Takut

Salsa berdiam diri di dalam kamarnya menatap sebuah surat perjanjian yang membuat ia muak. Ingin sekali menyobek kertas itu membuangnya jauh-jauh dari pandangan matanya. Tapi kini nasib keluarganya ada di tangannya membuat ia tak bisa berkutik lagi.

Dengan terpaksa ia mulai membaca detail surat perjanjian itu satu persatu. Selesai membaca sekilas, ia menghela napas beranya, dengan berat hati ia terpaksa menerima perjanjian itu demi ibunya, dan segera menandatangani.

Salsa meraih bolpoin di meja kecil samping ranjangnya untuk segera menandatangani perjanjian itu dengan cepat. Selesai tanda tangan, ia melemparkan kertas itu, ke ranjang sampingnya.

kreekkkk...

"KAMU DI DALAM, AKU MASUK SEKARANG!!"

Salsa yang semula santai berbaring di ranjang, sontak terkejut. Ia meloncat bangun.

"Kenapa kamu lama sekali?" Devid melangkahkan kakinya semakin dekat.

Pikiran Salsa mulai negatif, Ia beroikir Devid akan bertindak mesum dengannya.

"Apa yang akan kamu lakukan" Salsa beranjak berdiri dengan mata was-was, untuk melindungi dirinya sendiri jika memang pikirannya benar.

Devid hanya nenatapnya, hingga mata mereka saling tertuju.

"Jangan mendekat!!" ucapannya tak di gubris oleh Devid.

"Siapa yang mendekatimu, aku hanya ingin ambil kertas ini" ucap Devid, dengan santainya mengambil kertas di ranjang samping Salsa duduk.

Salsa menghela napas panjangnya, ia mengusap dadanya berkali-kali. Aku kira dia mau menyentuhku, tenyata itu hanya pikiranku saja.

Devid hanya diam, menatap detail surat itu, Devid mengerutkan keningnya. Melihat sekilas tanda tangan Salsa yang sangat unik. Ada sebuah gambaran senyuman di bawah tanda tangannya.

"Apa ini?" tanya Devid kesal, melemparkan kertas itu di ranjang samping Salsa.

Salsa beranjak berdiri, ia memegang ke dua pipi Devid tanpa ragu-ragu. membuat Devid menatap aneh pada Salsa, dan semakin menajamkan pandangan matanya

"Kamu gak suka? Lagian itu aku hanya ingin kamu tahu, jika jangan cemberut terus sekali-kali kamu itu harus senyum senyum seperti ini" ucap Salsa menarik pipi Devid agar terlihat senyum di bibirnya.

Wajah Devid masih terlihat sangat dingin, wajahnya memerah marah seketika Salsa berani menyentuhnya. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Devid, menepis tangan Salsa dari pipinya.

"Ye.. gitu saja marah. Udah tua tambah tua nantinya"gumam Salsa lirih, membalikkan badannya menyembunyikan senyum cekikikannya.

Devid yang mendengar apa yang di katakan Salsa, langsung berdengus kesal dengan ulahnya. "Apa yang kamu bilang?" tanya Devid dengan nada tingginya.

Salsa menoleh, menatap tajam ke arah Devid, ia menjinjitkan kakinya. Agar bisa mendekatkan wajahnya ke wajah Devid. "Tuan muda Devid yang terhormat, kamu memang kaya dan punya segalanya. Dan kamu bisa melakukan segalanya yang kamu mau. Tapi satu, kamu gak punya hati dan gak bisa senyum sama sekali. Mana mungkin ada wanita yang setia dan mau menerima kamu." ucap Salsa, dengan tatapan menantang pada Devid.

Devid hanya diam, menguncupkan bibirnya, ia ingin sekali menampar wanita di depannya itu. Yang sangat berani menentang dirinya.

"Besok kita akan menikah, jadi jangan banyak bicara di pernikahan kita. Jika kamu tidak ingin ibu kamu kenapa-napa. kamu harus nurut apa yang aku perintahkan. Dan jangan melarang apa yang aku lakukan di pernikahan kita. Kamu gak punya hak untuk itu. Kamu hanya istri sementaraku. Bukan istri sahku, perayaan besok hanyalah sebuah perayaan biasa." ucap Devid kesal, membalikkan badannya dan segera duduk di sofa kamar Salsa.

"Baiklah, aku tidak masalah dengan itu semua. Tapi kenapa kamu ada di sini?" tanya Salsa, yang sebenarnya ingin Devid segera pergi dari kamarnya.

"Kamu mau mengusirku dari sini?" tanya Devid jutek.

