Dalam 5 hari berikutnya, Tobias berlatih bersama tim Union Berlin U - 19.
Porsi pelatihan Tobias lebih banyak di bandingkan dengan pemain lainnya karena Tobias tidak seperti mereka yang bersantai santai.
Tobias ingin sukses dan kalau bisa, Tobias ingin mendapatkan kesempatan untuk berlatih bersama tim utama.
Di bimbing dengan pelatih fisik Maxi untuk meningkatkan stamina, kedua asisten pelatih Christian Stuff dan Willi Weibe untuk meningkatkan visi permainan dan meningkatkan kualitas operan pendek.
Tobias selalu yang paling akhir dalam menyelesaikan pelatihan.
Saat yang lain sedang makan siang di kantin, Tobias masih berlatih.
Tobias juga makan siang di kantin klub sendirian dan tidak merasakan kesepian.
Bahkan teman temannya mulai menilai dan ingin mencontoh dirinya sendiri.
Maka pada hari berikutnya di 5 hari tersebut, Tobias kadang kadang berlatih dengan adanya teman.
Selain mendapatkan pelatih ekstra, Tobias sudah mengumpulkan 18 poin ball lagi dari 6 hari pelatihan.
Meningkatkan jumlah poin ball nya menjadi 43 poin ball.
Tobias tidak menggunakannya dan masih menyimpannya.
Di rumahnya, Tobias melihat ibunya yang sedang memainkan ponsel miliknya.
"Bu, apakah sudah?" Tobias bertanya.
Ibunya saat ini sedang melihat isi chatting nya dengan Emilia dan itu terjadi tiba tiba yang tidak di sangka oleh dirinya sendiri.
Untung tak ada pembahasan yang aneh.
"Sudah."
"Kamu besok memiliki pertandingan kan? Istirahat lah sekarang."
"Oke Bu."
Tobias segera kembali ke kamarnya dan membawa ponselnya masuk.
Melihat anaknya masuk ke dalam kamar, Sylvia tersenyum.
"Anak ini sangat pintar mencari gadis." Sylvia meski tahu Tobias dekat dengan seorang gadis, Sylvia tidak pernah melihat nya.
Barusan dirinya melihat Emilia dari ponselnya Tobias, dimana banyak sekali photo berdua.
Sylvia juga sangat puas dan mewajarkan kenapa anaknya kemarin tergila gila.
Tobias menyimpan ponselnya dan segera tidur.
Keesokan paginya, Tobias bangun sangat pagi.
Berlari sebentar di taman dan segera kembali ke rumahnya.
Menyiapkan sarapan kecil untuknya dan untuk ibu.
Tobias akan sarapan kecil karena setelah sampai di klub, dia akan makan bersama dengan para pemain beberapa waktu sebelum pertandingan di mulai.
"Bu, kamu berangkat dengan hati hati." Tobias melihat ibunya sudah menyelesaikan semua persiapannya dan mengingatkannya.
Melihat jam sudah set 8 dan Tobias juga segera bersiap siap.
Membereskan rumah dan segera membersihkan diri.
Pada pukul set 9, Tobias berangkat ke gedung klub.
Makan bersama para pemain di kantin dengan makanan yang sudah di siapkan oleh ahli gizi.
...
4 November pukul 11 siang.
Para pemain dari kedua kubu telah bersiap di lapangan dan menunggu wasit utama Johannes Schipke meniupkan peluit kick off nya.
Para penonton di tribun juga jumlahnya sangat banyak karena mereka ingin menonton pertandingan tim utama setelah ini.
Dimana waktu pertandingan tim utama akan di laksanakan beberapa waktu setelah pertandingan tim U - 19, maka dari penonton penonton ini yang memiliki waktu lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan menonton tim U - 19.
Berdiri di lapangan, Tobias tidak menyangka bahwa penontonnya akan sangat banyak.
Meski sedikit gugup tapi Tobias dengan cepat menyesuaikan dirinya.
Pritttt!~
Kick off di mulai dengan Werder Bremen U - 19 yang memulai.
Werder Bremen yang di kepalai oleh Marco Grote menggunakan formasi 4 - 2 - 3 - 1 yang dimana ini sama dengan formasi yang di gunakan oleh Andre pada permainan hari ini.
Seperti yang di ingatkan oleh pelatih Andre dan pelatihan sebelum pertandingan, penyerang Werder Bremen benar benar sangat fleksibel dan sulit di kendalikan.
