleh kepribadian diriku yang lain ini dan alangkah terkejutnya aku saat tahu kalau yang ternyata pingsan itu adalah sylvi.

“Astaga sylvi kamu kenapa bisa ada disini?”

Setelah itu aku langsung mendekap tubuh nya yang sudah basah kuyup karena hujan.

Badannya udah dingin banget.

Ada yang lebih penting dari itu kepribadian ku yang lain, coba kau lihat kaki nya.

Eh, iya juga kaki nya berdarah seperti ini sial aku harus bawa dia kedokter tapi dimana dokter di dunia ini lu tau nga tempatnya?

Aku sih tau cuman nya kan ini udah terlalu malam emang nya masih ada yang buka?

Ah, sial aku nga bisa ngebiarin dia kayak gini.

Yaudah bawa dulu ke tempat yang aman sekalian buat tempat istirahat kita.

Iya tapi gimana caranya tutupin badannya? baju ku juga sudah basah.

Pakai sayap lu tutupin dia pake itu.

Ah iya benar juga.

Setelah itu aku langsung menggendong sylvi dengan gendongan ala putri sambil kututupi dia dengan sayap ku walaupun itu tidak terlalu efektif tapi seenggaknya nga terlalu bikin dia tambah basah.

Ayo buru-buru lari aja dideket sini ada tempat penginapan.

Ok kalau gitu aku serahin ke dirimu ini ya untuk menuntun ku.

Iya.

Setelah itu diriku yang sambil menggendong sylvi ini pun langsung berlari sambil diarahin menuju tempat penginapan sekitar sini.

Hah, hah ini arah nya kemana.

Didepan elu ke kiri.

Ok, lalu kemana lagi.

Lurus terus sampe kalau lu liat toko pakaian baru belok kanan nah disitu tempat penginapan nya.

Ok.

Setelah kepribadian ku yang lain menuntun ku, diriku pun langsung bergegas mengikuti arahan nya itu sampai aku telah menemukan toko pakaian yang dibilang oleh nya dan aku langsung belok kanan setelah aku belok ke kanan tepat di depan mata ku ada dua toko yang masih buka yang satu toko makanan yang kedua toko obat.

Syukur lah ada toko obat dan makanan.

Yang ini kah tempatnya?

Iya yang itu bener.

Ok.

Setelah kepribadian ku yang lain mengkonfirmasi kan bahwa itu adalah tempat nya maka aku pun langsung masuk kedalam tempat itu.

“Permisi.”

“Selamat datang pelangga—, astaga naga tuan baju mu kenapa basah begini dan juga kenapa kamu menggendong perempuan itu?”

“Ceritanya panjang bi akan kuceritakan nanti tapi untuk sekarang apakah masih ada tempat untuk diriku ini menginap?”

“Masih ada tapi tinggal satu!”

“Ya gapapa bi yang penting ada tempat istirahat.”

“Baiklah kalau gitu naiklah ke atas tuan di kamar nomor dua ya ini kuncinya.”

“Ah baik makasih bi, oh iya apakah disini juga ada dokter?”

“Dokter? Hmmm, kalau dokter sih nga ada memang nya ada apa tuan?”

“Ah itu buat meriksa kondisi cewek ini bi.”

“Memang nya dia kenapa?”

“Kakinya penuh dengan darah.”

“Waduh, hmmm.”

“Ada apa ma—.”

“Astaga mama pelanggan kita kenapa kebasahan gini? dan bukan hanya bajunya saja yang basah tapi sayapnya juga basah, mama tau kan pentingnya sayap untuk beberapa orang?”

“Ugh tapi ini bukan salah mama kok.”

“Maaf nona ibu mu ini nga salah kok ini murni kesalahan ku, aku tadi kebetulan pas jalan pulang tiba-tiba aja turun hujan.”

“Oh begitu ya.”

“Ya.”

“Lalu kenapa kamu nga buru-buru masuk ke kamar mu? kuncinya kan sudah kamu pegang tuh?”

“Aku sedang mencari dokter tadi dan aku bertanya kepada ibu mu ini apakah disekitar sini ada dokter?”

“Memang nya kenapa?”

“Itu tuan ini membawa seorang wanita digendongan nya yang saat ini sedang ditutupi tuan dengan sayapnya itu emang nya kamu nga liat?”

“A-aku liat kok.”

“Kalau gitu kenapa masih nanya.”

“... ”

Uhh masalah bukan begitu mama tapi aku sebetulnya kaget melihat ada seorang laki-laki yang romantis banget kayak gini, Ehem harus profesional nga boleh gini.

“Memang nya wanita itu kenapa tuan?”

