Bab 6 - Kaki Tante Kenapa?

Hari ini adalah hari minggu. Hari libur untuk para pekerja, termasuk Alyssa.

Saat ini wanita itu masih berada di bawah selimutnya. Dia belum bangun walaupun sekarang jam sudah menunjukkan pukul 8.

Bukan karena kebiasaan bangun siang, tapi karena Alyssa kelelahan setelah tadi malam lembur bersama bos nya di kantor. Dia baru bisa kembali ke apartement pukul 11 malam.

Alyssa yang masih tertidur nyenyak mulai terusik saat terdengar nada dari ponsel yang dia letakkan diatas nakas. Ponsel itu terus berdering menandakan ada panggilan masuk.

Alyssa mulai membuka mata nya. Dia melihat sekeliling kamar yang sudah terang karena sinar matahari menembus ventilasi kamarnya. Alyssa mulai menyadari jika ponselnya berdering.

Setelah merenggangkan otot-ototnya, Alyssa menyingkap selimut nya lalu duduk dengan kaki menapak di lantai. Dia meraih ponselnya dan melihat siapa yang menghubungi.

' Bella is Calling'

Dengan masih dalam keadaan setengah sadar, Alyssa menerima panggilan dari temannya itu. Baru saja mendekatkan ponsel ke telinga, omelan dari sebrang sana terdengar begitu nyaring.

" Alyssaaaa...... lo kemana aja sih? Gue udah jamuran nungguin lo disini tau. "

Sesaat Alyssa masih mencerna apa maksud dari Bella, tapi seketika mata Alyssa langsung melolot saat teringat jika hari ini dia ada janji untuk lari pagi bersama wanita itu. Astaga, habislah dia.

" Sorry, Bel. Gue lupa. Gue tadi malam lembur sama pak bos. Ini juga kebangun gara-gara lo nelpon. " Alyssa merasa bersalah pada temannya itu. Pasti dia sudah menunggu di tempat janjian mereka dari tadi.

" Ya ampun, Sa. Lo tega banget dah ama gue. Yaudah buruan sana siap-siap gue tungguin disini. Awas kalok lo balik tidur lagi. " Rasanya bella ingin lanjut mengomel, tapi karena alasan yang diberikan Alyssa, hati nya jadi tidak tega. Teman nya itu pasti kelelahan.

Setelah Alyssa mengiyakan perkataan Bella, panggilan pun langsung terputus. Alyssa kembali merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku karena efek lembur tadi malam.

Jika mengikuti keinginan hati, rasanya Alyssa mau kembali tidur saja sampai siang.

Setelah 20 menit, Alyssa siap berangkat menuju salah satu taman yang terletak di tengah kota. Setelan training berwarna baby pink dan sepatu khusus untuk lari berwarna putih, membuat penampilan Alyssa lebih muda dari usia nya. Rambut di ikat 1 ala ekor kuda, benar-benar membuat Alyssa seperti anak kuliahan.

Setelah siap, Alyssa langsung memesan taksi online. Dia mulai keluar dari apartemennya dan berniat menunggu di lobi. Namun saat perjalanan menuju lobi, seorang pria menabrak tubuh nya dari belakang. Karena tidak bisa menjaga keseimbangan, Alyssa terjatuh ke lantai dengan kedua tangan menopang tubuhnya. Rasa nyeri Alyssa rasakan di kaki nya.

Pria yang tidak sengaja menabrak Alyssa terkejut karena tidak menyadari jika di depannya ada orang lain sehingga dia yang sibuk memainkan ponsel tidak bisa menghindar. Saat ingin membantu wanita yang jatuh di depannya itu, pria tersebut membelalakan matanya kaget karena mengenal wanita di hadapannya tersebut, begitu juga dengan Alyssa yang ikut terkejut saat melihat siapa orang yang menabraknya.

