My First Love
"Ini buat Kak Ardhan."
Seorang gadis dengan dress bunga-bunga merah muda yang dipadukan dengan cardigan berwarna senada itu memberikan sebuah coklat pada pria di hadapannya sambil menunduk malu. Rona merah di pipinya dapat terlihat dengan jelas meskipun ia menunduk untuk menghindari tatapan dari pria yang sudah lama ia sukai.
Coklat yang ia berikan tak kunjung diambil. Hal itu membuatnya berniat menarik kembali tangannya, tapi belum sempat ia melakukan itu coklat pemberiannya sudah berpindah tangan pada cowok itu.
"Terima kasih udah mau terima coklat dari aku.. emm semangat kuliahnya Kak Ardhan," katanya sebelum berlari meninggalkan pria itu karena malu.
Sedangkan di tempatnya berdiri Ardhan Sebastian dengan satu tangan yang memegang coklat dan tangan lainnya di saku celana itu menatap ke arah gadis yang berlari meninggalkannya dengan seulas senyum tipis.
Tidak biasanya orang yang mendekatinya bersikap malu-malu begitu.
Ardhan Sebastian, mahasiswa jurusan ekonomi yang baru saja memasuki semester tiga itu dikenal sebagai cowok cuek dan sombong. Meskipun begitu ada banyak gadis yang secara terang-terangan menyatakan cinta padanya.
Biasanya Ardhan akan langsung menolak dan meminta mereka untuk berhenti, tapi sepertinya hal itu tidak berlaku untuk gadis yang baru saja menemuinya itu.
"Sumpah tega banget lu sama gue, Dan."
Dari arah belakang sosok Arthan Sebastian, kembarannya itu muncul dan mendorong bahunya cukup keras.
"Wihh coklat, mantap buat gue.."
"Enggak!"
Ardhan tiba-tiba berubah galak dan langsung memasukkan coklat itu ke saku jaket yang saat ini ia kenakan.
"Pelitttt." Arthan menyorakinya yang membuat Ardhan berdecak kesal.
"Dari siapa, sih? Dari cewek lo, ya?" tebak Arthan sambil menaik turunkan alisnya.
"Dari cewek lo," kata Ardhan kesal.
"ARDHANNN GUE TINJU LO SUMPAH."
Ardhan memejamkan matanya sejenak ketika mendengar teriakan yang memekakkan telinga itu. Dia langsung menoleh dan menatap kembarannya dengan sengit.
"Mau pulang apa mau gue tinggal?" tanya Ardhan to the point.
"PULANGGGG!"
Arthan langsung berlari menghampiri kembarannya sebelum ia benar-benar ditinggal. Karena percayalah ARDHAN SANGAT TEGA SAMA KEMBARANNYA.
"Tumben gue enggak boleh makan coklatnya. Biasanya lo selalu memberikan pemberian dari fans fans lo itu ke kembaran lo yang paling ganteng ini," kata Arthan yang mengekor dibelakang kembarannya.
Oh iya satu lagi Ardhan itu kalau jalan cepet banget dia suka ketinggalan. Kayaknya kaki dia ada rodanya.
"Fans apa? Gue bukan artis," ucap Ardhan.
"Yaaa sama aja. Mereka kan naksir lo, jadi gue sebut sebagai fans. Jawab dulu woyyy kenapa gue enggak boleh makan coklat itu? Kenapa lo enggak memberikan coklat itu kepada gue? Kenapa Ardhan? Kenapaaa?" tanya Arthan dengan penuh drama.
Ardhan hanya bisa menghela nafasnya lelah. Kalau boleh jujur kadang dia lelah sekali dengan tingkah laku kembarannya ini.
Kalau bisa ditukar tambah udah dia tukar tambah tuh Arthan.
"Lo bisa enggak jangan lebay, Tan? Gue sebagai kembaran lo capek banget," kata Ardhan.
"Yaelah kebanyakan ngeles. Cepetan jawab dulu pertanyaan gue. Apa jangan-jangan itu dari cewek yang lo suka? Makanya lo enggak mau kasih ke gue," tebak Arthan yang tidak peduli dengan keluhan saudaranya itu.
Menurutnya Ardhan harusnya sangat bahagia memiliki kembaran yang sangat ceria, pintar dan tidak sombong sepertinya dirinya ini.
"Ngaco. Gue lagi mau makan coklat, makanya enggak gue kasih ke lo," kata Ardhan asal.
Arthan mengangguk faham. Dia pun diam, tapi ketika melihat para gadis yang menyapanya Arthan langsung balas menyapa sambil mengedipkan sebelah matanya, genit.
Padahal mah mereka nyapa Ardhan bukan dia.
......................
Natasha Renjana, gadis itu tersenyum setelah berhasil memberikan coklat pada pria yang sudah tiga bulan ini ia kagumi. Tadi adalah kali pertama ia memberanikan diri untuk memberikan coklat pada Ardhan setelah berminggu-minggu ia hanya berani menatap pria itu dari jauh.
Bisa dibilang ia jatuh cinta pada pandangan pertama pada Ardhan. Pertama kali ia melihat pria itu bermain basket yang membuatnya terlihat tampan berkali-kali lipat. Selain itu dia juga sering mendengar tentang Ardhan yang selalu dibilang tampan dan sangat terkenal di kalangan para gadis.
Tapi, Natasha juga tidak percaya diri untuk mendekati pria itu setelah mendengar kabar banyak gadis-gadis cantik yang mendapatkan penolakan dari Ardhan Sebastian.
Contohnya adalah Aneisha Azura, duta kampus yang menyatakan cinta pada Ardhan dan mendapatkan penolakan darinya. Kalau dibandingkan dengan Aneisha jelas saja dia pasti kalah jauh.
Tapi, Natasha ingin mencoba keberuntungan. Salah satunya dengan memberi coklat dan sekarang dia juga memberanikan diri untuk mengirim pesan pada Ardhan.
Hanya pesan singkat yang ia kirimkan dan sekarang Natasha sibuk memandangi ponselnya, menunggu pesan itu dibaca lalu dibalas oleh Ardhan.
Natasha juga memandangi foto profil Ardhan yang terlihat begitu menawan meskipun wajahnya tidak kelihatan.
"Nat, udah deh nyerah aja. Tipe Kak Ardhan pasti bukan yang kayak lo, mending sama cowok yang jelas-jelas naksir lo."
Perkataan itu membuat Natasha menatap temannya dengan wajahnya cemberut. Tentu saja dia tidak mau menyerah begitu saja, buktinya tadi coklatnya diterima padahal katanya tidak semua yang memberikan hadiah akan Ardhan terima.
"Enggak semudah itu, Le." Natasha menanggapi dengan santai perkataan temannya, Azalea.
"Aku enggak berharap banyak kok selama ngedeketin Kak Ardhan, tapi aku tuh beneran suka bangettt. Aku udah jatuh cinta pada pandangan pertama sama Kakak tingkat kita yang tampannya paripurna itu," kata Natasha dengan mata berbinar ketika menceritakan tentang Ardhan.
Azalea menggelengkan kepalanya pelan, tapi ia dibuat terkejut ketika temannya itu tiba-tiba berteriak.
"Nat, apaan, sih???" protes Azalea.
"KAK ARDHAN BACA CHAT AKU! IHHH LE DIA NGETIK LE! CHAT AKU MAU DIBALAS."
Natasha benar-benar heboh, tapi Azalea pun terlihat terkejut ketika mendengarnya. Setahunya Ardhan hampir tidak pernah membalas pesan dari orang-orang yang mendekatinya.
Ia pun ikut melirik handphone Natasha, tapi kemudian dia tertawa ketika melihat Ardhan hanya membalas dengan satu kata.
Natasha :
Halo, kak ardhannn ini aku Natasha yang tadi kasih kakak coklat hehehehe
Makasih yaaa kakk udah terima coklat dari aku dan maaf juga kalau aku tiba-tiba chat hehehe aku dapat nomor kakak dari kak bisma
^^^Ardhan :^^^
^^^sama²^^^
Azalea tertawa meledeknya, tapi Natasha malah tersenyum lebar seperti habis mendapatkan hadiah besar saja. Menurut gadis itu ini adalah awal keberuntungannya dalam mendekati Ardhan.
Dia tidak akan menyerah. Selama Ardhan tidak memberikan penolakan langsung padanya maka Natasha akan tetap maju. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, termasuk meluluhkan hati Ardhan Sebastian yang katanya sekeras batu.
Dan perjalanan meluluhkan hati Ardhan akan segera dimulai.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments