"Andin!!. jadi rusak nih tatanan rambut aku. Baru perawatan tau semalem di salon Cantik" protes Rio, lalu dia melirik kearah parkiran "Bang Dod bikinin gua Mie Kari telornya dua. Pake Sosis jangan pake Sawi" Rio memesan ke Dodi dengan suara lakinya. Dia sempat melirik ternyata ada Bapak nya
"Jay Kopi hitam dua" Sumardi dan temannya datang bernam Rojali. Sumardi adalah pemilik tempat warmindo yang disewa Jaya.
"Eh ada mantu-mantu Babeh, kagak pada sekolah apa? Wayah gini udah ngejedok dimari" Ucap Sumardi ayah dari Rio.
Ketiga gadis itu mencibir ayah sahabatnya
"Lah ngapa lo betiga, ga mau lo pada jadi bini gua besok" Ucap Rio Sok Cool
"Dih Ogah" ucap mereka kompak. Surmardi tertawa
"Eh Rio kemaren Ncing lihat lo di XChange ada gelut" Rojali Cepu, Rio meneguk salivanya kasar
"Sial kenapa pula ncing Jali. Liat gua ribut sama mak lampir" batin Rio
"Gila keren amat anak Babeh. Menang Ora? . Gelut ama anak mane? " Sumardi Kagum tidak percuma dia memberikan les Silat ke Anaknya.
"Apanya yang keren sih Di. Dia Ributnya ama Emak-emak" Rojali mencibir sambil menyeruput kopinya. "Srrrrrruuup... Aaaah...mantap bang Jay. Menyala abangku" suara ciri khas bapak-bapak nyeruput kopi. Jaya mengacungkan jari jempolnya.
"Aki-aki lebay" ucap ketiga remaja itu .
"Beh bisa kali beh, nyeruput kopi nya biasa bae. Bikin kesel. Ga dirumah ga dimari denger aki-aki nyeruput kopi lebay" Caca Si Bocah Kosong yang memang orangnya ceplas ceplos protes
"Itu seninya Ca. Sewot bae lo ah" Rojali
"Menang Ora Tong?" tanya Babehnya. Jaya menghidangkan pesanan Rio. Rio menatap Mie yang dibuat Jaya.
"Yah bang Jay pake Sawi. Kan Tadi Rio kan bilang jangan dikasih sawi " protes Rio
"Lupa. Dah makan bae. Biar sehat" Sahut Jaya
"Demi bang Jay, Rio makanlah"
"Tong menang Ora" tanya babehnya lagi, Andin menyenggol lengan Rio. Rio menoleh ke arah babehnya.
"Ora" Jawabnya cuek
"Emang sajak kapan Laki menang sama perempuan beh. Apalagi emak-emak"ujar Rio
"Iya beh, lagian ya kemaren ntu yang duluan nyolot Mak Lampir itu. Masa ke senggol dikit marah. Malah bawa-bawa orang Tua lagi. Kamu ini anak muda ga ada sopan santun nya. Bisa ga sih orang tua kalian didik. Kalau ga bisa biar saya yang didik. gitu katanya beh" Andin menirukan gaya lawan seterunya mereka dengan peraganya babeh Rojali
"Orang mana songong amat, harusnya lo kemaren pake Jurus Banci Jambak konde Tong" Sumardi memperagakan gaya banci sedang menjambak konde ditarik langsung kabur dengan lawan nya Rojali. Abis kepala rambut Rojali dijambak Sumardi. Abis sudah harga diri Rojali yang pertama ditunjuk -tunjuk Andin dengan kuah mengenai wajahnya
"Udah Beh, Malah lebih dari itu" Caca menimpali
"Siapa sih orangnya?" Sungut Sumardi.
"Emang lo berani? " tanya Rojali
"Beranilah perempuan doang"
"Yakin? " Rojali memastikan
"Yakin"
"Si Juju mantan Bini lo" Rojali tertawa puas. Sumardi langsung Ciut. Juju alias JuLaikha adalah mantan terindah Sumardi. Sumardi sebenarnya sedang ingin balikan dengannya setelah Emaknya Rio meninggal 5 tahun lalu. Juju janda semok Tidak punya anak saat diceraikan Sumardi, saat ini berstatus janda juga karena suaminya digondol Janda pirang. Dia harus membesarkan anak Laki-laki semata wayang nya seorang diri.
