Semuanya mulai menikmati acara pesta perjamuan yang di adakan Arion. Ella yang merasa lapar pun memilih untuk mencari makanan, meninggalkan Jason yang menjadi aneh sejak beberapa menit yang lalu.
"Aku lapar sekali, semua makanan ini terlihat sangat enak," gumam Ella dan mulai mengambilnya.
Ella mulai menikmatinya, sesekali matanya memperhatikan ke arah Jason yang kini mulai melangkah dari tempatnya tadi.
"Mau kemana pria gila itu?" gumam Ella sembari mengunyah makanannya. Dia menatap kemana arah Jason melangkah. Dan itu tertuju pada adik Arion, Alexa.
Ella mengerutkan keningnya. "Kenapa aku seperti pernah melihat wajah adiknya Arion?" Ella mencoba mengingat-ingat. Kemudian dia membuka mulutnya karena teringat sesuatu.
"Ah, aku ingat sekarang! Alexa adalah gadis yang begitu mirip di lukisan yang ada di kamar rahasia pria gila itu." Ella masih memperhatikan Jason.
Jason menghampiri Alexa yang saat ini tengah memunggunginya. Ella terus memperhatikan ke arah Jason, ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Sementara itu, saat ini jantung Jason berdegup kencang menatap punggung gadis yang selama ini di carinya. Gadis yang mampu membuatnya jatuh cinta, gadis yang membuatnya patah hati karena telah menghilang begitu saja dalam hidupnya. Jason tidak pernah tahu jika Alexa koma selama satu tahun.
Ingin sekali rasanya Jason memeluk gadis di depannya dan menanyakan bagaimana kabarnya sekarang.
"Alexa...."
Alexa mematung mendengar suara yang dapat di kenali indera pendengarannya. Gadis itu perlahan mulai berbalik. Matanya membola melihat Jason ada di depannya.
"Ja-jason?"
Jason tersenyum, dia menatap gadis di depannya dengan rasa rindu mendalam. "Kau menghilang begitu saja, dan sekarang kau berdiri tepat di depanku," ucap Jason masih tersenyum, walaupun sebenarnya ada rasa sedikit kecewa dalam hatinya.
Alexa membalas senyuman Jason. "Maaf, Jason. Aku... Aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir. Bagaimana kabarmu? Apa... Kau sudah memiliki kekasih, atau mungkin kau sudah menikah?" tanya Alexa ingin tahu. Dia begitu canggung karena telah meninggalkan Jason, tak berani bertanya lebih karena takut akan membuka kenangan masa lalu.
"Aku...." Jason merasa bingung untuk menjawabnya. Ini adalah hal yang di nantikannya, yaitu menemukan Alexa, cintanya yang selalu di tunggunya selama ini. Tapi tiba-tiba dia teringat akan Ella.
'Tunggu! Kemana gadis itu?' Jason melihat ke sekeliling mencari keberadaan Ella.
"Ada apa, Jason? Kau seperti sedang mencari seseorang?" tanya Alexa yang melihat gelagat Jason.
"Aku mencari sekretaris ku," ucap Jason dan hendak melangkah. Namun, tiba-tiba terdengar suara musik classic. Orang-orang mulai menuju ke tengah-tengah dan berdansa di sana.
"Jason, apa kau ingat dengan musik ini? Bagaimana kalau kita berdansa?" Tanpa mendengar jawaban Jason, Alexa langsung menarik Jason ke tengah-tengah mengikuti orang-orang berdansa.
Keduanya berdansa dengan begitu lincahnya, membuat orang-orang banyak yang berhenti dan menyaksikan Jason dan Alexa. Mereka kagum melihat keduanya yang terlihat begitu serasi.
"Kau masih selincah dulu, Lexa," ucap Jason.
"Tentu saja. Bukankah dulu kita pasangan dansa terbaik saat kuliah?" ucap Alexa masih dengan gerakan dansanya.
Ella melihat semuanya. Tanpa sadar dia terus memasukkan makanan terus menerus kedalam mulutnya sambil menggerutu.
"Hanya berdansa seperti itu saja, aku juga bisa!" Entah kenapa, melihat Jason dan Alexa berdansa dan tampak begitu serasi, membuat Ella merasa kesal.
Ella malas menatap kearah mereka. Dia lebih memilih untuk berbalik menatap makanan di sampingnya. Namun, tanpa sengaja Ella menabrak seseorang.
"Ah, maaf," ucap Ella sembari membungkuk.
"Tidak apa-apa Nona Ella," ujar seseorang itu yang ternyata adalah Arion.
"Tuan Arion. Saya sungguh minta maaf. Saya tidak melihat Anda." Ella membungkuk sekali lagi.
