~ Indonesia~
Seorang anak perempuan cantik bernama Alana Seiza almahera hari ini mulai masuk TK, karena usianya sudah menginjak 5 tahun.
.
Alana diantar Neneknya yang bernama Wina untuk pergi ke sekolah
"nenek? Kenapa Lana selalu diantar nenek? Kenapa gak diatar mamah sama papah?" Tanya Alana yang sedang duduk di dalam mobil bersama Neneknya yang berada disampingnya
"Sayang, Mamah kan harus jaga Halmoni sedangkan Papah harus kerja, emangnya Lana gak mau ya di antar ke sekolah sama nenek?" Mamah wina yakni Neneknya Alana
"Nggk sih, Lana senang kok diantar sama nenek karna nenek sangat baik sama Lana" ucap Alana tersenyum menatap Neneknya
"nek? Kenapa ya halmoni harus sakit karena banyak pikiran? Emangnya apa yang sedang dipikirkan halmoni? kata Mamah, halmoni sakit karena ditinggal Anaknya Emangnya anak Halmoni siapa?" Tanya Alana terlihat penasaaran
"Emmhhh it... itu anak bungsunya Halmoni, dia sakarang tinggal dikorea bersama Kakek dan Neneknya" ucap Mamah Wina
"Kenapa dia tidak pulang? Kasian halmoni sakit gara gara dia, pokoknya Lana benci sama orang itu" ucap Alana terlihat marah
"Sstttt Alana sayang, Alana tidak boleh membenci Kak Devan. Kak Devan itu anak yang baik, dia meninggalkan kita semua karena dia harus kuliah, sayang" Ucap Mamah Wina menahan tangisnya sembari menatap Alana
"Tapi tetap saja aku benci, kalau aku ketemu dia, aku akan mencubit tangannya denga keras" ucap Alana terlihat kesal sembari memanyunkan bibirnya
Mamah Wina yang melihat itu merasa gemas dengan cucunya itu
"Ha... ha... kamu ini, nah kita sudah sampai, ayo kita turun" ucap Mamah Wina
Lalu mereka pun turun dari mobil yang dibawa kang Asep supir pribadi keluarganya
....
"Bunda, ayo makan Bun...! Dari pagi Bunda belum makan" Ucap seorang perempuan yang terus membujuk Ibunya untuk makan
"Devan anak ku, Dimana anak ku? Jangan ambil anak ku Appa... Eomma... jangan ambil Anak ku" Ucap Ibu dari perempuan itu menangis
Ibu itu terduduk di tempat tidur yang cukup megah di rumahnya itu, setiap harinya dia hanya menangis dan melamun memikirkan anak bungsunya yang bernama Devan yang sekarang sudah tinggal dikorea bersama kakek dan neneknya
"Bun, Sudah 5 tahun berlalu. Kenapa Bunda terus memikirkan Devan.? Dia sekarang sudah bahagia tinggal bersama Haraboji dan Halmoni, bukannya Bunda juga harus bahagia melihat Nugi bahagia?" Ucap
seorang perempuan bernama Nurul itu yang terus menenangkan sang Bunda
Ibu itu yang tak lain adalah Bundanya sendiri hanya diam tak mendengarkan perkataan Nurul anak perempuannya
Tak berapa lama seseorang menghampiri mereka
"Mbak? Apa Bunda mau makan?" Tanya orang itu
"Aldi? Kamu gak kerja?" Tanya Nurul malah nanya balik pada pemuda bernama Albi itu
"Aku sift 2 Mbak, gimana Bunda?" Tanya Aldi menatap cemas sang Bunda
"Bunda gak mau makan dan terus memanggil nama Devan, sepertinya beberapa hari ini dia gak minum obatnya deh Al" tebak Nurul
"Hah ini pasti gara gara kemarin Bunda melihat foto Devan yang tergeletak di laci kamar ku" Ucap Aldi menunduk sedih
"Kamu sih sembarangan menaruhnya" ucap nurul kesal
"Aku gak sembarangan, Bunda kemarin beresin kamar ku Mbak dan mungkin gak sengaja lihat foto Devan" ucap Aldi tak mau disalahkan
"Hah kamu ini, yasudah ini, kamu saja yang bujukin Bunda makan" ucap Nurul memberikan Nasi dengan lauknya yang berada diatas piring
