BAB 18

Mereka berdua pun duduk di salah satu bangku kosong, Realina tersenyum melihat air mancur yang sangat indah serta lampu-lampu hias berwarna-warni yang turut menghiasi taman hingga tampak cantik dan indah.

"Rea kamu ingin makan apa biar aku beliin" tawar Farel.

"Aku sebenarnya ingin jagung bakar yang ada didepan pintu taman tapi kalau kamu membeli itu pasti jauh sekali."

"Tidak jauh kok dari sini, aku akan belikan untuk kamu. Kamu tunggu disini sebentar ya?"

"Iya mas aku akan tunggu kamu disini sambil melihat air mancur" Farel tersenyum lalu pergi membeli jagung bakar yang diminta oleh Realina.

Jadilah saat ini Realina duduk seorang diri di depan air mancur, sedang asyik menikmati suasana taman tidak disangka tidak dinyana Keanu datang menghampirinya.

"Kasihan sekali kamu Rea disini sendirian pasti meratapi hidupmu yang sebentar lagi akan menjadi janda kan?" ucap Keanu dengan percaya diri.

"Tidak siapa bilang."

"Sudah kamu jangan menampik seperti itu malah terlihat jelas kalau kamu nyesel kan cerai dari aku?"

Realina hanya memutar bola matanya malas mendengar ucapan Keanu yang tidak jelas itu, mungkin Keanu saat ini sedang berhalusinasi makanya berbicara seperti itu.

"Kamu sih tidak mau untuk menjadi istri tuaku saja sementara aku menikahi Rinta untuk menjadi istri mudaku, kalau kamu mau aku bisa berlaku adil dengan kalian berdua."

"Sampai kapan pun aku enggak mau dimadu sama kamu" ucap Realina tegas.

"Sok banget ya sekarang kamu, setelah cerai dari aku nanti kamu pasti akan menjadi gelandangan dan tinggal di bawah kolong jembatan."

"Itu tidak akan terjadi" jawab Realina penuh keyakinan.

"Coba kita lihat saja nanti" ucap Keanu pongah.

"Daripada kamu mengurusi aku yang sebentar lagi akan menjadi mantan istri mending kamu urusi calon istri kamu itu, apakah benar bayi yang ada di dalam kandungannya adalah anakmu bukan anak orang lain" ucap Realina yang langsung membuat bibir Keanu bungkam seketika.

"Kenapa kamu mulai ragu sekarang mas?" tanya Realina sambil menampilkan senyum kemenangan.

"Kenapa aku harus ragu, yang dikandung Rinta itu adalah anakku bukan anak orang lain. Susah ya ngomong sama kamu" setelah mengatakan itu Keanu pergi dari hadapan Realina dengan menahan kesal.

Realina tidak memperdulikan sama sekali Keanu yang kesal dengan ucapannya, dia malah senang mengundang amarah Keanu.

"Kenapa apakah ada badut yang barusan lewat hingga membuat raut wajah kamu senang begitu?" tanya Farel yang datang dengan menenteng aneka jajanan ditangannya.

"Iya mas tadi ada badut yang lewat bahkan badut itu mengatakan hal-hal yang lucu."

"Apakah kamu sudah memberikan uang receh kepada badut itu?"

"Tidak perlu mas karena badut itu sudah mempunyai uang yang cukup untuk dirinya sendiri."

"Kenapa jadi badut kalau sudah mempunyai uang yang cukup?" alis Farel mengkerut bertanda bingung.

"Halah enggak usah dipikirkan, sekarang mana jagung bakar yang aku minta mas?" Realina menengadah tangannya.

"Ini jagung bakar yang kamu minta" Farel memberikan satu kantung plastik yang berisi enam jagung bakar didalamnya dan memberikan kembali empat kantung plastik yang berisi aneka jajanan dan minuman.

"Banyak banget mas kamu belinya, bahkan kamu enggak cuman beli jagung bakar saja. Apa ini yang kamu beli mas?"

"Enggak tahu aku cuman asal beli saja yang sekiranya enak" Realina menepuk jidatnya.

