Dapat Salam

Masih Flasback

Rencana itu gagal total ketika salah satu temannya datang menghampiri.

"Jay.. Tunggu" panggil Rizki, saat Jaya akan menyalakan motornya. Motor Sport Kawasaki Ninja RR 250 cc, motor yang dia beli secara cash uang hasil usahanya berjualan Online dan beberapa kedai Warmindo yang tersebar di daerah Ciputat, Pemulang, Pondok Petir, Depok dan Bintaro. Jarak Warmindo tidak terlalu jauh satu dengan yang lainnya. Warmindo sangat Ramai ,pelanggannya rata-rata Pelajar, Mahasiswa, dan pekerja pendatang. Ada pula sesekali bapak - bapak yang nongkrong.

"Apaan?"

"Lo dapat salam dari Nancy" ucap Rizki

"Nancy mana? Ga kenal gue" sahutnya ya memang ia bukan orang yang mudah mengenal orang kalau hanya sekali ketemu

"Itu yang Anak Bintaro. Yang kuliah di kampus Nusantara"

"Oh, lupa gua. Bilang sama dia Walaikumsalam gitu. Dah ya gua mau cabut" Saat hendak menjalankan motornya Rizki menahannya lagi

"Apalagi kan salam nya udah gua balas"

"Sabar dulu kek, gua ke kosan lo ya. Gabut gua. Ora (Red - tidak "Bahasa betawi Tangerang) ada orang dirumah. Bonyok lagi umroh" ucap Rizki

"Ya udah, lo mau bawa mobil lo apa mau bonceng"

"Bonceng bae. Mobil gua di bawa si Andi" sahut Rizki. lalu Jaya menjalankan motornya dengan kecepatan pelan karena Rizki mengajak ngobrol

"Mobil lo Dipake buat Gaet cewek lagi? " tanya Jaya

"Biasalah, kaya ga tau kadal buntung bae"

"Lo kok mau-mauan bae sih. Kalo mobil lo di pake buat yang gak-gak, repot lo nanti" Jaya heran sama temennya yang bernama Rizki gampang banget memberikan kunci mobil BMW nya.

"Slow bre. Ada om gua kalau ada apa-apa" sahut Rizki

"Serah lo dah. Gua mau cuman bilangin aja ke lo. Ga semua temen lo punya sifat baik dan tulus sama lo. Apalagi nih ya. Keluarga lo orang ada dan terpandang . Jangan sampe kelakuan dari teman-temen nama orang tua lo kebawa-bawa. Kasian gua sama Bapak lo" Jaya menasihati temannya itu.

Setelah tidak ada bahan obrolan Jaya melajukan Kendaraannya dengan kecepatan penuh. Yang tadinya ia akan tiduran di kosan. Merubah nya saat ini dia sudah berada di salah satu Warmindonya daerah Bintaro.

"Lah ga jadi ke kosan lo bre? ,malah kesini lo? " tanya Rizki.

"Gua mau Cek Bentar. Cek Stok barang" Jaya menstandarkan motornya. Dan masuk kedalam

"Kang, tumben siang biasanya malem" Dodi menyapa, salah satu pegawainya yang juga salah satu mahasiswa semester awal di kampus swasta Pamulang (UNPAM).

"Iya Dod, eh si Ujang ada kemari ga? " Jaya melepas Hoodynya terlihat pahatan sempurna tubuh atletisnya walau masih dibalut dengan kaos hitam slimfit pas ditubuhnya.

Ada beberapa 3 Remaja putri berseragam SMA sedang nongkrong disana. Mereka melotot dengan bibir menganga memandangi Jaya.

"Mingkem" Dengan usil Rizki menutup mulut salah satu remaja putri itu yang paling cantik.

"Ah Rese lo bang, minggir lo ganggu aja" sungut Andin, karena Rizki mengganggu pemandangan indah didepannya. Jarang-jarang Jaya berada disini. Apalagi dia dimanjakan dengan pemandangan indah saat jaya melepas Hoody. Rambutnya yang gondrong di kibas-kibaskan seperti iklan shampo, apalagi Jaya memakai kaos ketat. Biasanya Jaya selalu memakai kemeja.

"Tau rese lo, bikin sepet mata datang lo" Caca teman andin menimpali

"Sono lo bang mending cuci gelas" Ririn ikut-ikutan menimpali sepupunya Rizki gadis manis berhijab. Ririn lah yang memberitahukan ke Andin dan Caca kalau ada Warkop yang jaga Ganteng nya ga ada obat

"Gua bilang emak lo ya lo bolos" Cepu Rizki

"Yee siapa yang bolos orang guru matematika nya kita lahiran. Ya ga" Jawabnya.

