16 Telat Datang Bulan

Sudah tiga hari Rania merasa tubuhnya tidak enak, seperti ada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Sejak pingsan ketika bersama Farhan, ia merasa tubuhnya lemah dan mudah sakit. Seperti hari ini, Rania merasa kepalanya sangat pusing bahkan perutnya terasa mual.

Ia memilih tidak beraktivitas berat, karena tubuhnya sedang tak mendukung untuk melakukan itu. Ia teringat kemarin, saat dirinya sedang beristirahat, ia mendengar suara Randi berbincang bersama mama Laura.

Laki-laki itu menanyakan kebenaran tentang Rania, apakah benar wanita itu adalah istri dari sahabatnya Farhan. Mama Laura pun menceritakan duduk perkara mengapa sampai Rania sampai histeris melihat Farhan.

Bahwa Rania telah trauma dengan perlakuan yang diterima dari putranya. Dan ia ikhlas jika memang mereka tidak berjodoh, lebih baik dipisahkan daripada terjadi hal yang tidak diinginkan.

Hanya saja, mama Laura masih heran dengan pergerakan Farhan dalam mengurus perceraiannya. Benar-benar sangat lambat. Namun saat itu Randi berkata bahwa ia bersedia membantu proses perceraian Rania, mengingat selain putra seorang pengusaha, ia juga seorang pengacara.

Rania merasa sedikit tenang, karena ternyata mama Laura terus memperjuangkan keadilan untuknya dan sekarang yang melindunginya bertambah satu, yaitu Randi.

Rania yang sedang merasa lemas terpaksa keluar dari kamar, ketika mendengar ada telepon di ruang tengah. Berhubung mama Laura mungkin sedang mandi, dan bi Imah tidak mendengarnya, akhirnya Rania mengangkat telepon itu.

"Halo," sapa Rania.

"Halo, siapa ini? Farhan nya ada?" terdengar suara wanita mendayu di seberang telepon.

"Saya bicara dengan siapa?" tanya Rania lagi.

"Saya Dewi, kekasih Farhan," sahut wanita itu.

Rania terdiam sejenak. "Farhan tidak ada di rumah ini," jawabnya.

"Kau bohong kan? sudah beberapa hari ini aku mencari ke rumah nya tidak ada. Pasti ia pulang ke sini kan? Atau istri sialan nya yang melarang dia pulang dan menemui ku?" tanya Dewi.

Rania terkejut mendengar itu. Farhan tidak pulang?

"Halo? Ini dengan siapa saya bicara?" tanya Dewi menyadarkan Rania.

"Saya Rania."

"Oh kamu rupanya, kebetulan sekali, aku bicara dengan perebut kekasih orang ini. Dimana kau menyembunyikan kekasihku?" tanya Dewi dengan suara menantang.

"Aku tidak tahu," jawab Rania singkat.

"Kau jangan bohong wanita sialan! Sejak ia datang ke tempatmu aku tak pernah lagi bertemu dengannya, dimana kau menyembunyikannya?" kali ini suara Dewi lebih tinggi dari sebelumnya.

"Hei nona, saya sudah bilang saya tidak tahu dimana kekasih tercinta mu itu berada. Dan saya tidak mau tahu dimana dia saat ini. Apakah dia hidup atau mati. Itu bukan urusanku. Silahkan kau mencari dia di tempat lain dan jangan menyangkut pautkan aku dengan pencarianmu!" tandas Rania.

Rasanya ingin menjambak saja rambut perempuan yang saat ini sedang bicara dengannya. Ia bahkan sangat membenci Farhan, untuk apa dia menyembunyikan laki-laki kejam itu?

"Hei kau..!" belum selesai Dewi menyelesaikan kata-katanya, Rania sudah memotongnya.

"Aku tidak peduli dan aku tidak sudi lagi berbicara denganmu atau kekasihmu itu!" ucap Rania tegas lalu menutup teleponnya dengan kasar.

Ia merasa tidak bisa mengontrol emosinya, dadanya sesak dan seakan naik turun. Kepalanya pusing ketika emosinya meledak. Tiba-tiba ia merasa mual dan ingin muntah.