"Coba aku lihat apa yang kamu beli" Realina mulai membuka satu persatu kantung plastik itu. Dilihatnya ada es cendol, es doger, telur gulung dan bakso bakar yang jumlahnya sangat banyak tidak mungkin habis dimakan Realina dan Farel saja.

"Banyak banget ini mas siapa yang menghabiskan ini semua?"

"Ya kamu lah siapa lagi."

"Aku enggak habis kalau makan ini semua kalau aku habiskan semua bisa dipastikan perut aku akan membuncit."

"Tidak papa kalau perut kamu membuncit malah terlihat lucu" ucap Farel diakhiri dengan kekehan.

Realina melotot garang, "lucu tidak aneh iya, kamu jangan ngetawain aku seperti itu ya mas?" ancam Realina masih dengan memelototkan matanya.

Farel mengangkat tangannya tanda menyerah sambil melipat bibirnya ke dalam menahan kekehannya. "Sudah sekarang kamu bantuin aku makan semua jajanan yang kamu beli ini" perintah Realina mutlak.

Realina membagi makanan yang akan dia makan dengan Farel, agar nanti makanan yang tidak habis masih bisa dia berikan ke orang lain yang mau.

"Kamu ni juga aneh mas dingin-dingin seperti ini kok ya beli es" omel Realina sebal.

"Ya aku kira kamu suka dengan es makanya aku beliin buat kamu."

"Aku memang suka es tapi ya enggak malam-malam begini minumnya."

"Ya sudah tidak usah diminum kita buang saja esnya."

"Enak aja jangan dibuang biar aku minum saja" entah doyan atau memang kehausan Realina menghabiskan semua es yang dibeli oleh Farel.

"Rea esnya jangan kamu habiskan semuanya nanti kamu bisa sakit" cegah Farel tapi memang Realina yang keras kepala dia tidak mendengarkan Farel dan tetap meminum semua esnya.

"Akh...segarnya esnya" ucap Realina sambil mengusap lehernya.

"Tadi katanya dingin tapi kok kamu menghabiskan esnya?"

"Sudah mas tidak papa yang penting tidak mubasir" tidak lama dari itu tiba-tiba saja Realina menggigil dan bersin terus-menerus sampai hidungnya memerah.

"Realina kamu enggak papa kan?" tanya Farel dengan raut muka yang khawatir.

"Badan aku menggigil mas rasanya sungguh dingin sekali" Realina terus menggosok tangannya agar mengurangi rasa dingin yang dirasakannya.

"Haduh sepertinya kamu sakit" Farel segera melepas jas yang ada ditubuhnya lalu disampirkan di kedua bahu Realina.

"Ayo sebaiknya kita pulang sepertinya kamu akan demam, kamu masih kuat untuk berjalan tidak?" Realina mengangguk.

Farel merangkul tubuh Realina lalu mengajaknya untuk berdiri dan berjalan meninggalkan area taman. Sampai ke mobil pun Realina masih menggigil kedinginan tapi bersinnya sudah agak mendingan. Farel segera mengemudikan mobilnya kembali ke apartemen lagi.

Sampai di gedung apartemen Farel segera menggendong ala bridal style menuju unit apartemennya. Sampai di dalam kamar Farel segera meletakkan Realina ke ranjang lalu mengambil air dan baskom beserta kain untuk mengompres dahi Realina.

"Mas Farel selimutnya tambahin lagi aku masih merasakan kedinginan."

"Sebentar aku ambilkan selimut lagi" Farel membuka pintu lemari lalu mengambil satu selimut tebal dan menyelimuti tubuh Realina hingga sebatas leher.

"Bagaimana apakah sudah lebih mendingan?"

"Belum mas rasanya masih dingin sekali" ucap Realina sambil menggelemetuk kan giginya.

Farel bingung harus melakukan apa, dia jalan bolak-balik memikirkan apa yang harus dia perbuat. Hingga satu ide muncul di kepalanya, Farel melepas kemejanya lalu naik ke atas ranjang.

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

keanu kesombongan kamu tr membawa petaka buat kamu

2024-10-13

0

Jumiah

Jumiah

trmks

2024-08-16

0

Jumiah

Jumiah

lanjut yg panjang thor

2024-08-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!