Bab 14 - Calon Istri

Hari ini Alyssa bangun subuh. Dia berniat membuatkan sarapan untuk Sarah dan Arra yang ternyata ikut tidur di rumah sakit. Tadi malam Alyssa sempat menghubungi Sarah menanyakan siapa yang menemani bos nya itu di rumah sakit.

Alyssa bangkit dari ranjang nya dan merapikan tempat tidur nya itu. Setelahnya dia ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi.

Setelah selesai, dia langsung keluar dari kamar nya menuju dapur. Alyssa membuka kulkas untuk melihat bahan makanan apa yang bisa dia olah.

Setelah beberapa menit berpikir, akhirnya Alyssa membuat nasi kuning untuk di bawa kerumah sakit. Alyssa mulai memasak dengan rasa semangat.

1.5 jam berlalu akhirnya, nasi kuning lauk ayam balado sudah selesai di masak oleh Alyssa. Wanita itu tersenyum dengan hasil masakan nya. Walaupun hanya makanan sederhana, tapi Alyssa yakin dengan rasa masakan nya. Dari dulu Alyssa memang hobi memasak dan juga hasil masakan nya enak.

Alyssa langsung memasukkan nasi dan lauk nya ke dalam rantang agar mudah di bawa ke rumah sakit nanti. Dia juga menyiapkan di atas piring untuk dia makan sebelum berangkat nanti.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Darren terbangun saat mendengar suara beberapa orang. Ternyata ibu dan putri nya sudah bangun juga sedang ada perawat yang memeriksa cairan infus nya.

" Selamat pagi dad. " sapa Arra saat sadar ayah nya itu sudah bangun

" Pagi, sayang. Kamu nggak sekolah hari ini? " tanya Darren pada putri semata wayang nya itu.

" Ini kan hari sabtu dad, Arra libur. " jawab gadis remaja itu sambil sesekali melirik pada perawat yang mencuri pandang pada ayahnya.

Arra tidak suka jika ada perempuan yang mencari perhatian pada ayah nya. Tiba-tiba terlintas di kepala nya agar perawat itu tidak lagi melirik ayah nya.

" Duh, mana sih kak Alyssa. Arra udah kangen banget. Daddy, cepetan dong nikahin kak Alyssa biar bisa jadi Mommy Arra. " ucap Arra dengan senyum manis nya.

Sarah dan Darren yang mendengar ucapan Arra, langsung menoleh pada gadis itu dengan mata yang sedikit melotot. Mereka terkejut tiba-tiba saja gadis itu meminta Darren untuk menikahi Alyssa.

Sedangkan si perawat yang mendengar itu sedikit malu, karena sempat menyangka jika pasien nya itu adalah seorang duda. Sehingga dia berniat mencari perhatian pria tampan itu. Setelah selesai melakukan tugasnya, perawat itu pamit pergi yang hanya di jawab oleh Sarah.

" Arra, kamu ngomong apa sayang? Jangan ngawur ah pagi-pagi. Daddy masih sakit kok disuruh nikahin kak Alyssa, nanti tunggu daddy kamu sudah keluar rumah sakit baru kita lamar kak Alyssa untuk jadi mommy kamu. " ucap Sarah dengan ekspresi mengejek pada putra nya.

Darren awal nya mengangguk setuju pada kalimat awal yang di ucapkan oleh ibu nya, namun setelah sadar dengan kalimat terakhir, Darren langsung melotot pada sang ibu. Ibu dan anaknya sama saja, tiba-tiba nyuruh nikahin anak orang.

Arra hanya tertawa menanggapi ucapan neneknya, karena mengira jika sang nenek ikut-ikutan memanasi perawat tadi. Dasar Arra, sudah membuat jantung ayah nya hampir copot, dia ternyata hanya bercanda. Ckckckck

Tak berapa lama terdengar pintu terbuka dan terlihat Alyssa baru datang. Dia datang dengan menenteng rantang makanan berukuran sedang.

" Pagi tante, Arra, pak Darren. Maaf kalau saya menganggu pagi-pagi. " sapa Alyssa pada tiga orang yang menatap diri nya dengan ekspresi yang berbeda-beda.

" Kak Alyssa. Kakak bawa apa? " tanya Arra sambil melirik rantang yang di bawa nya.

" Oh ini, kakak tadi bikin nasi kuning terus jadi nya banyak. Ya udah deh dari pada mubazir, kakak bawa kesini aja. Kamu sama oma pasti belum sarapan kan? " jelas Alyssa namun tidak mengakui jika dia sebenarnya memang sengaja memasak untuk mereka.

" Belum kak. Arra mau dong. Arra suka nasi kuning. Oma juga mau kan? " tanya Arra pada oma nya.

" Jelas mau. Kapan lagi bisa ngerasain masakan kak Alyssa. Ayo nak kita duduk di sofa. " ajak Sarah sambil kedua tangan nya masing-masing menggandeng Alyssa dan Arra.

Darren yang melihat itu mendengus kasar. Bisa-bisa nya tiga orang itu melupakan diri nya.

Alyssa mulai membuka rantang yang terdiri dari 4 susun itu. Di bagian bawah berisi nasi kuning nya, dan bagian lain nya adalah lauk pauk nya. Alyssa menata itu semua di atas meja. Aroma makanan seketika menyebar ke seluruh ruangan, bahkan Darren pun sudah merasa lapar karena aroma sedap itu.

Alyssa dengan telaten manaruh setiap makanan yang di bawa ke atas dua piring. Lalu dia berikan kepada Arra dan Sarah.

" Maaf ya kalau rasanya kurang enak. " ucap Alyssa merasa deg-degan takut masakan nya tidak sesuai selera Arra dan Sarah.

" Eemmmm... Nak ini enak sekali. Ya ampun basi kuning nya berasa banget santan nya, ayam nya juga bumbu nya nggak pelit. " Sarah terlihat sangat menikmati masakan Alyssa.

Hal itu membuat Alyssa merasa lega.

" Iya kak, ini enak banget. Kalau kakak jualan nasi kuning, Arra bakalan beli tiap hari. " ucap Arra sambil mengunyah.

" Syukur lah kalau Arra suka. " jawab Alyssa sambil mengelus lembut kepala gadis itu.

Darren merasa kesal karena tidak dihiraukan oleh 3 perempuan itu. Mereka asyik makan dan mengobrol tanpa menawari nya.

" Apa kalian lupa kalau ada orang selain kalian bertiga di ruangan ini? " tanya Darren dengan mengintimidasi nya.

Sontak saja hal itu mengejutkan ketiga wanita itu. Lalu saling melempar pandang dan akhirnya tertawa.

" Maaf pak saya beneran lupa. Anda mau makan nasi kuning yang saya bawa atau menunggu makanan dari rumah sakit? " tanya Alyssa sambil berjalan mendekat pada bos nya itu.

Dia merasa tidak enak hati, karena sempat melupakan keberadaan pria itu.

" Nasi kuning. " jawab Darren dengan singkat.

Alyssa lalu kembali ke meja sofa dan menyiapkan makanan untuk Darren. Setelah siap, dia kembali mendekat pada Darren dan memberikan piring yang sudah terisi nasi kuning tersebut pada pria itu.

Darren mengangkat tangan kanan nya yang terpasang infus.

" Kamu liat tangan saya terpasang infus. Bagaimana cara saya makan? Tidak mungkin saya makan menggunakan tangan kiri. " ucap Darren sambil menatap Alyssa.

Alyssa jadi bingung. Bagaimana cara bos nya makan. Saat dia berpikir, Darren sudah memberi solusi lebih dahulu.

" Suapin saya. " singkat, padat, suapin saya.

Ckckckck Darren modus mu kebaca xixixixixi

Alyssa kaget mendengar solusi dari bos nya itu. Dia tidak mungkin menyuapi Darren. Itu terlalu romantis, eh terlalu aneh maksud nya.

