Di Antara Dua Pilihan

Bab 4

Di sisi lain, Darren juga tidak tinggal diam. Ia tahu bahwa Arav tidak akan diam saja melihat interaksi mereka. Tapi, itulah bagian yang paling menarik baginya—menguji batas kesabaran Arav dan melihat seberapa jauh pria itu bisa bertahan sebelum kehilangan kontrol. Darren selalu menikmati permainan seperti ini, dan kali ini, Kayla adalah pion dalam permainannya.

Saat sore menjelang, Darren dengan sengaja mengirim pesan singkat ke Kayla. “Malam ini ada acara santai di bar dekat kantor. Kalau kamu punya waktu, akan menyenangkan kalau kamu ikut.”

Kayla membaca pesan itu dengan keraguan. Ia tahu bahwa terlibat terlalu dekat dengan Darren bisa berbahaya, terutama setelah peringatan dari Arav tadi siang. Namun, di sisi lain, ia merasa tidak seharusnya terus-menerus menghindari. “Mungkin ini Cuma acara santai,” pikirnya.

Dengan perasaan campur aduk, Kayla akhirnya memutuskan untuk datang.

Malam itu, bar yang biasanya ramai menjadi lebih eksklusif karena direservasi oleh beberapa eksekutif Callahan Corp. Kayla datang dengan mengenakan pakaian kasual, berbeda dari penampilannya yang biasanya formal di kantor. Begitu masuk, ia langsung disambut dengan senyuman Darren yang sedang duduk di meja paling depan bersama beberapa kolega.

“Kayla! Duduk sini,” panggil Darren sambil menepuk kursi di sebelahnya.

Kayla berusaha tersenyum dan mendekat. Namun, saat ia mengambil tempat duduk, tatapan dingin dari sudut ruangan menangkap perhatiannya. Arav ternyata juga ada di sana, duduk sendirian dengan ekspresi yang sulit diterka. Pandangan mereka bertemu sejenak, dan Kayla merasakan tegangan listrik seolah menjalari tubuhnya.

Suasana di bar itu terasa santai, namun Kayla tidak bisa sepenuhnya menikmati malam itu. Setiap kali ia tertawa atau berbicara dengan Darren, ia bisa merasakan tatapan Arav yang terus mengawasi, seakan menilai setiap gerak-geriknya. Hal ini membuatnya merasa canggung dan terjebak di antara dua kekuatan yang bertolak belakang.

Malam semakin larut, dan Kayla memutuskan untuk pulang lebih awal. Namun, sebelum ia berhasil meninggalkan bar, Arav sudah mendekatinya. “Aku antar kamu pulang,” ujarnya tegas, tanpa memberi kesempatan bagi Kayla untuk menolak.

Darren hanya menyaksikan dari kejauhan dengan senyum penuh arti, seolah menikmati drama yang sedang berkembang.

Di dalam mobil, suasana hening dan penuh ketegangan. Arav tidak mengatakan apa pun selama perjalanan, tetapi tangannya menggenggam kemudi dengan kuat, menunjukkan emosi yang sedang ia coba kendalikan.

Begitu sampai di depan apartemen Kayla, Arav akhirnya membuka mulut. “Kayla, aku tidak tahu seberapa jauh kamu terlibat dengan Darren, tapi aku sarankan untuk tidak terlalu dekat dengannya. Dia bukan orang yang selalu bisa kamu percaya.”

Kayla menatapnya dengan ekspresi bingung. “Kenapa Anda terus mengatakan hal ini? Apakah Anda mencoba melindungi saya, atau sebenarnya ada alasan lain?”

Arav terdiam sejenak, menatap mata Kayla dalam-dalam. “Mungkin keduanya. Aku hanya tidak ingin melihat kamu terseret ke dalam sesuatu yang bisa merusak hidupmu.”

Ucapan itu membuat hati Kayla bergetar. Ada sesuatu dalam nada suara Arav yang menunjukkan perhatian tulus, meskipun ia berusaha menyembunyikannya di balik sikap dingin. Kayla hanya bisa mengangguk pelan sebelum keluar dari mobil.

Setelah mobil Arav melaju pergi, Kayla berdiri di depan pintu apartemennya sambil menatap langit malam. Perasaan di hatinya semakin kacau. Di satu sisi, ia merasa terharu dengan perhatian Arav, tetapi di sisi lain, ia juga merasa tertekan dengan dinamika yang semakin kompleks ini.

Di tengah semua kebingungannya, Kayla mulai menyadari satu hal: ia sudah semakin terlibat dalam dunia yang penuh intrik dan gairah ini. Dan mungkin, perasaan yang perlahan tumbuh di hatinya bukan sekadar rasa penasaran atau ketertarikan biasa—mungkin, ada cinta yang mulai menyelinap di balik semua ketegangan ini.

###

Keesokan harinya, Kayla bangun dengan pikiran yang masih dipenuhi kegelisahan. Ia tahu bahwa hubungannya dengan Arav dan Darren semakin rumit, dan setiap langkah yang ia ambil akan berpengaruh besar pada masa depannya, baik di karier maupun kehidupan pribadinya. Namun, mengabaikan masalah ini juga bukan solusi. Kayla perlu memutuskan bagaimana ia akan menyikapi perhatian dari dua pria yang sama-sama memegang kendali atas sebagian besar kehidupannya.

Saat tiba di kantor, suasana terasa lebih tegang dari biasanya. Semua orang tampak lebih berhati-hati dalam berbicara dan bertindak, seolah ada ketegangan yang tidak terlihat. Dan benar saja, saat Kayla sedang menyiapkan dokumen untuk rapat, ia mendengar bahwa Darren dan Arav akan menghadiri rapat yang sama—rapat yang membahas proyek penting yang sedang digarap oleh timnya.

Ketika rapat dimulai, Arav dan Darren duduk berseberangan di meja. Meski mereka tidak saling berbicara, aura persaingan di antara mereka terasa jelas. Darren lebih santai, sesekali melempar senyum pada Kayla yang duduk tak jauh dari Arav, sementara Arav tetap menjaga sikapnya yang dingin dan serius. Diskusi berlangsung intens, tetapi setiap kali Kayla mencoba memberikan pendapat, tatapan kedua pria itu seolah-olah berlomba-lomba untuk mendominasi perhatiannya.

Di tengah diskusi yang memanas, tiba-tiba Darren mengajukan ide yang mengejutkan semua orang. “Saya pikir untuk bagian pemasaran proyek ini, Kayla bisa memimpin tim. Dia sudah menunjukkan kemampuannya dengan baik, dan saya yakin dia akan membawa hasil yang memuaskan.”

Kayla menoleh kaget. Ini adalah tanggung jawab besar, dan meskipun ia merasa mampu, ia tahu bahwa ada resiko besar jika ia gagal. Ia juga merasakan bahwa tawaran Darren ini tidak sepenuhnya tulus, terutama setelah melihat ekspresi Arav yang berubah dingin.

Arav tidak tinggal diam. “Kayla memang kompeten, tetapi tanggung jawab ini terlalu besar untuk satu orang. Saya rasa lebih baik jika ia tetap fokus pada tugas awalnya dan tidak terlalu terbebani.”

Suasana dalam ruangan langsung berubah kaku. Semua orang bisa merasakan ketegangan yang semakin meningkat antara kedua pria itu. Sementara Kayla merasa terjebak di antara pilihan yang sulit. Ia tahu bahwa apapun keputusannya akan mempengaruhi bagaimana ia dipandang oleh Arav dan Darren.

Setelah rapat selesai, Kayla langsung meninggalkan ruangan, berharap bisa menghindari konfrontasi lebih lanjut. Namun, langkahnya terhenti ketika Darren menghampirinya.

“Kayla,” panggilnya sambil tersenyum lembut. “Aku tahu tawaranku tadi mungkin membuatmu terkejut, tapi aku sungguh-sungguh percaya kamu mampu. Jangan biarkan Arav menahanmu hanya karena dia terlalu protektif.”

Kayla bisa merasakan ada manipulasi halus dalam kata-kata Darren. Ia mengerti bahwa pria ini suka bermain dengan psikologi orang lain. “Terima kasih Pak Darren. Aku menghargai kepercayaan Anda, tapi aku perlu mempertimbangkan semuanya dengan hati-hati.”

Darren hanya mengangguk dengan senyum penuh arti. “Tentu saja, aku tidak akan memaksamu. Tapi ingat, dalam dunia ini, kadang kita harus berani mengambil risiko untuk maju.”

Ketika Kayla kembali ke mejanya, ia mendapati email dari Arav yang memintanya datang ke ruangannya. Hatinya langsung berdebar. Tanpa menunggu lama, ia segera menuju ruangan Arav.

Bersambung...

Episodes
1 Pesona yang Tak Terduga
2 Terjebak Dalam Dilema
3 Ketika Batas Mulai memudar
4 Di Antara Dua Pilihan
5 Perintah yang Tak Terduga
6 Kemurkaan Sang CEO
7 Permainan Terselubung
8 Salah Tingkah
9 CEO Bucin
10 Di Bawah Pengawasan CEO
11 Pertarungan Ego dan Cinta Terpendam
12 Bawel Dibalas Dingin CEO
13 Arav Bikin Sport Jantung
14 Keteguhan Hati di Balik Kegelisahan
15 Kecemburuan yang Terselubung
16 Pertarungan Halus di Meja Makan
17 Pengakuan Tak Terduga
18 Persaingan Ketat
19 Tidak Menemukan Jawaban
20 Pelarian Singkat
21 Pertemuan yang Tak Terduga
22 Ketegangan di Dapur
23 Keputusan yang Sulit
24 Tidak Terikat Jangan Memaksa
25 Masalah Mendukung Untuk CEO
26 Keputusan Terserah
27 Ketegangan dan Tunangan
28 Setengah Hidup Baru
29 Panti Jompo
30 Akan Terjawab Pada Waktunya
31 Keheningan Malam dan Rencana
32 Selalu Kalah Start
33 Ancaman Tersembunyi
34 Masa Lalu Mama
35 Akhirnya Terjawab
36 Undangan Tuan Hayyes
37 Harga yang Dibayar Untuk Perlawanan
38 Ancaman Bertubi-tubi
39 Persaingan dan Cemburu
40 Malam Permulaan atau Perpisahan?
41 Keputusan Berat
42 Pernikahan Demi Rencana
43 Asal Nikah
44 Pengantin Formalitas
45 Mencari Perhatian
46 Kemarahan Pengantin Baru
47 Istri Tercampakan
48 Rencana Bulan Madu
49 Pulau Seribu Masjid
50 Bulan Madu Menegangkan
51 Pencarian Pertama
52 Antara Bisnis dan Cinta
53 CallaDipta Corp.
54 Sandiwara di Balik Kekuasaan
55 Takdir dan Pertemuan yang Tak Terduga
56 Di Persimpangan Perasaan
57 Keputusan dan Luka
58 Terkuak Alasan Pergi dari Cinta
59 Rahasia Terungkap Perang Memanas
60 Bayang-bayang Keruntuhan
61 Bergerak Cepat
62 Kemarahan tak Terduga
63 Manuver Licik di Tengah Kekacauan
64 Langkah-langkah Berbahaya di Tengah Ketegangan
65 Rapat Besar dan Kejatuhan Callahan Corp
66 Pertemuan Rahasia dan Kegelapan Malam
67 Permainan Licik di Balik Selimut
68 Keputusan Arav dan Konflik Keluarga Callahan
69 Hadirnya Kayla Di Keluarga Callahan
70 Amarah yang Membara
71 Malam Pertama Kedua Kali
72 Status Nyonya Arav
73 Pengkhianatan Terungkap
74 Chintia Mencari Dukungan
75 Sang Pewaris Callahan
76 Pengejaran Yang Menegangkan
77 Perebutan Kekuasaan dan Kejutan Tak Terduga
78 Pengungkapan CallaDipta Corp
79 Kebangkitan dan Kesuksesan Baru
80 Bab 80 TAMAT
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pesona yang Tak Terduga
2
Terjebak Dalam Dilema
3
Ketika Batas Mulai memudar
4
Di Antara Dua Pilihan
5
Perintah yang Tak Terduga
6
Kemurkaan Sang CEO
7
Permainan Terselubung
8
Salah Tingkah
9
CEO Bucin
10
Di Bawah Pengawasan CEO
11
Pertarungan Ego dan Cinta Terpendam
12
Bawel Dibalas Dingin CEO
13
Arav Bikin Sport Jantung
14
Keteguhan Hati di Balik Kegelisahan
15
Kecemburuan yang Terselubung
16
Pertarungan Halus di Meja Makan
17
Pengakuan Tak Terduga
18
Persaingan Ketat
19
Tidak Menemukan Jawaban
20
Pelarian Singkat
21
Pertemuan yang Tak Terduga
22
Ketegangan di Dapur
23
Keputusan yang Sulit
24
Tidak Terikat Jangan Memaksa
25
Masalah Mendukung Untuk CEO
26
Keputusan Terserah
27
Ketegangan dan Tunangan
28
Setengah Hidup Baru
29
Panti Jompo
30
Akan Terjawab Pada Waktunya
31
Keheningan Malam dan Rencana
32
Selalu Kalah Start
33
Ancaman Tersembunyi
34
Masa Lalu Mama
35
Akhirnya Terjawab
36
Undangan Tuan Hayyes
37
Harga yang Dibayar Untuk Perlawanan
38
Ancaman Bertubi-tubi
39
Persaingan dan Cemburu
40
Malam Permulaan atau Perpisahan?
41
Keputusan Berat
42
Pernikahan Demi Rencana
43
Asal Nikah
44
Pengantin Formalitas
45
Mencari Perhatian
46
Kemarahan Pengantin Baru
47
Istri Tercampakan
48
Rencana Bulan Madu
49
Pulau Seribu Masjid
50
Bulan Madu Menegangkan
51
Pencarian Pertama
52
Antara Bisnis dan Cinta
53
CallaDipta Corp.
54
Sandiwara di Balik Kekuasaan
55
Takdir dan Pertemuan yang Tak Terduga
56
Di Persimpangan Perasaan
57
Keputusan dan Luka
58
Terkuak Alasan Pergi dari Cinta
59
Rahasia Terungkap Perang Memanas
60
Bayang-bayang Keruntuhan
61
Bergerak Cepat
62
Kemarahan tak Terduga
63
Manuver Licik di Tengah Kekacauan
64
Langkah-langkah Berbahaya di Tengah Ketegangan
65
Rapat Besar dan Kejatuhan Callahan Corp
66
Pertemuan Rahasia dan Kegelapan Malam
67
Permainan Licik di Balik Selimut
68
Keputusan Arav dan Konflik Keluarga Callahan
69
Hadirnya Kayla Di Keluarga Callahan
70
Amarah yang Membara
71
Malam Pertama Kedua Kali
72
Status Nyonya Arav
73
Pengkhianatan Terungkap
74
Chintia Mencari Dukungan
75
Sang Pewaris Callahan
76
Pengejaran Yang Menegangkan
77
Perebutan Kekuasaan dan Kejutan Tak Terduga
78
Pengungkapan CallaDipta Corp
79
Kebangkitan dan Kesuksesan Baru
80
Bab 80 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!