“Saat ini kakinya sedang terluka dan banyak darah di kaki nya jika aku nga menemukan dokter secepatnya, kalau enggak bisa-bisa dia tambah parah! aku gak mau sampai dia kenapa-napa!”

Haduhhh udah ganteng, romantis, perhatian juga lagi beruntung banget nona itu.

“Memang nya wanita ini siapa nya tuan? sampai tuan mengkhawatirkan segitunya?”

“Dia... dia adalah orang penting buat ku, aku nga bisa melihat dirinya terluka seperti ini.”

“Kalau gitu biar aku aja tuan yang mengobati wanita ini.”

“Emang nya kamu bisa?”

“Emangnya kamu bisa?”

“Etdah mama ini seenaknya aja ya kalau ngomong gini-gini aku pernah nanganin satu pasien.”

Ya walaupun itu hanya sakit demam sih.

“Ka-kalau gitu tolong bantu aku sembuhkan wanita ini! aku akan melakukan apa saja untuk menyembuhkan dia karena itu tolong sembuhkan lah dia.”

“Nga usah sampe segitunya juga tuan tanpa tuan menundukkan kepala tuan seperti ini aku yakin anak ku juga pasti akan menolong tuan kok benar kan viona?”

“Iya.”

“Untuk sekarang tuan masuk saja dulu ke kamar untuk membaringkan wanita itu dan lalu setelah itu nanti anak ku yang akan menyembuhkan nya.”

“Ba-baiklah kalau begitu.”

Setelah akhirnya aku menemukan seseorang yang bisa menyembuhkan sylvi aku yang sambil menggendong sylvi pun langsung naik ke lantai dua dan masuk kamar yang tadi ku tanyain, setelah aku masuk ke kamarnya sih ya memang nga sebagus waktu itu tempatnya tapi seenggaknya bisa untuk membuat sylvi istirahat dulu.

Lalu setelah nya akupun langsung membaringkan sylvi diatas tempat tidur.

Bajunya juga basah kayaknya aku harus beli baju ganti untuk nya.

Ya beli aja toh kita juga udah ada duit kan.

Iya tapi ukuran badannya aku kurang tau nih kalau aku belinya nga sama kayak size badannya bisa-bisa malah nga kepake tuh baju.

Ukuran badannya XL sama kayak tubuh kita ini kok.

Wah, kok lu tau?

Iya taulah orang badannya kita aja sama kayak badannya cuman bedanya kita tinggi doang.

Hmmm, kau berbohong kan?

Untuk apa gw bohong ke elu.

Hmm, yaudah masalah itu kita urus nanti yang terpenting ayo beli baju untuk nya terlebih dahulu.

Tok tok tok.

Eh suara ketukan pintu? kayaknya dia udah dateng.

“Tuan.”

“Iya masuk aja nona.”

“Baiklah permisi ya kalau begitu.”

“Iya silahkan.”

“Jadi tuan aku hanya perlu menyembuhkan nya saja kan?”

“Iya, eh tapi kamu bisa nga sekalian gantiin bajunya dia?”

“Gantiin bajunya?”

“Iya soalnya bajunya itu dah basah lepek kayak gitu.”

“Bisa aja sih tapi aku nga ada baju yang pas untuk nya.”

“Gapapa kalau soal bajunya serahkan aja ke aku, karena aku akan beli bajunya sekalian aku beli juga.”

“Baiklah kalau begitu.”

“Yaudah aku tinggal ya aku beli pakaian dulu untuk nya.”

“Iya hati-hati dijalan tuan.”

“Iya.”

Setelah itu aku langsung pergi dari sana meninggalkan kamar itu dan langsung pergi kebawah lantai satu.

Dan sesampainya aku dibawah aku bertemu lagi dengan paman sang pemilik penginapan.

Bayar kamarnya lah sekalian mumpung belom beli bajunya juga.

Iya bayar aja paling murah harganya karena ya kamarnya nga sebagus itu juga kan.

Ho'oh.

“Bibi harga kamar yang tadi aku tempati itu berapa?”

“Eh, tuan lagi hmm harganya cuman dua gold koin doang kok.”

Buset mahal banget anj kamar kayak tadi aja bisa harganya dua gold koin.

Yaudah lah emang napa sih toh juga masih murah kan itu terbilang nya.

Murah apanya anjir harga segitu mah masih mahal cok.

Yaudah lah gapapa toh kan cuman buat hari ini doang kita nginep di penginapan ini disini.

Tapi harusnya engga segitu juga harganya.

“Ok bi ini duitnya.”

Woi asal bayar aja dengerin dulu napa omongan gw.

Ah, lama nungguin omongan lu kelar.

Jeh kalau sampe elu nyesel nanti awas ya jangan salahin gw.

