AKU JADI JANDA KARENA JANDA
"Arumi maafin aku, bukannya aku tidak sayang sama kamu, tapi aku harus mengejar cita-citaku" Ucap Remaja berseragam Putih Abu-abu sedang mohon maaf kepada kekasihnya seorang gadis berseragam putih biru. Hari ini hari kelulusan kedua nya. Sang pria baru saja diterima di salah satu kampus negeri di Ciputat dan harus berpisah dengan sang kekasih.
"Iya kang, Kejar lah cita-cita akang. Akang tidak perlu minta maaf" Arumi menatap sendu wajah sang kekasih.
"Arum akan setia menunggu Akang" ucapnya lagi
"Terimakasih Arumi... Akang percaya dengan kesetianmu" ucap sang pemuda.
"Sudah Sore, yuk kita pulang tidak baik menjelang maghrib begini kita berada di tepi Danau" Pemuda itu mengajak pulang kekasihnya. Lalu sang pria menyalakan mesin motor Jupiter Z nya. Keduanya terdiam sepanjang perjalanan. Tak berapa lama mereka tiba di kediaman rumah Arumi
"Terimakasih kang, Atas jalan-jalan nya hari ini." Arumi mengembalikan Helm ke kekasihnya.
"Sama-sama"
"Tunggu Arum" Panggil Sang pemuda dan Arumi menghentikan langkahnya dan membelikan badannya. Dan tersenyum
"Iya kang, ada apalagi? " tanyanya
"Arumi, Jika suatu saat ada seorang pria yang datang melamar mu. Terimalah. Menikahlah kau tidak perlu menghiraukan janjimu itu. Aku membebaskanmu"
"Deg "
"Maksud Akang? " dengan nada sedikit tinggi
"Iya suatu saat nanti, jika ada pria datang meminangmu, menikahlah dengannya. Mungkin dia Jodohmu"
"Maksud akang kita putus??, Akang udah punya pengganti Arum? " Mata Gadis itu mulai berkaca-kaca, tangannya terkepal karena kecewa.
"Kita tidak tahu kedepannya seperti apa, Arum" jawab sang pemuda
"Baik, jika itu keputusan akang. Terimakasih atas kebersamaan kita" Arumi berlari meninggalkan kekasih nya, dan masuk kedalam rumah.
"Arumiiiii... Arumii"
......................
6 Tahun kemudian
Arumi gadis Yatim Piatu anak kedua dari pasangan almarhum Aan suherman dan Ratmi. Orang tuanya meninggal saat Arumi berusia 10 tahun dalam kecelakaan. Dia di asuh dan dibesarkan oleh kakaknya Saat usianya menginjak 16 tahun sang kakak meninggal dunia karena kecelakaan kerja.
Dia dituntut oleh keadaan menghidupi dan membesarkan dua keponakannya laki-laki nya. Kakak iparnya lebih dulu karena sakit kanker rahim. Jarak umur nya dengan keponakan sulungnya selisih 8 tahun.
Dalam keseharian nya Arumi bekerja sebagai buruh pabrik, dia bekerja sebagai operator produksi pabrik Sepatu. Saat ini umurnya tepat 22 tahun.
Gadis tangguh itu masih setia menunggu sang kekasih kembali kepadanya.
"ARUM" seorang gadis bertubuh subur berlari menghampiri.
"Hos hos hos" Suara nafas berat gadis itu, lalu dia merebut sebotol air mineral dari tangan Arumi
"Glek glek glek" Sebotol Aqua 600 Ml habis sekali teguk
"Hei Kuda Nil, minumanku itu" protes Nilam sahabat nya.
"Pelit Jasa sia mah. Haus aing, cape ngejar maneh" sahut Nilam.(Pelit banget lo mah, haus gua, cape ngejar lo)
"Maneh karak balik?, Lembur Deui? " tanya nya(lo baru pulang?, lembur lagi?)
"Iya, ya lumayanlah uangnya buat bayar Uang ujian Irwan sama Karya wisatanya si Budi" jawabnya
"Aduuh Arum, maneh teh bukan robot, kenapa ga bilang ka urang. Mun maneh butuh duit"
"Kamu mau ngasih duit ke aku? " Nilam menggeleng kepala , "Mau minjemin?" lagi-lagi Nilam menggeleng kan kepala "Lantas?" tanyanya kesal. Tadi kalau butuh duit katanya kenapa arumi tidak bilang sama Nilam tapi gadis bertubuh subur itu menggeleng kapala saja yang artinya tidak akan memberikan semuanya.
"Lo mau gua Jual ke si Jaka" jawabnya
"Kehet sia Kuda Nil" (Tenyom lo kuda nil) sebelum Arum menabok Nilam, gadis itu lari dan mereka kejar-kejaran. Tak kuat dikejar Arumi. Nilam Akhirnya berhenti didepan kedai bakso langganan mereka
"Kuda Nil, Awas maneh ya!! "
"Brugh" tubuh mungil Arum terjengkang karena menabrak tubuh besar sahabat nya.