"Iya deh, ngalah aja sama yang lebih tua" ucap Aldi meledek
"Ya iyalah, kamu kan adik Mbak, jadi harus nurut sama kakak" ucap nurul tersenyum puas
"Enak ya punya adik, bisa di suruh suruh, lah gua punya adik satu satunya malah terbang ke korea" ucap Aldi melirik Nurul dengan tatapan meledek
"Yak... masih mending Devan ke korea, kalau kalau kalian terus berdekatan, kalian itu selalu berisik dan bikin Mbak pusing tau gak" bentak Nurul
"Lagi pula kamu masih ada Iwan, dia kan adik kamu juga Al" ucap Nurul lagi tersenyum sinis
"Tapi beda saja, rasanya adik yang dari kecil selalu bersama sama, sama adik yang ketemu gede. Lagian kenapa sih Mbak kaya gak suka gitu sama Iwan dan Mamah wina, mereka sudah baik mau menjaga Ayah dan juga Alana" ucap Aldi mengingatkan
"Ha.. ha... iya deh, yang anak nya Mamah Ayu" ucap Nurul tersenyum meledek lalu pergi dari kamar sang Bunda
....
"Hallo? Dokter jin Seok?" Ucap seorang pria paruh baya yang sedang mencoba menelpon seseorang
"Iya? Hallo? Ini siapa ya?" Tanya seseorang dibalik telepon itu
"Dokter jin seok, ini saja Dokter Aryan. Anda bekerja dimana sekarang? Saya ingin sekali bertemu dengan Anda" ucap pria paruh baya itu yang tak lain adalah Dokter Aryan
"Maaf Dokter Aryan, saya sudah tau maksud Anda menelepon saya. Tapi maaf kalau tentang masalah Devan, saya tidak akan mau membahasnya" Ucap Dokter jin seok dibalik telepon
"Devan itu Anak saya, Anak kandung saya dan saya Ayah kandung nya. Dokter jin seok tidak sepatutnya menyembunyikan keberadaan Anak saya" ucap Dokter Aryan yang tak lain adalah Ayah kandung Devan
"Ayah kandung mana yang menyiksa anaknya sendiri sampai dia mengalami Amnesia karena membela orang lain dari pada anaknya sendiri, Devan sudah saya anggap adik saya sendiri dan Anda jangan pernah menemuinya lagi" ucap Dokter jin seok marah
"Saya tau saya salah, tapi ijinkan saya bertemu Devan anak saya, sudah 5 tahun lamanya saya tidak melihatnya. Tolong Dokter jin seok, tolong" Ucap Dokter Aryan menahan tangis
"Maafkan saya Dokter Aryan, Profesor Park menyuruh saya untuk tidak memberitahu Alamat tempat tinggalnya, karena kami hanya ingin menjaga Devan dari orang orang jahat seperti kalian" ucap Dokter jin seok lalu mematikan Teleponnya
.....
Alana sudah pulang sekolah, dia memasuki rumah mamahnya sembari berlari lari
"Lana? Kenapa lari lari seperti itu sayang? Mana nenek?" Tanya nurul yang melihat Alana berlari dan menangis
"Mamah? Hiksss... Teman teman ku hiksss.. hiksss.. ja..hat... Mereka mengejek ku, mereka bilang aku anak haram Hiksss..." ucap Alana sembari terus menangis
"Anak haram gimana? Jelas jelas Alana anak mamah dan papah kan" ucap nurul menenangkan Alana
"Tapi mereka terus mengejek ku, aku gak suka sama mereka mamah hiksss... hiksss... hiksss... " teriak Alana terus saja menangis
"Sssttt Lana sudah, mamah kan disini sama Lana. Lana bukan anak haram ya sayang tapi Lana anak mamah dan papah. Tidak ada anak haram di dunia ini, jika mereka mengejek Lana lagi, Lana bilang saja kalau Mamah dan Papah Lana orang yang hebat dan Lana juga bukan anak haram. Karna Lana masih punya Mamah dan Papah yang menyayangi Lana" ucap nurul menenangkan Alana lalu memeluknya erat menahan tangis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments