5. Malam Meyebalkan

Sore menjelang malam, Ajeng bersiap untuk mandi. Disuruh dandan yang cantik oleh mama mertuanya. Untuk menyambut suaminya pulang. Ajeng sedang bersiap dengan make up tipis. Dan dress rumahan yang sederhana. Namun terlihat sangat cantik. Ajeng kaget ketika pintu kamar dibuka tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Ternyata Nalendra sudah pulang. Ajeng menyambutnya dengan senyuman.

Mengulurkan tangannya untuk salim. Dan mengambil tas kerja milik Nalendra. Dia pun mencoba membantu melepaskan sepatu suaminya. Namun hal itu ditepis oleh Nalendra.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri. Jangan menyentuhku !" dingin Nalendra.

"Sikap seperti apa itu?!" kesal mama Ayu.

Dia tak sengaja lewat didepan kamar Nalendra dan Ajeng. Ajeng dan Nalendra saling pandang. Dengan sigap Ajeng berdiri dan mendekat ke mama mertuanya. Nalendra juga berdiri dari duduknya. Merasa kawatir jika Ajeng mengadukan kepada mamanya. Bisa jadi hubungannya dan Kesya terancam.

"Mama, mas Nalen hanya sedikit lelah ma..." kilah Ajeng.

"Nisa maafkan mas ya..." kata Naledra.

Merangkul pundah istrinya itu. Yang menurutnya hanya status. Mama memicingkan matanya. Tanda ia marah terhadap sikap Nalendra kepada mantu kesayangannya itu. Mama menepis rangkulan tangan Nalendra di pundak Ajeng.

"Dia adalah mantu kesayangan mama. Mantu satu-satunya di keluarga besar Surya Maheswara. Jangan pernah kamu bersikap tidak adil terhadapnya." ketus mama Ayu.

"Maaf kan Nalendra ma... Memang dari pagi kerjaan Nalendra tidak beres. Jadi Nalendra kesal, Nalendra juga sudah minta maaf sama Danisa."

"Minta maaf yang baik, kecup kening istrimu dan peluk dia." pinta mama Ayu.

Nalendra menghadapkan Ajeng kepadanya. Ia memeluk Ajeng dan mendaratkan kecupan dikening istrinya itu. Ada perasaan yang berbeda pada diri Nalendra. Ada getaran yang berbeda dalam hatinya. Perasaan apa ini, tanya itu muncul dalam benak Nalendra. Mama tersenyum melihat dua pengantin baru yang masih kikuk.

"Gitu kan enak, udah mama tunggu makan malam dibawah." kata Mama Ayu.

Setelah kepergian mama mertuanya. Ajeng pergi ke kamar mandi. Dia mencuci mukanya yang terasa panas. Ya Tuhan perasaan apa ini. Apa ini yang dinamakan jatuh cinta. Kenapa hatiku rasanya berbunga-bunga. Pertanyaan itu muncul dalam benak Ajeng.

"Nisa buruan, aku mau mandi." teriak Nalendra.

"Iya, ini ud..." Danisa menghentikan ucapannya.

"Kenapa? Terpesona? Jangan harap aku jatuh cinta sama kamu. Malam ini malam paling menyebalkan untuk ku." gerutu Nalendra.

"Kenapa seperti itu mas?" tanya Danisa.

"Aku harus bilang apa sama Kesya? Aku udah khianati dia Nis." jelas Nalendra.

"Apa karena mas cium dan peluk aku? Mas Nalen merasa mengkhianati mbak Kesya?" tanya Danisa kembali sedikit bergetar menahan tangis.

"Iya, apa lagi? Sungguh malam yang menyebalkan." umpat Nalendra.

