Gadis bermata hijau

Suara kayuhan sepeda tua terdengar disepanjang jalan . Terpaan angin mengibarkan rambut pirang madunya yang dibiarkan tergerai. Mata hijau emeraldnya memancarkan gairah semangat hidup yang besar. Bibir mungilnya selalu menyunggingkan senyuman di wajahnya. Gadis itu memang tidak seperti kebanyakan gadis lain, karena sebuah kecelakaan yang menimpa dirinya delapan tahun lalu sekarang ia bisu dan sebagian wajahnya cacat. Goresan luka dari pelipis sampai rahang pipinya terdapat bekas luka memanjang hampir semua orang memandang jijik kepadanya, tapi ia tidak mempedulikannya, karena ia sudah terbiasa bagaimana cara orang memandangnya seakan-akan dirinya adalah sebuah bakteri yang menjijikkan.

Gadis itu tersenyum lebar membalas senyuman sepasang suami istri yang sudah tua. Si pria tua itu yang merupakan suami wanita disampingnya menyapanya.

''Selamat siang Phillippa!''

Phillippa hanya membalasnya dengan senyuman hangat untuk pria itu yang ia kenal sebagai tuan Richard Raven yang tinggal diujung jalan setapak menuju rumahnya. Pria tua itu tinggal dengan istrinya Marvella Raven, sedangkan ketiga anak laki-laki mereka telah menikah dan anak keempat mereka masih kuliah. Mereka semua tinggal di New York.

Suami istri Raven sangat baik kepadanya dan juga ayahnya. Mereka sering membawakan makanan enak-enak untuk mereka. Phillippa sangat senang memiliki tetangga sebaik mereka. Kehidupan Phillippa dan ayahnya sangat pas-pasan. Ayahnya hanya bekerja sebagai pedagang sayuran disebuh toko kecil yang sudah lusuh, sedangkan Phillippa bekerja sebagai apa saja. Kadang-kadang ia bekerja sebagai buruh cuci, tukang bersih-bersih di restoran, pelayan bahkan sebagai pengasuh anak ia lakukan demi membantu ayahnya untuk mencari nafkah. Phillippa tidak tega melihat ayahnya bekerja sendirian untuk memenuhi kebutuhan mereka dan ia bersyukur masih ada orang yang mau menerima dirinya apa adanya.

Sebuah rumah mungil berbatu bata merah terlihat olehnya. Phillippa mengayuh sepedanya lebih cepat lagi ingin segera sampai ke rumahnya yang sudah ia diami selama lima tahun. Gadis itu turun dari sepedanya dan menuntunnya memasuki halaman rumah yang dikelilingi oleh pagar kayu bercat putih. Ia berjalan melalui jalan setapak menuju rumahnya. Samping kanan kiri halaman depan rumahnya telah disulap menjadi sebuah kebun sayuran oleh ayahnya. Beberapa kubis telah tumbuh dengan baik dan beberapa pohon tomat yang sudah berbuah yang dalam beberapa hari lagi siap panen dan akan dijual di pasar.

Di dalam rumah sangat sepi dan tidak ada tanda-tanda kehidupan dari ayahnya. Rumah itu hanya terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu sekaligus ruang keluarga dan dapur. Phillippa melihat jam yang sudah menunjukkan pukul satu siang seharusnya ayahnya berada di rumah untuk makan siang, lalu ia mencarinya di belakang rumah yang sudah disulap juga sebagai kebun sayuran. Phillippa tersenyum  melihatnya sedang membersihkan rumput-rumput liar. Ayahnya membalikkan badan seperti mengetahui kedatangan Phillippa, lalu tersenyum hangat kepadanya yang selalu disukai oleh gadis itu. Pria itu berdiri dengan peluh keringat yang memenuhi dahinya.

Phillippa memeluk ayahnya dengan sayang.''Kamu sudah pulang?''tanya ayahnya. Phillippa hanya mengangguk. Sejak delapan tahun yang lalu ia sudah lupa bagaimana caranya ia bicara dan sejak saat itu ia menjadi bisu. Menurut dokter ia mengalami trauma hebat akibat kecelakaan saat ia masih anak-anak. Kadang-kadang ada beberapa orang selalu mengejeknya hanya karena ia tidak bisa bicara dan juga wajahnya yang cacat. Phillippa hanya berkomunikasi dengan bahasa isyarat yang sudah ia pelajari bertahun-tahun lalu dengan ayahnya atau ia menuliskan kata-kata disecarik kertas yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi, karena tidak semua orang yang ia temui bisa bahasa isyarat seperti ayahnya.

