Menikah Muda Dengan CEO

Menikah Muda Dengan CEO

Prolog

Suara gemercik hujan, tak menghalangi anak dan ibu berbincang berdua di kamarnya. Membicarakan kisah masa lalu dengan ayahnya.

"Bu apakah ayah sekarang sudah tenang di sana?" Salsa memeluk ibunya erat, ia tahu jika ibunya juga pasti sangat merindukan ayahnya.

"Syang!! ayah pasti sudah tenang di surga, Salsa jangan mikirin ayah lagi ya"

BRAKKKK...

Suara pintu terbuka sangat keras, membuat Salsa dan ibu Morgan sontak terkejut, Dan menoleh bersamaan.

"IBU!!" Teriak Gio adik kecil Salsa berlari menghampiri ibunya dengan membawa secarik kertas di tangannya.

Salsa dan ibunya mengerutkan keningnya kompak.

"Apa itu Gio?" Tanya Ibu Megan.

"Bu, Kak, lihatlah! Ada orang kaya cari istri. Coba lihat dia sangat tampan!" Pungkas Gio begitu polosnya ucapan anak kecil ini, ia menyodorkan secarik kertas pada ibunya.

Salsa memincingkan matanya, seketika ia menarik kertas itu dari tangan Gio. "Kamu dapat ini dari mana?" Tanya Salsa dengan nada tinggi membuat Gio menunduk takut. Gio hanya diam, dengan telunjuk tangan menunjuk ke luar pintu.

"Kakak sudah bilang jangan keluar saat hujan!!" Salsa beranjak dari duduknya memukul pantat Gio berkali kali.

"Ampun kak! Ampun, Gio tadi hanya ambil ini. Gio gak hujan-hujan kak" ucap Gio menundukkan kepalanya takut. Dengan suara tangisan tersedu-sedu darinya. "Hik.. Hikss.. Gio tidak akan ulangi lagi kak!"

Ibu Megan menggelengkan kepalanya, dengan ulah anak gadisnya yang sangat over pada adiknya. ia segera bangkit dari duduknya, menepuk pundak Salsa.

"Sudahlah Sa, jangan sering memukul adik kamu, dengarkan penjelasannya dulu" Ucap ibunya lembut mencoba menengahi masalah antara Salsa dan Gio.

"Tapi Bu--"

"Sa! Dia adik kamu, kasihan dia! Kamu sering memukulnya. Biarkan dia berbicara dulu, jika memang tidak salah jangan marahi dia" Ibu Megan memetong ucapan Salsa cepat, tanpa memberi celah dia untuk mengelak.

Salsa menarik napasnya. mencoba untuk menenangkan hatinya, agar tidak terbawa emosi.

"Baiklah!" gumam Salsa nampak lesu. Ia tak mau kehilangan adiknya sama dengan ayahnya. Karena itu ia jadi over protektif dengan adiknya. Selalu melarang dia keluar rumah saat hujan.

Gio yang masih menunduk mencoba untuk mengeluarkan suaranya lagi.

"Hiks, Maafkan Gio kak!" ucap Gio, yang masih menundukkan kepalanya takut.

"Ya sudah cepat pergi ke kamar" pungkas ibunya mengusap kepala Gio.

Anak kecil berumur tujuh tahun itu, hanya terdiam berdiri di depannya. "Gio, maafin kakak! Kakak sudah memukul Gio" katam maaf itu terlontar di bibir Salsa. Ia duduk jongkok, memeluk adiknya.

"Udah sekarang Gio pergi ke kamar dulu ya, Nanti Ibu antarkan Gio pergi ke sekolah" Ibu Megan, menyela pelukan mereka.

"Iya Bu" Gio segera berlari menuju ke kamarnya.

~

Salsa Amerta Putri, Gadis cantik berusia 17 tahun. dengan kepribadian yang sangat unik. Dia sekolah di SMA Antartika kelas XI-IPA 3. Dia terkenal anak yang pandai namun satu yang bikin raportnyya jelek yaitu ia sering bolos sekolah saat hujan tiba. Gadis cantik itu, sangat ramah, sopan dan jahil pada semua orang. Tapi terkadang dia juga suka nyebelin.