Iye.

“Ok makasih atas pembayaran nya tuan, oh iya ini tuan mau kemana lagi?”

“Aku pengen beli baju dulu bi untuk diriku ini dan untuk cewek yang tadi.”

“Oh begitu toh, tapi diluar sedang hujan loh nanti bisa-bisa kamu demam kalau hujan-hujanan kayak gitu.”

“Gapapa bi aku dah terbiasa sama rasa sakit kok.”

“Tuan ini sangat perhatian kepada wanita tadi, tapi ke diri tuan sendiri tuan nga peduli memang nya kalau aku boleh tahu siapa sih nama wanita itu tuan?”

“Eh namanya? Hmm namanya sylvi bi.”

“Oh namanya sylvi ya.”

Eh tunggu sylvi? bukannya sylvi itu nama manusia nya dari athena? Haha mana mungkin kan athena kayak tadi, kayaknya beda orang sih.

“Oh iya tuan kalau aku boleh tahu kenapa tuan bisa menemukan nona sylvi yang sedang pingsan dan kakinya penuh luka seperti itu? tengah badai hujan lagi.”

“Ah, sebetulnya aku juga baru ketemu dia tadi pas saat aku jalan untuk mencari tempat penginapan untuk diriku ini tapi tiba-tiba aku malah nemuin dia ditengah jalan dan ya begitu keadaannya.”

“Oh begitu toh.”

“Iya bi, sebetulnya aku juga kurang tahu kenapa dia bisa sampai terluka seperti itu tapi kalau menurut tebakan ku dia kayaknya abis berlarian.”

“Apa iya hanya karena berlari dia bisa jadi seperti itu tuan?”

“Ya itu masih tebakan ku sih bi, ah baiklah kalau aku pamit dulu paman permisi ya aku harus buru-buru beli pakaian baru untuk nya.”

“Eh iya hati-hati tuan.”

“Iya.”

Setelah aku selesai membayar dan mengobrol kepada bibi itu akupun langsung keluar dari tempat penginapan itu ketempat toko baju yang masih buka tadi ya walaupun harus hujan-hujanan lagi sih.

Setelah aku berjalan selama sepuluh menit akhirnya akupun sampai ditoko nya dan sesampainya disana aku langsung masuk ke toko tersebut.

“Selamat datang pelanggan ada yang bisa kami, ya ampun tuan badan mu basah kuyup begini!”

“Haha iya aku kehujanan tadi soalnya.”

“Oh pantes aja, tapi tuan kamu gapapa tuh? sayap mu basah kayak gitu?”

“Sayap? oh iya maaf aku lupa memasukkan sayap ku kembali.”

“Owalah, jadi tuan kamu sedang mencari pakaian model apa?”

“Ehm, sebetulnya aku sedang nyari pakaian untuk wanita sih mbak.”

“Eh pakaian wanita?”

“Iya, ah tentu aja bukan buat diriku tapi untuk kenalan ku.”

“Oh lalu pakaiannya mau model yang kayak gimana tuan?”

“Hmm disini ada yang jual satu set sama pakaian dalamnya juga kah mbak?”

“Hmm, kalau yang jual sama satu set pakaian dalam sih ada tuan tapi harganya sangat mahal.”

“Kalau boleh tau harganya berapa tuh mbak?”

“Hmmm kalau baju nya modelnya polosan yang satu set sama pakaian dalam sih harganya cuman dua puluh gold koin aja tapi kalau bajunya yang dicari tuanya ini yang sedang populer sama satu set pakaian dalam nya sih harganya itu dikisaran lima puluh diamond koin sampe seratus diamond koin.”

Eh, diamond koin? berapa tuh harganya?

Ya kalau kau tanya aku sih mungkin sekitaran sepuluh juta sampai lima puluh juta rupiah ya kalau didunia lama kita sepuluh sampai lima puluh juta rupiah perkoin loh ya bukan seratus diamond koin.

Buset nga salah tuh?

Ya emang segitu cuk.

Wanjir baru tau gw, lagian baju apaan tuh mahal-mahal amat, ini baru buat bajunya sylvi aja udah ngebuang dua puluh gold koin apalagi buat baju ku ini haduh.

“Ya-yaudah deh mbak aku ambil bajunya yang modelan polos aja yang udah satu set sama pakaian dalam nya.”

“Ok untuk sizenya mau size berapa?”

“XL mbak.”

“Ok tunggu sebentar ya saya ambilkan dulu.”

“Baik.”

Oi, kepribadian diriku yang lain apa lu ini nga penasaran apa? sama baju-baju disini kok modelnya kayak yang ada didunia kita sebelumnya.

