Jayadi Ningrat

"ade ga baik seperti itu, menggangu orang" ucap Mba Tun. Lalu ia melihat gelagat ayah anaknya akan usil buru-buru memasangkan Head seat ke anaknya dan memutar Video Cocomelon

"Bakso apa nih mas" ucap sang Ayah sambil mencolek bokong Teguh

"Bakso KO.. T..L tolol eh bakso kon..ol" pekik teguh sambil mengaduk kuah bakso

"Bakso apa? " ucapnya lagi

"Bakso ko....oleh bakso ko....ol..eh pak udah sih ah " ucap Teguh

"Udah pak ampun pak.. Ampun" Teguh memohon melihat gelagat orang itu mau usil lagi.

Mereka telah menghabiskan 5 mangkok bakso dan 4 gelas jeruk peras mereka pulang sambil membawa Masing-masing satu kantong kresek kue buatan Bu Retno dan Nilam. Nilam habis 2 mangkok bakso jangan ditanya Nilam brp mangkok sisanya ia habiskan. Mereka berjalan ke rumah mereka

"Eh Rum, gimana tawaran gua tadi, mau ga lo gua jual Ke si Jaka. Lumayan Mi, lo dibayar 1 juta" tanya Nilam

"Kehet sia Kuda Nil, kalau pembaca salah paham gimana. Maneh dikira germo. Penyalur PSK" sungut Arumi

"Hehehehe, Maksudnya gini ya pembaca yang budiman dan Netizen yang maha benar. Maksud urang teh. Si Jaka mau sewa Arumi buat teman saat kondangan. Secara ya bapaknya Si Jaka itu orang gedongan di kampung sini. Tapi umurnya udah 27 tahun belum punya temen buat diajak kondangan. Maka dari itu. Dia minta batuan Arumi buat jadi teman kondangannya. Gitu" ucap Nilam

"Boleh Juga, kapan acaranya ndut? " tanya Arumi.

"Sabtu besok"

"Ok, eh btw yang merit saha?" tanya Nilam lagi

"Si Rusdi"

"Apa Si Rusdi?, mau kawin lagi dia?. Sama siapa lagi itu? " Arumi kaget kakak kelasnya udah mau kawin lagi, pernikahan ke tiga buat Rusdi.

"Sama si Siska" jawab Nilam

"APA si Siska..siska sepupunya Kang... " Arumi memastikan kalau siska bukan sepupu dari mantannya

"Iya sepupu buaya buntung itu. Mau kan? Mau lah. Kapan lagi kita bisa bales buaya itu"

"Ga ada yang lain apa yang mau nyewa urang selain si Jaka" protes Arumi.

"Banyak sih. Tapi bayarannya kecil cuman 500 ribu. Tapi dibawah standart semua tampang nya" ucap Nilam. Tak lama hp Nilam berbunyi

"Halo dengan MUA Nilam sari cantik beud ada yang bisa dibantu " Nilam berbicara

"............."

"Bisa untuk kapan Nyonya? "

"..........."

"oh sabtu pagi, jam 10 Bisa Nyonya. Kebetulan jadwal saya kosong"

"..........."

"Baik Nyonya. Hotel Xx Purwakarta. Baik nyonya saya usahakan"

"........"

"Walaikumsalam"

"Siapa?" Tanya Arumi penasaran

"Nyonya Larasati Mahesa" sahut Nilam

"Mahesa?, Gendut Kakap gendut kakap" Arumi terpekik girang. Sahabat dapat Customer dari keluarga Mahesa pengusaha Ternama.

"Biasa aja" ucap Nilam.

"Sombong, mentang - mentang sering dandanin Ibu Bupati. Jadi pongah " Arumi memanyunkan bibir nya.

"udah jangan manyun. Nanti bantuin ya?. Kita ga usah nerima tawaran si Jaka. Mantuan urang we. Kek urang bayar" ucap Nilam.

"Ok"

"eh tapi Mobil Abah di pake ga ya? " tanya Nilam.

"Ga tau nanti tanyain aja ke abah sekalian kita ngerumpi sama ambu dan Bi Mirna udah lama juga kita ga begadang"

"Eh emang besok libur maneh? " tanya Nilam.