Ibunya juga tak pernah melarang dia pergi ke sekolah atau tidak. Ia memberi kebebasan pada anaknya. Tetali bukan bebas untuk bolos sekolah kapan saja. Ia hanya mengijinkan anaknya tidak masuk sekolah saat hujan tiba, di iringaindengan suara gemuruh guntur.

Ibu Salsa seorang single parent. Ia hanya jualan kue keliling, menggunakan sepeda untuk biaya makan sehari hari dan biaya sekolah Salsa. Saat ayahnya meninggal ibunya selalu berjuang sendiri untuk menghidupi ke dua anaknya yang masih sekolah.

~

Setelah memandang Gio pergi, Salsa duduk kembali di ranjang. elirik secarik browsur itu.

"Coba lihat siapa yang cari suami itu" mata Ibu Megan, ikut melirik ke secarik browsur kertas itu.

"Apa ibu mau cari suami?" tanya Salsa dengan nada menggoda pada ibunya.

Ibu Megan, mengerutkan keningnya.

"Ibu sudah tua, rapuh begini siapa yang mau sama ibu" Ucap Ibu Salsa.

Salsa terkekeh kecil. "Ya, kan ada kekek-kakek yang mau sama Ibu" jawab Salsa menggoda ibunya.

"Salsa masak kamu mau punya ayah baru tapi kakek-kakek. Udah sekarang coba lihat dulu di brosurnya" pungkas ibu salsa

Salsa mulai membaca sebuah brosur di tangannya.

"Di cari wanita single yang mau menikah dengan seorang tuan muda anak tertua dari keluarga Morgan. Dengan syarat satu harus masih Virgin dan belum di sentuh sama sekali oleh lelaki. Dan harus berumur 17 sampai 21 tahun"

"Kenapa pengusaha kaya tapi tapi cari istri harus sebar brosur kayak gini. Seperti audisi saja." Decak Salsa yang merasa sangat aneh.

"Ya juga padahal dia sangat tampan bahkan seperti seorang artis. Pasti banyak wanita yang antri padanya-kan." Saut Ibunya.

Lama berbincang dengan ibunya soal pernikahan lelaki kaya itu. Kini pandangan ibunya tertuju pada anak gadis di depannya. " Sa Ibu mau bicara sama kamu!" Salsa menoleh ke arah ibunya, "Apa kamu mau menikah?" lanjut ibunya penuh keraguan mengungkapkan perasaan yang selama ini ia ingin utarakan pada anaknya itu.

Salsa terkejut, melebarkan matanya seketika, mendengar ucapan ibunya.

"Apa bu nikah??" perkataan itu bagai petir menyambar di hati Salsa, apa yang di pikirkan ibunya, hingga kata itu menyambar dari mulutnya.

"Salsa, ibu tahu kamu pasti gak mau. Tapi pikirkan nasib adik kamu dan ibu kamu yang surah tua ini." ucap Ibu Megan, memegang ke dua tangan Salsa berharap dia mau menerima tawarannya.

Salsa menarik napasnya. mencoba melegakan hatinya.

"Ibu Salsa masih sekolah, mana mungkin Salsa  menikah! Lagian dia tidak mungkin mau menerima gadis kecil sepertiku. Dan aku juga masih polos dan lugi gini, belum ada pengalaman sama sekali soal rumah tangga" Pungkas Salsa, yang kini matanya terlihat sudah mulai berkaca-kaca.

Ibunya terdiam seketika melihat anak kesanyangannya itu akan menitikkan air matanya. Ia memeluk erat tubuh anaknya, untuk menenangkan hatinya sejenak.

" Jika kamu tidak mau menikah gak apa-apa. ibu bisa bekerja jualan lagi" Pungkas ibunya.

Salsa terdiam, ia tahu jika ibunya ingin kehidupan yang lebih baik nantinya untuknya dan keluarganya. Melihat perjuangan ibunya selama ini Salsa mulai sadar. Tidak mudah jadi seorang Single Parent harus menghidupi ke dua anaknya yang masih sekolah.

~

Tok..tok...tok...

Suara ketukan pintu terdengar jelas hingga ke kamar Salsa. Membuat Salsa melepaskan pelukan ibunya

"Siapa yang datang hujan hujan gini?" gumam ibu Salsa, melepaskan pelukannya.

"Biar aku saja yang buka bu" ucap Salsa.

Belum ada jawaban dari ibunya, ia berlari keluar menuju ke pintu rumahnya.

Ibu Salsa hanya diam membiarkan dia bertemu dengan calon suaminya. Sebenarnya ia sadar jika itu pasti, Tuan Muda yang akan menjemput anaknya. "Maaf syang, hanya ini yang terbaik buat kamu, masa depan kamu dan adik kamu, semoga kamu bisa hidup bahagia dengan suami kamu nantinya" Kata itu yang bisa terlontar dari mulutnya, ia tidak bisa berkata jujur pada anaknya.

Salsa menarik napasnya, ia memegang gagang pintu dengan desain kuno, yang terlihat sudah lusuh dan hampir saja rusak. Di bukanya perlahan pintu rumahnya, ia hanya menunduk tak berani nenatap ke depan. Di lihatnya beberapa sepatu hitam yang nampak mengkilat itu berjejer di depannya.

"Pagi.." suara seorang yang sangat asing di telinga Salsa.

"Pagi" ucap Salsa datar. Mendongakkan kepalanya, mencoba melihat siapa yang datang. Seketika Salsa terkrjut melangkahkan kakinya ke belakang. "Ka- kalian siapa?" Wajah Salsa mulai panik, melihat tiga orang beroakaian sangat rapi dengan jas hitam yang membalut tubuh mereka.

"Jangan banyak bertanya! Ikut aku!" ucap Salah satu pengawal Tuan Muda yang berdiri di depan mereka.

Salsa mengulurkan ke dua tangannya ke depan, mencegah mereka untuk menyentuhnya.

"Eh.. tunggu, tunggu! Kalian siapa? Dan kesini mau apa? Mungkin kalian salah alamat." Salsa berjalan mundur, mencoba menghindar.

"Cepat bawa dia, Aku gak mau dia banyak bertanya lagi" Pinta seorang lelaki tampan itu, terlihat sangat dingin. ia membalikkan badannya melangkahkan kakinya masuk dalam mobilnya.

"Tunggu! Ini masih hujan, kalian mau membawaku kemana?" Tanoa banyak bicara lagi, dua pengawal itu, menarik tangan Salsa paksa. "Eh, apa yang kalian lakukan, jangan sentuh aku!"

"Jangan banyak bicara" bentak salah satu pengawal, menerobos rintikan hujan.

"KAKAK!" teriak Gio yang menyadari kakaknya di bawa seseorang pergi.

"Lepaskan aku!" Salsa mencoba meronta, namun tubuhnya yang mungil, tak sekuat dua pengawal berbada besar di sampingnya. Mereka melemparnya masuk ke dalam mobil mewah berwarna hitam, yang terparkir di halaman rumahnya.

NOTE :Maaf jika masih banyak typo. Aku coba revisi selalu gak bisa. San, tiba-tiba keluar sendiri dari apk. Sudah aku coba berkali-kali tidak bisa.

Terpopuler

Comments

Resa Levia

Resa Levia

Masya Allah Zhao Lusi🥰🥰🥰

2023-02-11

0

Reza Indra

Reza Indra

Wajah kya' gini yg bikin baper nichh.. dn lebih seMangat dlm menyiMak Ceritanya.. 👍🏻👍🏻👍🏻❤❤🧡❤❤😘😘😘😘