Ya sebetulnya aku juga penasaran sih tapi kalau enggak salah sylvi pernah bilang bahwasanya ada orang-orang kek kita juga yang dipanggil ke dunia ini mungkin mereka kali yang nyebarin tentang model baju disini.

Masa iya.

Yaudah lah yang kayak gini dipikirin amat.

Tidak lama setelah aku mengobrol dengan kepribadian ku yang lain akhirnya mbak itu datang kembali ke sini sambil membawa baju yang tadi kuminta.

“Ini satu buah pakaian yang udah lengkap sama satu set dalamannya juga, tuan mau pakaian apalagi?”

Oh iya mumpung disini jual pakaian yang sama dengan yang ada didunia ku dulu sekalian aja lah beli baju turtleneck hitam yang dari dulu aku ingin pakai tapi karena dulu tubuhku yang sangat tidak ideal jadi ya aku nga jadi beli baju itu.

“Hmm, kalau baju turtleneck warna hitam ada nga mbak?”

“Ada tuan.”

“Kalau boleh tau harganya berapa tuh?”

“Kalau turtleneck yang polosan sih harganya kisaran lima gold koin sampai sepuluh gold koin.”

“Boleh deh mbak satu ya, sama celana panjang polosan juga warna hitam.”

“Ok mas totalnya jadi tiga puluh gold koin ya.”

“O-ok mbak lalu ini aku bayar nya dimana ya?”

“Oh tuan nya tinggal jalan aja ke kasir yang ada disana.”

“Ok mbak, lalu bajuku?”

“Untuk baju dan celana tuan akan saya ambilkan.”

“Ok mbak kalau gitu saya kesana dulu buat bayar bajunya.”

“Iya tuan silahkan.”

Lalu setelah itu aku langsung pergi menghampiri meja kasir yang terletak tidak jauh dari sana.

“Bibi aku mau bayar pakaian yang ingin kubeli tadi kudengar dari mbak tadi disuruh kesini ya?”

“Oh iya betul tuan jadi pakaian apa saja yang tuan ingin beli?”

“Yang aku beli satu buah set pakaian lengkap wanita yang udah sama satu set pakaian dalamnya sama baju turtleneck polosan satu sama celana panjang hitam polos satu.”

“Ok, totalnya jadi tiga puluh gold koin ya tuan.”

“Ini duitnya bi.”

“Baik makasih sudah berbelanja disini ya.”

“Iya sama-sama bi.”

Kampret balik misquen lagi aku ini.

Yaudah gapapa kan tadi elu yang bilang sendiri ini demi sylvi :v.

Iya demi dia sih demi dia tapi pakaian nya mahal bet jir.

Ya di dunia kita dulu kan juga begitu semua harga pakaian wanita lebih mahal ketimbang pakaian pria.

Benar juga ya hmm tapi yaudah lah yah ntr tinggal cari duit nya lagi aja.

“Ibu ini barang-barang yang tuan itu ingin beli aku sudah memasukkan nya ke dalam kantong belanja ini.”

“Yaudah kalau gitu kamu yang kasih aja!”

“Enggak bisa bu kebetulan ada pelanggan lain yang sedang menunggu juga.”

“Yaudah kalau gitu siniin kantong nya biar ibu yang kasih.”

“Iya.”

Setelah itu akupun langsung menyerahkan kantong belanja yang sudah berisi pakaian yang ingin dibeli oleh tuan ini kepada ibu.

“Ini tuan pakaian yang kamu beli makasih ya udah mau dateng ke toko ini.”

“Iya bisa sama-sama.”

Setelah itu aku langsung menerima kantong belanja yang sudah berisi pakaian yang tadi telah ku bayarkan dan lalu setelah nya aku pun langsung keluar dari toko itu, tadinya sih aku ingin langsung saja berlari ke tempat penginapan lagi tapi nanti ujung-ujungnya basah ini baju yang baru kubeli ya sama aja boong dong.

Oi kepribadian diriku yang lain elu ada cara nga biar nih baju nga basah kena air hujan?

Yaelah masalah sepele gitu aja elu nga tau masukin aja ke dalam cincin elu.

Hah emang bisa cincin ini dipake sebagai tempat penyimpanan?

Ya bisalah selain bentuk aslinya senjata dan bisa berubah menjadi cincin elu juga bisa gunain itu sebagai space pocket elu.

Bjir banyak juga kegunaan nya juga ternyata.

Iyalah ciptaan siapa dulu? gw gitu loh!

Etdah kayak gitu aja langsung kepala gede, yaudah ini gimana cara makenya?

Ya elu tinggal bilang aja “open space pocket.”

Semudah itu?

Iya.

