Episode 10

"Selamat datang di kantor pusat. Saya adalah Billy, asisten pribadi Tuan Jason. Ini adalah pembagian pekerjaan untuk kalian dari Tuan Jason. Silahkan di pelajari dan di ingat." Seorang pria memberikan map berisi di bagian mana mereka akan di tempatkan.

Harry dan Louis di tempatkan di bagian pemasaran, sementara Ella menjadi sekretaris Jason.

Ella ingin memprotes. Dia ingin jauh-jauh dari Jason, tapi pria itu malah menjadikannya sebagai sekretarisnya.

"Tuan Billy, apa Saya boleh bertukar tempat, biarkan Saya berada di bagian pemasaran bersama mereka," ucap Ella.

"Maaf Nona, tapi ini sudah keputusan final dari Tuan Jason," jawab Billy cepat.

Ella hanya bisa menghela nafas, berusaha mengeluarkan rasa kesalnya yang bertumpuk dalam hatinya.

"Memangnya kau ada di bagian mana, El?" tanya Harry berbisik pelan pada Ella.

"Kau lihat saja sendiri." Ella memperlihatkan map miliknya pada Harry.

Seketika Harry melotot senang. "Ella, Kau beruntung sekali. Kau bisa dekat-dekat dengan Tuan Jason."

'beruntung apanya! Yang ada aku ingin sekali kabur,' gumam Ella dalam hati.

"Sekarang kalian bisa ke bagian masing-masing. Lakukan pekerjaan kalian dengan baik. Dan untuk Nona Ella, Saya akan menunjukkan dimana ruangan Tuan Jason," ucap Billy

Ella pun berjalan mengekori Billy, hingga akhirnya langkah Billy terhenti ketika sampai di depan pintu sebuah ruangan.

Ella terus memperhatikan Billy dari belakang, dia merasa pernah bertemu dengannya, tapi entah kapan dan dimana.

"Silahkan masuk, Nona. Tuan Jason pasti sudah menunggu." Billy sedikit membungkuk.

"Tuan Billy, apakah Kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Ella menatap wajah Billy dengan kening berkerut.

"Maaf, Nona. Ini adalah pertemuan pertama kita. Silahkan masuk, jangan sampai Tuan Jason menunggu."

Ella masih terus mencoba mengingat-ingat, tapi tetap saja tak bisa mengingatnya. 'ah, mungkin saja wajah Billy pasaran,' batin Ella.

Ella dengan malas memasuki ruangan Jason. Sampai di dalam, Ella melihat Jason yang sedang memutar kursinya menghadap jendela kaca.

"Ehem, permisi, Tuan."

Suara Ella membuat Jason memutar kursinya menghadap kearahnya. "Oh, jadi kau sudah datang. Apa kau tahu apa saja pekerjaan yang harus dilakukan?"

'ck, sok berwibawa, padahal dia pria yang buruk.'

"Tentu saja sudah, Tuan. Saya tahu apa saja pekerjaan yang harus Saya lakukan sebagai seorang sekretaris," ucap Ella. Dia memang sudah tahu pekerjaan apa saja yang ada di sebuah perusahaan sesuai di bidangnya. Daddy-nya dulu sering mengajarinya.

"Bagus, kalau begitu kau pelajari berkas ini, sebentar lagi kita akan meeting dengan klien penting." Jason memberikan berkas untuk Ella.

Sejujurnya, Jason ingin membuat Ella kesulitan. Dia tahu jika Ella tidak ada riwayat bekerja sebagai sekretaris, jadi dia ingin membuat Ella bergantung padanya.

Ella memaksakan senyumnya dan mengambil berkas di meja Jason. Dia lalu duduk di sofa di ruangan itu dan mempelajari berkasnya, sementara Jason memperhatikannya dengan tertawa sinis.

'lihat saja, Kau akan meminta bantuan dariku,' batin Jason tertawa.

Baru 10 menit Ella kembali berdiri dan berjalan ke meja Jason. Pria itu sudah tersenyum mengira jika Ella tidak mengerti dan akan bertanya padanya.

"Saya sudah mempelajari semuanya, Tuan," ucap Ella kembali meletakkan berkas itu.

Jason sedikit terkejut. "Sungguh? Kau sudah mengerti semuanya?" Jason bertanya dengan penuh keraguan.

"Ya, Tuan. Kapan Kita akan meeting?"

Jason masih tak percaya apakah Ella benar-benar mengerti semuanya. "Apa Kau yakin benar-benar sudah mengerti semuanya? Kita akan meeting dengan perusahaan besar, jangan sampai kau merusak semuanya!" tanya Jason sekali lagi.

'kalaupun aku merusaknya, itu semua salahmu. Kau yang main menjadikan ku sekretaris mu begitu saja.'

"Jika aku merusaknya, seharusnya kau yang bertanggung jawab," ucap Ella pelan.

Jason melotot mendengarnya. "Kau bilang apa?"

"Ah, bukan apa-apa, Tuan. Saya hanya bercanda." Ella mengacungkan dua jarinya kemudian tersenyum.

"Sekarang kita akan ke ruang meeting. Ada beberapa dewan direksi dari beberapa perusahaan juga akan ada di meeting hari ini."

Jason dengan langkah panjangnya mulai keluar dari ruangannya, diikuti oleh Ella di belakangnya.

Ketika mereka sampai di ruang meeting, semua yang ada di ruang meeting itu berdiri menyambut Jason. Sementara Ella, dia menatap ke beberapa tamu dari perusahaan lain.

Di sini mereka akan bersaing mendapatkan kerjasama dengan perusahaan Imperial. Sementara ada dua saingan yang berat dari dua perusahaan lainnya.

'Sepertinya kerjasama kali ini akan sulit,' gumam Ella dalam hati.

Beberapa saat berlalu, kedua perusahaan yang Ella tandai berusaha untuk menjatuhkan perusahaan milik Jason. Dengan berbagai opininya, mereka seolah memanipulasi jika perusahaan Jason tidak pantas jika harus bekerjasama dengan perusahaan Imperial.

Jason tampak tak bersahabat ketika perusahaanya di jelek kan di depan matanya. Tangannya mengepal kuat, dan hendak berdiri dengan emosinya.

Namun, tiba-tiba saja Ella menyentuh telapak tangan Jason dan memberinya kode dengan gelengan kepala.

Ella lalu berdiri dan tersenyum menatap semua orang dalam meeting tersebut.

"Kalau begitu saya akan memulai presentasi Saya mengenai perusahaan kami. Disini kami ingin memperkenalkan produksi dari perusahaan kami." Ella mengeluarkan satu produk parfum andalan perusahaan.

"Kami mengeluarkan parfum terbaru dengan aroma yang menyegarkan. Bahan-bahan yang kami gunakan juga sangat aman, bahkan tidak akan pedih jika terkena mata. Dengan wangi yang tahan lama, membuat konsumen akan puas dengan produk dan kualitas perusahaan kami. Kenapa Saya berkata demikian, karena keluarga besar Chavez sudah menggunakannya sejak lama. Dan dengan produk baru ini, sudah Saya pastikan jika produk ini akan laku keras di pasaran." Ella berkata dengan begitu yakin.

Ella sudah membeli parfum itu dan dirinya telah menjadi pelanggan setia produk itu. Ella juga menawarkannya pada keluarga besar Chavez, mereka selalu memesan lewat Ella.

Jason mengerutkan keningnya. Dia tidak pernah tahu jika keluarga Chavez menjadi konsumennya. Keluarga dengan perusahaan terbesar di beberapa negara. Jason benar-benar di buat geleng kepala dengan ucapan Ella. Dia khawatir jika Ella hanya berbohong, dan jika ketahuan, maka perusahaan miliknya yang menjadi taruhannya.

Dua rival dari perusahaan yang menjelekkan perusahaan Jason langsung tertawa terbahak. Mereka tidak percaya dengan ucapan Ella.

"Nona, sepertinya Anda bermimpi. Mana mungkin keluarga besar Chavez mau membeli produk dari perusahaan ini. Saya yakin jika keluarga besar Chavez pasti akan membeli produk dengan level tertinggi."

Ella tak gentar dan membalas tawa mereka. Dia lalu sedikit menggebrak meja dan menatap ke arah kedua perusahaan yang menurutnya tak sebanding dengan perusahaan milik Jason.

"Tuan Aroe, bukankah dua bulan lalu Anda tersandung dalam sebuah kasus. Produk dari perusahaanmu sudah membuat wajah seseorang menjadi rusak. Terdapat zat berbahaya dalam kosmetik yang di jual oleh perusahaanmu," Ella tersenyum menakutkan menatap pemilik perusahaan itu.

Seketika Tuan Aroe terdiam menahan kesal. 'sial! Darimana bocah ingusan itu tahu tentang kasus itu. Aku sudah membayar semua media untuk tidak memberitakannya.'

"Dan Anda, Tuan Clanc. Saya dengar, beberapa perusahaan mengalami kerugian setelah bekerjasama dengan perusahaan Anda." Ella tertawa sinis. Untungnya Ella adalah pendengar yang baik ketika para saudaranya menelponnya dan bercerita tentang masalah industri berbagai perusahaan.

Sama halnya dengan Tuan Aroe, Tuan Clanc pun terdiam menahan marah. Ini bisa membuat perusahaan mereka tidak mendapatkan kerjasama ini.

Jason heran bagaimana Ella tahu tentang masalah yang tak di ketahuinya.

"Kalau kau bisa membuktikan jika memang keluarga besar Chavez menggunakan parfum perusahaan Tuan Jason, maka kami akan mundur dari kerjasama dengan perusahaan Imperial. Bagaimana, Tuan Arion?" tanya Tuan Aroe pada pemilik perusahaan Imperial.

Tuan Arion menatap Ella. Dia sejujurnya begitu kagum dengan semua kata-kata Ella untuk membuat diam dua perusahaan. "Baiklah, Saya setuju," ucap Tuan Arion. Dia menarik sudut bibirnya, ingin tahu apakah memang benar semua perkataan yang Ella kemukakan.

Jason merasa khawatir. Dia merasa kesal karena Ella membual di tengah meeting. Kini, habis sudah nasib perusahaannya.

Jason menarik Ella agar duduk. Dia lalu membisikkan sesuatu pada Ella.

"Apa kau mau membuat perusahaanku berantakan, Ella?! Sekarang pikirkanlah cara bagaimana kau bisa memiliki nomor keluarga Chavez!"

"Maaf, semuanya. Ini adalah sekretaris baru Saya. Sepertinya ada miskomunikasi dari kami." Jason berusaha untuk meminta maaf. Namun, di sampingnya, Ella sibuk dengan ponselnya. Dia berusaha menghubungi sepupunya dengan video call.

"Yeah, akhirnya tersambung," gumam Ella.

"Ada apa, aku sedang sibuk!" Suara Alvaro terdengar sedikit keras, membuat semua orang menatap ke arah Ella, termasuk Jason.

"Maaf mengganggumu, saat ini Aku sedang berada di sebuah meeting penting di perusahaan tempatku bekerja. Kau tahu kan perusahaan JK, aku ingin kau menyampaikan pendapatmu tentang parfum perusahaan JK," ucap Ella. Dalam hati dia berharap Alvaro tidak akan tengil seperti biasanya.

Ella mengarahkan ponselnya pada semua orang yang ada di ruang meeting. Seketika mereka terkejut karena Ella memiliki nomor bagian keluarga Chavez.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!