" Alyssa. Kamu- astaga maaf maaf aku nggak sengaja tadi. Sini aku bantu berdiri. " sambil mengulurkan tangannya dia berniat untuk membantu Alyssa namun tidak di sambut oleh Alyssa. Wanita itu hanya menatap tangan pria yang terulur kepada nya tanpa berniat menyambutnya.

Alyssa mencoba berdiri sendiri walaupun nyeri dikaki nya masih terasa. Tidak sudi rasanya dia bersentuhan dengan pria di hadapannya itu.

Tanpa menghiraukan tatapan bersalah pria itu, Alyssa berlalu meninggalkan nya tanpa berbicara sedikitpun dengan langkah yang sedikit pincang. Baru beberapa langkah, Alyssa mendengar jika si pria mengatakan sesuatu yang membuat hati nya sedikit terusik.

Sambil berjalan mendekat, pria itu berusaha menyentuh tangan Alyssa. Alyssa yang terkejut langsung menepis dan menghindar.

" Alyssa, tunggu. Kamu nggak apa-apa? Kayaknya kaki kamu terkilir, aku antar ke dokter ya. " dengan nada yang sangat lembut pria itu membujuk Alyssa agar mau diantar ke dokter.

Alyysa menatap datar pria di hadapannya ini, entah kenapa bisa dia bertemu lagi dengan manusia yang paling ingin dia hindari selama ini.

" Nggak perlu. Kaki ku ngak kenapa-kenapa. Aku masih bisa jalan. "

Terdengar bunyi notifikasi dari aplikasi ojek online milik Alyssa. Alyssa melihat ponselnya dan ada notifikasi jika taksi pesanan nya sudah sampai di depan lobi. Alyssa membalik tubuhnya untuk segera pergi. Namun lagi-lagi pria itu menghentikan langkah kaki Alyssa.

" Sa, kamu mau kemana? Mau aku antar nggak? " tawar pria itu yang terus menatap dengan tatapan kagum pada Alyssa.

Alyssa kembali menoleh dan dengan acuh nya dia menolak, " Maaf kita nggak saling kenal, jadi jangan sok akrab. Dan aku nggak pernah menerima ajakan dari orang asing. "

Setelah mengatakan itu, Alyssa langsung pergi dengan langkah yang agak di percepat. Walaupun kaki nya masih nyeri, tapi itu lebih baik daripada harus berlama-lama bicara dengan pria tadi. Bisa-bisa moodnya menjadi hancur hari ini.

Pria itu masih berdiam diri saat melihat kepergian Alyssa. Tatapan kagum terlihat dari sorot matanya. Ada sesuatu yang hangat menjalar dalam dada nya. Tapi perkataan terakhir wanita itu mengusik hati nya. 'Asing' kata itulah yang membuat dirinya tidak nyaman.

" Nggak nyangka kamu berubah, Sa. " gumaman pria itu hanya bisa didengar oleh diri nya sendiri. Setelah menghela napas, pria itu pun beranjak pergi meninggalkan lobi.

...****************...

Di taman kota, terlihat pagi ini sangat ramai. Banyak pengunjung yang datang. Terlihat berbagai aktifitas disana.

Sebuah mobil berhenti di dekat pintu masuk taman. Tak berapa lama terlihat seorang wanita turun dan langsung mengeluarkan ponsel dari waistbag yang dia pakai. Terlihat wanita itu sedang menghubungi seseorang. Sambil berjalan masuk ke arah taman, wanita itu mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang.

Dengan petunjuk yang diberikan melalui telepon, akhirnya wanita itu bertemu dengan wanita lain nya yang sudah menunggu sejak tadi.

" Akhirnya datang juga lo, Sa. Gue kira lo tidur lagi. Kalok iya, bakalan gue acak-acak apatement lo. " Sungut Bella saat Alyssa sudah berada di hadapannya.

Alyssa hanya menampilkan senyum lebarnya. Dia bingung ingin merespon apa jika teman nya itu sudah mengomel. Dia pun menggandeng tangan Bella untuk diajak mencari sarapan. Karena sekarang sudah jam 9, kurang pas rasanya kalau lari jam segini. Hawa panas mulai menyengat.

Bella hanya menggeleng melihat kelakuan Alyssa. Dia mengikuti langkah temannya itu yang menuju salah satu penjual bubur ayam. Alyssa memesan untuk mereka berdua. Setelah itu dia mencari tempat duduk. Setelah mendapatkan tempat yang pas, Alyssa merebahkan kepalanya di atas meja. Dia sebenarnya masih mengantuk, tapi karena sudah terlanjur janji dengan Bella dia memaksakan diri nya kesini.

Bella melihat Alyssa menguap. Bisa dia pastikan teman nya itu benar-benar kelelahan.

" Emang sampe jam berapa tadi malam lembur sama bos? " tanya Bella.

Sambil sedikit mengangkat wajahnya, Alyssa menjawab, " Jam 11 gue baru sampe apartement. Habis itu karena kecapekan gue nggak bisa langsung tidur. Jam 1 an deh gue baru bisa tidur. "

Bella merasa kasihan walau sebenarnya semua karyawan pasti pernah merasakan yang namanya lembur. Hanya saja Alyssa berbeda, dia lembur bersama bos mereka yang terkenal dingin dan kejam. Bisa bayangkan betapa tertekan nya Alyssa berjam-berjam bersama pria itu. Bella tidak sanggup membayangkannya.

Tak lama pesanan bubur ayam mereka datang. Karena mencium aroma lezat dari kuah kaldu yang ada di bubur ayam nya, Alyssa langsung duduk siap untuk mengisi perut kosongnya. Semangkok bubur ayam panas bisa menghangatkan perut nya pagi ini.

Tidak memakan waktu lama, dua mangkok bubur ayam sudah kosong tak bersisa. Bella dan Alyssa benar-benar menikmati sarapan mereka pagi ini.

" Kita mau kemana nih? Mau lari udah mulai panas. " tanya Alyssa sambil melihat sekeliling taman. Masih cukup ramai.

" Kita nyantai di bawah pohong yang ada di ujung sana aja. Lo kan masih capek, daripada ntar sakit kalok maksa tetap lari. " usul Bella setelah beberapa detik berpikir.

Alyssa yang memang bingung ingin melakukan apa, akhirnya menyetujui usulan teman nya itu. Mereka langsung bergegas menuju ke ujung taman yang terdapat pohon besar. Dahan-dahannya yang lebar, bisa menjadi tempat bernaung yang lebar.

Saat dalam perjalanan menuju pohon tersebut, Alyssa melihat seorang wanita paruh baya sedang terduduk di jalanan taman sambil memijat kaki nya. Alyssa melihat ke sekeliling wanita itu dan tidak menemukan seseorang yang menemani. Karena merasa kasihan, Alyssa menarik tangan Bella untuk menghampiri wanita itu. Bella yang bingung hanya bisa mengikuti kemana Alyssa mambawa nya.

Sesampainya di hadapan wanita yang terlihat seperti berusia 50 tahunan itu, Alyssa berjongkok dan menyapa.

" Permisi, tante. Maaf kalau saya tidak sopan, tapi kalau boleh tau kaki tante kenapa? Dari tadi saya lihat tante memijat kaki nya terus. " tanya Alyssa sambil tersenyum ramah.

Merasa ada seseorang mengajak dirinya bicara, dia menoleh dan mendapati seorang wanita cantik tengah menatapnya dengan senyuman yang begitu manis.

Dia memperhatikan wajah yang ada di hadapannya itu, sangat cantik. Bulu mata lentik, kulit putih mulus tanpa noda, dan bibir tipis yang berwarna pink natural. Dia tidak merasa terancam saat melihat keramahan wanita di depannya ini.

" Oh, ini nak kaki tante keram. Rasanya sakit sekali. " wanita paruh baya itu terlihat kembali meringis saat merasakan kaki nya semakin keram.

Alyssa yang tidak tega, mencoba untuk membantu.

" Tante, kita ke bangku sana dulu ya. Biar tante juga lebih enak duduknya. Nggak baik kalau duduk di jalan seperti ini. "

" Tapi tante susah mau jalan. Kaki nya sakit sekali. " sebenarnya tadi ia sudah mencoba untuk berjalan, tapi rasa sakit di kaki nya tidak tertahankan.

" Saya bantu papah tante. Mari, tante saya bantu berdiri. " Alyssa membantu wanita itu agar bisa berdiri.

Bella yang melihat hal itu pun ikut membantu Alyssa. Wanita ini mulai berjalan sambil masing-masing kedua tangannya di pegang oleh dua wanita muda yang tidak dia kenal sama sekali.

Sesampainya di bangku yang terbuat dari kayu itu, Alyssa membantu wanita itu untuk duduk, dan menaikkan kedua kakinya ke atas bangku yang kebetulan memanjang kesamping. Allysa mulai memijat kaki wanita itu.

" Eh jangan nak. Sudah ngak apa-apa. Makasih ya sudah bantu tante. " wanita itu mencegah agar Alyssa tidak memijat kakinya, merasa tidak enak hati sebab mereka adalah orang asing.

" Nggakpapa tante. Cuma mijit gini aja kok. Nggak pake tenaga juga. " Alyssa mencoba bergurau agar wanita itu merasa lebih nyaman.

" Terima kasih ya nak. Oh iya, kalau boleh tau nama kalian siapa? "

" Saya Alyssa, Tante. Nah kalau ini teman saya Bella namanya. " tunjuk Alyssa ke arah Bella yang sedang berdiri di sampingnya.

" Wah, nama yang cantik, secantik orangnya. " senyum hangat terbingkai di wajah wanita yang walaupun sudah terlihat berumur namun tidak ada sedikitpun kerutan yang muncul di wajah nya.

Alyssa juga membalas senyuman itu sambil bertanya, " Kalau tante siapa nama nya? Terus kalau boleh tau tante cuma sendiri aja kesini? " tangannya tidak berhenti memijat lembut kaki wanita paruhbaya itu.

" Kalian bisa panggil tante Sarah. Tante kesini sama anak dan cucu tante, tapi mereka tadi pergi ke mobil ngambil ponsel yang ketinggalan. Mungkin sekarang mereka sedang cari tante. " sekarang wanita yang bernama sarah itu mulai sadar jika anak dan cucunya pasti mencari dirinya. Karena dia tadi lebih dulu masuk ke area taman tanpa menunggu mereka.

Sarah mengedarkan pandangannya untuk melihat apakah ada anak dan cucunya. Tapi sejauh mata memandang tidak ada terlihat sama sekali. Apa mungkin mereka mencari nya di ujung utara taman ini? karena saat ini dia berada di sisi selatan taman. Entahlah.

Karena mendapat pijatan dari Alyssa, sarah merasa keram di kaki nya sudah mulai membaik. Dia menurunkan kakinya, lalu mengajak Alyssa dan Bella untuk duduk disampingnya.

" Kaki tante sudah enakan. "

Wanita itu mengamit tangan kiri Alyssa lalu mengenggamnya dengan lembut. Sambil tersenyum dia menatap kedua wanita muda di hadapan nya itu.

" Sekali lagi terima kasih ya kalian sudah membantu tante. Dan maaf pasti gara-gara tante waktu kalian jadi terbuang sia-sia. Maaf ya. " rasa bersalah terlihat di wajah Sarah.

Alyssa dan Bella otomatis menggeleng, mereka tidak merasa membuang waktu karena menolong Sarah. Toh mereka hanya ingin bersantai di taman ini.