"Ayah sudah makan siang? "Ucap Agenis saat menterjemahkan bahasa isyarat Phillipa.

''Belum. Ayah belum makan siang."

Phillippa  marah dan memelototi ayahnya. Aegenis tersenyum berusaha menenangkan putri angkatnya yang marah.''Ayah akan makan sekarang. Kamu sudah makan siang?''

Phillippa mengangguk, kemudian Aegenis kembali mengucap ulang bahasa isyarat anak perempuannya. "Aku sudah makan siang dengan nyonya Whitlock."

''Nyonya Whitlock memang sangat baik. Ayah rasa, ayah mulai menyukainya."

Ambar Whitlock adalah pemilik toko bunga happy flower dan Phillippa sudah bekerja di toko bunganya selama dua bulan sebagai perangkai bunga . Nyonya Whitlock sangat menyukai setiap rangkaian bunga yang dibuat oleh gadis itu dan memutuskan untuk memperkerjakannya. Phillippa begitu senang akhirnya ia mendapatkan pekerjaan tetap dan penghasilan tetap. Nyonya Whitlock memperlakukannya dengan baik dan tidak mempersalahkan kalau ia tidak bisa bicara dan memiliki wajah cacat. Phillippa meminta izin pulang untuk menemui ayahnya untuk memastikan kalau ayahnya baik-baik saja, karena ia merasa khawatir dengan kesehatan ayahnya. Empat bulan yang lalu Phillippa menemukan ayahnya pingsan di kebun belakang dan ia sangat panik. Untung ada nyonya Raven datang membawakan makanan ke rumahnya, lalu nyonya Raven memanggil suaminya dan membawa Aegenis ke rumah sakit. Dokter yang memeriksanya mengatakan kalau ayahnya kena serangan jantung.

Sejak saat itu Phillippa benar-benar memperhatikan kesehatan ayah angkatnya. Ia tidak akan segan-segan memarahi ayahnya, jika lupa meminum obat atau melewatkan jam makannya. Phillippa sangat menyayanginya dan ia tidak ingin kehilangan ayahnya, karena ayahnya adalah satu-satunya yang ia miliki sekarang. Ia sudah kehilangan semuanya dimasa lalu dan tidak ingin kehilangan untuk kedua kalinya. Hidupnya sekarang sudah tenang dan bahagia. Phillippa tidak akan membiarkan seorang pun yang merenggut kebahagiaannya sekarang.

Phillippa tersenyum memperhatikan ayahnya yang sedang makan. Baginya sudah cukup, jika ayahnya berada disisinya.

''Bagaimana pekerjaanmu hari ini? Semuanya berjalan lancar?''

Phillippa mengangguk. Aegenis mulai membaca pergerakan tangan Phillipa.

Semua berjalan dengan lancar. Nyonya Whitlock merasa senang dengan pekerjaanku hari ini.

''Ayah senang mendengarnya. Sebaiknya kamu segera kembali ke tempat kerjamu."

"Aku akan kembali setelah ayah selesai makan,"ucap Agenis saat ia mengucapkan kata-kata Phillippa melalui bahasa isyaratnya.

Phillippa membereskan meja makan dan memastikan ayahnya sudah minum obat, kemudian ia kembali berpamitan kepada ayahnya. Toko bunga happy flower terlihat sangat ramai ketika Phillippa kembali dan ia segera masuk membantu nyonya Whitlock dan Angelica melayani para pembeli. Mereka dapat bernapas lega setelah para pembeli dilayani. Angelica dan nyonya Whitlock terlihat lelah dan mereka duduk santai sambil menikmati jus jeruk dingin yang baru dibuat oleh Phillipa.

''Ini semua karenamu Philly, kamu sangat hebat. Sejak kamu kerja disini tokoku selalu ramai. Dari mana kamu belajar merangkai bunga?''tanya nyonya Whitlock.

Phillippa menuliskan beberapa kata dalam secarik kertas, lalu memperlihatkannya kepada nyonya Whitlock dan Angelica.

Ibuku.

''Pasti ibumu sangat hebat dalam merangkai bunga. Apa ibumu memiliki toko bunga sendiri?''tanya nyonya Whitlock lagi.

Dengan cepat Phillipa kembali menulis jawabannya. Ibuku sangat menyukai bunga. Dia memiliki taman bunga yang sangat luas. Ibuku tidak memiliki toko bunga.