"Awwws" pekiknya Arumi bangkit hendak menabok lengan besar sahabatnya lalu di tahan sahabatnya.
"Kedeng" (Sebentar) Nilam menahan lengan Arumi
"Naon!!"(apa!!) tanya Arumi bingung , Nilam menunjuk ke arah sepasang Suami istri sedang makan Bakso. Sang Suami tampak sedang menyuapkan seorang gadis mungil, cantik dengan rambut bergelombang di kuncir dua. Dan sang istri sibuk dengan HPnya.
"Akang" gumam Arumi. Nilam yang mengenali siapa pria dari sepasang suami istri itu hendak melabrak.
"Buaya buntung, Ayo kita hajar" Bisik Nilam
"Jangan, kita yang malu nanti" balas Arumi
"Ini ga bisa dibiarin, maneh disini setia ternyata buaya itu, Ah kelamaan" kesal dan dongkol Nilam masuk kedalam kedai bakso Mas Tito.
"Malam Neng Nilam, tumben sendirian biasanya sama Neng Arumi" sapa Mas Tito yang memang Akrab dengannya.
"Malam Mase.. Arumi ada noh dibelakang, Males masuk katanya ada BUAYA" sahut Nilam sengaja mengeraskan suara menyindir dan menekan Kata Buaya
Mendengar kata Arumi pria itu, mengedarkan pandangannya mencari sosok Arumi. Keringat dingin mengucur di dahinya
"Loh disini ga ada Buaya neng. Adanya Mas Tito yang ganteng " goda nya. Tito seorang duda memang menyukai Nilam. Gadis subur nan ceria.
"Eh Neng Arumi ga masuk, masuk yuk si Mbok tadi sore bikin kue loh" Bu Retno ibu dari mas Tito datang saat hendak ke kedai bakso anaknya.
"Eh Mbok, iya mbok" mau tak mau Arumi masuk kedalam kedai, mata si pria bertemu dengan matanya
"Deg " jantung keduanya berdebar, bertemu kembali setalah 8 tahun menghilang tanpa kabar.
"Arumi" gumam sang pria dan didengar istrinya
"Siapa mas? " tanya Nancy istri pria itu, Arumi bukannya duduk didekat Nilam tapi kakinya melangkah ke sepasang suami istri itu.
"Nda.. Nda.. Nda" Adinda anak dari pasang suami istri itu meminta gendong ke Arumi dan Memanggilnya Bunda
"Hai sayang ga boleh kaya gitu" ucap sang Ayah
"Nda pah.. Ntu Nda" ucap gadis itu.
"Halo Ka..ng" Sapa Arumi terbata
"Heeei" balasnya
"Halo kalian saling kenal? Kenalkan aku Nancy kamu teman suamiku? " Ucap Nancy ramah memperkenalkan diri
"Nilam, ini teman ku Arumi. Iya Mba kami teman suami mba. kok nikah ga kasih kabar?" bukan Arumi yang menjawab tapi Nilam lah yang buka suara. Mereka berjabat tangan. Karena Arumi menggendong Adinda. Adinda tertawa melihat Arumi.
"Bocah ini mentertawakan nasib ku atau memang bahagia melihatku" ucap Arumi dalam hati
"Kau tau bocah. Aku 8 tahun berusaha setia menunggu papahmu, tapi hari ini.. Ah sudahlah " ucapnya lagi
"Namanya siapa kang?, lucu amat umur nya berapa? " tanya Arumi berusaha tegar
"Adinda, umurnya hampir 3 tahun" ucap pria itu.
"Wah lagi lucu-lucunya ini" ucap Arumi gemas ke Adinda
"Sini sayang. Kasian tantenya mau makan. Kamu sama mamah dulu yu" Nancy mencoba menggendong Adinda. Karena Nancy melihat Mas Tito sudah menyajikan Pesanan Nilam. Suaminya diam hanya memandangi Arumi.
"No mah ni Nda no ante" protes Adinda
"Iya sayang, Bunda. Kamu sini sama Mamah dulu. Kasihan Bundanya mau mam" ucap Nancy. Kemudian Adinda sudah berada dalam gendongan mamahnya. Beberapa kali bocah itu tampak menguap karena ngantuk. Mau tidak mau mereka pulang. Adinda kemudian sudah dalam gendongan ayahnya. Nancy berjalan kearah kasir membayar pesanannya tak lupa membayar pesanan Arumi dan Nilam.
"Arumi. Nilam kami pulang dulu, kalau ada waktu mampir. Kami menginap dirumah Almarhum mertua ku" pamit Nancy . Arumi tersenyum jangan tanya Nilam dia tersenyum sinis.
"Kami pulang dulu ya Rum" ucap pria itu
"Eh iya kang hati-hati" sahutnya
Kemudian keluarga kecil itu meninggalkan kedai bakso langganan sang suami.
...****************...
Hei ketemu lagi nih sama aku ini Novel selanjutnya jangan lupa kasih Like dan Bintang 5 nya.
Novel ini jamin bikin kalian terkocok-kocok
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Citoz
semangat kk 💪
2025-04-10
0