Agra Mesum

Keesokan harinya Agra telat lagi datang kesekolah. Dan berakhir membersihkan toilet cowok kelas XI dan dilanjutkan dengan lari keliling koridor 25 putaran. Setelah selesai membersihkan toilet kini Agra melanjutkan hukumannya berlari keliling koridor. Sebenarnya Agra bisa saja kabur, namun sekarang ia malas berdebat dengan guru BK kesayangannya itu. Agra terus mengumpat sambil berlari.

"Capek banget gue, nyet!" gerutu Agra sesekali menyeka keringat didahinya, yang membuat siswi siswi yang melihat itu menjerit kagum kepada Agra yang nampak keren saat berkeringat.

"Hufftt... Gila tuh guru ngasih hukuman gak ada nego-negonya dikira gue robot apa!" kesal Agra.

Karena terlalu sibuk mengumpat gak jelas, Agra tidak melihat didepannya ada seorang perempuan yang berjalan dengan beberapa buku tugas ditangannya, sehingga tanpa sengaja mereka tabrakan.

Brukkk.

"Sshh...." cewek tersebut meringis kesakitan karena bokongnya yang mencium lantai, dan buku-bukunya yang jatuh berantakan.

Sedangkan Agra tambah mengumpat karena merasa sial sekali hari ini.

"Kambing. Sial banget sih gue!" gerutu Agra sambil menepuk celana bagian belakangnya yang kotor karena terjatuh. Entah karena tenaga cewek itu yang kuat atau Agra yang sudah lemah karena hukumannya sehingga ia terjatuh.

"Gue minta ma—LO?!" Awalnya cewek itu ingin meminta maaf tapi setelah melihat siapa yang menabraknya, ia kemudian terbelalak kaget lalu mendengus kesal.

"Lo punya mata gak sih sampai-sampai nabrak orang?!" omel cewek itu.

"Eh, nyonya Aurora yang terhormat lo gak liat ini mata gue ada dua?!" balas Agra sambil memdekatkan wajahnya dan melototkan matanya kepada Aurora. Yah, cewek yang ditabrak Agra adalah Aurora, cewek beasiswa yang pemberani.

Aurora yang merasa risih mendorong wajah Agra agar menjauh dari wajahnya.

"Ih, apansih lo! Jauh-jauh sana! Lain kali kalo jalan tuh liat-liat untung bokong gue gak lecet!" cerocos Aurora kesal.

"Coba mana liat bokong lo!" ucap Agra polos

"Iiihh... Mesum loo... Agra sialan!" pekik Aurora sambil meghujani pukulan pada lengan Agra, sehingga membuat Agra meringis.

"Aw... Aw... Eh, gue becanda doang, elahh!" sanggah Agra, sehingga Aurora menghentikan aksinya.

"Dasar cowok manja, tukang bully, pembuat onar, otak mesum!!" hardik Aurora pada Agra lalu memungut bukanya yang berserakan lalu pergi meninggalkan Agra yang terkekeh melihat raut wajah kesalnya.

"Lucu," gumam Agra tanpa sadar kemudian tersenyum

Sesaat kemudian dia sadar dengan apa yang diucapkannya kini menggelengkan kepalanya.

"Apaansih gue ngapain ngatain dia lucu!" sargah Agra pada dirinya sendiri.

*****

"Huufftt..." Aurora tiba-tiba saja datang duduk dimejanya dekat Keyra setelah meletakkan buku yang ia bawa tadi ke meja guru, karena sebelum guru terkiller itu masuk buku tugas harus tersedia kalo tidak, bisa mampus satu kelas dapat kultum pagi-pagi. Ia  lalu menelungkupkan wajahnya dilipatan lengannya. Keyra yang melihat itupun heran sehingga bertanya ke Aurora.

"Kenapa lo? Kusut bener tuh muka," tanya Keyra sedikit bercanda.

"Kenapa sih harus ada makhluk nyebelin, ngeselin, bikin darah tinggi kayak dia?!" bukannya menjawab pertanyaan Keyra, Aurora malah ngedumel seperti orang frustasi. Keyra semakin dibikin heran dengan sahabatnya ini.