2023-02-02

1

Bela Puty

Bela Puty

bagus

2022-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Masuk ke Dalam Sebuah Istana
3 Kenyataan
4 Takut
5 Bertemu Ibu
6 Pura-pura
7 Berantem Masalah kecil
8 Persiapan Pernikahan
9 Kedatangan Pacar Di Pernikahan
10 Di campakan
11 Kepergok
12 Telur
13 Perseteruan
14 kejahilan Devid
15 Menyebalkan
16 Sifat Jahil Salsa
17 Kedatangan lelaki menyebalkan
18 wanita cantik
19 Teman baru
20 Kecupan
21 Cuaca Buruk
22 Kedinginan
23 Terbangun
24 Akrab
25 Merengkuh
26 Nginggau
27 Terkagum-kagum
28 Kuman
29 Kesal
30 Mepermalukan
31 Di Tinggal
32 Rumah Devid
33 Terbangun dari tidurnya
34 Kelembutan Devid
35 Cemburu
36 Bersiap
37 Mulai Over
38 Mulai ke sekolah
39 Saling Kesal
40 Berdua
41 Pulang bersama
42 Kiss
43 Hal romantis
44 Dea Tiba-tiba datang
45 oma Ingin cucu
46 Tiket bulan Madu
47 Luka Jadi sebuah perasaan
48 Sandiwara
49 Jatuh dalam bathup
50 Kecupan.
51 Salsa Dan Devid.
52 Pesiapan ke acara
53 Sifat Manja Salsa
54 Pasangan Devian
55 Kekesalan
56 menuruti apa kata gadis kecil nyebelin
57 Kekasih Devid
58 Alan membawa Salsa
59 Di paksa untuk haneymoon
60 Kecupan tak sengaja
61 Pesan terkahir ibu Salsa
62 Meninggalkan rumah penuh kenangan
63 Hari baru
64 Salsa & Devid
65 pemberian oma
66 Cemburu
67 Salsa
68 Terus berdebat
69 Part Devian
70 Ke kantor.
71 Salsa & Devid
72 Part Adelina
73 Devid
74 Devian dan Adelina
75 Hujan menggagalkan rencananya
76 Kecupan lembut
77 Perasaan
78 Ungkapan yang tak tersampaikan
79 Genggamlah tanganku
80 Episode 82
81 Berendam bersama
82 Hasrat yang terpendam
83 Obat Pemberian Oma
84 Kebaikan Devid
85 Mulai berangkat
86 ANGELICA
87 Otak mesum Devid
88 Ke khawatiran Devid
89 Kecupan
90 Saling kesal
91 Cari kesempatan
92 Awal pemanasan
93 Gemuruh gairah
94 Episode 96
95 Air mata Devian
96 Mendaki di 'seongsan ilchulbong'
97 Ungkapan perasaan
98 Dinnery
99 Bermesraan
100 Bermain gitar
101 Adelina datang ke rumah
102 Devian Dan Angel
103 Devian part 2
104 Mengigau
105 Hal romantis terganggu
106 Keadaan Angel yang memburuk
107 Adelina ke rumah sakit
108 Permintaan terakhir
109 Hubungan terkahir Devian
110 Pertengkaran Salsa dan mama Devid
111 Hadiah
112 Bermain
113 Sebuah surat terkahir
114 Sampai di tujuan
115 Kemarahan Devid
116 Bandara
117 Laki-laki itu lagi
118 Berkorban
119 Kelembutan sentuhannya
120 Cinta tak harus bersama
121 Hamil
122 Rencana pulang
123 Kembali
124 Pernikahan
125 Masa lalu tak terlupakan
126 Devian dan Adelina Part 2
127 Persiapan kejutan
128 Kejutan yang menyakitkan
129 Minta maaf
130 Tak sadarkan diri
131 Tersadar
132 Mulai membaik
133 Part Adelina
134 Mencoba mencari kejelasan.
135 Sakit hati Adelina
136 Perencanaan
137 Sifat jahil Salsa
138 Kedekatan Devian dengan Adelina
139 Marah
140 Ada rasa tapi malu
141 Cemburu tanpa sadar
142 Bermesraan.
143 Sebuah kecupan
144 Manja
145 Membuat dia marah.
146 Acting
147 Devid
148 Ingin mengulang kisah lalu
149 Actingnya benar-benar sukses
150 Kecupan
151 Kemaran Devian tak jelas
152 Takut
153 Kisah Alan
154 Oma?
155 Oma sakit?
156 Part Devian
157 Ke pantai
158 Kemesraan David
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Prolog
2
Masuk ke Dalam Sebuah Istana
3
Kenyataan
4
Takut
5
Bertemu Ibu
6
Pura-pura
7
Berantem Masalah kecil
8
Persiapan Pernikahan
9
Kedatangan Pacar Di Pernikahan
10
Di campakan
11
Kepergok
12
Telur
13
Perseteruan
14
kejahilan Devid
15
Menyebalkan
16
Sifat Jahil Salsa
17
Kedatangan lelaki menyebalkan
18
wanita cantik
19
Teman baru
20
Kecupan
21
Cuaca Buruk
22
Kedinginan
23
Terbangun
24
Akrab
25
Merengkuh
26
Nginggau
27
Terkagum-kagum
28
Kuman
29
Kesal
30
Mepermalukan
31
Di Tinggal
32
Rumah Devid
33
Terbangun dari tidurnya
34
Kelembutan Devid
35
Cemburu
36
Bersiap
37
Mulai Over
38
Mulai ke sekolah
39
Saling Kesal
40
Berdua
41
Pulang bersama
42
Kiss
43
Hal romantis
44
Dea Tiba-tiba datang
45
oma Ingin cucu
46
Tiket bulan Madu
47
Luka Jadi sebuah perasaan
48
Sandiwara
49
Jatuh dalam bathup
50
Kecupan.
51
Salsa Dan Devid.
52
Pesiapan ke acara
53
Sifat Manja Salsa
54
Pasangan Devian
55
Kekesalan
56
menuruti apa kata gadis kecil nyebelin
57
Kekasih Devid
58
Alan membawa Salsa
59
Di paksa untuk haneymoon
60
Kecupan tak sengaja
61
Pesan terkahir ibu Salsa
62
Meninggalkan rumah penuh kenangan
63
Hari baru
64
Salsa & Devid
65
pemberian oma
66
Cemburu
67
Salsa
68
Terus berdebat
69
Part Devian
70
Ke kantor.
71
Salsa & Devid
72
Part Adelina
73
Devid
74
Devian dan Adelina
75
Hujan menggagalkan rencananya
76
Kecupan lembut
77
Perasaan
78
Ungkapan yang tak tersampaikan
79
Genggamlah tanganku
80
Episode 82
81
Berendam bersama
82
Hasrat yang terpendam
83
Obat Pemberian Oma
84
Kebaikan Devid
85
Mulai berangkat
86
ANGELICA
87
Otak mesum Devid
88
Ke khawatiran Devid
89
Kecupan
90
Saling kesal
91
Cari kesempatan
92
Awal pemanasan
93
Gemuruh gairah
94
Episode 96
95
Air mata Devian
96
Mendaki di 'seongsan ilchulbong'
97
Ungkapan perasaan
98
Dinnery
99
Bermesraan
100
Bermain gitar
101
Adelina datang ke rumah
102
Devian Dan Angel
103
Devian part 2
104
Mengigau
105
Hal romantis terganggu
106
Keadaan Angel yang memburuk
107
Adelina ke rumah sakit
108
Permintaan terakhir
109
Hubungan terkahir Devian
110
Pertengkaran Salsa dan mama Devid
111
Hadiah
112
Bermain
113
Sebuah surat terkahir
114
Sampai di tujuan
115
Kemarahan Devid
116
Bandara
117
Laki-laki itu lagi
118
Berkorban
119
Kelembutan sentuhannya
120
Cinta tak harus bersama
121
Hamil
122
Rencana pulang
123
Kembali
124
Pernikahan
125
Masa lalu tak terlupakan
126
Devian dan Adelina Part 2
127
Persiapan kejutan
128
Kejutan yang menyakitkan
129
Minta maaf
130
Tak sadarkan diri
131
Tersadar
132
Mulai membaik
133
Part Adelina
134
Mencoba mencari kejelasan.
135
Sakit hati Adelina
136
Perencanaan
137
Sifat jahil Salsa
138
Kedekatan Devian dengan Adelina
139
Marah
140
Ada rasa tapi malu
141
Cemburu tanpa sadar
142
Bermesraan.
143
Sebuah kecupan
144
Manja
145
Membuat dia marah.
146
Acting
147
Devid
148
Ingin mengulang kisah lalu
149
Actingnya benar-benar sukses
150
Kecupan
151
Kemaran Devian tak jelas
152
Takut
153
Kisah Alan
154
Oma?
155
Oma sakit?
156
Part Devian
157
Ke pantai
158
Kemesraan David

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!