Part 3. Murid baru kok terlambat

Banyak sorot mata aneh yang Zahra dapatkan. Banyak yang menatapnya sinis, mengejek atau bahkan enggan untuk menatapnya. Zahra hanya bersikap acuh berusaha menghiraukan tatapan-tatapan itu. Zahra bingung ada apa dengan pemuda yang menjawab salamnya, hingga mampu membuat sorot mata teman-teman kelasnya berubah.

Bu Tini mendesah berat. "Kenapa hanya Verrel yang menjawab?" bentak Bu Tini.

Siswa-siswi bergidik ngeri dan membalas salam tersebut serentak. "Wa'alaikumsalam," jawab semua siswa-siswi kompak dengan nada yang terdengar malas.

Bu Tini menoleh ke arah Zahra dengan tatapan tak setajam tadi. Bu Tini merasa tidak enak hati karena anak Walinya tidak memperlakukan Zahra dengan baik. Karena biasanya jika kelas ini kedatangan siswa atau siswi baru, kelas akan riuh seperti kedatangan oppa-oppa korea, tidak hening seperti ini.

Daniel yang melihat perubahan ekspresi Bu Tini pun bersuara. "Sama kita aja ganas, eh sama murid baru tuh jinak," celetuk Daniel tanpa sadar.

Deon yang mendengarnya refleks mengambil buku di depannya dan berpura-pura membaca dengan raut datarnya.

Sedangkan, semua teman-temannya hanya memutar bola mata malas, tak berniat mendengarkan ocehan unfaedah dari seorang Daniel Putra Brasmata.

Daniel dan Deon memang berasal dari keluarga terpandang. Tapi, hal itu tidak menjadikannya seseorang yang angkuh dan enggan untuk bergaul dengan orang kalangan bawah. Menurut mereka semuanya sama. Sama-sama manusia, mau kaya atau miskin pokoknya manusia. Mereka akan bersikap ramah ~ujar Daniel dan Deon.

Tak peduli berbagai sorot mata yang memandangnya aneh. Zahra menarik nafas dalam-dalam untuk memperkenalkan dirinya.

"Nama saya Annisa Az-Zahra, kalian bisa panggil saya Zahra, saya pindahan dari SMA ANTARIKSA "

Krikk!

Krikk!

Lagi dan lagi, tak ada yang memperdulikan atau seenggaknya tersenyum untuk awal pertemanan yang baik.

Melihat kecanggungan di kelasnya ini karena kedatangan siswi baru, Daniel berniat mencairkan suasana.

"Hai Zahra," seru Daniel dengan kedipan genitnya yang di balas senyum tipis oleh Zahra.

Zahra kembali bernafas lega, setidaknya siswa yang tak di kenalnya itu berhasil mencairkan kegugupan yang melingkupi dirinya.

"HUUH! ...," teriak semua penghuni kelas. Bahkan ada yang melempar kertas ke arah Daniel.

"Huuuh ...," timpal Deon di ikuti jitakan yang cukup keras.

"Wadaww ... sakit ****'," keluh Daniel karena jitakan Deon yang cukup keras.

"Hehehe sorry Niel. Kelepasan," jelas Deon tanpa dosa memperlihatkan deretan giginya yang tersusun rapi.

"Kelepasan sih kelepasan," ketus Daniel.

"Lagian lo sih udah tua juga masih aja genit," hina Deon, mengabaikan Daniel yang melotot kearahnya.

"Siapa yang tua?" gertak Daniel dengan suara bass-nya.

"DANIEL DEON!!" Suara cempreng milik Bu Tini terdengar lagi.

Bu Tini mengalihkan pandangannya, menatap Zahra yang sedang berdiri di dekatnya.

"Zahra kamu duduk di sana," tunjuk Ibu Tini yang langsung di balas anggukan patuh oleh Zahra.

Bangku yang di tunjuk ibu Tini adalah bangku kosong sebelah kanan dekat jendela yang mengarah ke taman belakang sekolah.

Zahra melangkah dengan kepala yang sedikit tertunduk, ia sempat melirik salah satu siswa yang berada di samping bangkunya. Siswa yang menjawab salamnya walaupun dengan nada malas tapi setidaknya membuat Zahra bernafas lega.

Zahra sekarang sudah duduk di bangkunya, di samping kanannya terlihat seorang gadis cantik yang menatap keluar jendela. Menatap taman belakang sekolah yang sepi.

Zahra memberanikan dirinya untuk berkenalan dengan teman sebangkunya itu. Mau di tolak atau pun tidak itu urusan nanti, yang penting Zahra sudah mencobanya.

"Hai, nama aku Zahra nama kamu siapa?" sapa Zahra sedikit gugup dengan mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan tak lupa dengan senyum tipisnya.

Gadis itu melirik sekilas kearahnya, setelah itu kembali memandang keluar ke taman belakang sekolah yang nampak sepi. "Audy," jawabnya cuek.

Audy tak membalas uluran tangan Zahra membuat Zahra menariknya kembali. Zahra mengamati teman sebangkunya itu cantik itulah kata yang cocok untuk seorang Audy.

"Murid baru kok terlambat," imbuh Audy dengan seringai horornya.

Zahra yang mendengar pernyataan itu hanya dapat menghela nafas berat. Toh! Yang di katakan Audy benar.

"Berprasangka lah baik kepada saudara mu maka engkau akan mendapati ketenangan dalam hatimu dan kebahagiaan."

"Berprasangka baik? Maksud kak Rai apasih!" batin Zahra bingung.

Itulah kalimat motivasi yang di ucapkan Raihan pagi ini. Zahra merasa bingung akan pesan tersirat di kalimat motivasi itu.

Tak ingin larut dalam lamunannya, Zahra memfokuskan dirinya untuk mendengar penjelasan-penjelasan yang di lontarkan Bu Tini. Wlaupun sepenuhnya Zahra sama sekali tidak mengerti.

KRING! KRING!

Bel yang di tunggu-tunggu semua penghuni sekolah pun berbunyi, yang spontan membuat seisi kelas XI IPA 2 mengucap syukur. Semua penghuni kelas bergegas membereskan buku-buku yang berserakan di atas meja.

"Baik, anak-anak sampai di sini pelajaran kita hari ini Assalam ..." Belum sempat ibu Tini menyelesaikan kalimatnya, Daniel memotongnya dengan cepat.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh ...," potong Daniel dengan lancang.

Penghuni kelas yang sibuk membereskan buku-bukunya itu melirik ke arah Daniel dengan sumpah serapah yang siap di lontarkan.

Berbeda dengan Zahra yang terkekeh geli melihat tingkah konyol temannya yang ia tak tahu namanya.

Ibu Tini menatap Daniel dengan tatapan tajamnya yang di balas dengan eksperesi sok polos Daniel. Ingat yah SOK POLOS!

"Kenapa Bu?" ucap Daniel dengan tatapan polosnya.

Bu Tini menarik nafas gusar dan menggelengkan kepalanya miris, melihat tingkah salah satu siswanya yang tak pernah bosan membuat ulah.

Bu Tini mulai melangkahkan kakinya keluar membuat semua penghuni kelas menarik nafas lega. Selanjutnya, mereka melotot ke arah Daniel karena hampir saja mereka ikut terkena imbasnya jika Bu Tini sudah memulai ceramahnya lagi.

"Huuuuuuh ...," jerit seisi kelas kompak saat Bu Tini sudah tak terlihat.

"Apa luh ...," balas Daniel dengan mimik muka yang minta untuk di hajar.

Deon yang melihat kelakuan sahabatnya hanya menggeleng kan kepalanya kekanan dan ke kiri seraya mengucap Astaghfirullah (bisa bayangin kan?)

Verrel meletakkan bukunya dengan kesal, melirik ke teman-teman kelasnya yang satu persatu mulai meninggalkan kelas.

Zahra kebingungan karena setelah Ibu Tini keluar, 30 detik setelahnya Audy pun ikut keluar tanpa berniat mengajak Zahra kekantin. Jangankan mengajak, menoleh ke arah Zahra saja rasanya malas menurutnya.

"Ngantin nggak yah?" batin Zahra bertanya.

"Ra, lo napa nggak ke kantin ?" tanya Daniel menatap ke sekeliling kelas yang sepi hanya terdapat dirinya, dua orang sahabatnya dan satu gadis yang terlihat linglung.

"Enggak kok, eh nama kamu siapa?" tanya Zahra dengan percaya diri menanyakan nama pemuda itu.

"Biar gue aja," seru Deon saat Daniel ingin menjawab pertanyaan Zahra.

"Kenalin nama gue Deon Denandhra sang pewaris tunggal dari keluarga Denandhra. Pemilik Denandhra company," tutur Deon dengan ramahnya yang terkesan jijik oleh kedua sahabatnya.

Daniel meringis mendengar nada ramah Deon, tak tinggal diam Daniel pun memperkenalkan dirinya.

"Kalo gue Daniel Putra Bramasta, siswa tertampan, terbaik, teramah, terpopuler, tersayang, terpintar, dan ter-ter lainnya di sekolah ini," serunya heboh dengan membangga-banggakan dirinya.

Deon cengo mendengar penuturan Daniel, Daniel dan Deon memandang ke arah Verrel yang tak berniat bergabung dengan sesi perkenalannya dengan Zahra.

"Rel ... kenalin diri lo," suruh Deon.

"Ogah!" balas Verrel dingin.

"Ok dia adalah Verrel Aryanka Radeya," seru Deon singkat menunjuk Verrel dengan dagunya.

Zahra sendiri merasa gugup setelah mendengar nama-nama ketiga pemuda di depannya yang menyandang nama keluarga mereka masing-masing. Dan Zahra yakin, mereka bertiga bukan orang sembarang. Zahra harus hati-hati.

Zahra beranjak dari duduknya. Tap, sebelum Zahra melangkahkan kakinya menjauh Zahra sempat melirik ke arah Verrel yang membereskan buku-bukunya.

Tanpa disengaja, ternyata Verrel juga tertarik melirik ke arahnya membuat kelereng beda warna saling bertubrukan. Tapi hanya berlangsung beberapa detik saja.

"Zina mata Ra, zina mata!!" cicit Zahra, menghentikan kontak mata di antara mereka dengan menggelengkan kepalanya.

Suaranya pelan tapi masih bisa didengar oleh Verrel. Verrel masih setia dengan ekspresi datarnya dan kemudian mengangkat alisnya sebelah melihat tingkah aneh gadis di hadapannya.

"Nih anak ngapain geleng-geleng?" batin Verrel bingung. "Bukannya tadi dia yang membantu nenek itu nyebrang," imbuhnya lagi tersadar akan peristiwa tadi pagi.

Daniel dan Deon yang masih ada di TKP mengerutkan keningnya bingung.

"Ngapa lu, Ra?" seru Daniel dengan mimik wajah heran.

"Hah?" Zahra yang sempat melamun kembali menstabilkan mimik wajahnya.

"Hah ohh haah ohh, jadi nggak lu ke kantin?" tutur Daniel.

Zahra mengganguk.

"Sungguh besar pesonamu Bang Verrel, Hahahaha," celutuk Deon yang di akhiri tawa.

Verrel yang mendengar ocehan kedua sahabatnya enggan untuk menanggapi dan memilih untuk membereskan buku yang berserakan di mejanya.

Verrel? Verrel dan 2 sahabatnya itu merupakan Most Wanted SMA TARUNA BAKTI. Mereka bertiga tidak dapat di keluarkan dari sekolah ini, walaupun seberapa sering mereka membuat ulah dan membuat guru-guru frustasi di karenakan mereka berasal dari keluarga terpandang.

Verrel Aryanka Radeya anak dari pemilik sekolah ini. Dengan kedua sahabatnya, Daniel Putra Bramasta Berasal dari keluarga Bramasta dan Deon Denandhra berasal dari keluarga Denandhra

Verrel, Daniel dan Deon memasuki kelas dan mengikuti pelajaran bukan karena keinginan mereka. Melainkan paksaan dari wali kelas mereka. Merasa kasian, mereka bertiga pun mengikuti keinginan Bu Tini selaku wali kelas mereka.

####

Zahra menyusuri koridor yang nampak ramai karena jam istirahat. Selama perjalanan menuju kantin Zahra lah yang menjadi pusat perhatian, bagaimana tidak! di antara semua siswi-siswi sekolah ini, ia adalah satu-satunya siswi yang mengenakan hijab kesekolah. Mungkin tatapan aneh lah yang paling banyak Zahra dapatkan.

"Eh, itu siapa? Kok gue baru liat yah?"

"Murid baru kali, nyasar dari mana tuh orang."

Semua siswi-siswi di sekolah ini menggerai indah rambutnya, seragam sekolah pendek dan rok ketat selutut atau bahkan ada yang lebih pendek dari itu.

Zahra berjalan dengan kepala menunduk, tetapi dengan langkah kaki yang cepat karena merasa jengah dengan tatapan-tatapan yang dilemparkan.

Zahra merasa ingin segera ke kantin, makan. Setelah itu belajar dan pulang, karena ia merasa lebih baik di rumah sendirian daripada di tengah keramaian yang tak mengharapkan kehadirannya.

Hingga langkah Zahra terhenti dan hampir saja terhuyung kebelakang. Saat Zahra merasakan dirinya menabrak seseorang.

"Astagfirullah ... maaf," lirih Zahra gugup, badannya gemetaran tak punya nyali untuk menatap seseorang yang di tabraknya.

"Bicara dengan siapa?" ujar pemuda itu dengan nada ramahnya

"Hah?" beo Zahra, bingung.

"Gue di sini ngapain lo ngadep bawah?" jawab pemuda itu dengan mengerutkan keningnya.

"Eh maaf, " ujar Zahra menatap pemuda tinggi di depannya.

"Lebih baik ngadep bawah dari pada ngadep atas," gumam Zahra dalam hati.

Pantas saja Zahra merasa menghadap ke atas, toh? Tinggi Zahra hanya sebatas dada pemuda itu.

Zahra memundurkan langkahnya menjaga jarak dengan pemuda di depannya.

"Nama gue Farhan. Farhan Zafran Radeya," ujar Farhan dengan senyum ramahnya.

Zahra bernafas lega karena orang yang di tabraknya di luar dugaan. Zahra kira akan menjadi bahan bully-an lagi seperti sekolah lamanya, tapi ini tidak. Bahkan, Farhan tersenyum ramah dan tidak marah sedikit pun.

"Nama aku Annisa Az-Zahra bisa di panggil Zahra, Nisa juga nggak apa-apa kok," terang Zahra dengan senyum tipisnya dan menempelkan kedua telapak tangannya di depan dada.

Farhan menarik uluran tangannya kembali, menunduk menatap Zahra dengan intens. Merasa asing di penglihatannya Farhan pun memberanikan diri untuk bertanya.

"Lo murid baru itu yah?"

"Iya," jawab Zahra kikuk.

"Farhan kenal ama cewek itu?"

"Nggak mungkinlah dia kan anak baru di sini."

"Kecentilan banget sih nabrak-nabrak Farhan segala."

"Kecentilan? Helloww Zahra nggak kecentilan, nabraknya nggak sengaja juga," cibir Zahra membatin.

Zahra merasa risih akan keadaan yang sekarang. Bukan karena adanya Farhan di hadapannya, tapi karena cibiran- cibiran yang di lontarkan oleh siswi-siswi yang melihat adegan tabrakan tanpa sengaja itu.

Bahkan Zahra bingung begitu terkenalnya kah pemuda di depannya ini? Hingga mampu membuat siswi-siswi di sepanjang koridor berhenti dan beralih menatapnya.

"Lo nggak usah dengerin mereka, mereka emang kek gitu. Santai aja," ujar Farhan.

Zahra mengangguk.

"Ra, lo pindahan dari sekolah mana?" tanyanya basa-basi.

"SMA ANTARIKSA, kamu udah kelas berapa?" tanya Zahra, ia ingin mengetahui kelas Farhan. Bukan untuk basa-basi, hanya saja Zahra tidak ingin jika mengetahui bahwa Farhan adalah kakak kelasnya sedangkan ia tidak memanggil Farhan dengan embel-embel Kak

"12 IPA 1."

Zahra mengangguk.

"Maaf. Saya duluan," pamit Zahra sebelum melanjutkan langkahnya.

Terpopuler

Comments

Rizky

Rizky

di daerah ku malah semua anak sekolahan klo muslim Alhamdulillah sudah berhijab 🤗🤗🤗

2021-09-14

0

Anays

Anays

lol

2021-05-14

0

Dina Dini

Dina Dini

:)

2021-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Kediaman Radeya
2 Part 2. Murid baru
3 Part 3. Murid baru kok terlambat
4 Part 4. Fake smile
5 Part 5. Bad Day
6 Part 6. Penasaran
7 Part 7. Perubahan Audy
8 Part 8. Kontrak Konyol
9 Part 9. Cowok Muka Datar
10 part 10. Let's Play The Game
11 Part 11. Stupid Girl
12 Part 12. Waketos
13 Part 13. Gadis Picik
14 Part 14. Desiran Aneh
15 Part 15. Balas Dendam
16 Part 16. Teringat
17 Part 17. Terlambat
18 Part 18. Rasa Pertemanan
19 Part 19. Break Game
20 Part 20. Verrel Kampret
21 Part 21. Tips Pintar
22 Part 22. Cuman Mimpi
23 Part 23. Mall
24 Part 24. Tidak Peka
25 Part 25. Perasaan Farhan
26 Part 26. Maaf!
27 Part 27. LAA TAHZAN!
28 Part 28. Gitar
29 Part 29. Bu Siti
30 Part 30. Perang Dingin
31 Part 31. Move-on
32 Part 32. Bingung
33 Part 33. Zahra sayang Audy
34 Part 34. Adik Durhaka
35 Part 35. Chat, Nggak?
36 Part 36. Jogging
37 Part 37. Mood Verrel
38 Part 38. Upacara
39 Part 39. Salah Paham
40 Part 40. Ketahuan Bolos
41 Part 41. Persiapan Ulang Tahun Sekolah
42 Part 42. Rengek Zahra
43 Part 43. Marahnya Audy
44 Part 44. Daniel dan Deon
45 Part 45. Daniel dan Deon (2)
46 Part 46. Farsya Kabilla
47 Part 47. Zahra, Audy dan Farhan
48 Part 48. Insiden kecelakaan
49 Part 49. Pasar malam
50 Part 50. Kecewanya Kak Rai
51 Part 51. Hindari Kak Farhan
52 Part 52. Munafik
53 Part 53. Verrel kembali
54 Part 54. Watados Daniel
55 Part 55. Kesal
56 Part 56. Genggaman
57 Part 57. Menyebalkan
58 Part 58. Cerianya Zahra
59 Part 59. Tuan muda
60 Part 60. BUGH!
61 Part 61. Senja
62 Part 62. Siapa gadis itu?
63 Part 63. Peluang Untuk Verrel
64 Part 64. Auryn Clarissa Archert
65 Part 65. Mr. Perfect
66 Part 66. Pen
67 Part 67. Kau adalah ...
68 Part 68. Audy bukan Lia
69 Part 69. Sepercik rasa benci
70 Part 70. Usaha Farhan
71 Part 71. Kesal Auryn
72 Part 72. Seujung kuku
73 Part 73. Teori Cinta Deon dan Daniel
74 Part 74. Berhenti!
75 Part 75. Bukan Pacar
76 Part 76. Karena lo babu gue
77 Part 77. Can't take my eyes off of you
78 Part 78. Geram
79 Part 79. Most Wanted
80 Part 80. Pencitraan
81 Part 81. Aku suka sama kamu!
82 Part 82. Cengeng
83 Part 83. Tiga hari lagi
84 Part 84. Kak Rai
85 Part 85. Bugh!
86 Part 86. Anti baper
87 VISUAL
88 Part 87. Isak Auryn
89 Part 88. Penyesalan Auryn
90 Part 89. Yes Or No?
91 Part 90. Boneka Doraemon
92 Part 91. Eskrim
93 Part 92. Rencana Martin
94 Part 93. Songong banget
95 Part 94. Acara ulang tahun STB
96 Part 95. MARGA RULEN
97 Part 96. Angin malam
98 Part 97. Angin malam 2
99 Part 98. Lelaki bertopeng
100 Part 99. LAA TAHZAN ZAHRA!
101 PROMOSI SAC?
102 Part 100. Kalung
103 Part 101. Rindu
104 Part 102. Rindu 2
105 Part 103. FB | Keluarga Rulen
106 Part 104. FB 2| Keluarga Rulen
107 Part 105. RAHASIA!
108 Part 106. Tiga bulan berlalu ...
109 Part 107. Tinggal kenangan 2
110 Part 108. Khawatir
111 Part 109. Janji Zahra!
112 Part 110. ~SELESAI~
113 Hai, Makasih ...
114 GRUB CHAT:-*
115 UPDATE SEQUEL;-)
116 INFORMATION!
117 [RDY'S#3] INFORMATION!
118 INFO SPIN OFF RAGA-CHERRY
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Part 1. Kediaman Radeya
2
Part 2. Murid baru
3
Part 3. Murid baru kok terlambat
4
Part 4. Fake smile
5
Part 5. Bad Day
6
Part 6. Penasaran
7
Part 7. Perubahan Audy
8
Part 8. Kontrak Konyol
9
Part 9. Cowok Muka Datar
10
part 10. Let's Play The Game
11
Part 11. Stupid Girl
12
Part 12. Waketos
13
Part 13. Gadis Picik
14
Part 14. Desiran Aneh
15
Part 15. Balas Dendam
16
Part 16. Teringat
17
Part 17. Terlambat
18
Part 18. Rasa Pertemanan
19
Part 19. Break Game
20
Part 20. Verrel Kampret
21
Part 21. Tips Pintar
22
Part 22. Cuman Mimpi
23
Part 23. Mall
24
Part 24. Tidak Peka
25
Part 25. Perasaan Farhan
26
Part 26. Maaf!
27
Part 27. LAA TAHZAN!
28
Part 28. Gitar
29
Part 29. Bu Siti
30
Part 30. Perang Dingin
31
Part 31. Move-on
32
Part 32. Bingung
33
Part 33. Zahra sayang Audy
34
Part 34. Adik Durhaka
35
Part 35. Chat, Nggak?
36
Part 36. Jogging
37
Part 37. Mood Verrel
38
Part 38. Upacara
39
Part 39. Salah Paham
40
Part 40. Ketahuan Bolos
41
Part 41. Persiapan Ulang Tahun Sekolah
42
Part 42. Rengek Zahra
43
Part 43. Marahnya Audy
44
Part 44. Daniel dan Deon
45
Part 45. Daniel dan Deon (2)
46
Part 46. Farsya Kabilla
47
Part 47. Zahra, Audy dan Farhan
48
Part 48. Insiden kecelakaan
49
Part 49. Pasar malam
50
Part 50. Kecewanya Kak Rai
51
Part 51. Hindari Kak Farhan
52
Part 52. Munafik
53
Part 53. Verrel kembali
54
Part 54. Watados Daniel
55
Part 55. Kesal
56
Part 56. Genggaman
57
Part 57. Menyebalkan
58
Part 58. Cerianya Zahra
59
Part 59. Tuan muda
60
Part 60. BUGH!
61
Part 61. Senja
62
Part 62. Siapa gadis itu?
63
Part 63. Peluang Untuk Verrel
64
Part 64. Auryn Clarissa Archert
65
Part 65. Mr. Perfect
66
Part 66. Pen
67
Part 67. Kau adalah ...
68
Part 68. Audy bukan Lia
69
Part 69. Sepercik rasa benci
70
Part 70. Usaha Farhan
71
Part 71. Kesal Auryn
72
Part 72. Seujung kuku
73
Part 73. Teori Cinta Deon dan Daniel
74
Part 74. Berhenti!
75
Part 75. Bukan Pacar
76
Part 76. Karena lo babu gue
77
Part 77. Can't take my eyes off of you
78
Part 78. Geram
79
Part 79. Most Wanted
80
Part 80. Pencitraan
81
Part 81. Aku suka sama kamu!
82
Part 82. Cengeng
83
Part 83. Tiga hari lagi
84
Part 84. Kak Rai
85
Part 85. Bugh!
86
Part 86. Anti baper
87
VISUAL
88
Part 87. Isak Auryn
89
Part 88. Penyesalan Auryn
90
Part 89. Yes Or No?
91
Part 90. Boneka Doraemon
92
Part 91. Eskrim
93
Part 92. Rencana Martin
94
Part 93. Songong banget
95
Part 94. Acara ulang tahun STB
96
Part 95. MARGA RULEN
97
Part 96. Angin malam
98
Part 97. Angin malam 2
99
Part 98. Lelaki bertopeng
100
Part 99. LAA TAHZAN ZAHRA!
101
PROMOSI SAC?
102
Part 100. Kalung
103
Part 101. Rindu
104
Part 102. Rindu 2
105
Part 103. FB | Keluarga Rulen
106
Part 104. FB 2| Keluarga Rulen
107
Part 105. RAHASIA!
108
Part 106. Tiga bulan berlalu ...
109
Part 107. Tinggal kenangan 2
110
Part 108. Khawatir
111
Part 109. Janji Zahra!
112
Part 110. ~SELESAI~
113
Hai, Makasih ...
114
GRUB CHAT:-*
115
UPDATE SEQUEL;-)
116
INFORMATION!
117
[RDY'S#3] INFORMATION!
118
INFO SPIN OFF RAGA-CHERRY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!