"Lo kenapa sih, Ra? Makhluk apaan maksud lo? Siapa yang nyebelin?" tanya Keyra beruntun karena sudah kepo maksimal.

"Siapa lagi kalo bukan si cowok manja sialan itu!" jawab Aurora dengan wajah kesal saat menyebutkan kalimat 'si anak manja'.

Keyra berfikir sejenak, siapa si cowok manja ini. Beberapa detik kemudian Keyra manggut-manggut karena sudah tau siapa yang Aurora maksud.

"Maksud lo Agra?" tanya Keyra santai.

"Siapa lagi coba cowok manja nyebelin selain dia. Benci banget gue sama dia. Setiap ngeliat mukanya tuh pengen banget gue injek-injek muka songongnya. Ihh... Gemes gue lama-lama!" Gemas Aurora yang ingin sekali menginjak injak muka songong Agra.

Kini Keyra menahan tawa melihat raut kekesalan pada wajah Aurora untuk Agra. Ia tahu pasti Agra sengaja melakukan ini, untuk membuat Aurora marah.

"Gak baik lo Ra terlalu benci sama seseorang nanti jadi cinta, loh...." ucap Keyra dengan nada mengejek sambil mencolek dagu Aurora.

"Ih apaansih, Key?! Amit-amit dah gue sama dia iihh...." Aurora bergidik ngeri mendengar penuturan Keyra.

"Emang dia ngapain lo sampe-sampe lo pengen banget nginjek-nginjek dia?" tanya Keyra penasaran.

Aurora pun menceritakan kejadian di koridor tadi dengan Agra pada Keyra tanpa sedikitpun yang terlewatkan.

"Pffttt...." kini Keyra menahan tawanya mendengar cerita Aurora mengenai Agra yang dengan santainya ingin mengecek sesuatu yang berharga bagi Aurora.

Aurora yang awalnya sudah kesal kini bertambah kesal karena Keyra yang menertawakannya. Aurora kembali menelungkupkan wajahnya dilipatan tangannya.

"Tau ah gelap!" kesal Aurora.

"Hehe... Canda elah baperan amat sih neng," canda Keyra. Namun Aurora hanya diam tidak menanggapi Keyra.

****

Kantin.

"Lo ngapa sih dari tadi senyam-senyum gaje gitu?" heran Deon pada Agra yang sedari tadi senyam-senyum gak jelas pasca kena hukuman

"Lo bahagia dihukum kali ini?" Kini Alif yang bertanya.

Agra mendengus kesal mendengar pertanyaan teman-temannya, sebenarnya ia juga tak tahu apa yang membuatnya bahagia sampai senyam-senyum sendiri.

Agra mengernyit bingung saat Deon menempelkan tangannya dikening Agra.

"Gak panas kok," Guman Deon dengan muka bingungnya.

Agra menepis tangan Deon, karena kelakuannya yang bikin Agra kesal.

"Apaan sih lo?!" kesal Agra sambil menepis tangan Deon. Dan dibalas cengiran minta ditabok oleh Deon. Sedangkan Alif hanya terkekeh geli melihat dua makhluk astral dihadapannya ini.

"Jadi kenapa?" tanya Alif to the point. Karena Alif tidak suka bertele-tele orangnya.

Agra pun menceritakan apa yang ia alami tadi mulai dari dihukum membersihkan seluruh toilet kelas XI hingga percekcokannya dengan Aurora, yang berakhir membuat cewek itu kesal.

Duo cecunguk yang mendekar cerita Agra kini manggut-manggut saling tatap dan senyum gak jelas.

"Oh... Jadi cewek yang berani ngelawan lo di kantin itu yang bikin lo kayak orang gila gini?" goda Deon pada Agra sementara Alif hanya manggut-manggut membenarkan ucapan Deon.

"Apaan sih lo. Ya nggak lah!" sanggah Agra.

"Noh, putri Aurora lo!" tunjuk Alif dengan dagunya kearah pintu kantin dimana Aurora dan Keyra beriringan masuk ke kantin.

Agra yang membelakangi pintu kantin kini menegok ke belakang, dan benar saja disana ada Aurora yang sedang mencari bangku yang kosong. Deon yang melihat itupun tiba-tiba menunjukkan senyum miringnya lalu.

"Keyra!!" Teriak Deon pada Keyra yang masih sibuk melihat ke seluruh penjuru kantin untuk mencari meja yang kosong. Keyra yang merasa namanya dipanggil pun mengalihkan pandangannya ke arah suara, begitupun dengan Aurora. Sedangkan Agra kini menatap Deon dengan alis berkerut bingung, lain halnya dengan Alif yang terkekeh karena sudah tau maksud Deon.

Keyra mengangkat satu alisnya seolah bertanya "apa?"

"Sini!!" ajak Deon sambil melambaikan tangannya seperti orang yang memanggil. Arga yang sudah tahu maksud Deon kini melotot kepada Deon yang dibalas dengan cengiran tak berdosa dari Deon.

Keyra yang dipanggil kini berjalan menuju meja Agra dkk sambil menarik tangan Aurora. Aurora mencoba memberontak karena malas melihat muka songong Agra.

"Kenapa, Yon?" tanya Keyra pasca sampai di meja Agra dkk. Sedangkan Agra dan Aurora kini saling menatap tajam satu sama lain.

"Duduk sini aja Key lagian udah gak ada yang kosong," ajak Deon.

"Gak usah deh. Noh liat muka fans-fans lo udah kayak mau makan gue sama Aurora tau gak?" tolak Keyra karena seluruh cewek dikantin menatapnya sinis, karena mereka ada di meja Agra dkk.

"Udahlah duduk aja! Gak usah peduliin mereka," Kini Alif yang bersuara sedangkan Agra sengaja menyibukkan dirinya dengan ponselnya.

"Ya udahlah," pasrah Keyra.

"Duduk Ra." lanjut Keyra pada Aurora yang cuma berdiri

"Gue balik aj-" Omongan Aurora terpotong karena suara Agra.

"Ck. Kalo mau mah gak usah sok-sokan nolak!" potong Agra sinis tanpa menatap Aurora.

"Sok tau lo!" Ketus Aurora pada Agra.

Sedangkan Agra hanya mengangkat bahunya acuh dan menyeruput jusnya. Sementara Aurora kini telah duduk dihadapan Agra karena di tarik oleh Keyra.

Kini meja mereka dipenuhi canda tawa akibat kelucuan Deon dan Keyra sedangkan Aurora hanya diam memakan makanannya. Dion yang penasaran pun akhirnya bertanya pada Aurora.

"Ra, kok diem aja?" lanjut Deon pada Aurora yang hanya diam memakan makananya tanpa Menanggapi candaan mereka.

"Bokongnya masih sakit kali!" cetus Agra asal.

Semua teman-temannya cekikikan menahan tawa karena wajah Aurora yang sudah memerah antara memahan amarah dan malu. Aurora yang kini mendentingkan sendoknya dipiring sehingga mengundang tatapan dari penghuni kantin. Aurora menatap Agra dengan tatapan tajam sementara yang ditatap sedang menahan tawa.

"Kenapa natap gue kayak gitu? Mau gue obatin bokong lo supaya gak sakit lagi?" tanya Agra dengan nada mengejek.

"Agraaaa...." teriak Aurora geram.

Semua penghuni kantin menatap Aurora bingung ada juga yang menatapnya sinis karena berani meneriangi nama pangeran mereka.

"Kenapa? Mau? Ayo gue mah siap aja!" canda Agra menatap jahil Aurora.

"Agra mesum, brengsek, sialan mati aja lo!" geram Aurora seraya berjalan ke kursi Agra dan menghujani Agra dengan cubitan di punggung Agra sehingga membuatnya meringis kesakitan.

"Eh... Eh... Adaw... Becanda doang elah... Aduhh!" Aurora kini menghentikan aksi cubitannya dan memandang tajam Agra.

"Mesum!" desis Aurora lalu menghentakkan kakinya pergi keluar kantin, tanpa memperdulikan Agra dan teman-temannya serta Keyra yang kini menertawakannya.

***

Kriiinggg... kriiinggg...

Bel pulang sekolah telah berbunyi, semua siswa siswi Demiand Senior High School berlomba-lomba untuk pulang kerumah masing-masing.

Sama halnya dengan kedua sejoli ini, siapa lagi kalau bukan Aurora dan Keyra. Aurora dan Keyra beriringan berjalan ke arah gerbang sekolah yang harus melewati parkiran terlebih dahulu. Mereka berjalan sembari bercanda dan tertawa bersama, namun tiba-tiba Ekspresi Aurora berubah pada saat akan melewati parkiran.

Keyra yang melihat perubahan ekspresi Aurora pun mengikuti arah pandang Aurora. Dan yah disana ada Agra cs. Alif dan Agra yang sibuk mengobrol entah apa yang diobrolin sementara Deon malah asik menggoda Adik kelas yang melewati parkiran.

"Aelah, Ra gak usah bete gitu kali mukanya liat mereka," sambar Keyra santai.

"Eh. Apaan? Siapa yang bete ngeliat siapa?" tanya Aurora grogi karena kedapatan merhatiin Agra cs.

"Ck, lo gak pandai boong sama gue Ra." balas Keyra.

Aurora menghela nafas. "Ya gue kesel aja gitu liat muka mereka apalagi Agra." ucap Aurora kesel sambil melirik ke arah Agra cs yang sedang asik bercanda.

"Kan gue udah bilang sama lo jangan terlalu benci, tiati lo jatuh cinta sama dia," sahut Keyra.

"Ish... Gak mungkin lah!" sargah Aurora cepat

"Kita liat aja nanti!" balas Keyra santai sambil mengindikkan bahunya.

"Ih Key, disini tuh kesannya lo nyumpahin gue buat jatuh cinta sama tuh cowok manja!" ucap Aurora kesal lalu melirik ke Agra pada saat menyebut kata "Cowok Manja"

"Hehe...." cengir Keyra

Aurora hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah sahabatnya ini.

"Ra pulang bareng gue aja yuk! Sekalian nginep atau paling gak mampir kek dirumah gue. Mumpung gue lagi bawa mobil nih," Tawar Keyra oada Aurora pada saat telah sampai di mobil Keyra.

"Gimana yah, Key?" Aurora menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal karena tak enak menolak ajakan Keyra namun juga tak bisa menerima ajakan Keyra karena ingin istirahat. Kemarin ia bekerja sampai malam dan tidur pada jam 2 malam lalu bangun jam 5 subuh.

"Mau yah Ra, kan lo juga hari ini cuti. Pliiss...," pinta Keyra dengan wajah memelasnya

"Maaf Key gue gak bisa sumpah, gue bener-bener capek. Gue pengen istirahat full hari ini," Tolak Aurora dengan menunduk karena merasa bersalah menolak ajakan Keyra

Keyra menghela nafas berat karena Aurora yang susah sekali diajak. Karena ajakan pulang bareng Aurora di tolak, Keyra menepuk bahu Aurora lalu pamit pulang yang dibalas anggukan disertai senyum oleh Aurora.

Setelah kepergian Keyra kini Aurora menoleh sekilas ke arah geng Agra yang masih asik mengobrol lalu melanjutkan langkahnya ke halte menunggu angkutan umum yang lewat.

***

Sudah hampir setengah jam lamanya Aurora menunggu angkutan umum namun kini belum juga datang-datang. Aurora sudah berkali-kali menghembuskan nafas bosan. Jam kini tengah menunjukkan jam 3:30 sekolah pun telah lama sunyi beberapa menit yang lalu. Untung saja hari ini Aurora libur kalau tidak mungkin ia telah dipecat dari pekerjaannya.

Saat tengah menunggu angkutan umum yang keberadaannya gak tau kapan akan datang, sebuah motor sport hitam berhenti tepat didepannya. Mendengar suara motor berhenti Aurora mendongakkan wajahnya melihat siapa wajah dibalik helm full face berwarna hitam itu. Aurora hanya diam menatap sang pemilik motor dengan wajah datarnya, hingga akhirnya wajah dibalik full face itupun menunjukkan rupanya.

