Part 4. Fake smile

"Maaf. Saya duluan, " pamit Zahra sebelum melanjutkan langkahnya.

"Hati-hati jangan sampai nabrak lagi," ujar Farhan tersenyum ramah.

Zahra tersenyum kikuk. "Baik banget sih nih kakak kelas," batin Zahra.

Zahra mengangguk dan meninggalkan Farhan, Zahra tersenyum tipis melangkah ke arah kantin. Senyum yang jelas-jelas fake, karena mana mungkin Zahra tersenyum sedangkan cibiran-cibiran siswi-siswi tak ada henti-hentinya.

"Nih sekolah luas banget yah. Mau ke kantin aja jauh banget," ngeluh Zahra berdiri di ambang pintu kantin.

####

3 pemuda most wanted sekolah juga menyaksikan adegan tabrakan tanpa sengaja itu. Daniel, Deon dan Verrel juga berniat ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kelaparan. Tapi, tiba-tiba langkah mereka terhenti saat melihat Zahra dan Farhan bercakap-cakap dengan ramahnya.

"Rel, Zahra nabrak si Farhan," ujar Deon.

"Trus? Apa peduli gue!" sahut Verrel cuek.

"Tenang aja kali, Farhan nggak bakalan marah ke cewek Imut kayak Zahra," seru Daniel dengan senyum menyebalkan membuat Deon dan Verrel bergidik ngeri.

Verrel menghela nafas berat dan kembali memfokuskan penglihatannya ke arah Farhan dan Zahra.

Deon, Daniel dan Verrel tidak dapat mendengar apa yang Farhan dan Zahra ucapkan. Verrel hanya bersikap bodo amat tapi belum mengalihkan pandangannya.

Deon dan Daniel terkekeh saat melihat sahabatnya itu tengah fokus menatap dua orang yang tidak jauh di depannya.

"Lanjut kantin kuyy," ajak Daniel, setelah melihat Zahra kembali melanjutkan langkahnya.

"Kuy," imbuh Dion.

"Rel, udah nggak usah di liatin gitu," timpal Daniel saling melempar pandang dengan Deon.

Verrel mendelik. "Bacot!!" hardiknya.

Deon dan Daniel meringis mendengar umpatan Verrel. Niat mereka untuk menggoda Verrel hilang seketika.

Ketiga pemuda itu melangkah dengan santai menuju kantin, dengan kedua tangan yang mereka masukkan ke dalam saku celana.

Tentu dengan penampilan yang bad, kaki baju berada di luar dengan kancing baju yang tidak terpasang, memperlihatkan kaos putih yang di pakai pemuda itu.

####

#KANTIN

Zahra memasuki kantin dengan keadaan yang sedikit menunduk. Pandangannya menyusuri kantin yang nampak ramai, tempat duduk di kantin ini nyaris penuh.

Penghuni kantin yang melihat kedatangan Zahra pun menoleh, memandang Zahra dengan tatapan aneh dan sinis. Zahra tak menghiraukan tatapan itu, ia berusaha fokus ke tujuan awalnya.

kriuukk ... kriuuk ...

"Bunyi apaan tuhh, hahaha," tawa Daniel yang mendengar bunyi perut Zahra.

Daniel dan Deon tertawa terbahak-bahak semakin menjadikannya tontonan di kantin ini. Semua penghuni kantin menghentikan aksi makannya dan memilih memandang ke arah ambang pintu.

"Kriuuk ... kriuuk ... cacing dah pada demo," imbuh deon menirukan suara perut Zahra di sela-sela tawanya.

"Deon, Daniel diam!" titah Zahra.

Zahra merasa malu dengan keadaannya sekarang. Merasa di abaikan oleh Deon dan Daniel, Zahra mengerucutkan bibirnya dengan muka merah padam menahan malu. Membuat Verrel yang melihatnya mengangkat sudut bibirnya.

Zahra mendongak menatap Verrel terang-terangan. "Suruh temen kamu diam," kesal Zahra.

"HAH? enak aja," tolak Verrel mentah-mentah.

Zahra mencebik, kembali melirik ke arah Verrel. Entah di sengaja atau tidak Verrel juga melirik kearahnya dan lagi-lagi kelereng beda warna itu saling bertubrukan.