Untungnya para pemain sudah berlatih dengan sangat baik belakangan ini dan memfokuskan semua energi mereka dalam pelatihan supaya bisa meraih hasil maksimal di pertandingan ini.
Werder Bremen memenangkan penguasaan bola dan Union Berlin U - 19 sebagai tuan rumah hanya bisa bermain dengan serangan balik cepat.
Tobias mendapatkan pengawalan dari Rieckmann yaitu bek tengah Werder Bremen.
Rieckmann mengikuti Tobias kemanapun Tobias pergi.
Bahkan turun ke lini tengah pun diikuti karena gelandang bertahan Werder Bremen yaitu Gruev akan mengisi kekosongan yang di tinggalkan oleh Rieckmann.
Tobias yang meningkatkan visinya juga bisa dengan jelas melihat semua ini dan merasa tak berdaya.
Pada menit ke 17, Tobias menerima bola di depan Rieckmann dan tubuhnya di tahan dengan sangat kuat oleh Rieckmann.
Tobias juga merasa punggungnya menggendong sesuatu yang berat.
"Pratsler!" Tobias berteriak.
Rieckmann yang melihat ini juga sedikit meregangkan tekanannya dan mencoba untuk menginterupsi langkah selanjutnya dari Tobias.
Tapi yang tak di sangka oleh Rieckmann adalah, Tobias yang mendapatkan kesempatan ini segera memutar tubuhnya bersamaan dengan bola yang sedikit di putar ke belakang.
Tobias menahan tubuh Rieckmann dengan tangannya dan melewatinya.
Mengangkat kepalanya dan melihat posisi gawang, Tobias langsung melepaskan tembakan jarak jauhnya.
BOOOOM!~
Bola melayang dengan sangat tinggi dan membentur mistar gawang.
BANGGG!~
Melihat ini, Tobias dan para pemain Union Berlin di lapangan atau di bench semuanya mendesah.
Sementara para penonton memegangi kepala mereka karena mereka tak menyangka melihat peluang seperti ini.
"Kerja bagus Tobias!"
"Lakukan sekali lagi!"
"Kita bisa menghancurkannya di kesempatan berikutnya." Teriakan para pemain Union Berlin U - 19 segera terdengar di lapangan dan memberikan apresiasi dan semangat untuk Tobias.
Tobias juga bertepuk tangan dan segera kembali karena mereka harus bertahan saat ini.
Pelatih Andre tidak meminta mereka untuk melakukan tekanan tinggi.
Pertandingan kembali di mulai dan Werder Bremen bermain penguasaan bola yang akhirnya bola akan di salurkan melalui umpan terobosan ke tengah secara langsung dan mencari penyerang tengah mereka.
Dimana kedua sayap mereka sedikit tak berguna dan tak pernah mengeksploitasi kedua sisi pertahanan Union Berlin U - 19.
Pada menit ke 31, Union Berlin U - 19 akhirnya bisa memecah kebuntuan dengan mencetak gol terlebih dulu.
Dimana ini di mulai dari menit ke 30, Werder Bremen U - 19 melakukan serangan melalui operasi biasanya yaitu umpan terobosan ketengah.
Sayangnya bola tersebut di potong oleh Ofpermann dan muncul di depan Ihorst yang merupakan penyerang tengah Werder Bremen U - 19.
Ofpermann langsung menyalurkan bola pada Tobias yang memiliki ruang kosong dan ada sedikit jarak antar Tobias dan Rieckmann.
Tobias melihat dirinya di berikan operan dan langsung melakukan umpan panjang pada sisi kiri dimana Werner sudah memulai akselerasinya dan beradu lari dari dengan Tegeder bek sayap kanan Werder Bremen.
Bola yang di oper oleh Tobias itu menuju backcourt sisi kanan pertahanan Werder Bremen.
Werner yang beradu lari dengan Tegeder akhirnya berhasil mendapatkan bola dan langsung menusuk ke dalam.
Memasuki kotak penalti Werder Bremen dan memberikan operan pada sisi lainnya dimana Schulz berlari dan meninggalkan bek sayap kiri Werder Bremen Plautz.
Tanpa kontrol bola apapun, Schulz langsung melepaskan tembakan di dalam kotak penalti dan mengarahkan tembakannya ke ujung kanan gawang penjaga gawang Plogmann.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
PotatoBoy
dari latihan itu gak nambah sendirikah atributnya, seperti stamina nya nambah +1 atau +2. masa iya udah latihan ekstra gak nambah cok
2024-09-02
2