"Butuh tumpangan?" tanya sang pemilik motor sport itu.

🖤

🖤

🖤

Episodes
1 Agra Fransisco Demiand
2 Aurora Mauren
3 Cewek Beasiswa
4 Matanya Berair
5 Agra Mesum
6 Sok Jagoan
7 Gak Punya Perasaan
8 Gara-Gara Aurora
9 Siapa?
10 Reynald Erlangga
11 Balapan
12 Perang Dingin
13 Jeleous
14 Telat Bareng
15 Maaf
16 With Agra
17 With Agra (2)
18 Pasar Malam dan Pengintai
19 Tawuran Dadakan
20 Perasaan Aurora
21 Papa Bram
22 Pertemuan Dikantor
23 Agra Aneh?
24 Agra dan Reynald
25 Perasaan Yang Berbeda
26 Pingsan
27 Jadi?
28 Jawaban Aurora
29 Happy
30 Deon Home's
31 Mall
32 Perpustakaan
33 Tempat Teduh
34 Ujian Kenaikan Kelas
35 Persiapan Pensi
36 Pensi
37 Patah Hati Rey
38 Tanpa Kabar
39 She's Back
40 Puncak kemarahan Rey
41 Kalahnya Agra
42 Rumah Sakit
43 Takut
44 Sebuah Fakta
45 Garis Terdepan
46 Perasaan Rey
47 Aneh
48 Mulai Curiga
49 Kedapatan
50 Terungkap
51 Hurt
52 Pedih
53 Rey's Angry
54 Rey dan Aurora
55 Baikan
56 On Rooftop
57 With Friend's
58 Rain and Tears
59 Sick
60 Persiapan
61 Harusnya
62 Kata Aurora
63 Lena, Agra & Rey
64 News
65 Olahraga
66 Ice Cream
67 Pergi
68 Where is Aurora?
69 Khawatir
70 She Leave Him
71 Missing You
72 Lena menyerah?
73 Penawaran Bram
74 APAAN, NIH? APAAN?!
75 Find Her
76 INFO SAQUEL!1!1!
77 SKEFOOO!!!!
78 SAQUEL AGRA
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Agra Fransisco Demiand
2
Aurora Mauren
3
Cewek Beasiswa
4
Matanya Berair
5
Agra Mesum
6
Sok Jagoan
7
Gak Punya Perasaan
8
Gara-Gara Aurora
9
Siapa?
10
Reynald Erlangga
11
Balapan
12
Perang Dingin
13
Jeleous
14
Telat Bareng
15
Maaf
16
With Agra
17
With Agra (2)
18
Pasar Malam dan Pengintai
19
Tawuran Dadakan
20
Perasaan Aurora
21
Papa Bram
22
Pertemuan Dikantor
23
Agra Aneh?
24
Agra dan Reynald
25
Perasaan Yang Berbeda
26
Pingsan
27
Jadi?
28
Jawaban Aurora
29
Happy
30
Deon Home's
31
Mall
32
Perpustakaan
33
Tempat Teduh
34
Ujian Kenaikan Kelas
35
Persiapan Pensi
36
Pensi
37
Patah Hati Rey
38
Tanpa Kabar
39
She's Back
40
Puncak kemarahan Rey
41
Kalahnya Agra
42
Rumah Sakit
43
Takut
44
Sebuah Fakta
45
Garis Terdepan
46
Perasaan Rey
47
Aneh
48
Mulai Curiga
49
Kedapatan
50
Terungkap
51
Hurt
52
Pedih
53
Rey's Angry
54
Rey dan Aurora
55
Baikan
56
On Rooftop
57
With Friend's
58
Rain and Tears
59
Sick
60
Persiapan
61
Harusnya
62
Kata Aurora
63
Lena, Agra & Rey
64
News
65
Olahraga
66
Ice Cream
67
Pergi
68
Where is Aurora?
69
Khawatir
70
She Leave Him
71
Missing You
72
Lena menyerah?
73
Penawaran Bram
74
APAAN, NIH? APAAN?!
75
Find Her
76
INFO SAQUEL!1!1!
77
SKEFOOO!!!!
78
SAQUEL AGRA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!