part 4

Pussy... Sini... Zenata memberikan makanan kucing yang selalu dia bawa saat dia jalan jalan di pagi hari.

Seperti saat ini ze sudah menemukan kucing liar yang biasa dia temukan di semak semak di pinggir taman.

"Lapar... Hmmm... Ini makan ya..." kata ze yang menaruh makanan kucing di rumput.

"Ah...lucunya... Kamu manis sekali, sayang tidak bisa aku bawa pulang mama memiliki asma." kata zenata pelan.

"Sudah makan nya. Mau minum...hmmm... Sebentar ya..." zenata mengambil daun dan membuat tempat minum dari daun dan lidi seperti kapal kapalan.

"Pelan pelan... Kasih temannya juga." kata zenata yang masih melihat kucing kucing berebutan makan dan minum pemberian zenata.

Semua yang terjadi pagi ini di lihat oleh yudha yang mengamati tanpa sepengetahuan gadis itu.

"Penyayang.." kata yudha dalam senyumannya.

Yudha kembali berlari seperti biasa dia memang sering berolah raga.

Saat zenata selesai dengan kucing kucingnya, dia beranjak dari tempat itu dan melanjutkan kegiatan nya yaitu berjalan santai.

Zenata berhenti di tepi kolam yang luas dan banyak pepohonan di sana, zenata berdiri dan merentangkan tangan menghirup segarnya udara di pagi hari.

"Selamat datang matahari aku menyambutmu," zenata menghirup dan melepaskan udara sambil merentangkan kedua tangan.

Kedua matanya terpejam seakan dia sedang akting film tetanic saat di kapal, semua yang dia lakukan tentu saja di lihat oleh yudha yang berada jauh dari zenata.

Tapi yudha tahu jika itu adalah zenata,lagi lagi yudha merasa gemas dengan gadis satu itu.

"Nakal, penyayang dan setia kawan." kata yudha tersenyum.

Entah mengapa gadis seperti zenata tidak ikut dalam pengurusan osis, "sangat di sayangkan." kata yudha.

Yudha kembali berlari memasang earphone nya kembali, kali ini dia tahu jika ze setiap hari minggu pagi dia juga joging, lebih tepatnya dia jalan santai.

Zenata melanjutkan jalan jalan paginya sambil memakan cilok yang biasa dia beli saat joging di hari minggu.

"Ah... Makan cilok masih kurang tadi aku mengeluarkan keringat banyak, lebih baik aku Sabu sabu dulu alias sarapan bubur mang soleh." kata zenata tersenyum senang.

"Mang soleh yang ganteng setaman raya ini,buburnya dong seperti biasa." kata zenata yang langsung duduk tanpa melihat sekitar.

"Baik non ze, mamang buatin seperti biasakan pake usus tusuk dan telor tanpa daun bawang." kata soleh tersenyum.

Zenata yang memang terbilang cuek duduk secara acak dan ze terkejut melihat kakak kelasnya yang sedang makan bubur ayam juga.

"Biarkan saja toh kak yudha asik makan dan ngk mungkin dia hafal dengan suaraku."kata zenata membenarkan poni nya padahal dia mencoba menutupi wajah dengan tangannya.

"Ini non ze bubur ayamnya, silahkan di makan.!" kata soleh.

"Makasih mang." kata zenata tersenyum.

Setelah selesai makan bubur ayam zenata berjalan pulang, perutnya sudah kenyang terisi bubur dan cilok.

"Kenapa kak yudha membayar bubur ayam ku, jadi enak eh... Maksud ku ngk enak hati." kata ze celingak celinguk mencari yudha.

Tadi di tukang bubur yudha sekalian membayar bubur zenata, yudha hanya ingin ze tahu jika dia tahu keberadaannya bahkan semua yang dia lakukan di taman pagi ini.

Tapi zenata hanya tahu saat yudha hanya makan bubur ayam saja dan yang lainnya tentu ze tidak menyadarinya.

Esok hari di hari senin, miranda sudah membangunkan putrinya karena zenata semalam berpesan untuk membangunkannya lebih cepat agar tidak terlambat saat upacara dan kena hukuman.