"iya bener, orang pak Bambang lahiran" Ucap Andin yang paling cantik tapi punya otak kosong

"Tolol lo, mana ada nama Bambang bisa lahiran" Caca menoyor Andin

"Nah kan" Rizki menunjuk ke Ririn "Dari jam berapa mereka Dod? "

"Jam 11 Bang"

"Lo jangan rese deh bang" protes Ririn

"Dasar lo cepu"

"Biarin aja si Bre. Kaya lo ga gitu aje" Jaya membela

"Bang Jay emang the best. I love You" ujar Andin bocah kosong dengan memberikan tanda cinta dari jempol dan telunjuk nya. Kemudian dibalas Jaya sambil tersenyum.

"Aaaahhhh Bang Jay" Heboh sendiri ketiga bocah kosong itu.

"Bang Jay. Kapan Live Streaming lagi? Kangen liat bang Jay olah raga" Tanya Ririn

"Eh emang bang Jay punya IG? " tanya Andin

"Ih kesel ama si Tolol ini" Caca menoyor Andin lagi.

"Caca Nanti aku jadi bego kalo kamu toyor toyor gitu. Benerkan bang Jay" Andin mendramatisir. Jaya tersenyum dan kemudian mengambil teflon untuk membakar Pisang lalu ia berikan ke Caca, caca menerimanya "Apaan nih bang Jay"

"Keplak ege pala si Andin pake itu" Ririn Menoyor Caca

"Ririn" Protes Caca "Gua keplak pake ini juga lo" Caca misuh-misuh

"Ih gemes sama bang Jay, lucu orangnya jadi penge bungkus" Andin kegirangan melihat Jaya terkekeh geli. "Bang Jay, Apa nama IGnya? " tanya Andin sambil mengeluarkan Iphone terbaru nya.

"Sini gua ketikin, lo kan kadang dong dong" Ririn mengetik nama Akun Jaya. Terpampang banyak foto Jaya sedang berolah raga. Ada yang mengenakan kaos dan da yang shirtless

"Ketiga bocah kosong itu teriak histeris"

"Aaaaaaaa"

"Jangan Di pake Bahan Co***ek tolol" Salah satu teman laki-lakinya seGengnya datang. Dia laki-laki satu-satunya dalam geng Bocah kosong

"yeee emang gua lo, foto bang Jay dipake buat bahan Bacol" Sarkas Caca

"Hei bang Jay. Bang Iky" Rio menyapa Kedua sahabat itu dengan gaya Slaynya.

"Akhir Zaman" Dodi mengelus dada . Jaya geleng-geleng kepala . Rizki beristigfar

"Ape sih lo Bang Dod, mau gua cepu in nih ke Bos lo kalo Semalem itu...." Rio mengetuk jari-jari telunjuk lentik miliknya di dagu.

"Iya iya damai.. Damai... Plis bang... Bang.... Plis" Jaya menengok ke arah Rizki untuk menayakan apa yang dimaksud Rio. Rio protes dipanggil bang sama Dodi. Dia hanya misuh-misuh ga jelas.

"Tau tanya aja ama bocahnya" Acuh Rizki

"Ria mariana sayang, apa sih yang dilakuin dese semalam chin" Jaya bergaya Slay menimpali

"Ish bang Jay Boti. Ga sukalah akuh sama Boti. Masa jeruk makan jeruk. Ilfiel aku sama Bang Jay" Rio merajuk. "Kirain aku tuh Bang Jay itu TOP tulen ga taunya Boti"

"Eh tolol, ngarep banget sih lo Bang Jay satu kaum sama lo" Andin menoyor kepala Rio

"Andin!!. jadi rusak nih tatanan rambut aku. Baru perawatan tau semalem di salon Cantik" protes Rio, lalu dia melirik kearah parkiran "Bang Dod bikinin gua Mie Kari telornya dua. Pake Sosis jangan pake Sawi" Rio memesan ke Dodi dengan suara lakinya. Dia sempat melirik ternyata ada Bapak nya

"Jay Kopi hitam dua" Sumardi dan temannya datang bernam Rojali. Sumardi adalah pemilik tempat warmindo yang disewa Jaya.

...***************...

...Bersambung ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!