Awas lu ya kalau bohong.

Iya elah percaya sama gw napa.

“Open space pocket.”

Setelah aku mengatakan mantra itu tiba-tiba saja cincin yang kupakai mengeluarkan reaksi yang sangat bikin aku speechless melihat nya.

Secara tiba-tiba setelah cincin ku bereaksi seperti tadi disamping kiri ku tiba-tiba ada semacam sebuah portal yang bisa tangan ku masuki.

Oi bener ini nih pocket nya?

Iya elu masukin aja tangan elu kesana terus taro deh bajunya simpel kan.

Oh ok.

Setelah itu aku langsung mengikuti arahan kepribadian diriku yang lain itu aku pun langsung bergegas pulang ke tempat penginapan tadi.

Setelah aku berlari selama sepuluh menit, akhirnya aku tiba lagi ditempat penginapan tadi dan setelah aku sampai aku mengeluarkan pakaian yang telah kubeli tadi dari dalam space pocket cincin ku. dan benar saja pakaian yang tadi kubeli ternyata benar-benar nga kebasahan, lalu setelah aku mengambil pakaian yang telah ku simpan di space pocket cincin ku diriku pun langsung masuk ke tempat penginapan tersebut dan langsung menaiki tangga untuk mencapai lantai dua.

Setelah aku sampai dilantai dua dan aku masuk kedalam kamar ternyata didalam kamar itu sudah ada dua orang yang menunggu disana orang pertama yaitu sang pemilik penginapan ini dan yang kedua adalah anak perempuannya.

Pantes aja tadi lantai satu nga ada siapapun disana ternyata mereka semua disini toh.

“Tuan kamu sudah kembali ya.”

“Iya maaf menunggu lama dan juga maaf karena telah merepotkan kalian berdua juga.”

“Tidak apa tuan kalau masalah ini memang kami berdua kok yang ingin membantu.”

“Ehm, yang dibilang mama betul tuh tuan.”

“Makasih ya sekali lagi.”

“Iya sama-sama tuan.”

“Jadi gimana kondisi sylvi saat ini bi?”

“Kondisi awalnya nya cukup parah tuan sebelum aku mengobati luka nya, ternyata luka yang diterima oleh nona sylvi ini lebih parah kaki betis dan pelipis nya penuh dengan darah, dan juga dengkul kakinya juga berdarah jika dibiarkan lebih lama bisa-bisa nona sylvi dalam keadaan yang bahaya, tapi untuk sekarang tidak apa luka nya telah ku perban untuk menutup nya dan dia juga sudah ku healing menggunakan healing magic ku.”

“Oh syukurlah kalau begitu.”

“Tapi kita tidak bisa membiarkan nya berlama-lama menggunakan pakaian yang sudah basah ini tuan karena jika kelamaan bisa-bisa tubuh nya akan sangat kedinginan dan akan menyebabkan menggigil dan juga menyebabkan dia demam tinggi.”

“Iya ini aku sudah belikan satu set pakaian untuk nya tolong kamu pakai kan ya.”

“Iya tuan aku pasti akan menggantikan nya.”

“Baiklah kalau gitu aku titip sylvi padamu ya nona viona.”

“Iya serahkan saja padaku tuan lebih baik kebawah saja dengan mama untuk makan dan ganti pakaian tuan juga.”

“Iya ini aku mau sekalian ganti baju ku juga.”

“Baiklah kalau gitu mari tuan ikut aku kebawah dan aku akan menyajikan makanan hangat untuk mu.”

“Makasih banyak ya bi.”

“Iya sama-sama.”

Setelah itu aku dan bibi pemilik penginapan inipun akhirnya meninggalkan kamar ini dan menuju ke lantai satu lagi dan sesampainya dilantai satu aku langsung ditujukan ruangan untuk aku ganti baju.

Setelah aku masuk ke ruang ganti baju tersebut akupun langsung membuka satu set pakaian yang tadi telah kubeli. dan alangkah terkejutnya aku melihat pakaian ku yang ternyata bukan hanya ada satu buah baju dan celana panjang tadi kubeli, tapi. ternyata ada satu set sebuah pakaian dalam juga dan ada sebuah sepucuk surat.

Buset sejak kapan aku beli satu set pakaian dalam juga.

Mana kutahu coba baca dulu itu isi surat nya siapa tau ada petunjuk disana.

Setelah itu akupun langsung membuka surat tersebut dan ternyata didalam surat itu ada tulisannya.

dan tulisannya itu bertuliskan.