Rania segera berlari ke toilet untuk menuntaskan hasratnya. Dengan susah payah karena kondisinya yang lemah, ia berjalan kembali ke dalam kamarnya seraya memikirkan sesuatu.

"Ada apa dengan diriku? Aku merasa ada yang salah denganku," ucapnya dalam hati.

Ia terus merenung, sampai ia mengingat sesuatu.

"Tunggu dulu, ini sudah tanggal berapa? Sepertinya aku belum datang bulan," pikirnya.

Ia melihat kalender meja yang ada di dekatnya dan mulai menghitung tanggal itu.

"Tidak mungkin, aku sudah 9 hari terlambat? Apakah aku sedang sakit sesuatu? Atau..."pikirannya tertuju pada hal yang sangat tidak diinginkannya.

"Tidak! Aku tidak mungkin mengandung anak laki-laki kejam itu. Tidak mungkin di dalam perutku terdapat benihnya. Tidak mungkin!" Rania menganalisa sendiri keadaan dirinya.

"Tapi aku belum pernah terlambat datang bulan selama ini. Ah tapi tidak! Kami baru melakukannya sekali, itu pun dalam keadaan terpaksa dan tersiksa, tidak mungkin kan menjadi benih?" pikir Rania dengan hati yang kacau.

"Kuharap aku tak mengandung benihnya, karena aku sangat membencinya," gumam Rania dengan perasaan benci yang memuncak.

