BAB 16 JATUH DALAM JEBAKAN

Fiona dan Wahyu duduk di sebuah café yang tidak jauh dari kampusnya dulu tempat ia kuliah. Karena disitulah dulu Fiona dan Wahyu saling mengenal. Pada saat itu Fiona sedang mengerjakan tugas kuliahnya seorang diri sembari menikmati makanannya. Tiba-tiba Wahyu duduk di depannya dan berkenalan dengannya.

Fiona pada waktu itu tidak tahu kalau Wahyu adalah salah satu dosen di kampusnya. Ia baru tahu saat satu bulan ia mengenal Wahyu, dan Wahyu masuk ke dalam ruang kelasnya menjadi dosen pengampuh di salah satu mata kuliahnya.

Hingga pada akhirnya keduanya saling berhubungan, mereka berpacaran hingga Fiona lulus kuliah. Niat hati Wahyu ingin melamar Fiona, namun ternyata Wahyu tak bisa melakukan niat baiknya itu karena ia harus menuruti keinginan kedua orang tuanya untuk menikahi Anita, karena kedua orang tua Wahyu berhutang budi pada kedua keluarga Anita.

Miris benar, setiap manusia sudah berencana sebaik rupa untuk hidup mereka. Namun ternyata Tuhan sudah menyiapkan takdirnya yang jauh dari rencana manusia itu sendiri.

“Aku menyiapkan ini sejak Kau masih KKN.” Wahyu menyodorkan kotak cincin pada Fiona, itu adalah cincin yang sudah Wahyu persiapkan untuk melamar Fiona ketika Fiona Wisuda. Namun ternyata cincin itu tak bisa ia berikan pada Fiona, sebab mereka tak bisa bersama untuk selamanya.

Fiona melihat cincin itu sejenak ia merasa tertegun. Ia tak menyangka jika Wahyu sebenarnya akan melamarnya.

“Aku tak ingin menyimpannya lagi.” Kata Wahyu dengan pelan.

“Aku pun tak akan menerimanya !” kata Fiona.

“Aku tahu !” ucap Wahyu mengerucutkan bibirnya.

“Berikan saja pada orang lain, atau pada istrimu nanti !” kata Fiona dengan lembut.

Wahyu menganggukkan kepalanya, tak lama minuman yang dipesan oleh Wahyu tiba. Ia meminumnya begitupun Fiona. Wahyu melihat Fiona meminumnya dengan sorot mata penuh arti.

“Maafkan Aku Fiona.” Ucap Wahyu dalam hati, dimana Fiona menghabiskan minumannya karena sebenarnya Fiona pun merasa haus.

Tak lama kepala Fiona tiba-tiba merasa pusing, Wahyu pun membantu Fiona untuk berdiri dan berjalan. Wahyu kemudian tak membawa Fiona pulang kerumah suaminya, melainkan ke sebuah hotel.

Fiona sudah tidak sadarkan diri dan Wahyu dengan leluasa menjalankan rencananya. Dengan perasaan hati yang berat tapi ia harus melakukannya sebab hanya dengan cara inilah Wahyu bisa memisahkan Foster dan Wahyu bisa mendapatkan Fiona kembali dalam dekapannya.

Saat Fiona tak sadarkan diri, Wahyu membuka pakaian Fiona. Meskipun Wahyu menginginkan Fiona namun ia tak sebejat itu, ia membuka pakaian Fiona tanpa melihatnya. Hingga Wahyu tak tahu seperti apa tubuh Fiona dibalik pakaiannya. Wahyu pun membuka pakaiannya juga, ia kemudian tidur di samping Fiona.

Beberapa jam kemudian, Fiona terbangun dari tidurnya. Ia merasa terkejut melihat sekelilingnya begitu asing, lebih terkejut lagi ketika tubuhnya merasa berat. Ia melihat seorang pria tengah tidur memeluk tubuhnya yang tanpa busana.

Fiona tentu saja merasa panik, begitupun dengan Wahyu ia bangun dari tidurnya dan berpura-pura tidak tahu apapun hingga membuat Fiona menjadi frustasi dan marah pada dirinya sendiri dan juga Wahyu.

“Apa yang sudah kita lakukan ?” tanya Fiona dengan air mata yang menetes ia mengeratkan selimut yang menutup tubuhnya agar tak di lihat oleh Wahyu.

“Aku tidak tahu, Fiona. Sungguh Aku tidak ingat apapun !” dusta Wahyu yang membuat Fiona semakin sedih. Dalam pikirannya, bagaimana jika suaminya tahu ia sudah tidur dengan pria lain ? apa yang akan ia lakukan? Disaat suaminya tengah sibuk bekerja dan sibuk merawat Selena, Fiona malah tidur dengan pria lain.