“Tuan pelanggan yang terhormat, sebelumnya maaf jika aku memasukkan satu set pakaian dalam kedalam belanjaan mu, tapi. aku memasukkan nya satu set pakaian dalam tersebut tapi. alasan ku cukup sederhana kok aku hanya ingin tuan memakai pakaian yang layak, agar tuan juga bisa membuat wanita pujaan tuan itu terkesima dengan kegantengan tuan, karena tadi aku sempat melihat raut wajah tuan seperti tuan itu ingin membeli satu set pakaian dalam untuk dirimu sendiri juga, tapi. kamu sepertinya kekurangan uang makanya aku kasih kamu gratis saja dan kuharap tuan mau datang lagi ke toko ini ya.”

Tertulis hyena ^_^.

Walah ternyata yang ngasih satu set pakaian dalam ini mbak yang ada ditoko tadi toh pantes aja tadi dia ngasih ke ibu nya agar ibunya yang memberikan kantong belanja ku dan dia pas aku nanyain tempat bayar nya malah aku diarahin ke kasir tempat ibunya menjaga ternyata karena ini toh.

Haha tapi makasih banyak ya berkat mu aku jadi tidak perlu menggunakan pakaian dalam yang sama sekali lagi makasih ya hyena-san.

Setelah itu akupun langsung mengganti semua pakaian yang kupakai mau itu dari pakaian dalam maupun pakaian luar ku, ya aku nga mau mandi juga karena tubuhku saat ini benar-benar sudah kedinginan bisa-bisa kalau aku mandi tubuhku langsung membeku.

Tok tok tok

“Tuan.”

“Eh iya bi ada apa?”

“Maaf mengganggu tuan yang saat ini sedang mengganti pakaian tapi aku hanya ingin bilang bahwasanya makanan telah siap.”

“Oh baiklah bi kalau gitu beri aku lima menit terlebih dahulu karena aku masih harus merapikan rambutku terlebih dahulu.”

“Baiklah kalau gitu aku tunggu di tempat bar ya.”

Tempat bar? apakah tempat bar adalah tempat yang awal pertama aku masuk itu? ah lebih baik aku harus segera menjawab bibi itu.

“Iya bi.”

Wah aku harus buru-buru nih.

Tepat setelah itu diriku ini yang sudah selesai mengganti pakaian dan merapikan rambut ku akhirnya keluar dari tempat tadi menuju tempat bar yang ada ditempat awal aku bertemu dengan bibi tersebut.

“Maaf ya bi karena aku bibi jadi menunggu lama.”

“Ah iya gapapa tuan santai aja kok.”

“Ah iya bi tapi kenapa tempat ini disebut bar?”

“Ya itu karena sebetulnya tempat penginapan ini bukanlah hanya tempat penginapan saja tapi melainkan juga sebuah bar ya biasanya sih banyak yang datang nongkrong disini tapi dikarenakan hujan ya jadi nga ada yang datang kesini.”

“Hee, begitu toh.”

“Yaudah kalau gitu sini duduk lah tuan aku udah masakin tuan sup miso dan juga ikan tuna goreng.”

“Wah jadi disini juga ada sup miso ya.”

“Iya tuan sejujurnya sup miso ini juga menu baru yang belum aku tambahkan ke menu di sini.”

“Jadi aku orang pertama yang makan ini ya?”

“Iya, jadi kalau rasanya nga enak mohon dimaklumi ya.”

“Ya, makasih banyak ya bi karena telah repot-repot membuat aku makanan ini.”

“Ya sama-sama juga tuan.”

Setelah itu aku langsung menghampiri meja yang sudah tertata piring makanan dan lalu setelah nya aku langsung duduk bangku yang ada di tempat meja tersebut.

Hmm, aromanya wangi sekali.

Aku coba sesuap dulu ah sup miso nya.

Slurp, ah enak banget kuah sup miso nya. ya walaupun masih belom sebanding dengan sup miso buatan ibu sih karena kayak ada satu bahan yang kurang tapi ya seenggaknya enak lah untuk aku makan.

“Jadi gimana tuan rasa sup miso nya?”

“Ini enak kok bi, walaupun bagiku kayak ada suatu bahan yang kurang tapi masih cukup enak. aku makan kuahnya juga enak terlebih lagi sup miso nya juga masih panas jadi enak untuk ku makan.”

“Makasih atas pujian nya tuan.”

“Mm sama-sama bibi.”

Setelah itu akupun langsung menghabiskan makanan tersebut tanpa tersisa.

“Terima kasih atas makanan nya bibi.”

“Ya terima kasih kembali tuan.”

“Eh, bibi tau kata yang aku ucapkan tadi?”

“Ah iya aku tau kata-kata mu tadi karena dulu juga ada orang yang pernah mengucapkan kata seperti itu juga tuan.”

“Hee, pantas saja.”