Terpopuler

Comments

Vivi Ajaku

Vivi Ajaku

Rania hamil berarti gak jadi cerai dong thor

2025-01-15

0

Debby Simangunsong

Debby Simangunsong

Pergilah yg jauh Rania,keluar dari rumah itu

2024-11-16

0

Febby Fadila

Febby Fadila

lanjut

2024-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Malam Pertama dan Siksa
2 Bab 2 Aku Ingin Hidup
3 Bab 3 Takut
4 Bab 4
5 Bab 5 Adik
6 Bab 6
7 Bab 7 Laki-laki yang Baik
8 Bab 8 Dia Bukan Barang
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12 Dimana Rania?
13 Bab 13 Dia adalah Istriku
14 Bab 14 Kau Masih Istriku
15 Bab 15
16 16 Telat Datang Bulan
17 Bab 17
18 Bab 18 Tidak akan Kembali Bersamanya
19 Bab 19 Tidak Usah Ikut Campur
20 Bab 20 Positif
21 Bab 21 Bantu Gugurkan Kandungan
22 Bab 22
23 Bab 23 Tak Sadarkan Diri
24 Bab 24 Rania Hamil?
25 Bab 25 Tidak akan Menceraikannya
26 Visual Tokoh Terpaksa Menikahi Pria Kejam
27 Bab 26 Aroma tubuh
28 Bab 27 Tinggalkan Aku Sendiri
29 Bab 28 Maafkan Aku ya
30 Bab 29 Lepaskan Rania
31 bab 30 Menculik
32 Bab 31 Pergilah dari Hadapanku
33 Bab 32 Tempatmu adalah di rumahku
34 Bab 33 Lupakan Kekasihmu
35 Bab 34 Tidak Akan Terjadi Apapun Kepadamu
36 Bab 35 Mimpi Buruk
37 Bab 36 Terlalu Banyak Berulah
38 Bab 37 Kedatangan Dewi
39 Bab 38 Aku Kembali
40 Bab 39 Aku Punya Hak atas Dirimu
41 Bab 40 Pergi Berempat
42 Bab 41 Tak Punya Hati
43 Bab 42 Ceraikan Aku Sekarang
44 Bab 43 Keletihan
45 Bab 44 Jangan Macam-macam dengan Bayiku
46 Bab 45 Mabuk
47 Bab 46 Kegelisahan
48 Bab 47 Jangan Mengaturku
49 Bab 48 Syarat
50 Bab 49 Apa Kau Bisa Melayaniku?
51 Bab 50 Cobalah Mempercayaiku
52 Bab 51 Apa Kau Takut Padaku?
53 Bab 52 Istri yang Tidak Kau Cintai
54 Bab 53 Aku Ingin Dekat dengan Anakku
55 Bab 54 Dia Laki-laki Jahat
56 Bab 55 Tempat Terkutuk
57 Bab 56 Melewati Batas
58 Bab 57 Aku Ingin Teman
59 Bab 58 Bioskop Mini
60 Bab 59 Kembar
61 Bab 60 Memijat
62 Bab 61 Tidak Melanggar Janjiku
63 Bab 62 Ingin Pergi Bersamaku?
64 Bab 63 Ingin Sesuatu
65 Bab 64 Mengambil Tindakan
66 Bab 65 Perjanjian
67 Bab 66 Jalan-jalan
68 "Bab 67 Wajah Tampan
69 Bab 68 Senam
70 Bab 69 Dapat Ponsel
71 Bab 70 Kedatangan Mama Laura
72 Bab 71 Berbincang
73 Bab 72 Ingin Randi Datang
74 Bab 73 Randi Datang
75 Bab 74 Dia Mencintaiku
76 Bab 75 Apa Kau Mencintainya?
77 Bab 76 Menunggu Kesempatan
78 Bab 77 Kekecewaan Rania
79 Bab 78 Kepergian Rania
80 Bab 79 Kemarahan Farhan
81 Bab 80 Keputusan Farhan
82 Bab 81 Hidup Tanpa Rania?
83 Bab 82 Terluka
84 Bab 83 Aku mencintaimu
85 Bab 84 Mengembalikan Semangat
86 Bab 85 Bayiku
87 Bab 86 Karma
88 Bab 87 Rindu Rania
89 Bab 88 Tak Rela
90 Bab 89 Bela
91 Bab 90 Benhard (Ben)
92 Bab 91 Bertemu
93 Bab 92 Ben Bela
94 Bab 93 Kembalilah Menjadi Istri ku
95 Bab 94 Tidak Ada Perceraian
96 Bab 95 Pernah Jatuh Cinta
97 Bab 96 Apakah ini Nyata?
98 Bab 97 Maafkan Aku
99 Bab 98
100 Bab 99 Mimpi Buruk 2
101 Bab 100 Depresi
102 Bab 101 Kalung
103 Bab 102 Sangat Mencintai mu
104 Bab 103 Papa
105 Bab 104 Jangan Pergi Bersamanya
106 Bab 105 Tak Bisa Kehilangan
107 Bab 106 Sentuhan Tangan
108 Bab 107 Sekali Lagi
109 Bab 108 Ucapan Terima Kasih
110 Bab 109 Belum Seutuhnya
111 Bab 110 Milikku sepenuhnya (18+)
112 Bab 111 Seperti Pengantin Baru
113 Bab 112 Tidak Lucu
114 Bab 113 Kehangatan dua Sahabat
115 Bab 114 Dewi
116 Bab 115 Makan Siang
117 Bab 116 Membuat Adik
118 Bab 117 Selamat Tinggal Rania
119 Bab 118 Candu (Ending)
120 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1 Malam Pertama dan Siksa
2
Bab 2 Aku Ingin Hidup
3
Bab 3 Takut
4
Bab 4
5
Bab 5 Adik
6
Bab 6
7
Bab 7 Laki-laki yang Baik
8
Bab 8 Dia Bukan Barang
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12 Dimana Rania?
13
Bab 13 Dia adalah Istriku
14
Bab 14 Kau Masih Istriku
15
Bab 15
16
16 Telat Datang Bulan
17
Bab 17
18
Bab 18 Tidak akan Kembali Bersamanya
19
Bab 19 Tidak Usah Ikut Campur
20
Bab 20 Positif
21
Bab 21 Bantu Gugurkan Kandungan
22
Bab 22
23
Bab 23 Tak Sadarkan Diri
24
Bab 24 Rania Hamil?
25
Bab 25 Tidak akan Menceraikannya
26
Visual Tokoh Terpaksa Menikahi Pria Kejam
27
Bab 26 Aroma tubuh
28
Bab 27 Tinggalkan Aku Sendiri
29
Bab 28 Maafkan Aku ya
30
Bab 29 Lepaskan Rania
31
bab 30 Menculik
32
Bab 31 Pergilah dari Hadapanku
33
Bab 32 Tempatmu adalah di rumahku
34
Bab 33 Lupakan Kekasihmu
35
Bab 34 Tidak Akan Terjadi Apapun Kepadamu
36
Bab 35 Mimpi Buruk
37
Bab 36 Terlalu Banyak Berulah
38
Bab 37 Kedatangan Dewi
39
Bab 38 Aku Kembali
40
Bab 39 Aku Punya Hak atas Dirimu
41
Bab 40 Pergi Berempat
42
Bab 41 Tak Punya Hati
43
Bab 42 Ceraikan Aku Sekarang
44
Bab 43 Keletihan
45
Bab 44 Jangan Macam-macam dengan Bayiku
46
Bab 45 Mabuk
47
Bab 46 Kegelisahan
48
Bab 47 Jangan Mengaturku
49
Bab 48 Syarat
50
Bab 49 Apa Kau Bisa Melayaniku?
51
Bab 50 Cobalah Mempercayaiku
52
Bab 51 Apa Kau Takut Padaku?
53
Bab 52 Istri yang Tidak Kau Cintai
54
Bab 53 Aku Ingin Dekat dengan Anakku
55
Bab 54 Dia Laki-laki Jahat
56
Bab 55 Tempat Terkutuk
57
Bab 56 Melewati Batas
58
Bab 57 Aku Ingin Teman
59
Bab 58 Bioskop Mini
60
Bab 59 Kembar
61
Bab 60 Memijat
62
Bab 61 Tidak Melanggar Janjiku
63
Bab 62 Ingin Pergi Bersamaku?
64
Bab 63 Ingin Sesuatu
65
Bab 64 Mengambil Tindakan
66
Bab 65 Perjanjian
67
Bab 66 Jalan-jalan
68
"Bab 67 Wajah Tampan
69
Bab 68 Senam
70
Bab 69 Dapat Ponsel
71
Bab 70 Kedatangan Mama Laura
72
Bab 71 Berbincang
73
Bab 72 Ingin Randi Datang
74
Bab 73 Randi Datang
75
Bab 74 Dia Mencintaiku
76
Bab 75 Apa Kau Mencintainya?
77
Bab 76 Menunggu Kesempatan
78
Bab 77 Kekecewaan Rania
79
Bab 78 Kepergian Rania
80
Bab 79 Kemarahan Farhan
81
Bab 80 Keputusan Farhan
82
Bab 81 Hidup Tanpa Rania?
83
Bab 82 Terluka
84
Bab 83 Aku mencintaimu
85
Bab 84 Mengembalikan Semangat
86
Bab 85 Bayiku
87
Bab 86 Karma
88
Bab 87 Rindu Rania
89
Bab 88 Tak Rela
90
Bab 89 Bela
91
Bab 90 Benhard (Ben)
92
Bab 91 Bertemu
93
Bab 92 Ben Bela
94
Bab 93 Kembalilah Menjadi Istri ku
95
Bab 94 Tidak Ada Perceraian
96
Bab 95 Pernah Jatuh Cinta
97
Bab 96 Apakah ini Nyata?
98
Bab 97 Maafkan Aku
99
Bab 98
100
Bab 99 Mimpi Buruk 2
101
Bab 100 Depresi
102
Bab 101 Kalung
103
Bab 102 Sangat Mencintai mu
104
Bab 103 Papa
105
Bab 104 Jangan Pergi Bersamanya
106
Bab 105 Tak Bisa Kehilangan
107
Bab 106 Sentuhan Tangan
108
Bab 107 Sekali Lagi
109
Bab 108 Ucapan Terima Kasih
110
Bab 109 Belum Seutuhnya
111
Bab 110 Milikku sepenuhnya (18+)
112
Bab 111 Seperti Pengantin Baru
113
Bab 112 Tidak Lucu
114
Bab 113 Kehangatan dua Sahabat
115
Bab 114 Dewi
116
Bab 115 Makan Siang
117
Bab 116 Membuat Adik
118
Bab 117 Selamat Tinggal Rania
119
Bab 118 Candu (Ending)
120
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!