BAB 2

"Kamu kenapa sayang? kok bisa muntah-muntah begini? apa gara-gara nasi goreng itu?"

"Enggak tahu mas huek...huek..." Rinta terus muntah hingga dia lemas dan luruh ke lantai kamar mandi, Keanu segera menangkap tubuh Rinta.

"Ayo bangun, kita ke kamar aja buat istirahat."

"Aku enggak kuat bangun mas badan aku rasanya lemas sekali" akhirnya Keanu menggendong Rinta menuju ke kamar.

Saat keluar dari kamar mandi tadi dia melihat Realina yang melihat ke arahnya dan Keanu. Rinta tersenyum menyeringai melihat kesedihan yang tergambar jelas di wajah Realina. Realina iri dengan perhatian yang diberikan Keanu oleh Rinta yang tidak pernah dia rasakan.

Realina mencoba untuk tetap tegar walaupun di dalam hatinya dia sudah tidak kuat sama sekali. Sesudah membereskan meja makan Realina segera bersiap ke rumah sakit untuk mengambil hasil pemeriksaan. Sebelum pergi Realina tidak lupa meminta izin Keanu terlebih dahulu.

"Mas aku izin keluar sebentar ya."

"Mau kemana? mau keluyuran enggak jelas kamu?" tanya Keanu sinis.

"Aku mau ke rumah sakit mas."

"Tunggu dulu, tolong kamu telepon dokter pribadi keluarga kita untuk segera datang kesini dan memeriksa Rinta."

"Memang Rinta sakit apa mas?"

"Udah kamu jangan banyak tanya tinggal telepon aja apa susahnya sih."

Realina menurut, dia menelepon dokter pribadi keluarga. "Sudah aku telpon mas katanya sekitar lima belas menit lagi dokternya sampai."

"Lama sekali, mana keadaan Rinta sudah lemas sekali lagi" gumam Keanu dengan gelisah.

"Mas aku pamit pergi ya?" Realina menjulurkan tangan kanannya untuk menyalimi suaminya.

"Ya sudah sana pergi, tinggal pergi aja sih apa susahnya" tanpa membalas juluran tangan Realina, Keanu masuk begitu saja ke dalam kamar.

Realina menarik lagi juluran tangannya lalu berjalan keluar rumah. Sampai rumah sakit Realina langsung menuju ruangan dokter yang memeriksanya pada saat itu. Sampai di dalam ternyata dokternya sudah menunggunya.

"Anda datang seorang diri nona?" tanya dokter.

"Iya dok, kebetulan suami saya sedang ada perkeejaan mendadak" bohong Realina.

Dokter pun hanya mengangguk percaya, "baik ini adalah hasil pemeriksaan yang dilakukan pada waktu itu" dokter memberikan amplop putih yang di dalamnya terdapat selembar kertas berisi hasil pemeriksaan.

"Bagaimana dok apa ada masalah diantara saya dan suami?" tanya Realina sebelum membuka amplop.

"Dari hasil pemeriksaan suami anda terkena Asthenozoospermia yang mengakibatkan pergerakan sperma tidak seaktif sperma pada umumnya, bisa dikatakan orang yang mempunyai penyakit ini memiliki kualitas sperma yang lemah."

Realina kaget mendengar itu, "memang apa sih dok penyebab yang membuat suami saya terkena penyakit itu?"

"Biasanya kebiasaan merokok dan meminum alkohol secara berlebihan."

"Bagaimana dengan rahim saya apakah baik-baik saja?"

"Tenang saja rahim anda sangat subuh sekali anda tidak perlu khawatir."

Realina sedikit lega dan sedih sekaligus mendengar hasil dari pemeriksaan hari ini. "Aku harus segera memberitahu mas Keanu agar dia secepatnya berobat sebelum terlambat."

Realina buru-buru menyetop taksi yang melintas untuk pulang ke rumah. Sampai rumah suaminya sedang duduk di taman yang ada di samping rumah bersama dengan Rinta. Ruby mendekat ke arah mereka berdua yang terlihat bahagia entah karena apa.

"Mas..." belum selesai Realina berucap Keanu sudah memotongnya.

"Rea kamu tahu? Rinta saat ini sedang mengandung anakku, aku senang sekali mendengar pernyataan dokter tadi setelah memeriksanya" ucap Keanu dengan sangat bahagia.

"Bagaimana bisa?" tanya Realina.

"Ya bisa, sekarang terbuktikan aku tidak mandul buktinya Rinta sekarang hamil anakku."