Alyssa menoleh ke arah Arra dan Sarah yang masih makan. Tidak mungkin dia meminta tolong untuk menggantikan nya.

" Cepat saya lapar. " perintah Darren yang akhirnya di balas anggukan oleh Alyssa.

Alyssa mulai menyuapi Darren dengan tangan yang sedikit gemetar. Dia gugup, baru ini menyuapi makan pria apalagi itu adalah bos nya. Baru terjadi sekali seumur hidupnya.

Sarah yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala, geli melihat modus putra nya itu. Tadi malam saat Darren kelaparan, pria itu bahkan sudah bisa turun dari ranjang dan mengambil sendiri makanan nya. Sekarang tiba-tiba tidak bisa makan sendiri. Dasar modus bujang beranak satu ckckck

Beberapa menit kemudiaan mereka sudah sarapan. Sarah mendekati Alyssa yang sedang membuka horden jendela ruangan itu agar cahaya matahari bisa masuk.

" Sa, kamu hari ini ke kantor nggak? Tante sama Arra mau pulang dulu. Mau mandi dan ganti baju. " tanya Sarah sambil membantu Alyssa membuka horden.

" Hari ini libur. "

Bukan alyssa yang menjawab tapi Darren. Alyssa dan Sarah menoleh pada pria itu secara bersamaan. Yang ditanya siapa yang jawab siapa, dasar pria aneh.

" Ya udah kalau kamu libur tolong temani Darren sebentar ya. Bisa kan? " tanya Sarah pada Alyssa.

" Iya bisa tante. Tante sama Arra pulang aja dulu. Mau istirahat juga nggak apa-apa. " jawab Alyssa akhirnya karena sudah tidak mungkin menolak. Lagi pula dia juga merasa kasihan pada Sarah dan Arra yang merasa sudah tidak nyaman.

" Yaudah tante pulang dulu ya. Arra, ayo sayang kita pulang. Ada kak Alyssa yang nemenin daddy disini. " pamit Sarah lalu memanggil cucu nya yang sedang asyik bermain ponsel.

Arra mengangguk lalu menghampiri ayah nya dan mengecup singkat pipi pria itu.

Setelah kepergian Sarah dan Arra, Alyssa merasa bingung ingin melakukan apa. Darren pun hanya diam memperhatikan dirinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

' Alyssa, aku cinta sama kamu. Jangan pergi, Sa. '

Clara tercengang mendengar suami nya mengigau saat masih tertidur itu. Emosi Clara memuncak, dia meraih bantal lalu melemparkan nya ke arah Reza yang masih mengigau menyebut nama Alyssa.

Reza terkejut dan terbangun dari tidurnya. Kepala nya langsung pusing karena bangun secara tiba-tiba.

" Kamu apa-apaan sih, Ra? Bisa-bisa nya suami tidur di lempar pake bantal. Kurang ajar kamu sama suami. " omel Reza pada Clara yang sedang melotot ke arahnya itu.

" Aku kurang ajar? Gila kamu mas. Yang kurang ajar itu kamu. Bahkan dalam mimpi pun wanita murahan itu masih menggoda kamu, iya? " Clara berteriak pada Reza karena benar-benar emosi.

" Maksud kamu apa sih? Nggak jelas banget kamu, Ra. " ucap Reza yang kembali merebahkan tubuhnya ke kasur.

" Kamu manggil-manggil Alyssa saat kamu masih tidur. Kamu mimpiin dia mas? Iya? Jahat kamu mas! " Clara teriak sekencang mungkin melepas sesak di dada nya.

Melihat suami nya mengigau menyebut mantan istri nya, hati nya sakit dan marah secara bersamaan.

Reza terkejut mendengar penjelasan istrinya. Apa benar dia mengigau memanggil Alyssa? Tali tadi memang seingat nya dia bermimpi tentang mantan istri nya itu. Tanpa sadar Reza tersenyum saat teringat mimpi indahnya tadi.