"Tong ikut Babeh".. "Dod sekalian semuanya ya. kembalian Nya buat lo" Sumardi manarik Paksa Rio. Setelah memeletakan uang 3 lembar 100 ribuan. Sumardi menaiki motornya dan Rio di bonceng nya.
"Makasih Beh" Teriak Dodi
"Di ... Tunggu" Rojali memanggil temannya. "Si Kampret gua di tinggal"
"Beh bawa motor Rio bae" Rizki mengambil kunci motor Rio yang tertinggal dan memberikan ke Babeh Rojali
"Mampus lah si Rio, abis dia dikeramasin babehnya" Ucap Caca cekikikan.
"Kita nunggu cerita dia aja besok" sahut Ririn
"Bang Jay, Andin Udah Follow, Follback ya?" Jaya mengfollback Andin. Andin kegirangan
Tampak ada tiga orang gadis masuk ke warmindo
"Hai" Nancy menyapa, dia datang bersama 2 orang temannya.
"Hai Nancy" Sapa Rizki. Nancy tersenyum manis. Jaya memasang wajah cueknya. Dia paling malas meladeni Cewek yang berusaha Caper. Beda saat meladeni 3 bocah kosong. Menurut nya Caper Bocah kosong lebih tulus tidak mengharapkan lebih.
"Eh 3 Cabe-Cabean Ciputat ada disini" Ucap Clara tetangga Dari Caca. Mereka tidak pernah Akur. "Hai Dod hai Ki" Sapa Clara
3 Bocah Kosong mendongakan kepala untuk melihat asal suara siapa
"Aduuh ada 3 Tante girang Haus belaian. Setelah insyaf jadi Ani-ani karena dilabrak bini sahnya. Sekarang berubah haluan jadi Tante girang" Sarkas Caca tidak kalah pedas
"Eh Cabe yang sopan lo sama orang lebih tua!" Sesil mengebrak meja
"Lebih tua apa orang tua?, secara dandan lo betiga mirip sih kaya janda pirang yang rebut tua bangka yang ada dirumah gua. sayangnya tua bangka itu gua sebut Bokap" Sarkas Andin tak kalah pedas, sudah lama dia tidak bertemu dengan kakak tirinya
"Monyet lo ya, berani lo ama gue" Sesil hendak menampar.
"Byuuur" Bu Juju datang menyiram Muka Sesil dan Clara dengan Kopi Hitam sisa milik Babeh Rojali. Awalnya bu Juju melihat Andin di warkop tidak sengaja karena mau ketemu Sumardi karena ia janjian disini. Kebetulan Andin ada disini sekalian saja ia meminta maaf ke Andin karena sudah berkata kasar kemarin. dia kepikiran sepanjang malam. Takut mental remaja putri itu down. Bu Juju tercengang kalau dia anak korban pelakor, sesama korban sudah seharus nya mereka saling menguatkan.
"Sialan. Siapa lo. Jangan ikut campur " Pekik sesil
"Liat nih baju gua kotor" sungut Sesil
"Eh nenek peot. Kita ga ada urusan ya ama lo? "Clara tak terima. ketiga bocah kosong ketawa cekikan
"Yang Sopan tuh harus nya lo berdua . Dan lo bilang apa tadi nenek Peot mata lo buta ape. Ga lihat badan semok gini lo bilang peot. masih muda udah katarak. Terus ini lagi baju lo betiga " Bu Juju geleng-geleng kepala "Mau jualan lo? " Sarkas Bu Juju.
"Mau jualan kek mau nge lonte kek urusan ama lo!!" sahut Sesil kali ini menunjuk-nunjuk muka Juju , bu Juju menepis tangan Sesil.
"Bentar... Bentar... Bentar... " Bu Juju memegang wajah Sesil ia bolak balik ke kiri dan kanan
"Apaan sih lo nenek peot. Lepasin tangan lo" Sesil mencoba melepas kan cengkraman tangan bu Juju di wajahnya. Kemudian bu Juju merauk wajah penuh dempul Sesil.
"Gua baru inget lo Ani-ani si Sujud kan. salah satu anggota Dewan. Gua ikut nge grebek lo waktu itu. Iya gua inget banget Muka lo kaya tai ini " Sarkas Bu Juju "Masih jualan juga"
...****************...
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments