...
"Apa kamu bilang? Nikah sama kamu? Enggak bakalan!" Sinta menarik selimut nya untuk meliliti tubuhnya dan berjalan ke kamar mandi meninggalkan Arlan yang masih terdiam.
"Kenapa jika aku seorang polisi? Bukankah sahabat terbaikmu juga menikahi seorang polisi, dan dia malah terlihat begitu bahagia" gumam Arlan.
Arlan keluar dari kamarnya dan kembali berkutat di dapur menyelesaikan masakannya untuk sarapan paginya dengan Sinta.
Setelah beberapa saat Sinta turun ke bawah masih memakai kemeja kedodoran milik Arlan.
"Seharusnya kamu menyiapkan baju ganti untukku, aku bahkan memakai celana dalammu dan tidak memakai bra seperti ini" ucap Sinta sembari menarik kursi dan duduk di hadapan Arlan yang tengah menata masakan yang sudah berhasil dia buat.
"Akan aku pesankan nanti, kamu sarapan dulu" ucap Arlan tanpa melihat Sinta.
"Bisakah kamu melakukan satu hal untuk ku?" Tanya Sinta dengan mulut penuh dengan makanan.
"Telan dulu makananmu" perintah Arlan, Sinta dengan cepat mengunyah makanannya dan menelannya.
"Aku mau kamu tidak mengatakan apapun pada Jay, aku tidak mau dia salah paham. Aku tahu jika kita tidak melakukan apapun semalam karena aku tidak merasakan apa-apa di bagian 'itu' , apa kamu bisa melakukannya?" Pinta Sinta tanpa melihat Arlan yang dengan tajam sudah menatapnya.
"Apa kamu begitu menyukainya?" Tanya Arlan yang akhirnya membuka mulutnya
"Tentu, apa lagi?"
"Kamu yakin menyukainya, bukan menyukai ku?"
Uhuk uhuk uhuk uhuk
"Minum lah" Arlan menyerahkan segelas air putih pada Sinta yang langsung diminumnya hingga tandas.
"Jadi benar, kamu menyukaiku bukan, jadi kamu harus menjadi kekasihku"
"Tidak, aku tidak mau, dan lagi aku sudah punya pacar" tolak Sinta langsung.
"Kalau begitu jadikan aku yang kedua, lagi pula aku sudah melihat seluruh tubuhmu, aku bahkan menyentuhnya, walaupun aku tidak melakukannya"
"Apa yang kamu katakan!! Bisakah kita tidak membahas itu!" Sinta merasa sangat malu saat ini.
"Itu kenyataannya, setidaknya beri aku kesempatan untuk membuktikan diriku, jika aku juga layak untukmu" pinta Arlan dengan yakin.
"Terserah, bukankah kamu sangat keras kepala?! Aku yakin kamu akan memaksa jika aku menolaknya, jadi terserah kamu saja, aku tidak peduli!"
"Kamu harus peduli, karena aku juga pacarmu mulai sekarang." ucap Arlan dengan senyuman mengembang diwajahnya
"Aku tidak mengatakan aku pacarmu" jawab Sinta
"Tapi aku pacar keduamu, itu berarti aku juga pacarmu" jelas Arlan lagi
"Terserah, tapi ingat, jangan katakan apapun pada Jayden, aku tidak mau menyakitinya" kata Sinta dengan lembut.
"Kamu tidak mau menyakitinya tapi kamu menyakiti ku" jawab Arlan
"Aku tidak memintamu untuk menjadi kekasihku, lagipula masih banyak gadis di luar sana yang dengan senang hati akan mau menjadi pacarmu" jelas Sinta, dia tidak habis pikir kenapa Arlan mau menjadi kekasihnya bahkan yang kedua.
"Karena aku tahu kamu juga menyukaiku" jawab Arlan singkat namun membuat Sinta terbelalak matanya.
"Menyukaimu? Kapan aku mengatakan aku menyukaimu?" Sinta benar-benar ingin tahu kenapa Arlan begitu yakin jika dia menyukainya.
"Semalam kamu mengatakannya sendiri padaku, dan bukan hanya itu kamu bilang jika tubuhku ini sangat sexy dan kamu pasti akan mendesah hebat sepanjang malam jika kamu berada dibawah kungkunganku" jelas Arlan sembari menahan tawanya karena melihat wajah Sinta yang sudah terbakar malu.
"Omong kosong"
Sinta berdiri dan berlari menuju kamar Arlan lagi.
"Sinta... Selesaikan sarapanmu, atau kamu benar-benar ingin sarapan dibawah kungkunganku?" Teriak Arlan menggoda Sinta yang terus saja berlari tanpa memperdulikan suara Arlan yang semakin menggila.
"Dasar bodoh...!" gumam Arlan
----------
Author kasih beberapa bab ya 🤗
Jangan lupa di like looh 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Khanzara Aca
trnyta Sinta emg suka k2nya😁😁
2021-06-11
0
riya
ahahahahahahahahahaaaaaa😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂dulu hana sekarang sinta jd begini....
2020-07-30
1
Dhita Tata
hhhhaaaa ikut senyum" sndiri thor
2020-07-02
1