''Oh. Sayang sekali. Tapi aku senang keahlian ibumu menurun kepadamu. Kamu pasti sangat merindukannya bukan?''

Phillippa mengangguk. Nyonya Whitlock berdiri, lalu memeluk Phillippa. ''Ibumu pasti sangat senang memiliki anak sepertimu,''katanya kemudian, lalu nyonya Whitlock melepaskan pelukannya dan berkata,''Sebaiknya kita menutup toko sekarang. Kurasa hari ini sudah cukup. Kalian boleh pulang setelah membereskan toko."

Nyonya Whitlock pergi ke lantai dua toko bunganya, setelah wanita itu tidak terlihat, Angelica mendekati Phillippa yang sedang membereskan daun-daun dan batang bunga yang berserakan di lantai. '' Philly, apa kamu tahu gosip yang sekarang sedang ramai dibicarakan?''tanya Angelica dengan suara pelan hampir menyerupai bisikan.

Angelica Brian adalah salah satu pelayan toko happy flower sekaligus temannya yang paling cerewet, meskipun begitu dia gadis yang baik, cantik, dan seumuran dengannya. Angelica memiliki rambut merah sebahu dengan mata coklat terang dan dia suka sekali bergosip. Angelica tahu segalanya tentang apa yang terjadi di kota ini. Dia juga adalah teman terbaik yang ia punya sekaligus orang pertama yang mau berteman dengannya.

Phillippa menggelengkan kepalanya.

''Menurut kabar , anak laki-laki terakhir suami istri Raven sudah datang. Charlotte melihatnya sedang berjalan-jalan disekitar sini ketika kamu sedang pulang ke rumah. Charlotte hampir pingsan melihatnya, karena menurutnya dia sangat tampan. Sayang sekali aku tidak melihatnya. Rumahmu kan dekat dengannya, jadi kamu bisa melihat seperti apa dia. Semua wanita disini ramai membicarakan dia."

Phillippa hanya mendengarkannnya dengan tersenyum sambil membereskan toko bunga dan membiarkan Angelica terus berbicara.''Namanya kalau tidak salah Tristan. Kamu harus melihat seperti apa dia. Apa dia setampan yang dibicarakan oleh para wanita di sini."

Angelica melihat Phillippa yang sibuk membereskan toko dan ia terlihat kesal melihatnya.''Apa kaMu mendengarkan apa yang aku katakan?''

Phillippa menulis jawabannya dalam selembar kertas. Iya. Aku mendengarkannya.

''Bagus. Menurut kabar ia masih lajang . Ini kesempatan kita untuk menarik perhatiannya. Mungkin dia akan menyukai salah satu diantara kita. Jika akhirnya dia menyukaimu, aku akan merelakannya untukmu. Kamu mau kan mencari informasi tentang dia."

Phillippa menatap Angelica tidak suka.''Ayolah Philly!''katanya dengan memohon. Gadis itu menghela napas panjang, lalu mengangguk. ''Terima kasih Philly,''ucap Angelica gembira dan langsung memeluknya.''Kamu teman yang sangat baik."

Toko bunga sudah terlihat bersih setelah setengah jam mereka membersihkannya. Phillippa membereskan tumpukan koran dan majalah yang masih berantakan di meja di samping kasir. Tubuhya menjadi tegang dan kedua tangannya mencengkeram kuat kedua sisi koran. Phillippa melihat wajah pria yang ia sangat kenal. Mata hijau terangnya memancarkan kemarahan dan dendam kepada pria yang sudah membuat keluarganya hancur . Phillippa ingin sekali menghancurkan hidup pria itu seperti pria itu menghancurkan hidup keluarganya. Foto keluarga bahagia yang dipasang dikoran itu membuat Phillippa semakin marah. Ia ***-remas koran itu dengan kesal dan membuangnya ke tong sampah.[ ]

Terpopuler

Comments

ʝ⃟⃝5ℓ 𝐋α 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩

ʝ⃟⃝5ℓ 𝐋α 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩

phillipha kah anak geneiveve yg dicari jhosua?

2023-08-16

0

nely sihite

nely sihite

kayaknya philipha anaknya geneiveve yang dicari sama Joshua, padahal mereka sebenarnya Uda ketemu pas joshuanya kecelakaan, kan phili yang nyelamatin Joshua pas kecelakaan🤔

2021-05-12

0

Mersiana Njurumbatu

Mersiana Njurumbatu

masa iya Joshua sm anaknya geneiva, klo phily anak geneiva.

