Sinta love Arlan 5

...

Sinta mencari kunci mobilnya, namun dia tidak menemukan di tasnya.

"Dimana kunci mobil gue?" gumam Sinta.

"Disini..." Arlan memperlihatkan kunci mobil Sinta yang ada di tangan Arlan.

"Sini.... " Pinta Sinta sembari mengulurkan tangannya meminta kunci mobilnya.

"Tidak akan aku berikan sebelum kamu mau membereskan semua masalahmu sendiri!" jawab Arlan dengan tegas.

"Kamu masih membahas itu? Bukankah sudah kukatakan padamu, jika kamu tidak perlu khawatir aku akan menyelesaikannya!" jawab Sinta malas.

"Tanpa Jayden, lakukan sendiri!" ucap Arlan lagi.

"Aku tidak mau!" Sinta terus menolaknya.

"Sinta... Apa kamu tidak percaya denganku?" Tanya Arlan, matanya menatap tajam kearah Sinta.

"Aku... Aku takut." jawab Sinta, dia menundukkan kepalanya dan lama-lama menitikkan air matanya.

"Sinta..." Arlan menarik tangan Sinta untuk kembali ke rumah Arlan, Sinta hanya mengikutinya saja, namun air matanya masih saja turun membasahi pipinya.

Arlan mengajak Sinta untuk duduk di sofa ruang tamu, sementara Arlan berjalan menuju ke dapur dan mengambil segelas air putih

"Minum lah..." Arlan menyerahkan gelas ditangannya pada Sinta, perlahan Sinta meminumnya hingga habis.

Arlan meletakkan gelas itu di meja yang ada dihadapannya dan duduk di sebelah Sinta.

"Ikutlah denganku, aku akan menemanimu, tidak akan terjadi hal yang buruk, kamu percaya padaku?" Arlan menggenggam tangan Sinta dan menatapnya dengan tatapan mata yang hangat.

"Mm... Baiklah, aku mau ikut denganmu." jawab Sinta pada Arlan, Sinta yakin jika Arlan tidak akan membiarkannya mengalami hal yang buruk.

"Baguslah, sekarang jangan menangis lagi." Arlan mengusap air mata Sinta yang membasahi pipinya dengan sangat lembut.

Arlan kembali mencium kening Sinta dengan lembut, menyalurkan perasaannya, agar Sinta menyadari jika dirinya sangat menyayanginya.

"Sinta, bisakah kamu hanya menyukaiku?" Tanya Arlan saat dia melepaskan ciumannya.

"Maaf, tidak seharusnya kita melakukan ini, kita sebaiknya menjauhi satu sama lainnya Aku katakan padamu, jika aku hanya akan bersama Jay, bukan kamu! Sebaiknya kita tidak bertemu lagi, aku akan mengurus masalah yang aku buat, dan segera menyelesaikannya, setelah itu kita tidak usah bertemu lagi, kamu setuju?" Sinta menatap Arlan penuh harap, dia tidak ingin menyakiti hati Arlan lebih dalam lagi.

"Tidak! Aku tidak mau, kamu harus bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan padaku, kamu sudah melakukan banyak kesalahan padaku, kamu juga harus bertanggung jawab!" jawab Arlan, dia tidak ingin menjauh dari Sinta.

"Kesalahan apa yang aku perbuat padamu?" Tanya sinta yang merasa dirinya sama sekali tidak memiliki salah pada Arlan.

"Kamu tahu, kamu sudah menghancurkan seragamku, kamu sudah menurunkan reputasiku dengan memuntahi seorang polisi di muka umum, dan lagi kamu mengotori kamar mandiku dengan muntahanmu lagi, lalu, kamu sudah menyusahkanku yang harus mengangkat tubuhmu yang berat dari mobil sampai ke kamarku, aku harus menyiapkan sarapanmu, dan lagi aku harus menyiapkan pakaianmu, dan yang terakhir aku harus memaksamu untuk melakukan pertanggungjawaban atas perbuatan yang kamu lakukan." jelas Arlan.

Sinta menganga lebar mendengar apa yang Arlan katakan padanya.

"Sebanyak itu kah hal buruk yang sudah aku lakukan?!" Tanya Sinta masih tidak percaya pada apa yang Arlan katakan.

"Iya nona Sinta, itu semua karena kamu yang mabuk, jadi mulai sekarang jangan pernah minum-minum seperti itu lagi, mengerti?" Jelas Arlan.

"Iya bawel...!!! Jadi sekarang kamu mau aku gimana?"

"Tidak banyak, cukup biarkan aku menjadi pacar kedua mu, dan lakukan kewajibanmu sebagai pacarku" jawab Arlan. Dia hanya berharap jika bisa lebih dekat dengan Sinta dan kedepannya bisa menggeser posisi Jayden di hati Sinta.

"Ogah!!!" Tolak Sinta langsung tanpa basa-basi.

-----------

like like like 😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***