Miranda tahu betul anak gadisnya itu memang nakal karena dia sering di panggil ke sekolah, bahkan saat kelas sepuluh, empat kali miranda menghadap guru.

Benar benar zenata sangat meresahkan, miranda berharap putrinya itu bisa berubah kelak.

"Ze... Bangun sudah jam enam, nanti kesiangan lho sekolahnya ini upacara kan." kata miranda membuka korden kamar zenata.

"lima menit lagi ma," kata zenata menutupi wajahnya lagi dengan selimut.

Miranda mengambil pakaian kotor putrinya di tempat pakaian kotornya dan mendekati kasur zenata.

"Bangun ze... Mama mau ke pasar dengan bibi." kata miranda yang sudah meninggalkan kamar putrinya.

Zenata dengan mata setengah sadarnya bangun dari ranjang dan berjalan ke kamr mandi.

Yudha melihat dari jendela kamarnya, melihat zenata berjalan sambil bermalas malasan ke kamar mandi.

zenata masuk ke kamar mandi air dingin membuatnya tersadar penuh dari kantuk nya.

"Hari ini aku harus datang lebih cepat karena aku akan mengembalikan uang bubur yang di belikan kak yudha." kata zenata yang sudah keluar dari kamar mandi dan mengganti dengan seragam sekolah.

Setelah sarapan zenata berangkat ke sekolah dengan sepeda motor nya, pagi ini seperti pagi sebelumnnya.

Walaupun menurut zenata ini masih pagi tapi semua orang juga sudah banyak yang beraktifitas seperti dirinya.

Termasuk yudha yang juga sudah siap berangkat memakai motornya.

Karena kemarin kemarin motornya juga berada di bengkel, lagi pula yudha juga belum begitu hafal jalan di rumah barunya menuju sekolah.

Anggap saja naik bis kemarin untuk semacam mencari atau melihat jalur menuju sekolahnya.

 Zenata melihat kanan kiri untuk menemukan yudha, bahkan tadi dia sengaja mencari keruangan osis.

"Apa ini masih pagi ya, kak yudha belum datang mungkin." kata zenata.

Memang sekolahan pun masih sepi, hanya beberap siswa yang sudah datang "jam enam lebih lima belas menit, bahkan belum jam setengah tujuh, aku kerajinan." gerutu zenata.

"Kekelas aja." kata zenata yang sudah akan berjalan ke kelasnya.

Tapi saat dia akan berjalan dia seperti melihat orang yang di carinya dan...

"Kak yudha." kata zenata memanggil pemuda itu.

"Hmmm... itu kak... Kemarin kakak bayarin aku bubur ayam dan ini..." kata zenata menjulurkan tangan yang ada uang nya di telapak tangannya.

Yudha melihat adik kelasnya itu.

"Terimakasih sudah membayar bubur ayamku, tapi aku ngk biasa menerima..." kata zenata ragu.

"Aku tidak menerima uang yang sudah aku keluarkan." kata yudha menyela perkataan zeneta.

"Tapi..kak." kata ze bersikeras agar yudha menerima uang yang dia kembalikan.

"Minggu besok ganti kamu yang membelikan aku bubur ayam," kata yudha memberikan solusi yang menguntungkan baginya.

"Hmmm... lain kali jika kita bertemu dan ada waktu, aku yang traktir makanan." kata zenata akhirnya.

Yudha tersenyum kecil, gadis di depannya itu entah sadar atau tidak secara langsung mereka sudah membuat janji untuk makan bersama.

Zenata langsung bergegas pergi karena sebentar lagi pasti akan banyak murid murid yang datang dan ze tidak ingin para penggemar yudha marah kepadanya.

"Tunggu... Apa itu berarti aku telah mengajak kak yudha." otak kecil zenata baru sadar.

"Ah...kenapa aku berbicara tanpa di fikir dulu." kata zenata menaruh wajahnya di meja kelasnya.

🌺Bersambung....🌺

Jangan lupa untuk like dan vote nya, terimakasih banyak🙏

Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 part 110
Episodes

Updated 110 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
part 110

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!