2020-05-04

2

lihat semua
Episodes
1 Genevieve
2 Perasaan bimbang
3 Gadis bermata hijau
4 Pria yang dibenci Joshua
5 Tristan
6 Ciuman pertama
7 Tulip merah
8 Gadis piano
9 keresahan hati Phillippa
10 Selamat tinggal, papa!
11 11. Pergi
12 12. Ujian
13 Wanita masa lalu Phillippa
14 Pembicaraan di malam hari
15 Cinta terlarang
16 Kemarahan Raina
17 Ancaman Nicole
18 Surat Genevieve
19 Gracelyn dan Tanith
20 Makan malam
21 Kebun binatang
22 Rumah sakit
23 Peninggalan berharga
24 Buku harian Jeanette
25 Permintaan maaf
26 Pengakuan Jeanette
27 Ksatira dalam setelan jas
28 Kehangatan sebuah pelukan
29 Penculikan
30 Kemarahan Nicole
31 Perasaan Joshua
32 Pernyataan cinta
33 Diambang kematian
34 Bertemu Nicole
35 Kamu membuat hatiku tersenyum
36 Hati Yang Terikat END
37 Season 2 (S2): Perjodohan
38 (S2): Kematian Irene
39 (S2): Pulau Santorini
40 (S2): Gadis kecil dan dongeng putri duyung
41 (S2): Kembalinya Nicole
42 (S2): Kana
43 (S2): Penculikan
44 (S2): Pertemuan tak terduga
45 (S2): Pertemuan keluarga
46 (S2): Billy dan Lucy
47 (S2): Billy dan Lucy 2
48 (S2): Kepergian Hera
49 (S2): Persiapan pernikahan
50 (S2): Pernikahan
51 (S2): Pernyataan cinta Theoden
52 (S2): Rumah dengan pohon wisteria ungu
53 (S2) : Rudolfo Grimaldi
54 (S2): Amnesia
55 (S2): Kencan
56 (S2): Ciuman Strawberry
57 (S2): Ciuman Strawberry 2
58 (S2): Amy
59 (S2): Langit malam
60 (S2): Mansion misterius
61 (S2): Mansion misterius 2
62 (S2): Hilangnya Theoden
63 (S2): Pertemuan tak terduga
64 (S2): Jatuh cinta
65 (S2): Epilog END
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Genevieve
2
Perasaan bimbang
3
Gadis bermata hijau
4
Pria yang dibenci Joshua
5
Tristan
6
Ciuman pertama
7
Tulip merah
8
Gadis piano
9
keresahan hati Phillippa
10
Selamat tinggal, papa!
11
11. Pergi
12
12. Ujian
13
Wanita masa lalu Phillippa
14
Pembicaraan di malam hari
15
Cinta terlarang
16
Kemarahan Raina
17
Ancaman Nicole
18
Surat Genevieve
19
Gracelyn dan Tanith
20
Makan malam
21
Kebun binatang
22
Rumah sakit
23
Peninggalan berharga
24
Buku harian Jeanette
25
Permintaan maaf
26
Pengakuan Jeanette
27
Ksatira dalam setelan jas
28
Kehangatan sebuah pelukan
29
Penculikan
30
Kemarahan Nicole
31
Perasaan Joshua
32
Pernyataan cinta
33
Diambang kematian
34
Bertemu Nicole
35
Kamu membuat hatiku tersenyum
36
Hati Yang Terikat END
37
Season 2 (S2): Perjodohan
38
(S2): Kematian Irene
39
(S2): Pulau Santorini
40
(S2): Gadis kecil dan dongeng putri duyung
41
(S2): Kembalinya Nicole
42
(S2): Kana
43
(S2): Penculikan
44
(S2): Pertemuan tak terduga
45
(S2): Pertemuan keluarga
46
(S2): Billy dan Lucy
47
(S2): Billy dan Lucy 2
48
(S2): Kepergian Hera
49
(S2): Persiapan pernikahan
50
(S2): Pernikahan
51
(S2): Pernyataan cinta Theoden
52
(S2): Rumah dengan pohon wisteria ungu
53
(S2) : Rudolfo Grimaldi
54
(S2): Amnesia
55
(S2): Kencan
56
(S2): Ciuman Strawberry
57
(S2): Ciuman Strawberry 2
58
(S2): Amy
59
(S2): Langit malam
60
(S2): Mansion misterius
61
(S2): Mansion misterius 2
62
(S2): Hilangnya Theoden
63
(S2): Pertemuan tak terduga
64
(S2): Jatuh cinta
65
(S2): Epilog END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!