Clara yang tidak dihiraukan oleh sang suami, dia memutuskan untuk keluar dari kamar. Dia membuka pintu lalu menutup nya dengan keras. Reza kaget akan hal itu, tapi dia tidak memperdulikan tingkah aneh Clara dan memutuskan untuk kembali tidur.

Dilantai 1, terlihat Clara mondar mandir di ruang keluarga. Dia menggigit kuku tangan nya sambil berpikir. Hal ini sudah tidak boleh dia biarkan. Dia harus memberi pelajaran pada Alyssa agar tidak lagi mengganggu suami nya.

" Tunggu aja kamu Alyssa, aku bakalan bikin perhitungan sama kamu. Dasar janda gatal! " ucap Clara walaupun hanya diri nya sendiri yang mendengar.

Sedangkan dirumah sakit tempat Darren di rawat, terlihat seorang wanita berpenampilan seksi, berjalan menyusuri koridor-koridor rumah sakit. Dia menuju ke salah satu ruang VVIP. Sesampainya di depan ruangan yang dia tuju, dengan rasa percaya diri dia membuka pintu itu lalu masuk dan menyapa orang yang berada di dalam nya.

" Darren.... " teriak wanita itu namun terhenti karena melihat pria itu bersama wanita lain dan hanya berduaan saja.

Darren dan Alyssa yang sedang duduk di sofa sambil memeriksa pekerjaan yang dikirim melalui email, menoleh ke arah suara tersebut.

Alyssa menatap wanita itu dengan ekspresi bingung, sedangkan Darren dengan ekspresi datar.

" Darren kamu sakit kok nggak ngabarin aku sih? " ucap wanita itu sambil mendekat ke arah Darren lalu dengan sengaja mendorong Alyssa agar menjauh dari pria itu.

Darren yang melihat itu langsung menarik tangan Alyssa sehingga tanpa sengaja Alyssa duduk di pangkuan Darren. Wanita itu melotot dengan apa yang di lakukan oleh Darren.

" Ren, kamu kok pangku-pangkuan sama cewek ini sih? Tega banget sama aku. " ucap si wanita dengan nada manja nya.

" Jelas, karena dia adalah calon istri ku. Jadi wajar kalau dia duduk di pangkuan ku. " jawab Darren dengan santainya.

Tak hanya wanita itu yang terkejut, Alyssa pun ikut kaget mendengar jawaban bos nya itu.

Calon istri? Yang benar aja!

...----------------...

Guys, aku baru ada bikin karya baru yang berjudul Istri Kedua Tuan CEO. Tolong dukungan nya untuk novel terbaru ku ya.

Terima kasih ❤❤❤

Terpopuler

Comments

Anita Nita

Anita Nita

😂😂😂😂😂😂 tanpa aba2 pak daren gercep ya

2024-11-07

0

Lusianina

Lusianina

atur lah kak, kakak kan panitia😭🤣🤣

2024-11-15

0

🌹🪴eiv🪴🌹

🌹🪴eiv🪴🌹

hahahahahahaha
mama aku tu atit lho 🤕

2024-10-29

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Karena Kamu Gendut!
2 Bab 2 - Talak
3 Bab 3 - Menjadi Orang Asing
4 Bab 4 - Cass Group
5 Bab 5 - Dasar Bos Aneh!
6 Bab 6 - Kaki Tante Kenapa?
7 Bab 7 - Ada Yang Ingin Saya Bicarakan!
8 Bab 8 - Darren dan Ibu nya Arra
9 Bab 9 - Nonton Ke Bioskop
10 Bab 10 - Tamparan keras
11 Bab 11 - Ya, aku menyesal sekarang!
12 Bab 12 - Jangan Menangis
13 Bab 13 - Dasar Jalang!
14 Bab 14 - Calon Istri
15 Bab 15 - Apa Anda Sedang Bercanda?
16 Bab 16 - Siapa Kamu Berani Menyentuh Wanita Saya?
17 Bab 17 - Kamu Cemburu?
18 Bab 18 - Meleleh Saat Melihatnya
19 Bab 19 - Aku Cinta Kamu, Sa!
20 Bab 20 - Apa Sayang?
21 Bab 21 - Harusnya Dari Dulu
22 Bab 22 - Ada Aku Disini
23 Bab 23 - Mommy
24 Bab 24 - Dua Iblis Betina Bersatu
25 Bab 25 - Iblis Yang Sesungguhnya
26 Bab 26 - Meminta Bantuan
27 Visual Cast " Perubahan Istri Gendutku Setelah Aku Ceraikan "
28 Bab 27 - Tetaplah Berbahagia Apapun Yang Terjadi
29 Bab 28 - Kita Bertemu Lagi
30 Bab 29 - Kalian Harus Menikah
31 Bab 30 - Tidak Ada Lagi
32 Bab 31 - Aku Harus Bagaimana?
33 Bab 32 - Kembali Beraktifitas Seperti Dulu
34 Bab 33 - Bukan Wanita Idamanku
35 Bab 34 - Kamu Harus Berani
36 Bab 35 - Labil
37 Bab 36 - Harus Berani Melawan
38 Bab 37 - Lo atau Gue.
39 Bab 38 - Daddy Yang Galak
40 Bab 39 - Pasangan Serasi
41 Bab 40 - Pembalasan Alyssa
42 Bab 41 - Kemunculan Duo Setan
43 Bab 42 - Berteman
44 Bab 43 - Berdebar
45 Bab 44 - Terlihat Mesra
46 Bab 45 - Kesempatan
47 Bab 46 - Bagai Predator
48 Bab 47 - Berjuang
49 Bab 48 - Bertahanlah
50 Bab 49 - Teori dan Praktek
51 Bab 50 - Aku Harus Apa?
52 Bab 51 - Kamu Atur Saja
53 Pergantian Judul
54 Bab 52 - Tanda Milik
55 Bab 53 - H-2 Pernikahan
56 Bab 54 - Sah!
57 Bab 55 - Kamu Mau Apa?
58 Bab 56 - Pijat Plus Plus
59 Bab 57 - Status Baru
60 Bab 58 - Olahraga Pagi
61 Bab 59 - Siapa Takut...
62 Bab 60 - Senyuman Yang Mengingatkan Masa Lalu
63 Bab 61 - Fakta Yang Terungkap
64 Bab 62 - Cerita Di Masa Lalu
65 Bab 63 - Hukuman Arra
66 Bab 64 - Jawaban Yang Baru Ditemukan
67 Bab 65 - Maafkan Aku
68 Bab 66 - Merefresh Tubuh Dan Pikiran
69 Bab 67 - Hebatnya Istriku
70 Bab 68 - Bintang Yang Bersinar Terang
71 Bab 69 - Hanya......
72 Bab 70 - Sudah Seharusnya
73 Bab 71 - Pamit
74 Bab 72 - Bukan Pacar
75 Bab 73 - Dunia Yang Berbeda
76 Bab 74 - Kalimat Terindah
77 Bab 75 - Suaminya Mana?
78 Bab 76 - Thailand
79 Bab 77 - Mimpi Yang Seperti Nyata
80 Bab 78 - Rooftop
81 Bab 79 - Aku Tau Apa Yang Kamu Lakukan
82 Bab 80 - Karena Benci
83 Bab 81 - Menentang Takdir Tuhan
84 Bab 82 - Menua Bersama
85 Bab 83 - Kenangan Terindah
86 Novel Arra dan Leo Sudah Rilis
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1 - Karena Kamu Gendut!
2
Bab 2 - Talak
3
Bab 3 - Menjadi Orang Asing
4
Bab 4 - Cass Group
5
Bab 5 - Dasar Bos Aneh!
6
Bab 6 - Kaki Tante Kenapa?
7
Bab 7 - Ada Yang Ingin Saya Bicarakan!
8
Bab 8 - Darren dan Ibu nya Arra
9
Bab 9 - Nonton Ke Bioskop
10
Bab 10 - Tamparan keras
11
Bab 11 - Ya, aku menyesal sekarang!
12
Bab 12 - Jangan Menangis
13
Bab 13 - Dasar Jalang!
14
Bab 14 - Calon Istri
15
Bab 15 - Apa Anda Sedang Bercanda?
16
Bab 16 - Siapa Kamu Berani Menyentuh Wanita Saya?
17
Bab 17 - Kamu Cemburu?
18
Bab 18 - Meleleh Saat Melihatnya
19
Bab 19 - Aku Cinta Kamu, Sa!
20
Bab 20 - Apa Sayang?
21
Bab 21 - Harusnya Dari Dulu
22
Bab 22 - Ada Aku Disini
23
Bab 23 - Mommy
24
Bab 24 - Dua Iblis Betina Bersatu
25
Bab 25 - Iblis Yang Sesungguhnya
26
Bab 26 - Meminta Bantuan
27
Visual Cast " Perubahan Istri Gendutku Setelah Aku Ceraikan "
28
Bab 27 - Tetaplah Berbahagia Apapun Yang Terjadi
29
Bab 28 - Kita Bertemu Lagi
30
Bab 29 - Kalian Harus Menikah
31
Bab 30 - Tidak Ada Lagi
32
Bab 31 - Aku Harus Bagaimana?
33
Bab 32 - Kembali Beraktifitas Seperti Dulu
34
Bab 33 - Bukan Wanita Idamanku
35
Bab 34 - Kamu Harus Berani
36
Bab 35 - Labil
37
Bab 36 - Harus Berani Melawan
38
Bab 37 - Lo atau Gue.
39
Bab 38 - Daddy Yang Galak
40
Bab 39 - Pasangan Serasi
41
Bab 40 - Pembalasan Alyssa
42
Bab 41 - Kemunculan Duo Setan
43
Bab 42 - Berteman
44
Bab 43 - Berdebar
45
Bab 44 - Terlihat Mesra
46
Bab 45 - Kesempatan
47
Bab 46 - Bagai Predator
48
Bab 47 - Berjuang
49
Bab 48 - Bertahanlah
50
Bab 49 - Teori dan Praktek
51
Bab 50 - Aku Harus Apa?
52
Bab 51 - Kamu Atur Saja
53
Pergantian Judul
54
Bab 52 - Tanda Milik
55
Bab 53 - H-2 Pernikahan
56
Bab 54 - Sah!
57
Bab 55 - Kamu Mau Apa?
58
Bab 56 - Pijat Plus Plus
59
Bab 57 - Status Baru
60
Bab 58 - Olahraga Pagi
61
Bab 59 - Siapa Takut...
62
Bab 60 - Senyuman Yang Mengingatkan Masa Lalu
63
Bab 61 - Fakta Yang Terungkap
64
Bab 62 - Cerita Di Masa Lalu
65
Bab 63 - Hukuman Arra
66
Bab 64 - Jawaban Yang Baru Ditemukan
67
Bab 65 - Maafkan Aku
68
Bab 66 - Merefresh Tubuh Dan Pikiran
69
Bab 67 - Hebatnya Istriku
70
Bab 68 - Bintang Yang Bersinar Terang
71
Bab 69 - Hanya......
72
Bab 70 - Sudah Seharusnya
73
Bab 71 - Pamit
74
Bab 72 - Bukan Pacar
75
Bab 73 - Dunia Yang Berbeda
76
Bab 74 - Kalimat Terindah
77
Bab 75 - Suaminya Mana?
78
Bab 76 - Thailand
79
Bab 77 - Mimpi Yang Seperti Nyata
80
Bab 78 - Rooftop
81
Bab 79 - Aku Tau Apa Yang Kamu Lakukan
82
Bab 80 - Karena Benci
83
Bab 81 - Menentang Takdir Tuhan
84
Bab 82 - Menua Bersama
85
Bab 83 - Kenangan Terindah
86
Novel Arra dan Leo Sudah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!