Alyssa membalas genggaman tangan Sarah, " Nggak, tante. Kita kesini cuma mau nyantai aja, jadi nggak ada waktu yang terbuang sia-sia karena tante. " Alyssa menampilkan senyum lebarnya agar wanita di sampingnya itu tidak lagi merasa bersalah.

" Sekarang kaki tante beneran udah nggak sakit lagi? " tanya Alyssa sambil melihat ke arah kaki Sarah.

Sarah menggeleng pelan, " Sudah nggak sakit lagi kok. Terima kasih ya. "

Tiba-tiba dari arah depan, terdengar suara seorang memanggil sambil mendekat ke arah mereka duduk.

" Omaaaaa... " remaja perempuan yang terlihat berusia sekitar 13 tahun itu berlari menghampiri Sarah.

Napas nya terlihat ngos-ngosan. Setelah dia berada di hadapan Sarah, gadis itu langsung memeluk Sarah sambil menangis.

Sarah menepuk pelan punggung gadis yang rupa nya adalah cucu nya itu. Sarah melerai pelukan cucu nya.

" Arra, kenapa nangis? Hmm? " tanya Sarah sambil mengusap lembut pipi mulus cucu nya tersebut.

" Oma darimana aja? Arra sama Daddy cari oma dari tadi. " masih terdengar senggukan kecil dari gadis itu, terlihat jika dia sangat mengkhawatirkan oma nya.

" Maaf ya, sayang. Tadi oma masuk duluan terus baru jalan sebentar kaki oma keram. Untung ada kakak-kakak cantik ini yang nolong oma. "

Gadis yang di panggil Arra itu baru menyadari jika di samping oma nya ada orang lain. Saking khawatirnya, saat dia melihat oma nya dia langsung berlari dan menangis. Merasa lega oma nya duduk dalam keadaan baik-baik saja.

" Makasih ya kak, udah bantu oma saya. " gadis itu sedikit membungkukan badan nya sebagai bentuk kesopanan kepada Alyssa dan Bella.

Alyssa dan Bella mengangguk sambil tersenyum membalas ucapan Arra.

" Sama-sama. Tapi ingat ya cantik, lain kali oma nya jangan di tinggal sendirian lagi. Kasian kalau kaki oma tiba-tiba sakit dan nggak ada yang nemanin. Oke? " Alyssa berdiri dan mengelus lembut rambut Arra yang tinggi nya masih sedada nya itu.

" Iya, kak. Arra janji nggak akan membiarkan oma jalan sendirian lagi. " janji gadis itu dengan wajah serius.

" Pintar. " jawab Alyssa sambil mengacung jempol ke arah Arra.

" Sayang, Daddy kamu mana? Kok kamu kesini sendirian? " Sarah baru menyadari jika Arra hanya datang sendiri kesini.

" Arra sama Daddy tadi berpencar oma. Arra ke arah sini, Daddy ke arah sana. " tunjuk Arra ke arah berlawanan dari tempat mereka berada sekarang.

" Yasudah kalau gitu. Kita yang sekarang harus cari Daddy kamu. Takutnya di culik tante-tante genit bisa gawat. " ucap Sarah sambil tertawa.

Arra yang mendengar ucapan oma nya itu juga ikut tertawa. Alyssa dan Bella hanya bisa tersenyum karena tidak mungkin ikut tertawa.

Sarah kembali menatap ke arah Alyssa dan Bella yang dari tadi hanya diam saja.

" Sekali lagi tante ucapkan terima kasih banyak ya karena sudah nolong tante. Semoga lain waktu kita bisa ketemu lagi supaya tante bisa membalas kebaikan kalian ini. " ucap Sarah dengan tulus.

" Ya ampun tante, udah berapa kali nih tante bilang makasih. Saya sampe nggak ngitung saking sering nya tante bilang makasih. " Gurau Alyssa sambil tertawa pelan.

Alyssa melanjutkan bicaranya, "Kami tulus kok nolong tante jadi nggak perlu mikir untuk membalas apa yang kami lakukan. " jawab Alyssa sambil tersenyum tulus.

Sarah senang bisa bertemu wanita sebaik Alyssa dan Bella. Jaman sekarang jarang anak-anak muda seperti mereka yang punya rasa peduli terhadap orang di sekitarnya.

" Yaudah kalau gitu tante mau cari anak tante kesana. Takutnya dia makin khawatir kalau belum ketemu sama tante. "

" Mau kami bantu tante? " tawar Bella yang akhirnya membuka suara setelah dari tadi hanya diam memperhatikan.

" Nggak usah, sudah ada Arra kok. Eh iya gimana kalau kita sarapan bersama? Tante yang traktir sebagai ucapan terima kasih. " ajak Sarah pada Alyssa dan Bella.

" Aduh maaf tante. Kami baru aja sarapan tadi. Masih kenyang. Maaf ya, tante. " Alyssa menolak dengan halus ajakan Sarah karena mereka memang baru sarapan, dan juga kurang nyaman jika makan bersama orang yang tidak terlalu dikenal.

" Yaahh, sayang sekali ya. Tapi yasudah nggakpapa, kalau lain kali kita ketemu tante pasti traktir kalian makan yang enak-enak. Tante janji. " ucap Sarah dengan yakin.

" Iya tante, kalau lain kali kita ketemu lagi, kami nggak akan nolak deh. " sambil tertawa pelan Alyssa menjawab.

" Ayo oma. Kasian Daddy kalau kelamaan cari kita. " ajak Arra karena mulai mengkhawatirkan Daddy nya.

" Iya sudah, kita cari Daddy kamu sekarang. " jawab Sarah.

" Alyssa, Bella, terima kasih ya. Sekarang tante duluan, mau cari Daddy nya Arra dulu. Semoga kita bisa ketemu lagi lain kali. "

" Iya tante, hati-hati ya. Arra jangan lupa jaga oma nya ya. " jawab Alyssa sambil kembali mengelus lembut rambut panjang Arra.

Gadis itu hanya mengangguk dan langsung mengenggam tangan Sarah.

Sarah yang melihat itu hanya bisa tersenyum, lalu pamit meninggalkan Alyssa dan Bella.

Arra menoleh kebelakang lalu melambaikan tangan nya kearah Alyssa dan Bella sambil tersenyum. Mereka berdua juga membalas lambaian tangan Arra.

Alyssa dan Bella masih berdiri disana sampai Sarah dan Arra terlihat semakin menjauh. Lalu kedua nya memutuskan untuk pergi ketempat tujuan mereka sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

jangan jangan ara anak si bos

2025-02-21

0

Jeng Anna

Jeng Anna

Tinggal telpon ribet amat...

2024-10-27

3

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

simantan nih kayaknya

2024-10-27

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Karena Kamu Gendut!
2 Bab 2 - Talak
3 Bab 3 - Menjadi Orang Asing
4 Bab 4 - Cass Group
5 Bab 5 - Dasar Bos Aneh!
6 Bab 6 - Kaki Tante Kenapa?
7 Bab 7 - Ada Yang Ingin Saya Bicarakan!
8 Bab 8 - Darren dan Ibu nya Arra
9 Bab 9 - Nonton Ke Bioskop
10 Bab 10 - Tamparan keras
11 Bab 11 - Ya, aku menyesal sekarang!
12 Bab 12 - Jangan Menangis
13 Bab 13 - Dasar Jalang!
14 Bab 14 - Calon Istri
15 Bab 15 - Apa Anda Sedang Bercanda?
16 Bab 16 - Siapa Kamu Berani Menyentuh Wanita Saya?
17 Bab 17 - Kamu Cemburu?
18 Bab 18 - Meleleh Saat Melihatnya
19 Bab 19 - Aku Cinta Kamu, Sa!
20 Bab 20 - Apa Sayang?
21 Bab 21 - Harusnya Dari Dulu
22 Bab 22 - Ada Aku Disini
23 Bab 23 - Mommy
24 Bab 24 - Dua Iblis Betina Bersatu
25 Bab 25 - Iblis Yang Sesungguhnya
26 Bab 26 - Meminta Bantuan
27 Visual Cast " Perubahan Istri Gendutku Setelah Aku Ceraikan "
28 Bab 27 - Tetaplah Berbahagia Apapun Yang Terjadi
29 Bab 28 - Kita Bertemu Lagi
30 Bab 29 - Kalian Harus Menikah
31 Bab 30 - Tidak Ada Lagi
32 Bab 31 - Aku Harus Bagaimana?
33 Bab 32 - Kembali Beraktifitas Seperti Dulu
34 Bab 33 - Bukan Wanita Idamanku
35 Bab 34 - Kamu Harus Berani
36 Bab 35 - Labil
37 Bab 36 - Harus Berani Melawan
38 Bab 37 - Lo atau Gue.
39 Bab 38 - Daddy Yang Galak
40 Bab 39 - Pasangan Serasi
41 Bab 40 - Pembalasan Alyssa
42 Bab 41 - Kemunculan Duo Setan
43 Bab 42 - Berteman
44 Bab 43 - Berdebar
45 Bab 44 - Terlihat Mesra
46 Bab 45 - Kesempatan
47 Bab 46 - Bagai Predator
48 Bab 47 - Berjuang
49 Bab 48 - Bertahanlah
50 Bab 49 - Teori dan Praktek
51 Bab 50 - Aku Harus Apa?
52 Bab 51 - Kamu Atur Saja
53 Pergantian Judul
54 Bab 52 - Tanda Milik
55 Bab 53 - H-2 Pernikahan
56 Bab 54 - Sah!
57 Bab 55 - Kamu Mau Apa?
58 Bab 56 - Pijat Plus Plus
59 Bab 57 - Status Baru
60 Bab 58 - Olahraga Pagi
61 Bab 59 - Siapa Takut...
62 Bab 60 - Senyuman Yang Mengingatkan Masa Lalu
63 Bab 61 - Fakta Yang Terungkap
64 Bab 62 - Cerita Di Masa Lalu
65 Bab 63 - Hukuman Arra
66 Bab 64 - Jawaban Yang Baru Ditemukan
67 Bab 65 - Maafkan Aku
68 Bab 66 - Merefresh Tubuh Dan Pikiran
69 Bab 67 - Hebatnya Istriku
70 Bab 68 - Bintang Yang Bersinar Terang
71 Bab 69 - Hanya......
72 Bab 70 - Sudah Seharusnya
73 Bab 71 - Pamit
74 Bab 72 - Bukan Pacar
75 Bab 73 - Dunia Yang Berbeda
76 Bab 74 - Kalimat Terindah
77 Bab 75 - Suaminya Mana?
78 Bab 76 - Thailand
79 Bab 77 - Mimpi Yang Seperti Nyata
80 Bab 78 - Rooftop
81 Bab 79 - Aku Tau Apa Yang Kamu Lakukan
82 Bab 80 - Karena Benci
83 Bab 81 - Menentang Takdir Tuhan
84 Bab 82 - Menua Bersama
85 Bab 83 - Kenangan Terindah
86 Novel Arra dan Leo Sudah Rilis
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1 - Karena Kamu Gendut!
2
Bab 2 - Talak
3
Bab 3 - Menjadi Orang Asing
4
Bab 4 - Cass Group
5
Bab 5 - Dasar Bos Aneh!
6
Bab 6 - Kaki Tante Kenapa?
7
Bab 7 - Ada Yang Ingin Saya Bicarakan!
8
Bab 8 - Darren dan Ibu nya Arra
9
Bab 9 - Nonton Ke Bioskop
10
Bab 10 - Tamparan keras
11
Bab 11 - Ya, aku menyesal sekarang!
12
Bab 12 - Jangan Menangis
13
Bab 13 - Dasar Jalang!
14
Bab 14 - Calon Istri
15
Bab 15 - Apa Anda Sedang Bercanda?
16
Bab 16 - Siapa Kamu Berani Menyentuh Wanita Saya?
17
Bab 17 - Kamu Cemburu?
18
Bab 18 - Meleleh Saat Melihatnya
19
Bab 19 - Aku Cinta Kamu, Sa!
20
Bab 20 - Apa Sayang?
21
Bab 21 - Harusnya Dari Dulu
22
Bab 22 - Ada Aku Disini
23
Bab 23 - Mommy
24
Bab 24 - Dua Iblis Betina Bersatu
25
Bab 25 - Iblis Yang Sesungguhnya
26
Bab 26 - Meminta Bantuan
27
Visual Cast " Perubahan Istri Gendutku Setelah Aku Ceraikan "
28
Bab 27 - Tetaplah Berbahagia Apapun Yang Terjadi
29
Bab 28 - Kita Bertemu Lagi
30
Bab 29 - Kalian Harus Menikah
31
Bab 30 - Tidak Ada Lagi
32
Bab 31 - Aku Harus Bagaimana?
33
Bab 32 - Kembali Beraktifitas Seperti Dulu
34
Bab 33 - Bukan Wanita Idamanku
35
Bab 34 - Kamu Harus Berani
36
Bab 35 - Labil
37
Bab 36 - Harus Berani Melawan
38
Bab 37 - Lo atau Gue.
39
Bab 38 - Daddy Yang Galak
40
Bab 39 - Pasangan Serasi
41
Bab 40 - Pembalasan Alyssa
42
Bab 41 - Kemunculan Duo Setan
43
Bab 42 - Berteman
44
Bab 43 - Berdebar
45
Bab 44 - Terlihat Mesra
46
Bab 45 - Kesempatan
47
Bab 46 - Bagai Predator
48
Bab 47 - Berjuang
49
Bab 48 - Bertahanlah
50
Bab 49 - Teori dan Praktek
51
Bab 50 - Aku Harus Apa?
52
Bab 51 - Kamu Atur Saja
53
Pergantian Judul
54
Bab 52 - Tanda Milik
55
Bab 53 - H-2 Pernikahan
56
Bab 54 - Sah!
57
Bab 55 - Kamu Mau Apa?
58
Bab 56 - Pijat Plus Plus
59
Bab 57 - Status Baru
60
Bab 58 - Olahraga Pagi
61
Bab 59 - Siapa Takut...
62
Bab 60 - Senyuman Yang Mengingatkan Masa Lalu
63
Bab 61 - Fakta Yang Terungkap
64
Bab 62 - Cerita Di Masa Lalu
65
Bab 63 - Hukuman Arra
66
Bab 64 - Jawaban Yang Baru Ditemukan
67
Bab 65 - Maafkan Aku
68
Bab 66 - Merefresh Tubuh Dan Pikiran
69
Bab 67 - Hebatnya Istriku
70
Bab 68 - Bintang Yang Bersinar Terang
71
Bab 69 - Hanya......
72
Bab 70 - Sudah Seharusnya
73
Bab 71 - Pamit
74
Bab 72 - Bukan Pacar
75
Bab 73 - Dunia Yang Berbeda
76
Bab 74 - Kalimat Terindah
77
Bab 75 - Suaminya Mana?
78
Bab 76 - Thailand
79
Bab 77 - Mimpi Yang Seperti Nyata
80
Bab 78 - Rooftop
81
Bab 79 - Aku Tau Apa Yang Kamu Lakukan
82
Bab 80 - Karena Benci
83
Bab 81 - Menentang Takdir Tuhan
84
Bab 82 - Menua Bersama
85
Bab 83 - Kenangan Terindah
86
Novel Arra dan Leo Sudah Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!