Dia masuk ke dalam kamar mandi. Sedangkan Danisa duduk termenung disudut kamar. Sembari menatap keluar jendela kaca. Dia menyeka sedikit air matanya yang ingin terjatuh. Eyang, orang seperti ini yang Eyang bilang baik dan pantas untuk ku. Keluh kesah Ajeng hanya bisa ia pendam dalam hati. Sungguh miris, Nalendra hanya menjaga perasaan kekasihnya. Tanpa tahu hati istrinya juga terluka.

Setelah sedikit tenang, Ajeng turun dan duduk dimeja makan. Disana sudah ada mama mertuanya. Mama menyuruh Ajeng menyiapkan makan untuk suaminya yang sudah duduk di tempatnya. Ajeng dengan telaten melayani Nalendra. Meskipun hatinya saat ini terasa entah. Antara harus bertahan atau menyerah sebelum berjuang.

"Nduk Ajeng, suka tidak masakan bik Sumi?" tanya ibu Ayu.

"Oh... Suka ma, Ajeng suka semua masakan bik Sumi." jawab Ajeng.

"Lalu kenapa terlihat murung nduk?" tanya mama kembali.

"Tidak ma, hanya saja Ajeng teringat Eyang. Biasanya Ajeng makan bersama keluarga Ajeng dirumah. Ini suasananya sedikit berbeda." jelas Ajeng menutupi kesedihannya.

"Ndra, kamu harus lebih perhatian lo sama istri mu. Dia terbiasa dengan suasana hangat dirumahnya. Dan sekarang ini dia menjadi tanggung jawabmu." wejang mama.

"Iya ma... Nalen paham kok." jawab Nalendra cuek.

Usai makan malam Ajeng membantu bik Sumi untuk beres-beres meski sudha dilarang. Usai membantu bik Sumi. Ajeng masuk ke dalam kamarnya. Perlahan membuka pintu takut kalau Nalendra sudah tidur. Ternyata benar Nalendra sudah tertidur. Ajeng melangkahkan kaki menuju lemari.

Ia mengambil bantal, guling beserta bad cover. Untuknya tidur dibawah, karena tidak mungkin Ajeng tidur satu ranjang dengan Nalendra. Sebenarnya Nalendra belum tertidur. Hanya berpura-pura tidur. Dia melirik ke arah Ajeng yang tidur meringkuk. Dia ini putri dirumahnya, kenapa mau tidur dilantai. Dia juga tidak pernah memperlihatkan kemewahan. Maaf Diajeng Danisa Kusuma Putri, aku harus melakukan ini.

Karena aku tak mau kehilangan warisan keluarga ku. Dan juga kekasihku Kesya. Ucap Nalendra dalam hatinya. Ajeng tidur dengan lelapnya. Saat ini Nalendra masih memandanginya. Terlihat Ajeng tidur dengan sangat gelisah. Nalendra pun turun dari ranjangnya. Dan mendekati Ajeng, memandanginya. Terlihat Ajeng seperti mimpi buruk.

"Jangan pergi... Jangan..." teriak Ajeng.

"Nisa,, nis... Danisa..." panggil Nalendra.

Ajeng pun terbangun dan nafasnya tersengal. Nalendra memberinya segelas minum yang ia ambil dari nakas. Ajeng sedikit tenang, Nalendra pun kembali ke ranjangnya. Sebelum kembali, Ajeng menarik tangan Nalendra.

"Stop memanggil ku Danisa, nama panggilanku Ajeng. Itu adalah nama panggilan yang disukai almarhum orang tua ku. Jadi panggil saja Ajeng sesuai kesukaan kedua orang tua ku." jelas Ajeng.

Belum sempat dijawab oleh Nalendra. Ajeng sudah kembali membaringkan tubuhnya. Nalendra pun kembali ke tempat tidurnya. Sebelum kembali tidur, ponsel Nalendra berdering.

"Halo sayang." sapa Nalendra.

"Awas ya kamu malam pertama sama gadis udik itu." kesal Kesya.

"Enggak sayang, aku bahkan jijik menyentuhnya. Kamu tenang saja ya..." tenang Nalendra.

Disini Ajeng mendengar percakapan mereka. Ajeng terasa teriris hatinya. Mendengar ucapan Nalendra. Kalau kamu jijik, kenapa aku kau nikahi. Batin Ajeng menangis. Ajeng pun tak menghiraukan lagi percakapan kedua insan yang sedang dimabuk cinta itu. Dia berusaha memejamkan mata kembali.

"Iya iya sayang, besok kita belanja ya... Cepetan tidur udah malam ini." kata manis Nalendra.

"Iya sayang, I love you..." kata Kesya.

"I love you more honey..." balas Nalendra.

Nalendra mematikan ponselnya. Dan meletakkannya dinakas. Dia sedikit melirik Ajeng yang sudah terlelap kembali. Memastikan Ajeng tidak mendengarkan ucapannya. Takut kalau Ajeng mengadu kepada kedua orang tuanya. Hubungan yang tak pernah dibayangan oleh keduanya. Yang satu hanya ingin melihat kakeknya bahagia.

Dan yang satu tidak ingin kehilangan warisan dan kekasih yang sudah dipacari selama lima tahun. Tanpa ada restu dari kedua orang tuanya.Membuat hubungan keduannya semakin rumit. Dan membuat mereka saling menyakiti satu sama lain. Bertahan karena ego mereka masing-masing.

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

masih di awal" yah belum ada rasa sama kamu Nalen, dan kamu dengan bodohnya cuma jadi ATM pacar kamu aja,,,

2024-12-08

0

Nor Azlin

Nor Azlin

biar suatu saat nanti keburukan nesya diketahui ole nalen yah thor biar tau rasa di saat itu biar ajeng menjauh dari nalen ...berokan prlajaran pada nalen juga thor kerana membohongi kedua orang tuanya biarkan kedua orang tuanya tau siapa,anak mereka itu ,& apa kelakuan nya terhadap Ajeng selama ini deh thor ...ufah tau ada pacar di hati nya mad8h mau mwnikah juga sama si Ajeng deh aku membenci laki2 kayak gitu saking takut nya warisan akan terlepas dari tangan nya dia menyetujui pernikahan itu tampa merasa ada hati yang tersakiti ...semoga cepat ketahuan mama sama papa mu deh biar tau rasa kamu nya ...thor buat ajeng bertemu sama laki2 lain aja deh yang baik pengertian & mencintai nya deh biar tsu rasa si nalen itu ...biar dia jadi gelandangan sekalian kerana takut jadi miskin dia menyakiti hati ajeng kenapa tidak nikah aja si nasya nya itu biar nesya nya tau kamu itu tidak ada apa2 nya kalau bukan harta warisan yang nalen aksn dapat apa bisa kah si nasya nya bertahan sama kamu itu yah sudah tentu dua tidak mau kerana hanya uwang & uwang yang dia fikirkan lho...lanjutkan thor

2024-10-05

1

Iges Satria

Iges Satria

bodoh ya kamu nalen... keysa cuma butuh uang dibelakang dia selingkuh gkuh juga x wkwk

2024-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 1. Diajeng Danisa Kusuma Putri
2 2. Bertemu Calon Suami
3 3. Setelah Menikah
4 4. Kekasih Suamiku
5 5. Malam Meyebalkan
6 6. Membangun Cinta
7 7. Sakit yang Tertahan
8 8. Trauma
9 9. Amarah yang Memuncak
10 10. Mama Papa Mulai Curiga
11 11. Masih Ambigu
12 12. Ide Mama
13 13. Usilnya Mama Ayu
14 14. Eyang Sakit
15 15. Menumbuhkan Cinta
16 16. Penjelasan
17 17. Ciuman Selamat Pagi
18 18. Butuh Bukti
19 19. I Love You
20 20. Menunggu Jawaban
21 21. Boleh Aku Jujur?
22 22. Aku Bukan Wanita Lemah
23 23. Jamu dari Mama
24 24. Pergi ke Hotel
25 25. Eyang Sakit
26 26. Harus LDR
27 27. Berpisah Sementara
28 28. Eyang Drop
29 29. Tangis Yang Pecah
30 30. Kamu Hanya Alat
31 31. Kamu Dunia ku
32 32. Marahnya Kulkas Seratus Pintu
33 33. Arum dan Fran
34 34. Kembalinya Ajeng
35 35. Terbakar Api Cemburu
36 36. Benalu
37 37. Harusnya Aku
38 38. Mama Terprovokasi
39 39. Ketakutan yang Sama
40 40. Wisuda
41 41. Mari Kita Menikah
42 42. Menstruasi
43 43. Persiapan Kerja
44 44. Pertama Kali Kerja
45 45. Bully
46 46. Terjebak Di Gudang
47 47. Menikah Dadakan
48 48. Gagalnya Malam Pertama
49 49. Cemburu
50 50. Lingkungan dan Suasana Baru
51 51. Tak Boleh Turun Ranjang
52 52. Apa kamu lupa?
53 53. Tetangga Ngeselin
54 54. Pelakor
55 55. Pesta
56 56. Bertemu Orang Lama
57 57. Pertengkaran
58 58. Mual Parah
59 59. Bumil Moodyan
60 60. Jebakan Tomi
61 61. Amarah Nalendra
62 62. Aku Yang Bertanggung Jawab
63 63. Rutinitas Baru
Episodes

Updated 63 Episodes

1
1. Diajeng Danisa Kusuma Putri
2
2. Bertemu Calon Suami
3
3. Setelah Menikah
4
4. Kekasih Suamiku
5
5. Malam Meyebalkan
6
6. Membangun Cinta
7
7. Sakit yang Tertahan
8
8. Trauma
9
9. Amarah yang Memuncak
10
10. Mama Papa Mulai Curiga
11
11. Masih Ambigu
12
12. Ide Mama
13
13. Usilnya Mama Ayu
14
14. Eyang Sakit
15
15. Menumbuhkan Cinta
16
16. Penjelasan
17
17. Ciuman Selamat Pagi
18
18. Butuh Bukti
19
19. I Love You
20
20. Menunggu Jawaban
21
21. Boleh Aku Jujur?
22
22. Aku Bukan Wanita Lemah
23
23. Jamu dari Mama
24
24. Pergi ke Hotel
25
25. Eyang Sakit
26
26. Harus LDR
27
27. Berpisah Sementara
28
28. Eyang Drop
29
29. Tangis Yang Pecah
30
30. Kamu Hanya Alat
31
31. Kamu Dunia ku
32
32. Marahnya Kulkas Seratus Pintu
33
33. Arum dan Fran
34
34. Kembalinya Ajeng
35
35. Terbakar Api Cemburu
36
36. Benalu
37
37. Harusnya Aku
38
38. Mama Terprovokasi
39
39. Ketakutan yang Sama
40
40. Wisuda
41
41. Mari Kita Menikah
42
42. Menstruasi
43
43. Persiapan Kerja
44
44. Pertama Kali Kerja
45
45. Bully
46
46. Terjebak Di Gudang
47
47. Menikah Dadakan
48
48. Gagalnya Malam Pertama
49
49. Cemburu
50
50. Lingkungan dan Suasana Baru
51
51. Tak Boleh Turun Ranjang
52
52. Apa kamu lupa?
53
53. Tetangga Ngeselin
54
54. Pelakor
55
55. Pesta
56
56. Bertemu Orang Lama
57
57. Pertengkaran
58
58. Mual Parah
59
59. Bumil Moodyan
60
60. Jebakan Tomi
61
61. Amarah Nalendra
62
62. Aku Yang Bertanggung Jawab
63
63. Rutinitas Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!