Salsa terdiam, menelan ludahnya berkali-kali hingga tenggorokan yang semula sudah kering merasa sudah lega kembali. Wanita itu menggertakkan giginya, menatap tajam ke arah Devid yang duduk membelakanginya, dengan tangan kenan mengepal, ingin sekali ia memukulnya. Namun kalau bukan karena ibunya gak mau dia terjerumus dalam sebuah rumah yang membuat ia terkurung dalam penjara.

"Kenapa diam?" tanya Devid, mengejutkan Salsa yang dari tadi melamun.

"Ee.. Aku mau tidur, bisakan kamu pergi sekarang. Aku gak bisa tidur kalau ada orang lain di kamar aku." ucap Salsa ragu.

"Kalau gak bisa tidur, gak usah tidur sekalian" ucap Devid dengan santainya, ia meraih ponselnya di saku kemeja, dengan jemari yang lihai mengetik sebuah pesan. Entah di kirim pada siapa pesan itu. Namun, Salsa tidak perduli dengannya.

"Kalau besok di pernikahan, aku ngantuk gimana?" tanya Salsa.

"Terserah kamu!" ucap Devid, bangkit dari duduknya, meletakkan ponselnya di meja, dan segera membuka jas hitam yang menutupi tubuh bugarnya. Di gantungkan pada gantungan tepat ia biasa menggantung semua jas yang baru ia pakai.

Salsa menutup matanya. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Salsa menutup matanya dengan ke dua tangannya.

Devid hanya diam, ia membuka kancing ke dua lengannya, lalu melepaskan dasi yang melingkar di kerah kemejanya. Setelah itu membuka kancing atas kemeja kiri yang ia pakai. Memperlihatkan setengah dadanya yang terlihat sangat bidang dengan lekuk seperti lelaki yang sering pergi fitnes.

"Jangan lepas baju kamu di sini" ucap Salsa, mengulurkan tangannya ke depan, dengan salah satu tangan menutup matanya.

Devid mengerutkan keningnya, menatap aneh pada Salsa, "Apa yang kamu lakukan?" Tanya Devid, yang langsung duduk bersandar di ranjangnya. Dengan tangan meraih remot Ac, an mulai menyalakan dengan suhu 19°c. "

"Ini sangat dingin" ucap Salsa memegang ke dua bahunya yang merasa tubuhnya mulai kedinginan.

"Dingin, ini itu gak terlalu dingin. Kamu tidak terbiasa menggunakan Ac mulai sekarang kamu akan tinggal di rumah yang ber-Ac jadi hatus terbiasa." ucap Devid, yang mulai memejamkan matanya sejenak.

"Eh.. eh.. apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu tidur di sini" tanya Salsa melangkahkan kakinya mendekati Devid.

"Kenapa? Ini rumah aku, jadi aku bebas tidur di mana saja. Termasuk di sini, lagian aku yang mempunyai kewenangan di sini" ucap Devid.

"Aku bilang kamu pergi dari sini" ucap Salsa kesal, menarik tangan Devid untuk pergi dari ranjangnya.

"Kamu tidur di sofa aku yang tidur di ranjang ini" lanjutnya.

"Apa kamu bilang? Harusnya kamu yang tidur di sofa" ucap Devid kesal, ia mulai membaringkan tubuhnya di atas ranjang, dan menarik selimut tebal untuk menutup sebagian tubuhnya. Merasa masih gerah, ia melepaskan kemeja yang masih menutup tubuhnya. Dan melemparnya tepat di wajah Salsa.

"Kamu besok cepat cuci itu" lanjut Devid, yang mulai memejamkan matanya.

"Ihh.. Nyebelin banget sih" Salsa menggertakkan kakinya, dan melemapar kemeja Devid ke lantai dengan perasaan kesal yang menggebu.

"Kalau aku tidur di sofa gak masalah, yang penting gak tidur dengan monster itu." gumam Salsa lirih.

Devid yang mendengar apa yang di katakan Salsa hanya diam, Tersenyum tipis dan mulai melanjutkan tidurnya lagi.

Sedangkan Salsa tak berhenti terus berdecak kesal, ia mengambil selimut tebal di atas sofa. "Sepertinya sudah di siapkan sebelumnya oleh lelaki nyebelin itu, lagian kenapa selimut sudah ada di atas sofa" gerutu Salsa, yang mulai membaringkan tubuhnya di balut dengan selimut tebal.

"Kenapa sangat dingin" batin Salsa, yang masih memejamkan matanya.

Glurrr... Glurrr..

Suara guntur menyambar, membuat Salsa langsung terbangun dari tidurnya di sofa, dan berbaring di ranjang tanpa pikir panjang lagi. Rasa takut yang menyelimuti hantinya. Tidak sadar jika Devid ada di sampingnya.

Glurrr... Glurrr..

Suara guntur semakin menggema, membuat Salsa semakin ketakutan. "Aku takut!" ucap Salsa, bersembunyi di balik tubuh kekar Devid, membuat Devid terbangun membuka selimutnya, ia melihat ada Salsa memeluknya sangat erat bersenbunyi di dalam selimut.

"Kenapa dia?" gumam Devid, yang membiarkan Salsa tertidur di sampingnya.

Terpopuler

Comments

Dela Aulia

Dela Aulia

anjayyy!

2021-08-14

1

Miya Wibowo

Miya Wibowo

kok di gk di lanjut sih kalimate thoorrr

2021-06-10

0

Dewii

Dewii

Lanjutt😍❤

2021-05-20

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Masuk ke Dalam Sebuah Istana
3 Kenyataan
4 Takut
5 Bertemu Ibu
6 Pura-pura
7 Berantem Masalah kecil
8 Persiapan Pernikahan
9 Kedatangan Pacar Di Pernikahan
10 Di campakan
11 Kepergok
12 Telur
13 Perseteruan
14 kejahilan Devid
15 Menyebalkan
16 Sifat Jahil Salsa
17 Kedatangan lelaki menyebalkan
18 wanita cantik
19 Teman baru
20 Kecupan
21 Cuaca Buruk
22 Kedinginan
23 Terbangun
24 Akrab
25 Merengkuh
26 Nginggau
27 Terkagum-kagum
28 Kuman
29 Kesal
30 Mepermalukan
31 Di Tinggal
32 Rumah Devid
33 Terbangun dari tidurnya
34 Kelembutan Devid
35 Cemburu
36 Bersiap
37 Mulai Over
38 Mulai ke sekolah
39 Saling Kesal
40 Berdua
41 Pulang bersama
42 Kiss
43 Hal romantis
44 Dea Tiba-tiba datang
45 oma Ingin cucu
46 Tiket bulan Madu
47 Luka Jadi sebuah perasaan
48 Sandiwara
49 Jatuh dalam bathup
50 Kecupan.
51 Salsa Dan Devid.
52 Pesiapan ke acara
53 Sifat Manja Salsa
54 Pasangan Devian
55 Kekesalan
56 menuruti apa kata gadis kecil nyebelin
57 Kekasih Devid
58 Alan membawa Salsa
59 Di paksa untuk haneymoon
60 Kecupan tak sengaja
61 Pesan terkahir ibu Salsa
62 Meninggalkan rumah penuh kenangan
63 Hari baru
64 Salsa & Devid
65 pemberian oma
66 Cemburu
67 Salsa
68 Terus berdebat
69 Part Devian
70 Ke kantor.
71 Salsa & Devid
72 Part Adelina
73 Devid
74 Devian dan Adelina
75 Hujan menggagalkan rencananya
76 Kecupan lembut
77 Perasaan
78 Ungkapan yang tak tersampaikan
79 Genggamlah tanganku
80 Episode 82
81 Berendam bersama
82 Hasrat yang terpendam
83 Obat Pemberian Oma
84 Kebaikan Devid
85 Mulai berangkat
86 ANGELICA
87 Otak mesum Devid
88 Ke khawatiran Devid
89 Kecupan
90 Saling kesal
91 Cari kesempatan
92 Awal pemanasan
93 Gemuruh gairah
94 Episode 96
95 Air mata Devian
96 Mendaki di 'seongsan ilchulbong'
97 Ungkapan perasaan
98 Dinnery
99 Bermesraan
100 Bermain gitar
101 Adelina datang ke rumah
102 Devian Dan Angel
103 Devian part 2
104 Mengigau
105 Hal romantis terganggu
106 Keadaan Angel yang memburuk
107 Adelina ke rumah sakit
108 Permintaan terakhir
109 Hubungan terkahir Devian
110 Pertengkaran Salsa dan mama Devid
111 Hadiah
112 Bermain
113 Sebuah surat terkahir
114 Sampai di tujuan
115 Kemarahan Devid
116 Bandara
117 Laki-laki itu lagi
118 Berkorban
119 Kelembutan sentuhannya
120 Cinta tak harus bersama
121 Hamil
122 Rencana pulang
123 Kembali
124 Pernikahan
125 Masa lalu tak terlupakan
126 Devian dan Adelina Part 2
127 Persiapan kejutan
128 Kejutan yang menyakitkan
129 Minta maaf
130 Tak sadarkan diri
131 Tersadar
132 Mulai membaik
133 Part Adelina
134 Mencoba mencari kejelasan.
135 Sakit hati Adelina
136 Perencanaan
137 Sifat jahil Salsa
138 Kedekatan Devian dengan Adelina
139 Marah
140 Ada rasa tapi malu
141 Cemburu tanpa sadar
142 Bermesraan.
143 Sebuah kecupan
144 Manja
145 Membuat dia marah.
146 Acting
147 Devid
148 Ingin mengulang kisah lalu
149 Actingnya benar-benar sukses
150 Kecupan
151 Kemaran Devian tak jelas
152 Takut
153 Kisah Alan
154 Oma?
155 Oma sakit?
156 Part Devian
157 Ke pantai
158 Kemesraan David
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Prolog
2
Masuk ke Dalam Sebuah Istana
3
Kenyataan
4
Takut
5
Bertemu Ibu
6
Pura-pura
7
Berantem Masalah kecil
8
Persiapan Pernikahan
9
Kedatangan Pacar Di Pernikahan
10
Di campakan
11
Kepergok
12
Telur
13
Perseteruan
14
kejahilan Devid
15
Menyebalkan
16
Sifat Jahil Salsa
17
Kedatangan lelaki menyebalkan
18
wanita cantik
19
Teman baru
20
Kecupan
21
Cuaca Buruk
22
Kedinginan
23
Terbangun
24
Akrab
25
Merengkuh
26
Nginggau
27
Terkagum-kagum
28
Kuman
29
Kesal
30
Mepermalukan
31
Di Tinggal
32
Rumah Devid
33
Terbangun dari tidurnya
34
Kelembutan Devid
35
Cemburu
36
Bersiap
37
Mulai Over
38
Mulai ke sekolah
39
Saling Kesal
40
Berdua
41
Pulang bersama
42
Kiss
43
Hal romantis
44
Dea Tiba-tiba datang
45
oma Ingin cucu
46
Tiket bulan Madu
47
Luka Jadi sebuah perasaan
48
Sandiwara
49
Jatuh dalam bathup
50
Kecupan.
51
Salsa Dan Devid.
52
Pesiapan ke acara
53
Sifat Manja Salsa
54
Pasangan Devian
55
Kekesalan
56
menuruti apa kata gadis kecil nyebelin
57
Kekasih Devid
58
Alan membawa Salsa
59
Di paksa untuk haneymoon
60
Kecupan tak sengaja
61
Pesan terkahir ibu Salsa
62
Meninggalkan rumah penuh kenangan
63
Hari baru
64
Salsa & Devid
65
pemberian oma
66
Cemburu
67
Salsa
68
Terus berdebat
69
Part Devian
70
Ke kantor.
71
Salsa & Devid
72
Part Adelina
73
Devid
74
Devian dan Adelina
75
Hujan menggagalkan rencananya
76
Kecupan lembut
77
Perasaan
78
Ungkapan yang tak tersampaikan
79
Genggamlah tanganku
80
Episode 82
81
Berendam bersama
82
Hasrat yang terpendam
83
Obat Pemberian Oma
84
Kebaikan Devid
85
Mulai berangkat
86
ANGELICA
87
Otak mesum Devid
88
Ke khawatiran Devid
89
Kecupan
90
Saling kesal
91
Cari kesempatan
92
Awal pemanasan
93
Gemuruh gairah
94
Episode 96
95
Air mata Devian
96
Mendaki di 'seongsan ilchulbong'
97
Ungkapan perasaan
98
Dinnery
99
Bermesraan
100
Bermain gitar
101
Adelina datang ke rumah
102
Devian Dan Angel
103
Devian part 2
104
Mengigau
105
Hal romantis terganggu
106
Keadaan Angel yang memburuk
107
Adelina ke rumah sakit
108
Permintaan terakhir
109
Hubungan terkahir Devian
110
Pertengkaran Salsa dan mama Devid
111
Hadiah
112
Bermain
113
Sebuah surat terkahir
114
Sampai di tujuan
115
Kemarahan Devid
116
Bandara
117
Laki-laki itu lagi
118
Berkorban
119
Kelembutan sentuhannya
120
Cinta tak harus bersama
121
Hamil
122
Rencana pulang
123
Kembali
124
Pernikahan
125
Masa lalu tak terlupakan
126
Devian dan Adelina Part 2
127
Persiapan kejutan
128
Kejutan yang menyakitkan
129
Minta maaf
130
Tak sadarkan diri
131
Tersadar
132
Mulai membaik
133
Part Adelina
134
Mencoba mencari kejelasan.
135
Sakit hati Adelina
136
Perencanaan
137
Sifat jahil Salsa
138
Kedekatan Devian dengan Adelina
139
Marah
140
Ada rasa tapi malu
141
Cemburu tanpa sadar
142
Bermesraan.
143
Sebuah kecupan
144
Manja
145
Membuat dia marah.
146
Acting
147
Devid
148
Ingin mengulang kisah lalu
149
Actingnya benar-benar sukses
150
Kecupan
151
Kemaran Devian tak jelas
152
Takut
153
Kisah Alan
154
Oma?
155
Oma sakit?
156
Part Devian
157
Ke pantai
158
Kemesraan David

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!