"EKKHEM ..." Daniel berdehem. "Udah tatap-tatapannya?" lanjutnya, yang di balas tatapan tajam oleh Verrel.

Verrel kembali menetralkan wajahnya. Sedangkan Zahra menunduk dengan muka merah padam, gadis itu benar-benar malu.

"Rel, yuuk," ajak Deon.

Verrel, Deon dan Daniel melangkah ke arah meja yang masih kosong terletak di ujung sebelah kanan.

"Ih perut bunyi malu-maluin aja," cicit Zahra merasa malu dengan bunyi perutnya.

Walaupun pelan Verrel masih dapat mendengarnya, karena langkahnya belum terlalu jauh. Berbeda dengan Deon dan Daniel yang sudah memesan makanan.

Keadaan kantin sekarang telah kembali Normal. Semua penghuni kantin sudah kembali menyantap makanannya masing-masing. Membuat Zahra yang masih berdiri di ambang pintu kantin bernafas lega.

"Ada apasih sama sekolah ini? Semua penghuninya nyebelin banget, lebih parah dari sekolah dulu," cicit Zahra frustasi.

Hari pertama sekolah Zahra sudah mendapatkan kesan yang buruk.

Bagaimana dengan hari selanjutnya?

####

Verrel melangkah ke meja paling ujung sebelah kanan, meja itu adalah meja favoritnya dengan kedua sahabatnya.

Tidak ada ada satupun penghuni sekolah ini yang berani menempati meja itu, walaupun dalam keadaan kosong sekalipun. Verrel tidak pernah melarang mereka mau duduk di sana ataupun tidak. Tapi merekalah yang benar-benar menjauhkan diri dari hal-hal yang berhubungan dengan Verrel, Deon dan Daniel.

Sama seperti para siswi-siswi yang hanya dapat memendam perasaannya, tak berani mengutarakan walaupun Verrel sudah tepat berada di depannya.

Verrel langsung bersandar di tembok, dengan kaki yang di naikkan ke bangku menambah kesan badboynya, sambil menunggu Deon dan Daniel yang memesan makanan.

Sesekali pandangannya jatuh pada Zahra, murid baru yang jadi viral dalam sehari. Verrel sesekali mengangkat sudut bibirnya membentuk senyum tipis tanpa ada yang menyadari, karena kebingungan Zahra celingak-celinguk tanpa arah di kantin yang luas ini.

Zahra memutuskan untuk ke menu terlebih dahulu. Guna memastikan uangnya cukup atau tidak untuk membeli makanan. Tapi Zahra berharap cukup, karena ia sekarang merasa sangat lapar, apalagi dengan kejadian tadi pagi yang membuatnya harus terus berlari.

Deon dan Daniel berjalan menghampiri Verrel sambil membawa nampan berisi makanannya masing-masing.

Daniel menatap heran kearah Verrel, tapi setelah itu menyunggingkan senyum misteriusnya melihat Verrel yang sedang tersenyum bahkan tak terlihat seperti senyum saking irit nya.

"Ngapain lo senyum-senyum? Kesambent??" seru Deon yang baru saja tiba.

"Kayak nggak pernah aja sih lu Yon," sahut Daniel sok bijak.

"Tumben nih anak bijak," gumam Verrel dalam hati.

"Verrel kan lagi folinlof, hehehe," tambah Daniel dengan kekehan di akhir kalimatnya.

"Habis loh Niel," cicit Deon sambil menunduk dan menyantap makanannya

"AHAHAHA ..." Daniel tertawa melihat ekspresi Verrel yang tiba-tiba berubah. Membuat seisi kantin memandangnya bingung, kecuali para fans Daniel yang mengabdikan moment Daniel dengan memotretnya lewat ponsel.

Daniel tersadar kalu Deon tidak membantunya untuk membuat Verrel kesal pun menghentikan tawanya. Dan menoleh ke arah Deon dengan kening berkerut, sedangkan yang di tatap hanya fokus memakan makanannya dengan khidmat.

Setelah itu, beralih menatap Verrel yang dengan santainya memakan makanan pesanan Daniel. Daniel melongo dan menggeram kesal karena Verrel memakan makanan yang di pesannya. "Kampret lo Rel, mesen sendiri napa," protes Daniel sambil menarik mangkuk bakso yang tinggal setengah itu.

Verrel tetap keukeh menghabiskan semangkuk bakso itu, dengan tangan kanan yang menyendok dan tangan kiri melingkar ke sekeliling mangkok bakso itu. Membuat Daniel kehabisan cara untuk menyelamatkan makanannya.

Daniel menghela nafas berat dan bangkit dari duduknya untuk memesan makanan kembali. Saat ingin memesan makanan Daniel tak sengaja menatap ke arah menu dan mendapati Zahra disana yang masih setia membaca menu berulang-ulang. Daniel mengangkat bahunya acuh dan kembali ke tujuan awalnya.

Daniel kembali dengan semangkuk bakso di tangannya dan segera duduk di tempat awalnya. "Ehh Rel, lo nggak kasian apa sama si murid baru itu?" celutuk Daniel sambil mengaduk-aduk bakso di depannya.

"Nggak," sahut Verrel cuek.

"Mending lo samperin deh kasian tuh bocah masih mandang menu dari tadi," tutur Daniel tanpa menoleh ke arah Verrel.

Verrel mengalihkan pandangannya ke arah menu dan benar saja gadis itu masih berada di sana. Padahal kantin sebentar lagi sepi karena jam istirahat akan segera berakhir.

Verrel bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Zahra. Melihat Verrel bangkit Daniel dan Deon mendongakkan kepalanya.

"Ehh katanya nggak tapi masih di samperin juga," beo Deon.

"Temen lo tuh," sahut Daniel malas.

"Temen lo juga kali," balas Deon tak mau kalah.

####

"Mie instan 7 ribu, di warung dekat rumah Zahra cuman 3 ribu. Minuman botol Aqua 5 ribu, di warung dekat rumah Zahra juga 3 ribu. Bakso 20 ribu mahal banget bang padahal bakso mang maman langganan Zahra cuman 15 ribu itu juga udah pake telur," ngoceh Zahra dengan wajah kesalnya dan napas beratnya.

Hal itulah yang dilakukan Zahra berulang-ulang kali, pikirannya sibuk membandingkan makanan di sekolah ini dengan makanan-makanan di warung yang biasa di belinya.

Zahra sibuk mempertimbangkan apa yang akan di belinya, hingga tidak menyadari sesosok pemuda yang sudah berdiri di belakangnya.

"Ya jelas bedalah, untuk apa lo bandingin makanan di skolah ini dengan makanan pinggir jalan yang selalu lo makan," ujar Verrel membatin.

"Uang Zahra cuman 20 ribu, kalo beli mie 7 ribu tambah air 5 ribu jadi 12 ribu berarti sisa uang Zahra 8 ribu. Zahra pulang naik angkot ongkos 5 ribu berarti uang Zahra sisa 3 ribu," ngoceh Zahra dengan kepolosannya.

Zahra masih menimbang-nimbang apa yang akan di belinya. Zahra tidak mau bersikap boros dan menyusahkan Raihan terus menerus.

Verrel diam tak bergeming mendengar ocehan Zahra. Verrel tidak percaya masih ada seorang gadis seperti Zahra di jaman yang super elit ini. Bahkan jika boleh Verrel katakan Zahra adalah satu-satunya gadis yang berbeda di antara 1000 gadis yang terlihat sama.

Zahra tidak tahu kalau Verrel berada di belakangnya sedari tadi, dan mendengar semua ocehannya yang lebih mengarah ke curhat

"Fix! Minum aja deh 5 ribu," tutur Zahra yakin.

"Nggak makan?" seru Verrel setelah menstabilkan mimik wajahnya.

Verrel merasa sedikit kasihan dengan gadis di depannya, mungkin terlihat sedikit baik tidak jadi masalah untuknya.

Zahra terpelonjak kaget dan langsung menoleh ke arah Verrel dengan kening berkerut. "Kamu sejak kapan ada di sini?" tanya Zahra.

"Gue traktir tenang aja," kilah Verrel dengan nada angkuhnya. Bukannya menjawab pertanyaan gadis di depannya malah mengalihkan pembicaraan. Verrel merasa tak ingin membuang waktunya lebih lama, ia ingin segera sedikit membantu Zahra dan meninggalkan tempat ini.

"Aku bisa kok beli makanan sendiri, lagian aku ... ehm diet," elak Zahra berbohong.

Tercetak jelas di wajahnya bahwa Zahra berbohong.

"Hagh? Diet? tubuh lo tuh kecil. Diet sehari bisa abis. Gue traktir tenang aja, gue ulang taun makanya gue nraktir semua teman kelas termasuk lo," ejek Verrel berbohong dengan nada angkuh yang mampu membuat Zahra berengggut kesal.

"Jadi?" tanya Verrel memastikan.

"Bener??" sahut Zahra, mendongakkan kepalanya agar dapat menatap lurus pemuda di depannya. "Tapi kok kayak ...," lanjutnya, saat melihat adanya kebohongan di mata Verrel.

"Kalo nggak mau ya udah," potong Verrel cepat dan langsung berbalik memunggungi Zahra.

"Udah di baikin juga malah ngelunjak, aneh!" gerutu Verrel membatin.

Verrel mulai melangkah.

Satuu ...

dua ...

ti ...

"Tunggu!"

Verrel tersenyum miring di kala hitungannya yang ketiga belum terucap sempurna dan gadis itu memanggilnya kembali.

Verrel memutar tubuhnya kembali. "Hm?" dehem Verrel dengan sebelah alis yang terangkat.

"Aku mau pesan bakso 1 dan batagor 1, dan air 5. Tapi, airnya kamu suruh simpan dulu ama mbak-mbak kantinnya pulang sekolah entar aku ambil. Bisakan?" celutuk Zahra dengan polosnya.

Verrel Membulatkan matanya, mendengar permintaan Zahra. Verrel merasa menyesal telah berbaik hati membantu Zahra. Dengan seenak jidat Zahra menyuruh Verrel untuk melakukan keinginannya, jelas Verrel akan menolak. Siapa Zahra yang berani memperlakukannya seperti itu.

"Lo berani nyuruh-nyuruh gue?" hardik Verrel dingin.

Zahra bergidik ngeri mendengar nada bicara Verrel yang angkuh berubah dingin.

"E-nggak kok a--ku ngg-ak nyuruh ka--mu" cicit Zahra gugup.

"Lo mau pesan makanan kan? Pesan sendiri, tugas gue cuman bayar," ketus Verrel.

"Nih orang kok ngeri banget yah, Zahra kamu sih cerewet banget," gumam Zahra membatin.

"Iya, aku mau pesan sendiri kok lagian juga yang nyuruh kamu siapa?" elak Zahra dengan berani.

"Ya udah," pasrah Verrel.

Zahra mendongak. "Ya udah apa?"

Verrel menunduk melihat gadis yang setinggi dengan dadanya. "Ya udah lo mesen sendiri," geram Verrel, apalagi melihat tampang polos Zahra membuat Verrel tak ingin lama-lama berada dekat dengan gadis itu.

"Iya maksud aku juga gitu, tapi aku kan nggak tau stand penjual bakso itu dimana, terus aku juga nggak tau kan stand penjual batagor itu dimana, aku kan murid baru gimana sih," gerutu Zahra berbelit-belit.

Verrel mendelik. "Intinya?" geram Verrel to the point.

"Bantuin aku buat mesen, kan sekalian kamu yang bayarin kan!" pekik Zahra.

''Gue nggak salah dengar?" beo Verrel.

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

polosnya kebangetan, jgn gtu2 amat dong ra ntar lu tmbh d bully 😔

2022-01-26

0

Rizky

Rizky

hanya 2 yang bisa perintah Varrel...mamanya dan Zahra😁😁😂😂

2021-09-14

0

Susi Lawati

Susi Lawati

😂😂😂😂😂

2021-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Kediaman Radeya
2 Part 2. Murid baru
3 Part 3. Murid baru kok terlambat
4 Part 4. Fake smile
5 Part 5. Bad Day
6 Part 6. Penasaran
7 Part 7. Perubahan Audy
8 Part 8. Kontrak Konyol
9 Part 9. Cowok Muka Datar
10 part 10. Let's Play The Game
11 Part 11. Stupid Girl
12 Part 12. Waketos
13 Part 13. Gadis Picik
14 Part 14. Desiran Aneh
15 Part 15. Balas Dendam
16 Part 16. Teringat
17 Part 17. Terlambat
18 Part 18. Rasa Pertemanan
19 Part 19. Break Game
20 Part 20. Verrel Kampret
21 Part 21. Tips Pintar
22 Part 22. Cuman Mimpi
23 Part 23. Mall
24 Part 24. Tidak Peka
25 Part 25. Perasaan Farhan
26 Part 26. Maaf!
27 Part 27. LAA TAHZAN!
28 Part 28. Gitar
29 Part 29. Bu Siti
30 Part 30. Perang Dingin
31 Part 31. Move-on
32 Part 32. Bingung
33 Part 33. Zahra sayang Audy
34 Part 34. Adik Durhaka
35 Part 35. Chat, Nggak?
36 Part 36. Jogging
37 Part 37. Mood Verrel
38 Part 38. Upacara
39 Part 39. Salah Paham
40 Part 40. Ketahuan Bolos
41 Part 41. Persiapan Ulang Tahun Sekolah
42 Part 42. Rengek Zahra
43 Part 43. Marahnya Audy
44 Part 44. Daniel dan Deon
45 Part 45. Daniel dan Deon (2)
46 Part 46. Farsya Kabilla
47 Part 47. Zahra, Audy dan Farhan
48 Part 48. Insiden kecelakaan
49 Part 49. Pasar malam
50 Part 50. Kecewanya Kak Rai
51 Part 51. Hindari Kak Farhan
52 Part 52. Munafik
53 Part 53. Verrel kembali
54 Part 54. Watados Daniel
55 Part 55. Kesal
56 Part 56. Genggaman
57 Part 57. Menyebalkan
58 Part 58. Cerianya Zahra
59 Part 59. Tuan muda
60 Part 60. BUGH!
61 Part 61. Senja
62 Part 62. Siapa gadis itu?
63 Part 63. Peluang Untuk Verrel
64 Part 64. Auryn Clarissa Archert
65 Part 65. Mr. Perfect
66 Part 66. Pen
67 Part 67. Kau adalah ...
68 Part 68. Audy bukan Lia
69 Part 69. Sepercik rasa benci
70 Part 70. Usaha Farhan
71 Part 71. Kesal Auryn
72 Part 72. Seujung kuku
73 Part 73. Teori Cinta Deon dan Daniel
74 Part 74. Berhenti!
75 Part 75. Bukan Pacar
76 Part 76. Karena lo babu gue
77 Part 77. Can't take my eyes off of you
78 Part 78. Geram
79 Part 79. Most Wanted
80 Part 80. Pencitraan
81 Part 81. Aku suka sama kamu!
82 Part 82. Cengeng
83 Part 83. Tiga hari lagi
84 Part 84. Kak Rai
85 Part 85. Bugh!
86 Part 86. Anti baper
87 VISUAL
88 Part 87. Isak Auryn
89 Part 88. Penyesalan Auryn
90 Part 89. Yes Or No?
91 Part 90. Boneka Doraemon
92 Part 91. Eskrim
93 Part 92. Rencana Martin
94 Part 93. Songong banget
95 Part 94. Acara ulang tahun STB
96 Part 95. MARGA RULEN
97 Part 96. Angin malam
98 Part 97. Angin malam 2
99 Part 98. Lelaki bertopeng
100 Part 99. LAA TAHZAN ZAHRA!
101 PROMOSI SAC?
102 Part 100. Kalung
103 Part 101. Rindu
104 Part 102. Rindu 2
105 Part 103. FB | Keluarga Rulen
106 Part 104. FB 2| Keluarga Rulen
107 Part 105. RAHASIA!
108 Part 106. Tiga bulan berlalu ...
109 Part 107. Tinggal kenangan 2
110 Part 108. Khawatir
111 Part 109. Janji Zahra!
112 Part 110. ~SELESAI~
113 Hai, Makasih ...
114 GRUB CHAT:-*