"Jangan khawatir, Nona. Saya sungguh tidak apa-apa," ucap Arion tersenyum. "Kenapa tidak bergabung dengan yang lainnya untuk berdansa, Nona? Seharusnya Anda mengajak suami Anda untuk datang tadi," ucap Arion.
Ella mengerutkan keningnya. "Suami? Siapa yang mengatakan jika saya telah bersuami, Tuan?" tanya Ella. Menurutnya tidak ada yang mengetahui tentang pernikahannya bersama Jason.
"Tadi Tuan Jason yang mengatakannya. Jika Saya tahu lebih awal Anda sudah menikah, pasti Saya juga akan mengundang suami Anda, Nona," ucap Arion.
'Pria gila itu mengatakan jika aku sudah punya suami? Tapi sepertinya pria gila itu tidak mengatakan jika dialah suamiku. Tapi... Apa pantas dia di sebut suami? Mana ada suami yang mengabaikan istrinya dan malah asik dengan wanita lain! Dia tidak pantas di sebut suami!' gumam Ella dalam hati.
"Kata siapa Saya sudah memiliki suami, Tuan? Hahahaha... Saya yakin jika Tuan Jason hanya bercanda. Jangan di anggap serius ucapnya, Tuan Arion," ucap Ella terkekeh.
'dia asik bersama wanita lain, kenapa aku tidak bisa? Pakai bilang aku sudah menikah lagi. Apa dia mau membuatku terlihat jelek di mata tuan Arion?! Dasar pria gila!'
"Jadi Anda belum menikah, Nona? Wah! Jika begitu, kalau Saya mengajak Anda berdansa, tidak akan ada yang marah, kan?" tanya Arion.
Ella menatap sinis ke arah Jason yang masih asik berdansa kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Arion dan tersenyum.
"Ah, tentu saja tidak ada, Tuan," jawab Ella.
"Tidak usah terlalu formal memanggil ku, Nona. Panggil saja namaku, kita tidak sedang bekerja saat ini."
Ella tersenyum mengangguk. "Baiklah, Arion."
Arion merasa senang. Akhirnya dia bisa mengejar Ella tanpa harus takut gadis ini telah memiliki suami. Karena ternyata informasi Jason hanya hoaxs semata.
Arion mengulurkan tangannya bermaksud mengajak Ella berdansa. Tentu saja di sambut oleh Ella. Keduanya lalu berjalan menuju ke tengah dan berdansa bersama yang lainnya.
Ella berdansa dengan sangat mahir, membuat Arion terus saja memujinya. "Saya tidak menyangka jika Anda begitu pandai berdansa, Nona," ucap Arion kagum.
Ella terkekeh. "Saya pernah mempelajarinya, tapi tidak terlalu mahir. Arion, bisakah kau juga jangan memanggilku Nona. Panggil saja namaku agar Aku tidak kikuk berbicara denganmu," pinta Ella.
"Baiklah, dengan senang hati, Ela," jawab Arion. Keduanya lalu terkekeh.
Tiba-tiba music berubah menjadi slow dan suasana seketika berubah menjadi begitu romantis. Terlihat para wanita menyenderkan kepalanya di dada sang pria, sementara tangan sang pria memeluk erat pinggang sang wanita.
Tanpa sengaja, Jason melihat Ella tak jauh darinya. Pria itu melotot melihat Ella berdansa dengan Arion. Dia ingin menghampirinya, namun Alexa menariknya dan menyenderkan kepalanya di dadanya seperti yang lainnya.
Membuat Jason akhirnya mengurungkan untuk menghampiri Ella. Namun tatapan pria itu tak teralihkan dari Ella.
"Arion, sepertinya kita sudahi saja dansanya," ucap Ella yang merasa tidak enak karena harus menempelkan tubuhnya pada Arion.
"Kenapa? Apa kau sudah memiliki kekasih?" tanya Arion.
Ella menggeleng. "Bukan begitu... Tapi—"
Tanpa menunggu ucapan Ella, Arion langsung menarik Ella dan menyandarkan kepala gadis itu di dadanya, membuat Ella terkejut.
"Diamlah, atau kita akan di tertawakan oleh orang-orang nanti. Kita nikmati saja musiknya," bisik Arion.
Akhirnya Ella menurut saja karena tidak ingin di tertawakan oleh orang-orang, apalagi Jason nantinya.
Sementara itu, Jason semakin membelalak melihat interaksi Arion dan juga Ella. Arion yang berbisik di telinga Ella terlihat seperti sedang mencium pipi Ella menurut pandangan Jason. Dan itu tanpa sadar membuat Jason tanpa sengaja meremas pinggang Alexa.
"Akhh! Jason. Kau kenapa?" ucap Alana.
Jason pun tersadar, "ah, maafkan Aku, Lexa. Aku harus ke toilet," ucap Jason dan langsung meninggalkan Lexa sendirian di tengah dansanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments