Dua minggu berlalu, Fiona dan Foster pulang ke rumah setelah melewati bulan madu mereka. Kedatangan mereka disambut oleh para pelayan.
“Selamat datang Tuan.” Sambut kepala pelayan.
“Bagaimana keadaan rumah, apa ada masalah ?” tanya Foster
“Tidak ada Tuan, hanya saja Nyonya Selena…” ucapan kepala pelayan menggantung.
“Ada apa ?” tanya Fiona
“Dia dirawat dirumah sakit, Tuan !” kata kepala pelayan.
Tiga hari yang lalu Selena dilarikan ke rumah sakit, karena Selena jatuh pingsan. Mendengar Selena berada dirumah sakit, tentu saja ada rasa sedikit khawatir di hati Foster. Biar bagaimana pun Selena masih istrinya meskipun ia tak lagi mencintainya lagi. Sebab Selena sudah hidup dirumahnya bersama kedua orang tua Foster sejak Selena berumur dua belas tahun.
“Pergilah, temui Selena. Kasihan dia.” Kata Fiona, ia tak mungkin menjadi wanita yang egois yang hanya memiliki Foster seorang diri, sebab Fiona bukanlah satu-satunya istri Foster. Selena juga memiliki hak yang sama seperti dirinya sebagai seorang istri.
Mencoba ikhlas tentu saja tidak mudah. Mana mungkin seorang istri dengan mudahnya mengikhlaskan suaminya menemui istrinya yang lain. Namun Fiona mencoba untuk bersabar menutupi dirinya untuk terlihat baik-baik saja.
“Pergilah, dia pasti membutuhkan mu.” Kata Fiona lagi, ia bisa melihat suaminya itu pasti bimbang antara ingin melihat Selena dan menjaga perasaannya untuk Fiona.
“Aku tidak akan lama.” Jawab Foster dengan lembut. Dengan berat hati, Foster kemudian memilih untuk melihat kondisi Selena.
Beberapa saat kemudian,
Foster telah tiba di rumah sakit, dan berada diruang rawat inap yang Selena tempati. Selama Selena menjadi istrinya, baru kali ini Foster melihat Selena jatuh sakit dan harus dirawat.
Selena tak lama membuka kedua matanya, ia tentu saja terkejut melihat Foster sudah duduk di kursi disampingnya.
“Foster.” Lirih Selena.
“Kau sudah merasa lebih baik ?” tanya Foster pelan, namun ia tetap bersikap dingin dengan Selena.
“Kepala ku masih sedikit pusing.” Jawab Selena dengan lembut.
“Istirahatlah, Aku akan menemui dokter dulu !” kata Foster dan Selena menganggukkan kepalanya.
Foster kemudian menemui dokter yang bertanggung jawab dengan Selena. Ia mendengarkan pernyataan dari dokter tersebut jika Selene memiliki penyakit di kepalanya.
Jantung Foster seperti berhenti berdetak. Selama ini menurut Foster, Selena baik-baik saja dan dalam keadaan sehat bahkan Selena tipikal wanita yang selalu menjaga pola makannya. Tidak pernah sekali pun Selena memakan makanan sembarangan.
Mendengar Selena memiliki penyakit demikian, tentu saja Foster merasa kasihan padanya. Meskipun ia sudah tidak mencintai Selena, namun ia sudah seperti saudaranya sejak mereka masih remaja.
Setelah mendengar penjelasan dari dokter, Foster pun kembali ke ruang perawatan. Ia melihat Selena tengah makan. Selena makan sambil menonton film di layar ponselnya.
Entah harus bagaimana Foster mendefinisikan perasaannya pada Selena. Selama dua minggu ia pergi bersama Fiona pun, Selena tidak pernah menghubunginya. Memang tidak seperti biasanya Selena akan merengek haus akan perhatian darinya. Tapi kini Foster bisa melihat sendiri, bagaimana Selena terlihat seperti wanita yang mandiri meskipun ia memiliki suami. Selena bahkan tak merengek padanya untuk meminta perhatiannya disaat ia tengah jatuh sakit.
“Apa yang kau lakukan Foster ? sadarlah.” Ucap Foster dalam hatinya.
Foster kemudian mengingat Fiona yang mungkin tengah menunggu dirinya dirumah. Ia sudah berjanji pada dirinya akan menjadikan Fiona satu-satunya istrinya. Namun melihat kondisi Selena, membuat Foster bimbang, haruskah ia melepaskan Selena dalam keadaan seperti sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Dewi Anggya
bimbaaaaang awal kerenggangan hubungan sm Fiona nihhhh dasaaar laki²
2024-11-10
0
Sulis Tyawati
itu hanya akal2an selena biar kamu kembali padanya Foster
2025-03-24
0
Tyaz Wahyu
tolol skl foster ni hrs e dia menyelidiki dokter tu n selena ,pintar tp tolol gimna y critane iki
2024-10-09
1