"Bukan begitu mas, sperma kamu itu lemah mas mana mungkin bisa membuahi Rinta?"

"Kenapa kamu bicara seperti itu? kamu tidak terima aku akan mempunyai anak bukan dari kamu?"

"Enggak mas, aku bahagia kamu akan memiliki anak. Tapi bisa saja kan yang di kandung oleh Rinta saat ini bukan anak kamu?"

"Kamu jangan memfitnah aku ya rea! apa maksud kamu ngomong seperti itu?!" ucap Rinta dengan emosi yang membludak-bludak.

"Tenang sayang kamu tidak boleh emosi begitu kasihan anak kita" ucap Keanu sambil mengelus perut Rinta yang membuat Realina muak sendiri melihatnya.

"Salahkan dia mas karena telah menuduhku sembarangan, aku ini sekarang sedang mengandung anak kamu loh."

"Sudah jangan emosi mending sekarang kamu masuk ke kamar dan istirahat ya biar aku yang akan memberikan pelajaran pada Realina" Rinta mengangguk dan mengulas senyum kemenangan.

Setelah Rinta masuk ke dalam kamar tiba-tiba saja Keanu menarik paksa tangan Realina dengan kuat yang menyebabkan tangannya perih. Saat ini Realina dibawa ke gudang bawah tanah.

"Kamu sekarang aku hukum dan aku kurung di sini karena membuat ibu dari anak-anakku marah dengan ucapanmu itu dan jangan harap kamu bisa makan dan minum selama di sini" setelah mengatakan itu Keanu mengunci pintu gudang dengan rapat dan pergi meninggalkan Realina seorang.

Realina tentu tidak tinggal diam, dia menggedor-gedor pintu dan berteriak dengan kencang dengan memohon agar Keanu mengeluarkannya. Tapi itu semua hanya angannya saja buktinya Keanu seperti tidak peduli dengannya.

"Tuhan kenapa hidupku menjadi seperti ini? sebenarnya apakah salahku yang membuatku mengalami ini semua?" ucap Realina dengan bersimbah air mata.

Setelah capek menggedor pintu yang tidak ada hasilnya sama sekali akhirnya Realina duduk menekuk lututnya dan menyembunyikan kepalanya disela-sela kedua kaki. Realina hanya bisa berdo'a agar Keanu berubah pikiran dan segera mengeluarkanya.

Realina menunggu Keanu sampai dirinya tertidur, pintu tidak kunjung terbuka juga. Perut Realina juga sudah mulai lapar, dia tidak tahan berada di dalam sini apalagi tidak ada udara yang keluar dan masuk yang mana membuat nafasnya sesak.

Krukk(suara perut Realina)

"Sabar ya perut mungkin malam ini kita tidak bisa makan hingga keesokan hari" Realina mengelus perutnya yang lapar.

Realina terus menahan lapar hingga pagi, badannya sudah lemas dan mukanya pun sudah pucat pasi. Terdengar suara putaran gagang pintu, tidak lama kemudian pintu terbuka menampilkan Keanu.

"Mas kamu datang karena kasihan denganku kan?" tanya Realina dengan mata yang sudah berbinar.

"Siapa yang kasihan denganmu, aku datang kesini karena akan menyuruhmu untuk memasak sarapan untukku dan Rinta."

"Tidak mau! suruh Rinta sendiri saja yang masak, aku tidak sudi memasak sarapan untuk Rinta!" ucap Realina menggebu.

"Berani kamu menentang perintahku?!" Keanu menggeret tangan Realina agar berdiri dan menampar pipinya.

"Kamu masih berani melawan?!" Keanu kembali mengangkat tangannya.

"Jangan mas! baik aku akan memasak sarapan untuk kalian berdua tapi beri aku waktu makan sebentar saja untuk memulihkan tenagaku."

"Aku dan Rinta tidak suka menunggu, jadi segera buat sarapan mau kamu lemas atau apapun itu aku tidak perlu yang penting saat Rinta ke meja makan makanan sudah ada di meja makan, paham!" setelah mengatakan itu Keanu pergi begitu saja.

Terpopuler

Comments

yuyunn 2706

yuyunn 2706

aduh Thor mang ada ya realita seperti ini?

2024-11-05

0

Siti Masitah

Siti Masitah

critanya kayak gatel

2024-11-10

0

millie ❣

millie ❣

perempuan'y lemah deh digt'in mau aja heran kan

2024-10-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!