"Besok minggu gembrot, ya libur lah emang maneh ada Job"

"Urang Ambil Job Sore, cuman dandanin Ibu Mala doang. Malas sih sebenarnya ngambil job dari tuh orang, kalau bukan bayarannya lumayan. Orangnya ribet sombong lagi"

"Bu Mala istri nya pak Rahmad Hidayat yang punya Restoran sate itu? " tanya Arumi

"Iya, Beda sama suaminya. Jauh banget" sahut Nilam.

"Yaudah nanti besok urang temenin. Udah lama juga ga silaturrahmi sama Pak Rahmad" ucap Arumi

Tak berapa lama mereka berpisah, Nilam lebih dulu sampai ke rumahnya. Setelah pamit Arumi melanjutkan perjalanan jarak rumah Nilam dan Arumi tidak jauh hanya berbeda gang saja. Arumi melihat rumah Mantannya masih menyala, menandakan Penghuninya belum tidur, dan terdengar sayup-sayup orang bertengkar

Di rumah itu.

"Kamu ini kenapa Nancy sedari tadi bahas itu mulu"

"Mas ini yang kenapa, sejak pulang dari kedai bakso itu melamun. Apa mas masih ke pikiran tuh sama. "iya hati-hati kang..iya hat-hati kang" itu kan, siapa namanya? Oh kalau tidak salah ARUMI" ucap Nancy meninggikan suaranya

Arumi mendengar pertengkaran itu bodo amat dan tetap melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba sebuah sepeda motor menepi. Ternyata Budi keponakan nya.

"Bi ayo" ajak budi. Arumi masih memandangi Rumah mantan Pacar nya. "Udah bi, Mang Jay udah nikah. Udah punya anak juga. Tidak usah mengharapkan nya lagi" Ucap Budi.

"Iya Bud, Bibi ga nyangka aja"

"Bi, maafin Budi ya kalau adanya Budi sama Iwan. Membuat bibi susah dapat jodoh" Ucap Budi

"Plak" Arumi menepak Bocah 1 SMA itu"

"Ngomong apa sih kamu. Justru bibi bersyukur adanya kalian. Hidup Bibi jadi berwarna. Salah satu alasan bibi harus kuat itu adalah kalian. Jangan ngomong kaya tadi. Bibi ga suka" ucap Arumi. Lalu mulai naik ke motor yang dikendarai keponakan nya motor peninggalan Almarhum kakaknya.

Jayadi ningrat keluar rumah mencari angin karena menurut nya, suasana didalam rumah dalam keadaan panas. Ia lebih baik keluar mengademkan kepala dan hatinya. Baru ia keluar halaman ia melihat Arumi sedang berboncengan dengan seorang pria, dia tidak mengetahui siapa yang memboncengnya. Arumi nampak mesra memeluk sang pria mesra.

"Belom kelar Jay? " Ujang sahabatnya menghampiri

"Eh Jang, Entahlah" sahut Jaya

"5 orang loh datang melamarnya. Mereka datang ke Abah memintanya. Kan kamu tau sendirikan dia sebatang kara"

"Iya Jang. Maka dari itu jang. Ada rasa bersalah. Kami mengakhir hubungan tepat dimana kakak satu-satunya mengalami kecelakaan" ucap Jaya

"Takdir Jay. Ikhlas kan. Terus Belajarlah mencintai istrimu. Walau sebenarnya aku tahu kau di jebak oleh keluarga istrimu untuk itu aku meminta. Kau jangan mempermainkan pernikahan"

Flasback

Jayadi ningrat Kusuma Wardani pemuda 23 tahun Mahasiswa Semester akhir disalah satu universitas negeri di daerah ciputat Tangerang Selatan. Namanya boleh keren ada khas seorang bangsawan tanah pasundan. Ya dia memang ada garis keturunan bangsawan. Tapi kerajaan itu sudah punah telan jaman.

Anak tunggal dari KH Abdul Rojak Kusuma Wardani dan ibu Nyai Ratu Asih Kosasih.

Pemuda yang hidupnya lurus-lurus saja. Ia berpostur tubuh tegap 185 CM dengan dada Bidang dan wajah Terpahat sempurna Hidung bangir, alis tebal , surut mata tajam.

Salah satu Mahasiswa populer di kampusnya. Ketua organisasi Mahasiswa Rohis dan Mapala. Berkulit eksotis sawo matang semakin membuat nya terlihat macho dan gagah.

Siang nan perik seperti biasa sehabis kelar mata kuliah terakhir nya ia berencana akan tidur saja di kosannya.

Rencana itu gagal total ketika salah satu temannya datang menghampiri.

...****************...

...Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!