Eps 02

"Pesan 2 tiket." ucap Zavier.

"Baik pak, untuk tiketnya atas nama siapa?" tanya Kiara hati-hati

Zavier menatap datar kearah Kiara. sadar jika tatapan itu adalah perintah untuk Kiara diam dan segera keluar dari ruangan sang bos. iapun segera pamit undur diri.

"Saya akan mengonfirmasi ulang pada pak Rion untuk penerbangan sore ini pak." ucap Kiara yang hanya mendapat anggukan dari Zavier.

Kiara kembali keruangannya untuk menelpon Rion. tak butuh waktu lama Rion sudah menjawab panggilannya.

"Halo, selamat pagi pak Rion," ucap Kiara berusaha profesional.

"Baru juga gue tinggal bentaran, udah kangen aja lo sama gue," terdengar tawa Rion dari sebrang telpon.

Kiara memutar bola mata malas. saat berhadapan dengan sosok Rion. ia harus menyiapkan kesabaran yang banyak. Kiara yang sudah berusaha untuk profesional akhirnya menyerah dan duduk bersandar di kursinya.

"Gak usah ke pd an lo!" teriak Kiara.

"Hahaha kalem dong. tarik nafas, tahan jangan di buang," tawa Rion kembali pecah. "btw ada apa gerangan ibu Kiara menelpon saya?"

"Hari ini lo terpilih," jawab Kiara malas.

"Widih keren juga gue. belum mencalonkan diri jadi presiden udah terpilih aja nih."

Kiara menghembuskan nafas panjang dan memijit pelipisnya. "bisa serius gak!"

Seketika Rion terdiam lalu berdehem kecil untuk beralih ke mode serius. mendengar bentakan Kiara membuatnya sadar jika saat ini adalah jam kerja dan ia harus profesional.

"Iya, jadi gimana tadi bu?" tanya Rion serius.

"Bapak, minta pak Rion ikut bersama beliau sore ini," jelas Kiara dengan sopan.

"Bukannya hari ini saya gak ada jadwal bareng bapak yah?"

"Sore ini bapak ada penerbangan ke kota B. dan bapak, maunya pak Rion yang ikut. bisakan pak?"

"APA!!! gak bisa gak bisa!" Rion benar-benar terkejut mendengar ucapan Kiara.

"Yaelah, kaya biasa aja lah." Kiara berubah mode santai. terlalu lelah jika mengahadapi sosok Rion dengan mode serius.

"Gak bisa Kiara. lagian lo dadakan banget sih boking gue." protes Rion.

"Lah mana gue tau kalau bos mau ngajak lo."

"Pokoknya gak bisa! gue ada acara keluarga yang gak bisa gue tinggalin. bokap udah ngancem gue tadi kalau gue kabur lagi, nama gue beneran di coret dari KK," jelas Rion panjang lebar.

"Gue kasih tau bos dulu deh. apapun yang terjadi jangan salahin gue yah. gue udah ngasih tau yang bener ke lo."

"Iya iya. lagian bos lo tuh gak bisa banget duduk tenang aja dikantor. jalan mulu dah," oceh Rion yang terdengar kesal.

"Yeee, bos gue bos lo juga yah! lo pikir Zavier kesana buat foya-foya apa? kagak lah! kerja bro, kerja," jelas Kaira.

"Tap---" ucapan Rion terputus karna Kiara yang menutup telponnya secepat kilat.

Bisa Kiara pastikan saat ini Rion sedang mengabsen kebun binatang untuknya yang mumutusakan panggilan telpon secara sepihak bahkan disaat Rion masih bisacara.

Kiara mengatur nafasnya sebelum masuk keruangan Zavier. terlihat Zavier tengah sibuk dengan laptopnya. tatapannya begitu tajam seolah tatapan itu ingin membelah laptopp di hadapannya.

"Maaf pak, hari ini pak Rion ada acara keluarga. jadi beliau tidak bisa ikut bersama bapak," jelas Kiara.

Tatapan tajam Zavier beralih ke arah Kiara. "1 menit!" perintah Zavier.

"Mampus lo Rion, sudah tau bos lagi gak mood eh lo malah nolak. siap-siap aja deh," batin Kiara.

Kiara segera mengirin chat untuk Rion memberitau jika situasi saat ini sedang kode merah tingakt 1. yang dimana artinya waktu yang Rion punya hanya 1 menit.

Disisi lain, saat Rion melihat notif pesan dari Kiara. ia mengumpat habis-habisan dan berlari keruangan Zavier. bagaimana Rion tidak mengumpat, ruangannya berada dilantai 4 bersama dengan beberapa karyawan lainnya. sedangakan ruangan sang bos berasa di lantai 5 bersama dengan ruangan Kiara.

Rion berlari sekuat tenaga. 1 menit hampir berlalu, iapun tiba didepan pintu ruangan Zavier. tanpa mengetuk pintu ia langsung masuk dan duduk bersandar di sofa sambil mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan.

"Gila yah kalian berdua! kalian itu mau gue mati muda? gue belum nikah yah! ruangan gue di lantai 4 loh dan lo malah ngasih kod---" Rion menutup mulutnya saat sadar hampir saja ia keceplosan tentang kode merah.

Pasalnya kode merah itu hanya Rion dan Kiara yang tau. tentunya itu semua bertujuan agar memudahkan mereka dengan Zavier yang terkadang tak bisa ditebak itu.

"Kod apa?" tanya Zavier sedikit penasaran.

"Hahaha bukan apa-apa kok pak. bapak mencari saya?"

Zavier nenatap Rion sekilas. "Lo ikut gue."

"Gak bisa bro, nyokap sama bokap gue udah di rumah dan gue gak bisa kabur lagi kali ini," jelas Rion berusaha meyakinkan Zavier

"Jam 4!"

"Bro, tolonglah ngertiin posisi gue kali ini aja."

"Gue bawa Zea." Zavier menyandarkan punggungnya.

"Yakin lo mau bawa Zea? Zea nya mau ikut gak?" tanya Rion sedikit ragu.

Sejauh ini Zea tak pernah keluar dari rumah, ia takut untuk bertemu orang baru dan sekarang tiba-tiba saja Zavier ingin membawanya keluar kota. ada sedikit perasaan khawatir di hati Rion saat tau Zea akan ikut bersama Zavier.

Mereka semua terdiam beberapa menit. lalu Rion menatap kiara dengan tatapan yang sulit diartikan. Kiara yang sadar ditatap tak biasa oleh Rion pun mulai gugup bukan main.

Kiara yakin mulut Rion akan mengucap sesuatu hal yang menyulitkan Kiara kali ini.

"KIARA!" teriak Rion tiba-tiba membuat mereka terkejut.

"Kan! sudah gue duga, jadi tumbal lagi kan." batin Kiara.

"Lo bareng Kiara aja. diakan sekretaris lo tuh jadi wajar dong kalau dia ikut dinas luar kali ini," saran Rion. "lagian lo free kan Ra?"

Kiara memejamkan matanya sebentar, dalam hati ia sudah mengutuk Rion yang begitu ringan menyebut namanya.

"K---kok gue? gak bisa ya. gue juga ada kesibukan lain sore ini."

"Ini kan gara-gara lo juga Ra!"

"Gue gak ngerugiin siapapun yah bapak Rion Sagalanya," ucap Kiara penuh penekanan.

"Rion Sagala! bukan sagalanya Kiara!" protes Rion yang tak terima namanya berubah.

Zavier yang menyaksikan perdebatan 2 manusia itu mulai lelah dengan tingkah mereka yang selalu saja seperti tikus dan kucing yang tak pernah mau akur saat bertemu.

Zavier menggebrak meja dan itu berhasil membuat mereka tunduk terdiam menyadari kesalahan mereka yang berdebat di hadapan sang bos yang sabarnya setipis tisu itu.

"Perlu pisau gak?" tanya Zavier dengan tatapan tajamnya.

"Ma---maf pak," ucap Kiara gugup.