“Ya begitulah hehe.”

“Bibi maaf sebelumnya aku menanyakan hal ini kepada mu tapi apakah aku boleh tidur dimeja ini saja?”

“Eh tidur dimeja ini maksudnya tuan?”

“Ini hanya untuk hari ini saja kok boleh ya?”

“Ya boleh-boleh aja sih tapi maksud kamu tidur dimeja ini gimana tuan? soalnya aku masih kurang paham.”

“Ya maksud ku, aku akan tidur dimeja ini sambil duduk bi karena kamar yang tadi ku bayarkan sudah dipakai untuk ruangan istirahat sylvi.”

“Eh tapi kamu gapapa tuh kayak gitu?”

“Gakpapa bi aku udah terbiasa tidur seperti ini.”

“Ya-yaudah lah kalau begitu tunggu bentar aku ambilkan dulu selimut untuk mu.”

“Iya.”

Setelah itu bibi tersebut pun sambil membawa mangkok dan piring bekas makan tadi masuk kedalam dapur nya kembali dan dia pun segera ambil selimut.

Tapi sebelum bibi itu memberikan selimut nya tersebut mata ku sudah mulai berat dan ingin segera menutup.

Ya gapapa lah toh aku juga udah ditempat yang ama.

Zzzz.

“Tuan ini selimut ny—.”

Yah udah tidur duluan dia tapi kayaknya tuan ini betul-betul kelelahan ya, daritadi aku tidak sedikit pun melihat senyuman diwajahnya itu sepanjang tadi yang aku perhatikan wajah tuan ini bukannya tersenyum tapi malahan yang aku lihat adalah wajah yang penuh khawatir, wajah yang penuh kelelahan apalagi tadi dia sampai melindungi sylvi dengan sayapnya.

Haha sepertinya aku menemukan seorang manusia yang menarik lagi ya, terlebih lagi dia bahkan sampai rela melakukan apapun demi kesembuhan nya nona sylvi alias athena, zeus sepertinya kau akan bahagia jika kau melihat anak mu diperlakukan seperti ini, ya walaupun pada awalnya sih aku juga kurang tau kalau ternyata nona sylvi itu adalah si athena sampai anak ku itu memberitahu ku bahwa wanita yang dibawa oleh anak laki-laki ini adalah athena, sebetulnya aku juga merasa penasaran kenapa bisa athena yang terkenal di antara semua dewi dia adalah dewi yang paling dingin kepada semua orang bahkan kepada sesama saudara nya saja dia sering mengabaikan mereka termasuk anak ku juga, tapi ya jika memang athena benar-benar ada didekat anak ini berarti aku harus menjaganya juga kayak waktu itu, lagi-lagi pekerjaan berat menjadi seorang dewa hadeh rasanya pengen jadi manusia aja deh hidup dengan damai di tempat penginapan yang aku miliki ini.

Ya walaupun aku masih belom bisa memastikan bahwasanya kamu ini sebetulnya seorang manusia biasa atau bukan karena ya manusia mana yang mempunyai sayap terlebih lagi kedua sayap nya itu berbeda sayap yang satunya seperti sayap seorang angel yang satunya lagi seperti sayap nya seorang bangsa demon, tapi ya siapa peduli yang terpenting anak ini mempunyai kepribadian yang baik itu saja sudah cukup untuk ku.

Ya untuk sekarang kau bisa melepaskan beban itu untuk sejenak ya tuan hikaru walaupun kau belum memberitahu kan nama mu kepada ku tapi aku sebetulnya sudah tau nama mu pas kau kembali dari luar dan membawa pakaian yang baru kau beli, kembali bangun lah dengan wajah yang ceria ya.

Sementara itu disisi yang lain.

Nona sylvi kamu ini perempuan paling beruntung ya bisa dapat lelaki yang seperti tuan tadi yang perhatian padamu bahkan rela melakukan apapun demi dirimu ini sembuh kembali.

Seandainya saja aku juga bisa menemukan lelaki seperti tuan itu.

Hah, ah lebih baik aku kabari tuan itu dulu kalau nona sylvi udah aku gantikan pakaian nya.

Tepat setelah itu akupun akhirnya meninggalkan kamar itu dan pergi ke lantai satu.

“Tuan nona sylvi dia udah.”

‘Sttt.’

‘Jangan kenceng-kenceng suara mu itu tuan ini sudah tertidur sangat pulas.’

‘Eh lalu siapa yang bakal jagain nona sylvi mama?’

‘Kamu jaga dulu lah ya itu nona sylvi soalnya kamu nga mungkin membangun kan tuan ini karena dia seperti sangat kelelahan tadi makanya untuk sekarang lebih baik kamu yang temani dulu ya nona sylvi dan sekalian kamu check keadaannya terus.’

‘Huh baiklah kalau begitu mama aku akan ke kamar nona sylvi lagi.’

‘Hmm, aku minta tolong ya oh ya nanti makanan mu akan kukirim kekamar juga sekalian makan untuk nona sylvi juga.’

‘Iya mama.’

‘Hmm bagus itu baru anak kesayangan mama.’

‘///A-apaan sih mama ini! udah ah aku mau ke kamar dulu.’

‘Ok.’

Setelah itu akupun langsung pergi lagi naik ke lantai dua untuk menjaga nona sylvi seperti yang mama perintah kan.

Semoga kamu cepat sembuh ya nona sylvi, hmm bukan lebih tepatnya kak athena.

Episodes
1 Prolog
2 chapter 1 dunia baru kisah baru petualangan yang baru juga
3 Chapter 1 kehidupan baru tanpa dia
4 chapter 2 belajar tentang sihir
5 Chapter 2 hari pertama tanpa dia dan awal mula kebangkitan kekuatan ku.
6 chapter 3 part 1 pertemuan yang tidak terduga
7 Chapter 3 part 2 pertemuan yang tidak terduga
8 chapter 3 part 3 pertemuan yang tidak terduga
9 chapter 3 part 4 pertemuan yang tidak terduga
10 Chapter 3 part 5 Pertemuan yang tidak terduga
11 Chapter 3 awal mula tercipta nya dunia ini
12 Chapter 4 part 1 Pertemuan kembali diriku dengan sang monster
13 Chapter 4 part 2 pertemuan kembali diriku dengan sang monster
14 Chapter 4 Part 3 pertemuan kembali diriku dengan si monster
15 Chapter 4 part 4 pertemuan kembali diriku dengan si monster
16 Chapter 4 part 5 pertemuan kembali diriku dengan si monster
17 Chapter 4 sehari sebelum hilang nya keberadaan diriku dan via
18 Chapter 5 bangunnya sylvi dan pertemuan pertama ku dengan Lia di dunia ini
19 Chapter 5 berkontrak dengan horus dan pergi nya diriku dari Kerajaan ini
20 Chapter 6 sylvi vs Lia?
21 Chapter 6 Latihan Neraka
22 Chapter 7 kedatangan darkness ke dunia infernum
23 Chapter 7 part 1 Perpisahan uriel dan behemoth dan bertemu nya albert dengan via
24 Chapter 7 part 2 Perpisahan uriel dan behemoth dan bertemu nya albert dengan via
25 Chapter 7.5
26 Chapter 8 kegelapan vs kematian.
27 Chapter 8 Terbongkarnya identitas asli milik mikhael.
Episodes

Updated 27 Episodes

1
Prolog
2
chapter 1 dunia baru kisah baru petualangan yang baru juga
3
Chapter 1 kehidupan baru tanpa dia
4
chapter 2 belajar tentang sihir
5
Chapter 2 hari pertama tanpa dia dan awal mula kebangkitan kekuatan ku.
6
chapter 3 part 1 pertemuan yang tidak terduga
7
Chapter 3 part 2 pertemuan yang tidak terduga
8
chapter 3 part 3 pertemuan yang tidak terduga
9
chapter 3 part 4 pertemuan yang tidak terduga
10
Chapter 3 part 5 Pertemuan yang tidak terduga
11
Chapter 3 awal mula tercipta nya dunia ini
12
Chapter 4 part 1 Pertemuan kembali diriku dengan sang monster
13
Chapter 4 part 2 pertemuan kembali diriku dengan sang monster
14
Chapter 4 Part 3 pertemuan kembali diriku dengan si monster
15
Chapter 4 part 4 pertemuan kembali diriku dengan si monster
16
Chapter 4 part 5 pertemuan kembali diriku dengan si monster
17
Chapter 4 sehari sebelum hilang nya keberadaan diriku dan via
18
Chapter 5 bangunnya sylvi dan pertemuan pertama ku dengan Lia di dunia ini
19
Chapter 5 berkontrak dengan horus dan pergi nya diriku dari Kerajaan ini
20
Chapter 6 sylvi vs Lia?
21
Chapter 6 Latihan Neraka
22
Chapter 7 kedatangan darkness ke dunia infernum
23
Chapter 7 part 1 Perpisahan uriel dan behemoth dan bertemu nya albert dengan via
24
Chapter 7 part 2 Perpisahan uriel dan behemoth dan bertemu nya albert dengan via
25
Chapter 7.5
26
Chapter 8 kegelapan vs kematian.
27
Chapter 8 Terbongkarnya identitas asli milik mikhael.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!