115 UPDATE SEQUEL;-)
116 INFORMATION!
117 [RDY'S#3] INFORMATION!
118 INFO SPIN OFF RAGA-CHERRY
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Part 1. Kediaman Radeya
2
Part 2. Murid baru
3
Part 3. Murid baru kok terlambat
4
Part 4. Fake smile
5
Part 5. Bad Day
6
Part 6. Penasaran
7
Part 7. Perubahan Audy
8
Part 8. Kontrak Konyol
9
Part 9. Cowok Muka Datar
10
part 10. Let's Play The Game
11
Part 11. Stupid Girl
12
Part 12. Waketos
13
Part 13. Gadis Picik
14
Part 14. Desiran Aneh
15
Part 15. Balas Dendam
16
Part 16. Teringat
17
Part 17. Terlambat
18
Part 18. Rasa Pertemanan
19
Part 19. Break Game
20
Part 20. Verrel Kampret
21
Part 21. Tips Pintar
22
Part 22. Cuman Mimpi
23
Part 23. Mall
24
Part 24. Tidak Peka
25
Part 25. Perasaan Farhan
26
Part 26. Maaf!
27
Part 27. LAA TAHZAN!
28
Part 28. Gitar
29
Part 29. Bu Siti
30
Part 30. Perang Dingin
31
Part 31. Move-on
32
Part 32. Bingung
33
Part 33. Zahra sayang Audy
34
Part 34. Adik Durhaka
35
Part 35. Chat, Nggak?
36
Part 36. Jogging
37
Part 37. Mood Verrel
38
Part 38. Upacara
39
Part 39. Salah Paham
40
Part 40. Ketahuan Bolos
41
Part 41. Persiapan Ulang Tahun Sekolah
42
Part 42. Rengek Zahra
43
Part 43. Marahnya Audy
44
Part 44. Daniel dan Deon
45
Part 45. Daniel dan Deon (2)
46
Part 46. Farsya Kabilla
47
Part 47. Zahra, Audy dan Farhan
48
Part 48. Insiden kecelakaan
49
Part 49. Pasar malam
50
Part 50. Kecewanya Kak Rai
51
Part 51. Hindari Kak Farhan
52
Part 52. Munafik
53
Part 53. Verrel kembali
54
Part 54. Watados Daniel
55
Part 55. Kesal
56
Part 56. Genggaman
57
Part 57. Menyebalkan
58
Part 58. Cerianya Zahra
59
Part 59. Tuan muda
60
Part 60. BUGH!
61
Part 61. Senja
62
Part 62. Siapa gadis itu?
63
Part 63. Peluang Untuk Verrel
64
Part 64. Auryn Clarissa Archert
65
Part 65. Mr. Perfect
66
Part 66. Pen
67
Part 67. Kau adalah ...
68
Part 68. Audy bukan Lia
69
Part 69. Sepercik rasa benci
70
Part 70. Usaha Farhan
71
Part 71. Kesal Auryn
72
Part 72. Seujung kuku
73
Part 73. Teori Cinta Deon dan Daniel
74
Part 74. Berhenti!
75
Part 75. Bukan Pacar
76
Part 76. Karena lo babu gue
77
Part 77. Can't take my eyes off of you
78
Part 78. Geram
79
Part 79. Most Wanted
80
Part 80. Pencitraan
81
Part 81. Aku suka sama kamu!
82
Part 82. Cengeng
83
Part 83. Tiga hari lagi
84
Part 84. Kak Rai
85
Part 85. Bugh!
86
Part 86. Anti baper
87
VISUAL
88
Part 87. Isak Auryn
89
Part 88. Penyesalan Auryn
90
Part 89. Yes Or No?
91
Part 90. Boneka Doraemon
92
Part 91. Eskrim
93
Part 92. Rencana Martin
94
Part 93. Songong banget
95
Part 94. Acara ulang tahun STB
96
Part 95. MARGA RULEN
97
Part 96. Angin malam
98
Part 97. Angin malam 2
99
Part 98. Lelaki bertopeng
100
Part 99. LAA TAHZAN ZAHRA!
101
PROMOSI SAC?
102
Part 100. Kalung
103
Part 101. Rindu
104
Part 102. Rindu 2
105
Part 103. FB | Keluarga Rulen
106
Part 104. FB 2| Keluarga Rulen
107
Part 105. RAHASIA!
108
Part 106. Tiga bulan berlalu ...
109
Part 107. Tinggal kenangan 2
110
Part 108. Khawatir
111
Part 109. Janji Zahra!
112
Part 110. ~SELESAI~
113
Hai, Makasih ...
114
GRUB CHAT:-*
115
UPDATE SEQUEL;-)
116
INFORMATION!
117
[RDY'S#3] INFORMATION!
118
INFO SPIN OFF RAGA-CHERRY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!