"3 menit, atau potong bonus, gaji, cuti, libur, tunj---" ucapan Zavier dipotong Rion dengan cepat. "iya iya pak, 3 menit."

Rion menarik Kiara keluar dari ruangan Zavier dan berdiskusi dirungan Kiara untuk memutuskan siapa yang ikut bersama sang bos hari ini.

"Gue gak bisa yah Rion. lo kan tau gue gak bisa berduaan sama Zavier." Kiara membuka suara.

"Gue juga gak bisa Ra, plis banget gantiin gue yah. gue janji deh apapun yang lo minta gue turutin." Rion menaikkan 2 jarinya sebagai tanda ia bersungguh-sunggu dengan ucapannya.

"Yon, tolong lo ngertiin posisi gue juga dong, lo tau sendiri Zavier ke gue dingin banget. lo mau gue mati beku di dekat Zavier terus?"

"Kalau gue dikeluarin dari KK emang lo gak kasihan sama gue jatuh miskin? gak lucu banget nanti ada berita putra tunggal keluaga Sagala di coret dari ahli waris karna memilih dinas luar bersama sang bos. mending kalau bosnya cewek lah ini cowok Ra," keluh Rion.

Kiara melirik jam tangannya. "waktu kita gak banyak Rion!"

"Gue jamin hidup lo sebulan deh," putus Rion.

Mata Kiara berbinar. "Termasuk uang kost dll?"

"Hmmmm."

"OK DEAL!" mereka berjabat tangan.

mereka kembali keruangan Zavier. Rion terlihat senyum lebar dan sangat percaya diri. sedangkan Kiara berjalan lambat seakan tak punya tenanga.

"Kami sepakat yang ikut bapak adalah Kiara," ucap Rion dengan senyum lebarnya.

"Ok," jawab Zavier singkat.

"Kalau begitu saya izin pulang untuk packing pak."

"Pakai mobil Rion," ucap Zavier.

Rion tak terima dan hendak protes. namun, ucapan Zavier lebih dulu menghentikan niatan Rion dan mengalah.

"Sekalian keperluas saya dan Zea."

"Bro, lo yakin Zea mau ikut kalau orang baru? gimana kalau gue aja deh yang antar Kiara sekalian gue jemput Zea. setidaknya Zea udah kenal gue."

"Hm, terserah."

Merekapun pamit. sebelum Kiara keluar dari ruangan Zavier, ia kembali mengingatkan jika Zavier akan ada meeting jam 2 siang. meskipun jawaban dari sang bos hanya anggukan singkat tanpa menoleh kearahnya, setidaknya Kiara sudah melakukan tugasnya dengan baik. toh, bonsya itu memang seperti itu jadi sudah hal biasa jika tak ada suara yang terdengar daru mulut sang bos.

"Hari ini Zavier cakep yah," celetuk Kiara yang masih bisa Rion dengar.

"Sadar woy sadar!"

"Dih, apaan sih sirik aja deh lo. atau lo suka yah sama gue jadi sewot banget kalau gue muji Zavier."

"Ogah banget gue suka sama lo Ra!" Rion bergidik ngeri.

"Ya udah sih, awas aja kalau lo suka sama gue! ingat yah. gue itu sukanya Zavier..." Kiara mengecilkan suara diakhir ucapannya.

"Tapi Zaviernya yang gak suka sama lo hahaha," tawa Rion benar-benar menggelegar saat melihat raut wajah Kiara yang berubah drastis. yang awalnya ceria tiba-tiba murung.

"Ck! mana bener lagi!" Seketika raut wajah Kiara menjadi kusut.

Episodes
1 Eps 01
2 Eps 02
3 Eps 03
4 Eps 04
5 Eps 5
6 Eps 06
7 Eps 07
8 Eps 08
9 Eps 09
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Epa 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 EPS 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 EPS 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Eps 01
2
Eps 02
3
Eps 03
4
Eps 04
5
Eps 5
6
Eps 06
7
Eps 07
8
Eps 08
9
Eps 09
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Epa 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
EPS 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
EPS 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!